Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Selasa, 16 Juli 2019

NYAMAN SEBAGAI PENDATANG


KIAT MENGHADAPI LINGKUNGAN BARU

Ika Fatmawati
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Assalamu’alaikum Mbak Ika Fatma

Perkenalkan saya Nafia, dari Umbulharjo, Yogyakarta. Mbak, saya mau menyampaikan sedikit uneg- uneg saya. Saya warga baru di Umbulharjo, pindahan dari Surabaya. Saya pindah ke Jogja karena suami pindah tugas di sini. Saya sudah membaur dengan masyarakat sekitar, ikut kegiatan dawis maupun RT. Sudah hampir satu tahun ini saya merasa seperti sebuah ancaman untuk mereka. Ada warga yang menanyakan tentang latar belakang saya, di lain waktu ternyata sudah menjadi konsumsi publik. Bagaimana saya harus bersikap menghadapi kondisi yang seperti ini Mbak? Mohon pencerahannya, terima kasih.

Wassalamu’alaiykum

Nafia
Umbulharjo, Yogyakarta

Senin, 15 Juli 2019

Kemiskinan di Indonesia


KEMISKINAN DI INDONESIA
RESENSI ARTIKEL KLINIK PSIKOLOGI

Marsum
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Kemiskinan memang adalah pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu tidak pernah di prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan tapi malah tidak dapat mengurus permasalahan ini.
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami pada Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004.

Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Kusumaatmadja, 2007 dalam kenyataan terbukti bahwa alokasi anggaran pengentasan kemiskinan yang naik dari tahun ke tahun ini tidak berhasil menurunkan angka kemiskinan secara bermakna karena selain posisi tawar (bargaining position) orang miskin yang lemah, juga mereka tidak mampu melihat peluang bisnis (business opportunity) sehubungan dengan kenaikan anggaran pengentasan kemiskinan.

Faktor Penyebab Kemiskinan

Ternyata kemiskinan itu tidak terjadi begitu saja melainkan memiliki faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan dapat dikategorikan dalam beberapa hal berikut ini :

A.   Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara  global                                                    
Yang perlu digaris bawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
1)      Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
2)      Politik ekonomi yang tidak sehat.
3)      Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:

B.   Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.

Faktor ini sangat penting dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggung jawabkan dengan maksimal.

C.   Biaya kehidupan yang tinggi.

Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli dan banyaknya pengangguran.

D.  Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.

Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.



Referensi:

Badan Pusat Statistik. Berita Resmi Statistik (2012). Profil Kemiskinan di Indonesia September 2011.No.06/01/Th.XV, 2 Januari 2012.
Kusumaatmadja, S. (Ed) 2007. Politik dan kemiskinan. Depok
                           











Minggu, 14 Juli 2019

Masa Remaja Yang Perlu di Pahami Dengan Benar


MASA REMAJA YANG PERLU DIPAHAMI DENGAN BENAR
Resensi Artikel Klinik Sosial
Rizki Oktama
18.310.410.1181
  
Masa remaja atau dalam bahsa Inggris disebut dengan adolesence yang berarti menuju kepada kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dan sosial serta emosional. Hal ini mengisyaratkan bahwa pertumbuhan tidak berpindah dari satu fase ke fase lainnya secara tiba-tiba, tetapi pertumbuhan itu berlangsung bertahap.
        Istilah adolesence  juga mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, dan fisik. Padangan ini diungkapan oleh Piaget bahwa secara psikologis, masa remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia saat anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.

Demikian halnya transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkingkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.
Rentangan usia menurut Hurlock dijelaskan bahwa usia remaja antara usia 13/14 tahun sampai 17 tahun, dan remaja akhir 17 sampai 21 tahun. Pada sebagian remaja yang bermasalah mungkin saja terjadi penyimpangan,yang kuantitas dan intensitasnya akan berpengaruh pada masalah yang dihadapinya.

Daftar pusaka:
Mighwar, Muhammad Al –dkk. 2006. Piskologi Remaja  Bandung: CV . Pustaka Setia

Senin, 17 Juni 2019

GANGGUAN KEPRIBADIAN


GANGGUAN KEPRIBADIAN
RESENSI ARTIKEL KLINIK PSIKOLOGI

Marsum
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta



Orang dengan gangguan kepribadian memiliki rasa bangga dan keyakinan yang berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan kebutuhan yang ekstreme akan pemujaan. Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan berharap orang lain menghujani mereka dengan pujian, orang pada gangguan ini bersidat self-absorbed dan kurang memiliki empati pada orang lain.

Ciri dari orang yang mengalami gangguan kepribadian adalah, melebih-lebihkan bahwa dirinya orang yang istimewa., lebih fokus pada fantasi akan kebesaran dirinya (kesuksesan, kecantikan, atau kepandaiannya), meyakini dirinya istimewa dan hanya bisa dimengerti oleh orang yang juga istimewa, selalu butuh perhatian dan pujian dari orang lain, punya kemauan tidak rasional akan perlakuan dari orang lain, suka mengambil kesempatan dari orang lain demi keberhasilannya. kurang empati dan tak peduli perasaan orang lain, sering cemburu dengan keberhasilan orang lain dan yakin orang lain juga cemburu pada dirinya, perilakunya arogan.

