Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Rabu, 29 Juni 2022

Pemanfaatan Limbah Sayur Tidak Terpakai Menjadi Pupuk Organik Cair

Essay III Persyaratan Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan

(Semester Genap 2021/2022)

Elyza Alvinna Mu'arif (20310410074)

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

Bagi sebagian orang, limbah sayuran atau sampah dapur sering kali dipercaya menjadi bahan yang tidak bisa dimanfaatkan. Akibatnya tidak jarang menjadi bagian tumpukkan pada sampah. Limbah sayuran merupakan limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang dianggap berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Limbah sayuran mengandung unsur makro yang masih bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna (dalam Kumalasari & Musiam, 2021). Salah satu solusi pemanfaatan limbah sayuran ini adalah dengan membuatnya sebagai pupuk cair organik yang lalu bisa dimanfaatkan untuk menaikkan pertumbuhan tumbuhan di rumah. Memanfaatkan limbah sayuran atau sampah dapur menjadi pupuk merupakan cara yang efektif untuk mengurangi bau yang tidak sedap pada lingkungan tempat tinggal (dalam Maulana, 2021).

Menurut Purwendro (dalam Ajeng, Ardiyanti, Rizal, Iqlima, Yuni, Fahriah & Chodijah, 2021) pupuk organik cair yang asal dari limbah sayuran mempunyai keunggulan misalnya mudah untuk terdekomposisi oleh tanah. Selain itu limbah sayuran mengandung unsur serat, fosfor, besi, kalium, kalsium dan vitamin yang bisa membantu pada proses pertumbuhan dan perkembangbiakan tumbuhan. Pada pengolahannya pupuk cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut menjadi pupuk cair foliar yang mengandung unsur hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik lainnya). Menurut Parman (Thamrina, Hairuddina & Sudartika, 2019) pupuk organik cair selain bisa memperbaiki fisik, kimia, dan keaslian tanah, dapat membantu menaikkan produksi tumbuhan, menaikkan kualitas produk tumbuhan, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan menjadi cara lain sebagai pengganti pupuk kandang.

Limbah sayur seperti kubis mempunyai potensi yang cukup baik apabila dimanfaatkan sebagai produk pupuk organik lantaran kandungan unsur hara yang baik dan kompleks menjadi pupuk (dalam Harlis, Budiarti, Kapli & Sanjaya, 2019). 

Pembuatan pupuk organik cair dilakukan terhitung 21 hari yaitu dimulai dari tanggal 26 April 2022 hingga 16 Juni 2022.

Pada pembuatan pupuk organik cair limbah sayur yaitu kubis yang diperoleh dari Pasar Rowosari. Limbah sayur tersebut ditimbang, sebanyak 2.590 kg. Kemudian limbah sayuran dicuci dan dicelupkan ke dalam air sampai bersih tidak ada kotoran pada limbah sayuran. Setelah itu dipilih dan dimasukan ke dalam ember atau tabung komposer wadah penyimpanan kedap udara. Kemudian tambahan molase atau gula pasir 20 ml yang sudah dilarutkan dalam air 1 liter(diujung tutup botol diberi lubang). Kemudian tutup wadah penyimpanan dan pastikan tidak ada udara masuk ke dalam wadah. Lalu cek secara berkala dengan memberi cairan molase setiap 2-3 hari sekali.  

Hasil akhir pupuk organik cair yang berasal dari limbah sayuran kubis sebanyak 1,8 liter. Indikator keberhasilan pupuk organik yang matang yaitu terletak pada bau yang tidak menyengat, meskipun bahan utamanya berasal dari limbah. Limbah sayur yang diamati juga berbau tidak menyengat, akan tetapi masih ada bau sedikit masam sehingga belum dapat dipastikan pupuk tersebut matang. Warna pupuk cair yang sudah matang, akan berwarna coklat kehitaman, sedangkan warna yang diperoleh pada pupuk limbah sayur masih berwarna coklat (Dalam Ajeng & dkk, 2021).


Daftar Pustaka:

Ajeng, D., Ardiyanti, D., Rizal, M., Iqlima, S., Yuni S., Fahriah., Chodijah,M. (2021). Pemanfaatan limbah sayur sebagai pupuk organik cair tanaman di Rw 12 Kelurahan Babakan Surabaya. Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Vol 1(15), November.

