Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Jumat, 02 Mei 2025

ESSAI 1 : Analisis Pola Perilaku Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah di Desa Margahayu Selatan


Analisis Pola Perilaku Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah di Desa Margahayu Selatan

  


 

Rahma Nur Al Amina - 23310410066

 

Psikologi Lingkungan

 

Essai 1 - Meringkas Jurnal Tentang Pengelolaan Sampah

 

 

Dosen Pengampu :

Dr. Arundati Shinta, M.A

 

 

Progam Studi Psikologi

 

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 

TAHUN 2025

 

Topik

Analisi pola perilaku masyarakat RW012 Desa Margahayu Selatan terhadap pengelolaan sampah rumah tangga.

Sumber

1. Riswan, Sunoko, H. R., & Hardiyanto, A. (2015).Kesadaran Lingkungan.Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(1), 31-39.Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/2085

2. Slamet  J,S 2002. Kesehatan Lingkungan,Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta. 2000.Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

3. Tuti Kustiah, 2005, Kajian Kebijakan Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

4. Brata, Sumadi Surya. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.

5. Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Bumi Aksara.

6. Sugiyono. (2013).Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.CV.

7. Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan.EGC.Jakarta.

Permasalahan

 

Faktor utama menghambatnya proses pengolahan sampah adalah kurangnya fasilitas dan kurangnya motivasi warga serta minimnya waktu warga untuk mengolah sampah sendiri.

Tujuan Penelitian

Menganalisis perilaku pengolahan sampah warga RW012 Desa Margahayu Selatan ,berdasarkan pengolahan data dari berbagai perhitungan statistik sederhana.

Isi

1. Membahas tentang kesadara masyarakat terhdap lingkungann.

2. Membalas norma sosial dalam membuang dan mengelola sampah dengan tepat.

3. Pentingnya partisipasi masyarakat yang erat kaitannya dengan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

 

Hal ini menunjukan bahwa jurnal ini byukan hanya membahas tentang sampah,namun juga psikososial di mana perubahan perilaku tergantung pada pendidikan,dukungan komunitas,dan pengaruh lingkungan sosial.

Metode

Jurnal ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif,mengangkat isu nyata dan penting bagi kehidupan masyarakat.Sehingga mendapatkan sampling yang relevan.

Hasil

1. Masih ada masyarakata yang membuang sampah secara tidak ramah lingkungan seperti di bakar,di timbun (sampah anorganik),bahkan di buang ke laut,sungai,atau got.

2. Sebagian besar masyarakat telah melakukan usaha mengurangi dan memanfaatkan kembali barang bekas layak pakai.

3. Sebanyak 86% warga mengetahui cara pemilahan sampah,namun hanya 36% warga yang memilah sampah dan memanfaatkannya kembali.

 

Diskusi

1. Perlunya penyuluhan ke suatu daerah agar warga tetap teredukasi tentang pengelolaan sampah.

2. Perlunya peran pemerintah terhadap pengelolan sampah.

3. Pendekatan secara menyeluruh terhadap warga,mengenalkan peran pentig masyarakat terhadap sampah.

Kamis, 01 Mei 2025

ESSAY 3 before after

 Before after  di Lapangan Soepardi dan Taman Sawitan

       

               Psikologi Lingkungan

               Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati                 Shinta, ΜΑ.





 


          Yuli Eka Larasati( 23310410132 )

        JURUSAN PSIKOLOGi UNIVERSITAS 

                         PROKLAMASI 45




Lapangan Soepardi dan Taman Sawitan merupakan dua ruang terbuka hijau yang sangat luas dan nyaman di lingkungan sekitar saya. Tempat ini tidak hanya menyediakan area yang luas untuk berbagai aktivitas, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas olahraga yang lengkap. Karena kenyamanan dan kelengkapan fasilitas tersebut, banyak warga yang rutin berkunjung, terutama untuk jogging pagi dan sore serta berolahraga menggunakan alat-alat yang tersedia. Namun, tingginya jumlah pengunjung ini juga membawa konsekuensi berupa banyaknya sampah yang berserakan di area tersebut.

Ketika pertama kali saya mengunjungi Lapangan Soepardi dan Taman Sawitan, saya merasa prihatin melihat kondisi lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya. Sampah plastik, bungkus makanan, dan botol minuman tersebar di berbagai sudut lapangan dan taman. Kondisi ini tentu mengurangi kenyamanan pengunjung dan menimbulkan bau tidak sedap di beberapa titik. Padahal, tempat ini memiliki potensi besar sebagai ruang publik yang asri dan menyenangkan untuk seluruh masyarakat.

Melihat kondisi tersebut, saya memutuskan untuk melakukan tindakan sederhana dengan membersihkan sampah-sampah yang ada, meskipun saya melakukannya sendiri tanpa bantuan warga lainnya. Saya membawa kantong plastik dan alat sederhana untuk memungut sampah, dan secara rutin meluangkan waktu untuk membersihkan area tersebut. Meskipun hanya seorang diri, saya mulai melihat perubahan yang cukup signifikan. Sampah yang sebelumnya berserakan mulai berkurang dan lingkungan menjadi lebih rapi serta nyaman untuk digunakan kembali.

Fasilitas tempat sampah yang sudah disediakan di berbagai sudut lapangan dan taman sangat membantu dalam menjaga kebersihan. Dengan banyaknya tempat sampah yang mudah dijangkau, pengunjung pun lebih terdorong untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal ini sangat penting mengingat banyaknya pengunjung yang datang sehingga potensi sampah juga tinggi. Keberadaan fasilitas ini menjadi salah satu faktor utama yang mendukung upaya menjaga kebersihan lingkungan tersebut.

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa menjaga kebersihan lingkungan tidak harus menunggu orang lain. Upaya kecil yang dilakukan secara konsisten, meskipun sendiri, dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan sekitar. Lingkungan yang bersih dan nyaman tentu akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendorong kesadaran kolektif untuk lebih peduli terhadap kebersihan ruang publik.

Lokasi kegiatan : Lapangan Soepardi dan Taman sawitan 






ESSAI 1 : MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP

Di Buat, Kamis 1 Mei 2025

 MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP

Nama : Satifa Sintya Fadilah
Kelas : Psikologi SJ
NIM : 23310410059

MATA KULIAH PSIKOLOGI INOVASI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN AJARAN 2024

DOSEN PENGAMPU : 
Dr. ARUNDATI SHINTA,M.A

Topik:
Penerapan Digital Entrepreneurship terhadap Peningkatan Penjualan Produk pada Pelaku UMKM di Kota Makassar.

Sumber:
      Community Development Journal, Vol.4 No.3 Tahun 2023, Hal. 5519-5525. P-ISSN 2721-4990 | E-ISSN 2721-5008.

Permasalahan:
Dalam era digital yang semakin berkembang, Digital Entrepreneurship menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Namun, perhatian masyarakat terhadap peningkatan penjualan yang dihasilkan dari penerapan Digital Entrepreneurship masih sangat kurang. Di Kota Makassar, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan penjualan produk mereka. Meskipun teknologi digital menawarkan banyak peluang, banyak pelaku UMKM yang belum sepenuhnya memanfaatkan potensi tersebut. Hal ini menjadi permasalahan yang mendesak untuk diteliti, terutama dalam konteks bagaimana penerapan Digital Entrepreneurship dapat berkontribusi pada peningkatan penjualan.

Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan Digital Entrepreneurship terhadap peningkatan penjualan pada pelaku UMKM di Kota Makassar. Dengan memahami hubungan ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing dan kinerja penjualan UMKM.

Isi:
Digital Entrepreneurship didefinisikan sebagai kegiatan kewirausahaan yang memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan model bisnis baru yang lebih produktif dan bersaing secara global. Di Indonesia, fokus umum terhadap Digital Entrepreneurship sering kali terbatas pada pemasaran digital, padahal sebenarnya mencakup lebih dari itu. Digital Entrepreneurship juga melibatkan pencarian dan penarikan pelanggan, perancangan produk melalui platform digital, serta pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Digital Entrepreneurship memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan produk UMKM, yang merupakan topik yang relevan untuk dibahas di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

Metode:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penerapan Digital Entrepreneurship, sedangkan variabel dependen adalah peningkatan penjualan. Kuesioner yang digunakan terdiri dari 8 pertanyaan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, dengan uji F dan uji t untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini melibatkan populasi seluruh pelaku UMKM di Makassar, dengan sampel yang diambil sebanyak 42 orang menggunakan metode probability sampling.

Hasil:
Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan Digital Entrepreneurship memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan produk UMKM di Kota Makassar. Koefisien determinasi (Adjusted R²) yang diperoleh adalah 0.094, yang menunjukkan bahwa 9.4% variasi dalam peningkatan penjualan dapat dijelaskan oleh penerapan Digital Entrepreneurship. Uji t menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.027, yang lebih kecil dari 0.05, menandakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara penerapan Digital Entrepreneurship dan peningkatan penjualan.