Harlis,. Budiarti, R., Kapli, H., Sanjaya, M. (2019). Produksi pupuk cair dari isolat bakteri limbah sayur Pasar Angso Duo Jambi dalam meningkatkan perekonomian dan kesehatan lingkungan. Jurnal Biospecies. Vol. 12(1), Januari.

Kumalasari, E., Musiam, S. (2021). Pemanfaatan limbah sayur sebagai bahan baku pupuk cair oleh anak usia sekolah dasar di Desa Tatah Lenyap. Jurnal Bakti Untuk Negeri. Vol 1(1), April.

Maulana, A. (2021). Gunakan limbah sayuran jadi pupuk cair organik. Kompas.com. 2 April. Retrieved on June 25, 2022 from: https://www.kompas.com/homey/read/2021/04/02/115600276/gunakan-limbah-sayuran-jadi-pupuk-cair-organik.

Thamrina, N., Hairuddina, R., Sudartika, E. (2019). Pemanfaatan pupuk cair limbah sayur dan buah pada kacang tanah (Arachis hypogea L.) di dataran rendah Kota Palopo. Jurnal Agercolere. Vol 1(2).


Selasa, 28 Juni 2022

JOGGING JUGA BERMANFAAT BAGI LINGKUNGAN


Essay 3 Psikologi Lingkungan

Ridhwan Fajar  (2031041028)

Psikologi B

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen pengampu: Dr. Arundati Shinta., M.A.

 




 





Olahraga jogging terbilang aktivitas fisik yang ekonomis dan efisien. Kamu bisa melakukannya tanpa perlu pergi ke tempat olahraga khusus dengan waktu yang dapat kamu sesuaikan. Cukup mengenakan pakaian olahraga dan alas kaki yang nyaman, kamu bisa melakukan jogging. Meskipun terkesan mudah, kamu perlu mengetahui cara jogging yang baik dan benar agar mendapatkan manfaat yang maksimal. Jogging juga bisa bermanfaat bagi lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan jika di bumbui dengan kegiatan memungut sampah yang berada di rute Yang di lewati.

Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah hingga menyebabkan proses penghancuran yang berlangsung sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidakterdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Oleh karena itu di perlukan tangan tangan manusia agar semua dapat dibuang pada tempatnya.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Kompas.com, 2021. Manfaat Jogging

Artiningsih, NKA, 2008. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeloaan Sampah

Rumah Tangga. Semarang: Universitas Diponegoro.

Cristian. H. 2008. Modifikasi Sistem Burner. Jakarta: Universitas Indonesia.

Darto, K. A. 2007. Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di

Indonesia. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Sulistyawati E dan Ridwan N. Efektivitas Kompos Sampah Perkotaan sebagai Pupuk

 

BANK SAMPAH

 

 

          Essay 3 Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Qho’issul Saufus Salfwa  (20310410057)

Psikologi B

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen pengampu: Dr. Arundati Shinta., M.A.

 

 

 

Bank Sampah ? Hmmm apa sih itu ??


 

 


 

Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Namun, pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Untuk itu sampah telah menjadi permasalahan na sional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat.

Bank sampah muncul sebagai inisiatif masyarakat lokal dalam upaya partisipasi menangani permasalahan yang selama ini ada dimana dengan strategi pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) berbasis masyarakat tersebut mampu mengubah imajinasi sebagian banyak orang terhadap sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dimana Bank sampah sendiri merupakan kegiatan bersifat social engineering yang mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara bijak dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sedangkan untuk pembangunan Bank sampah sendiri merupakan momentum awal  dalam membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur ulang, dan memanfaatkan sampah karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik, sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru Indonesia. Lalu bagaimana caranya Bank Sampah ini membiayai operasionalnya termasuk menggaji para pengurusnya?

Meskipun biasanya para pendiri Bank Sampah adalah relawan-relawan yang tak melulu berbicara tentang untung rugi namun demi keberlangsungan hidup Bank Sampah ini pasti membutuhkan biaya dimana dalam pengupayaan biaya utama diperoleh dari potongan sejumlah rupiah dari nilai sampah yang disetorkan oleh para nasabah. Dengan sistem ini maka keberlangsungan hidup dan operasional Bank Sampah menjadi terjamin dimana secara matematis dan logis keberlangsungan hidupnya dalam kondisi apapun saat ini memang sangat tinggi.

Bank Sampah bisa menjadi solusi alternatif pengendalian sampah sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat yang permodalannya bisa diambilkan dari Dana Desa dimana hal ini dapat terlihat dari  sisi kebutuhan permodalan Bank Sampah konvensional yang hanya menjalankan fungsi jual beli relatif kecil. Namun ketika menjalankan fungsi lain sebagai alat bisnis tentunya akan lebih besar modal yang dibutuhkan seperti ketika Bank Sampah juga menjalankan unit usaha kerajinan berbahan baku barang atau sampah daur ulang. Begitu pula ketika Bank Sampah ingin langsung melakukan fungsi produksi pengolahan sampah organik untuk menjadi pupuk kompos misalnya, pasti permodalan akan menjadi cukup besar untuk penyedian sarana dan prasarana serta peralatan.

Keuntungan dari sisi kebersihan lingkungan pastinya merupakan hal nyata yang bisa diwujudkan oleh Bank Sampah untuk lingkungan Desa. Minimal seluruh sampah yang bernilai ekonomis pastinya akan dikumpulkan oleh para nasabah. Nasabah pastinya takkan hanya mengandalkan produksi sampah rumah tangganya sendiri untuk menjadi setoran ke Bank Sampah, mereka cenderung akan memperluas area pencarian dan pemungutan sampah demi mendapatkan setoran lebih besar dan ini berarti lingkungan akan secara otomatis menjadi lebih bersih dari serakan sampah. Disisi lain, kualitas sumber daya manusia di desa juga akan meningkat dengan adanya Bank Sampah. Pelatihan manajemen persampahan tentunya merupakan tambahan ilmu baru bagi pengurus maupun nasabah. Berbagai pengklasifikasian sampah dan cara mengolahnya sudah merupakan ilmu bermanfaat tesendiri bagi masyarakat. Pelatihan usaha kreatif dengan membuat barang bernilai ekonomis dengan bahan baku barang daur ulang juga merupakan tambahan pengetahuan lagi yang pasti bemanfaat bagi masyarakat.

Ketika lingkungan sudah terjaga kebersihannya, masyarakat tercukupi kebutuhan dasar ekonominya, disitulah kita bisa mengatakan, bukan hal mustahil merubah SAMPAH menjadi BERKAH

 

DAFTAR PUSTAKA

Asteria D dan Heruman. (2015). Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Tasikmalaya. Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Giyarsih SR. (2012). Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta.

Hasnam. (2017). Strategi Pengembangan Bank Sampah Di Wilayah Depok. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM).

Suryani A.S, 2014. Peran Bank Sampah Dalam dalam Efektifitas Pengelolaan Sampah. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)Sekretariat Jenderal DPR RI.

Kartini, (2009). Faktor – Faktor yan Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Menabung Sampah serta Dampak Keberadaan Bank Sampah Gemah Ripah, Institut Pertanian Bogor.

Lestary P, (2015). Studi tentang Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi, Jakarta

Senin, 27 Juni 2022

Lingkungan Hijau Untuk Hidup yang lebih Berwarna

        Essay Persyaratan Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Muhammad Setiawan Hendianto (20310410031)

Psikologi B

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen pengampu: Dr. Arundati Shinta., M.A.


    Kerusakan lingkungan menjadi salah satu masalah krusial yang harus mendapat perhatian. Minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, masih menjadi pemicu utama adanya pemanasan global. Hal inilah yang kemudian memicu banyaknya bencana alam terjadi.

Dampak kerusakan lingkungan akan berantai jika tidak ada upaya untuk mengantisipasinya. Salah satu cara mengantisipasi kerusakan ekosistem yang perlu dilakukan, yaitu menerapkan perilaku ramah lingkungan. Gaya hidup membuat lingkungan hijau perlu dilakukan agar dapat meminimalisir kerusakan ekosistem dan membuat hidup lebih berwarna.


-Gunakan tas belanja sendiri yang ramah lingkungan demi menghemat penggunaan kantung plastik. Jika sering mendapat kantung plastik baru dari berbelanja, pakai kantung plastik bekas tersebut untuk wadah sampah. 