Diskusi:
Penerapan Digital Entrepreneurship membawa perubahan besar dalam peningkatan penjualan pelaku UMKM di Makassar. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa digital entrepreneurship memiliki pengaruh signifikan terhadap penjualan. Meskipun demikian, tantangan dalam penerapan Digital Entrepreneurship tetap ada, seperti kurangnya pemahaman dan keterampilan digital di kalangan pelaku UMKM. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelatihan dan dukungan yang memadai agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal.

Selain itu, penelitian ini juga menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mendalami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan Digital Entrepreneurship. Aspek-aspek seperti kemampuan digital, keahlian manajemen, strategi pemasaran, dan integrasi teknologi dalam operasional usaha perlu dieksplorasi lebih dalam. Selain itu, penting untuk mengukur dampak penerapan Digital Entrepreneurship pada aspek lain, seperti efisiensi operasional, pengembangan merek, kepuasan pelanggan, dan keberlanjutan usaha. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan tentang peningkatan penjualan, tetapi juga tentang manfaat dan konsekuensi dari penerapan Digital Entrepreneurship dalam konteks UMKM di Makassar.

Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa penerapan Digital Entrepreneurship sangat berpengaruh terhadap peningkatan penjualan, dan merupakan topik yang relevan untuk dibahas. Dengan infrastruktur teknologi yang terus maju dan perkembangan digital yang terus menawarkan inovasi baru, pelaku UMKM di Makassar diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan daya saing dan kinerja bisnis mereka di era digital




DEVI NUR HASANAH_23310410117_SPSJ_ESSAI 6 BELAJAR DI TPST

 

“ BELAJAR DI TPST RANDU ALAS “

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

 


Devi Nur Hasanah ( 23310410117 )

 

 JURUSAN PSIKOLOGI 

 FAKULTAS PSIKOLOGI 

 UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 

 2025

 

Saya melakukan kunjungan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Randu Alas pada tanggal 19 April 2025 bersama Ibu Dosen  Dr. Dra. Arundati Shinta, MA selaku Dosen Psikologi Lingkungan dan juga dengan teman-teman mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi 45. Hal tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk saya dalam memahami pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat komunitas. TPST Randu Alas yang berlokasi di Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, merupakan salah satu contoh pengelolaan sampah yang mengintegrasikan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan inovasi pengolahan sampah organik menjadi produk bernilai.

 

Dalam kunjungan tersebut, kami juga mendapat pemahaman tentang masalah pengelolaan sampah, termasuk isu pengangkutan sampah yang terkendala akibat buka tutupnya TPST Piyungan, serta masalah dalam mengedukasi masyarakat terkait pemilahan sampah yang dapat dimulai dari rumah. Apabila sampah sudah dipilah dari rumah maka hal tersebut dapat mempermudah proses pengolahan dan meminimalisir sampah berbau, membusuk, racun dan juga bakteri.

 

TPST Randu Alas mengolah sampah komunal sampai kekelurahan. TPST Randu Alas memiliki 7 orang SDM yang mana mengelola sampah dari sekitar 400 kepala rumah tangga di lingkungan sekitarnya. Resiko pekerjaan yang mereka hadapi sebagai petugas TPST sangatlah besar yakni bersinggungan langsung dengan racun dan bakteri yang dihasilkan oleh sampah, namun sayangnya gaji yang mereka terima masih dibawah UMK Sleman yakni sebesar Rp1.800.000 – Rp2.000.000. Kesejahteraan petugas masih sangatlah kurang walaupun TPST tersebut sudah bekerja sama dengan Puskesmas terdekat dan juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

 

            Bapak Tujono selaku wakil ketua TPST Randu Alas juga menyampaikan bahwa masih belum ada dukungan yang menyeluruh serta kerja sama yang baik dari pemerintah, akademisi, petugas di lapangan TPST serta masyarakat umum terkait dalam menyuarakan dan praktik pemilahan dan pengolahan sampah yang dapat dimulai dari rumah. Beliau sangat berharap bahwa kami sebagai mahasiswa dapat membantu menyampaikan bagaimana repotnya mengolah sampah sehingga semua lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga lingkungan dan lebih mensejahterakan petugas-petugas yang bekerja di TPST.