-Pilah sampah sesuai jenisnya. Sampah bekas sayur dan buah bisa digunakan sebagai kompos alias pupuk alami untuk tanaman sedangkan sampah kaleng, kertas dan plastik bisa dikumpulkan untuk didaur ulang.  

-Pergunakan sabun cuci yang ramah lingkungan.


Masyarakat harus lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitar yang akan mampengaruhi kesehatannya, jika lingkungan sekitar kita baik, maka kita juga akan baik. Marilah bersama-sama menjadikan lingkungan sekitar kita menjadi lingkunga  yang hijau karena itu sangat dibutuhkan oleh manusia, dan dapat mempengaruhi kehidupan kita nantinya. Mari berbondog-bondong buat lingkungan kita menjadi lingkungan yang indah,asri,sejuk dan damai seperti lingkungan hijau pada umumnya.

Manusia serta semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat membutuhkan udara yang sehat untuk bernapas. Udara yang masuk ke tubuh melalui hidung harus mengandung oksigen. Apabila kita menghirup udara yang bersih serta mengandung oksigen tersebut tentunyaa badan kita akan merasakn segar dan pada saluran pernapasan kita pun akan lancar. Dan ini sangat berbeda sekali dengan udara yang sudah tercemar polusi.


referensi :

https://www.summareconbekasi.com/whatson/detail/9-langkah-gaya-hidup-ramah-lingkungan

Minggu, 26 Juni 2022

Kegiatan Before- After Untuk Membersihkan Lingkungan

Kegiatan Before- After Untuk membersihkan Lingkungan
Disusun untuk memenuhi essay tiga sebagai persyaratan ujian akhir mata kuliah Psikologi Lingkungan dengan dosen pengampu Ibu Dr. Arundati Shinta, M.A
Oleh
Siti Nurhaliza
(20310410055)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
2022
       Lingkungan adalah kata yang tidak asing lagi didengar telinga kita, lingkungan bisa dikatakan sebagai kumpulan segala benda termasuk flora, fanuna dan juga termasuk manusia. Hal ini juga sama seperti yang disampaikan oleh Ventyrina & Siti (2010) mengatakan bahwa secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati, dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.  Lingkungan merupakan hal yang penting terutama bagi makhluk hidup, jika lingkungan yang ditempati makhluk hidup rusak atau tercemar maka akan berakibat buruk pula pada makhluk hidup yang menenempati lingkungan tersebut. Maka dari itu menjaga kebersihan lingkungan agar tetap bersih tidak tercemar ataupun tidak kotor adalah hal yang penting. Iskandar (2018) mengatakan bahwa kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya. Menjaga kebersihan lingkungan bisa dilakukan dari hal-hal kecil yang ada disekitar kita misalnya seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan halaman rumah atau tempat-tempat umum yang memang perlu dibersihkan. Selain itu bisa juga dengan kegiatan before-after seperti yang saya lakukan. Berikut kegiatan before-after yang saya lakukan di bulan Juni.
Foto ke 1:
Foto ke 2:
Kegiatan foto before- after tersebut saya lakukan di bulan juni ketika saya masih di jawa barat. Dari 2 foto tersebut salah satunya dilakukan di halaman masjid dekat wc umum, adapun yang dibersihkan berupa plastik, kertas dan juga daun. Sedangkan gambar yang lainnya saya lakukan di jalanan umum tempat yang biasa dilalui oleh warga. 
Foto ke 3:
Foto ke 4: 
Foto ke 3 dan ke 4 ini tidak dilakukan di jawa barat melainkan saya lakukan ketika sudah di Yogyakarta, saya melakukannya di daerah yang berbeda dikarenakan ada kepentingan yang mendesak yang menuntut saya untuk pergi ke yogyakarta sehingga kegiatannya pun dilakukan ditempat yang berbeda. Foto ke 3 saya lakukan di salah satu jalanan umum tempat orang lewat lebih tepatnya jalanan umum di depan salah satu panti asuhan yang ada di yogyakarta,  yang dibersihkan berupa daun- daun kering, plastik dan air yang menggenang di jalan. Adapun foto yang ke 4 itu saya lakukan di salah satu halaman samping masjid yang ada di Yogyakarta, yang dibersihkan kebanyakan berupa plastik dan kertas.
Ke 4 foto before- after tersebut merupakan salah satu langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan sehat. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan bagian dari tanggungg jawab kita semua.

Daftar Pustaka
Iskandar, Andi Arifuddin. 2018. Pentingnya memelihara kebersihan dan keamanan lingkungan secara partisipatif  demi meningkatkan gotong royong dan kualitas hidup warga. Jurnal ilmiah pena. Vol 1 no 1. Hal 79-84
Ventyrina, Ine., & Siti Kotijah. 2020. Pengantar perlindungan dan pengelolaan hidup. Cet. 1. Yogyakarta: Pustaka ilmuan. 


Sabtu, 25 Juni 2022

KEBIASAAN MELAKUKAN KEGIATAN BEFORE - AFTER AKAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN SEHAT

KEBIASAAN MELAKUKAN KEGIATAN BEFORE - AFTER AKAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN SEHAT 

Essay III Persyaratan Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan 
(semester genap 2022-2023)
SITI HARNISA TAONU(20310410016)

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA 

DOSEN PENGAMPU : DR. ARUNDATI SHINTA, M.A


Kebersihan merupakan keadaan dimana bebas dari berbagai kotoran diantaranya debu, sampah dan bau yang tidak sedap. Lingkungan yang bersih merupakan perilaku lingkungan yang terbebas dari kotoran seperti sampah, debu dan lain lain.  Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).

Jenis-jenis sampah ialah sebagai berikut (Jefrey et al., 2019):
1) Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah sisa yang masih dapat diurai menjadi bahan yang layak dipakai lagi, yang bisa diuraikan meskipun dibiarkan saja, sampah ini akan menghilang dengan sendirinya.Contohnya seperti sisa makanan, kulit dari buah, sisa pembuangandari dapur. Pemanfaatannya bisa dijadikan pakan ternak, biogas dan lainnya.
 2) Sampah anorganik ialah sampah yang dikategorikan sukar terurai karena pada umumnya berkarakteristik sukar diolah dan tidak mudah membusuk, namun bisa menjadi suatu hasil yang bermanfaat melalui proses daur ulang, seperti botol berbahan plastik, kaleng bekas dan lain-lain. Kondisi ini membutuhkan perhatiandari masyarakat. 

Lingkungan yang bersih akan menghasilkan jiwa yang bersih, kesehatan jasmani dan rohani bagi masyarakat yang tinggal di area lingkungan tersebut. (Budiharjo, 2017) Dengan lingkungan yang sehat dan bersih kita akan menjadi nyaman untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di zaman sekarang ini, kebersihan lingkungan jarang sekali ditemukan. Banyak lingkungan yang kurang diperhatikan oleh pemiliknya. Mereka menganggap bahwa itu hanyalah hal yang sepele. Padahal, apabila terus dibiarkan akan menimbulkan berbagai jenis penyakit. Akibat buruk lainnya adalah lingkungan yang kotor tidak enak dipandang. Apabila lingkungan tersebut terus dibiarkan, maka sampah yang menumpuk akan menyebabkan parit-parit di sekitarnya menjadi sumbat dan aliran air akan menjadi terganggu. Jelas bahwa lingkungan yang tidak sehat sangat berdampak buruk bagi kita.

Untuk mencegah atau  mengatasi itu semua maka salah satu halnya yaitu dengan melakukan kegiatan before - after untuk peduli dan menjaga kebersihan lingkungan kita seperti yang saya lakukan  pemotretan tetap tanggal 25 juni 2020.Yang beralokasikan di jalan Babarsari, Tambak bayan 12, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. 


Daftar Pustaka 

Budiharjo. (2017). Pengatuh  kesadaran  masyarakat terhadap  partisipasi  penanganan kebersihan lingkungan  di kelurahan menteng Jakarta Pusat . 1(2), 174–189.

Jefrey, Wilhelmina, S. L., Viennie, K., Trisca, V., Afrianty, S., Danat, V., M, V. K., & Christhomas, J. (2019). Penyediaan tempat pembuangan sampah dan edukasi klasifikasi jenis-jenis sampah. The First National Conference for Community ServiceProject(1stNaCosPro2019)Empowering Society, Driving Change: Social Innovation, 255–260.