Esai 4 Melakukan Upcycling Sampah Anorganik

 Upcycling Sampah Anorganik Dan Merintis Sebagai Pengusaha Ekonomi Sirkuler


Psikologi Lingkungan 

Dosen Pengampu : Dr. Dra Arundati Shinta, MA.





Nama :  ISGIYATI 
NIM : 23310410116
Kelas : Karyawan 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 
Yogyakarta 


Permasalahan sampah ditinjau dari perspektif psikologi konsumen sangat beragam diantaranya :

- Sikap acuh tak acuh terhadap sampah: Banyak konsumen yang belum menunjukkan perhatian yang memadai terhadap sampah plastik atau sampah anorganik lainnya yang mereka hasilkan setiap hari. Akibatnya, perilaku memilah sampah masih sangat bervariasi dan kurang konsisten. Sikap ini berpotensi menimbulkan masalah yang serius di masa depan dalam pengelolaan sampah.

- Kurangnya kesadaran dan kontrol perilaku: Meskipun terdapat niat untuk memilah sampah, tingkat kesadaran akan konsekuensi dan kontrol perilaku konsumen terhadap sampah plastik masih perlu ditingkatkan. Hal ini penting agar perilaku ramah lingkungan dapat menjadi kebiasaan yang ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari.

- Rendahnya rasa tanggung jawab moral: Banyak konsumen yang membuang sampah sembarangan sering kali belum menyadari pentingnya rasa tanggung jawab moral terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan mereka terhadap lingkungan sekitar.

Dalam konteks Psikologi Lingkungan, terdapat beberapa dampak yang  terkait dengan keberadaan sampah di sekitar kita:

- Dampak bau sampah terhadap kesehatan Mental: Paparan bau sampah yang berkelanjutan dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental, seperti stres, gangguan tidur, kecemasan, bahkan depresi, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di dekat tempat pembuangan sampah. Kondisi ini berpotensi menurunkan kualitas hidup serta kesejahteraan psikologis individu-individu tersebut.

- Penurunan Kualitas Hubungan Sosial: Ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh sampah dapat mengurangi partisipasi sosial. Hal ini dapat menimbulkan perasaan terasing dan ketegangan sosial, yang berkontribusi pada masalah psikologis di tengah masyarakat. Dalam hal ini, sikap dan perilaku konsumen yang kurang peduli akan dampak sampah menjadi salah satu aspek yang mencolok.

Melihat tetangga saya seorang penjahit banyak sampah kain perca yang hanya dibuang begitu saja, saya tergerak untuk memanfaatkan kain perca tersebut menjadi souvernir.
Saya bikin gantungan kunci berbentuk dompet kecil, kunciran rambut serta Bros bunga.
Bahan yang saya perlukan kain perca/ kain sisa-sisa jahitan, gunting, benang, tali karet baju,  jarum , mesin jahit ( punya tetangga) , kain pelapis baju, kancing ceklik, peniti kecil dan lilin ( buat lem).

Cara bikin nya butuh ketelatenan dan kesabaran waktu dalam menjahit dompet. Butuh kefokusan mata dibawah lampu penerang agar tidak terjadi kesalahan maupun hal-hal yang merugikan misalnya kadang benang nya putus. Sehingga menjahit berhenti sebentar untuk membetulkan benang yang putus tersebut.

Kalau untuk kunciran rambut saya jahit pakai tangan. Dari kain-kain perca saya bikin lembaran digabung kan dengan dijahit lalu masukkan karet baju dan jahit kembali jadilah kunciran rambut.

Untuk Bros bunga dari lembaran kain perca yang kecil-kecil dibikin bunga dulu. Terus satukan membentuk bulatan dengan benang jahit. Untuk mempercantik tampilan kasih depan nya kancing baju dengan menjahitnya. Bagian belakang kasih peniti dengan menempelkan pakai lilin yang dipanaskan. Jadilah Bros bunga cantik.

Untuk harga souvernir yang saya buat tersebut sangat terjangkau sekali. Gantungan dompet saya hargai per pcs RP 5.000,- 
Untuk kunciran rambut dan Bros bunga saya hargai RP 2.000,- .
Produk souvernir ini saya pasarkan di Instagram saya @isgi_praktisi_analysttd

Berikut link IG nya :

Dengan tindakan saya tersebut diatas kita dapat mendorong perilaku konsumen yang lebih bertanggung jawab dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi semua.

Yogyakarta , 1 Mei 2025
✍️ Isgiyati_psi






SEMOGA BERMANFAAT