Sabtu, 18 Juni 2022

Lakukan Kegiatan Before-After Untuk Jaga Kebersihan Lingkunganmu

Lakukan Kegiatan Before-After Untuk Jaga Kebersihan Lingkunganmu

Essay III Persyaratan Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan

(Semester Genap 2021/2022)

Dwi Ratri Octavianita (20310410002)

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

Lingkungan yang bersih merupakan lingkungan yang didambakan oleh semua orang. Namun, lingkungan yang bersih tentunya tidak akan tercipta apabila tidak dibarengi dengan perilaku menjaga kebersihan lingkungan. Perilaku menjaga kebersihan lingkungan juga tidak muncul begitu saja, akan tetapi perlu adanya kepedulian dalam diri seseorang.

Kebersihan lingkungan merupakan kebersihan yang meliputi kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan kebersihan berbagai sarana umum (Iskandar, 2018). Kebersihan lingkungan mengandung makna yaitu sebuah kondisi atau keadaan di mana di dalamnya bebas dari berbagai kotoran, seperti: sampah, debu, dan bau (Hardiana, 2018). Menurut Iswandi (dalam Hardiana, 2018) sumber sampah dikategorikan dalam sampah rumah tangga yang berupa bahan pembungkus, sisa makanan, plastik, kertas dan sebagainya, kemudian sampah perdagangan berupa bahan dagangan yang sudah rusak, karton, sayur, buah, dan sebagainya.

Persoalan mendasar yang berhubungan dengan perilaku menjaga kebersihan adalah mengenai dampak yang akan kita dapatkan ketika kita menjaga kebersihan lingkungan. Dampak yang akan kita dapat tentu saja lingkungan yang bersih dan nyaman. Namun, pada pembahasan kali ini akan lebih berfokus pada langkah kecil yang dapat kita lakukan sebagai generasi muda untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Lalu pertanyaan yang harus terjawab dalam pembahasan kali ini adalah bagaimana langkah kecil yang dapat generasi muda lakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan? Hal tersebut penting, mengingat kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab semua orang dan generasi muda termasuk di dalamnya.

Langkah kecil berupa kegiatan before-after dapat dilakukan oleh para generasi muda untuk andil dalam menjaga kebersihan lingkungannya. Saya akan menunjukkan beberapa potret kegiatan before-after yang telah saya lakukan di bulan Juni 2022. 

Pada 4 Juni 2022, saya mengunjungi balai padukuhan yang ternyata bak sampahnya tergeletak sehingga sampah di dalam bak itu berserakan. Saat itu saya mulai untuk membersihkan pada pukul 08.00 WIB. Sebelum membersihkan halaman, saya memutuskan untuk mengepel bagian dalam. Sampah yang ada di halaman kebanyakan berupa sampah plastik.

Pada 5 Juni 2022, saya membersihkan jalanan di samping SD di dusun tempat tinggal saya. Saya mulai membersihkan area tersebut pada pukul 09.00 WIB. Sepertinya karena malam sebelumnya hujan, ada sampah plastik yang di dalamnya terdapat air. Saya memunguti sampah plastik dan dedaunan ke dalam plastik kemudian saya pisahkan.

Pada 11 Juni 2022 setelah saya membersihkan bagian dalam masjid yang saya mulai pukul 8.45, saya kemudian membersihkan bagian halaman masjid. Sampah yang ada di halaman masjid di dominasi oleh sampah plastik jajanan dan dedaunan. Sampah yang saya dapat tidak terlalu banyak seperti di tempat sebelumnya.

Pada 12 Juni 2022, saya membersihkan sampah berupa daun dan sampah plastik bekas kemasan jajanan di pinggir sungai, saya mulai melakukannya pukul 10.00 WIB. Dedaunan dan sampah tersebut basah. Setelah terkumpul, saya masukan ke dalam plastik yang berbeda.

Itulah tadi beberapa potret kegiatan before-after yang saya abadikan di 4 tempat yang berbeda. Yuk, mari bersama-sama mulai membuka mata dan lebih peka dengan lingkungan sekitar! Jagalah kebersihan lingkungan mulai dari diri sendiri!

DAFTAR PUSTAKA

Hardiana, D. (2018). Perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan pntai kecamatan Sasak Ranah Pasisie kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Buana. 2(2), 496-506.

Iskandar, A.A. (2018). Pentingnya memelihara kebersihan dan keamanan lingkugan secara partisipatif demi meningkatkan gotong royong dan kualitas hidup warga. Jurnal Ilmiah Pena. 1(1), 79-84.