Contoh kasus gangguan kepribadian, Johar  berprofesi sebagai pengacara dan berusia awal 35an. Dia pertama kali datang mengunjungi psikolog untuk mengatasi mood negatifnya. Sejak awal pertemuan tampak bahwa Johar sangat menaruh perhatian pada penampilannya. Dia secara khusus menanyakan pendapat terapis mengenai baju setelan model terbaru yang dikenakannya dan juga sepetu barunya. Johar  juga bertanya kepada terapis tentang mobil yang digunakan dan berapa banyak klien kelas atas yang ditangani oleh terapis tersebut. Johar sangat ingin memastikan bahwa dia sedang berhubungan dengan seseorang yang terbaik bidangnya. Johar bercerita tentang kesuksesannya dalam bidang akademis dan olahraga, tanpa mampu memberikan bukti apapun yang memastikan keberhasilannya. Selama bersekolah di sekolah hukum, dia adalah seorang work- aholic, penuh akan fantasi akan keberhasilannya hingga tidak memiliki waktu untuk isterintya. Setelah anak mereka lahir, Johar semakin sedikit menghabiskan waktu dengan keluarganya. Tidak lama setelah dia memliki pekerjaan yang mapan, Johar menceraikan isterinya karena tidak lagi membutuhkan bantuan ekonomi dario sang istri. 

Setelah perceraian tersebut, Johar memutuskan bahwa dia benar-benar bebas untuk menikmati hidupnya. Dia sangat suka menghabiskan uang untuk dirinya sendiri, misalnya dengan menghias apaartemennya dengan berbagai benda-benda yang sangat menarik perhatian. Dia juga seringkali berhubungan dengan wanita-wanita yang sangat menarik. Dalam pergaulannya, Johar  merasa nyaman apabila dirinya menjadi pusat perhatian semua orang. Dia pun merasa nyaman ketika dia berfantasi mengenai kepopuleran yang akan diraihnya, mendapatkan suatu penghargaan, ataupun memiliki kekayaan berlimpah (sumber : Barlow & Durant, 1995).

Menurut saya Penderita Kepribadian terjebak dalam lingkaran setan, di mana sebuah tindakan dapat membuat mereka semakin mengalami kesulitan. Kondisi psikologis ambivalen (atau keadaan memiliki hubungan yang ambivalen dengan seseorang yang penting) seperti itu, jelas bukan keadaan yang nyaman. Nemiah juga menjelaskan bahwa penderita narsisme besar kemungkinannya menderita kesulitan emosional, bila dihadapkan pada kematian individu tempat dirinya bergantung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan narsistiknya.

Referensi:
Jeffrey S. Nevid, Spencer A Rathus, Beverly Greene. (2003). Psikologi Abnormal. Edisi kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga


STRES KERJA


STRES KERJA
RESENSI ARTIKEL KLINIK PSIKOLOGI

Marsum
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta



Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan. Orang-orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis.
Charles D, Spielberger (dalam Handoyo, 2001) menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.
Sedangkan faktor yang bersifat non-organisasi, yaitu faktor individual, antara lain adalah tipe kepribadian karyawan. (Robbins, 2003). Tipe kepribadian yang cenderung mengalami stres kerja yang lebih tinggi adalah tipe kepribadian A. Individu tipe A lebih cepat untuk mengalami kemarahan yang apabila ia tidak dapat menangani hal tersebut, individu tersebut akan mengalami stres yang dapat menuju terjadinya masalah pada kesehatan individu tersebut (Luthans, 2002).
Karyawan dapat menanggapi kondisi-kondisi tekanan tersebut secara positif maupun negatif. Stres dikatakan positif dan merupakan suatu peluang bila stres tersebut merangsang mereka untuk meningkatkan usahanya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Stres dikatakan negatif bila stres memberikan hasil yang menurun pada produktifitas karyawan. Akibatnya, ada konsekuensi yang konstruktif maupun destruktif bagi badan usaha maupun karyawan. Pengaruh dari konsekuensi tersebut adalah penurunan ataupun peningkatan usaha dalam jangka waktu pendek maupun berlangsung dalam jangka waktu lama.
Kemajuan karir yang terlalu lambat, terlalu cepat, atau pada arah yang tidak diinginkan akan menyebabkan para pegawai mengalami tingkat stres yang tinggi. Apalagi jika mereka harus bertanggung jawab terhadap karir seseorang yang lain akan menyebabkan level stres menjadi lebih tinggi.

sehingga mereka sering menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap yang tidak kooperatif.
Terdapat dua faktor penyebab stres kerja, yaitu faktor lingkungan kerja dan faktor personal. Faktor lingkungan kerja dapat berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan. Sedang faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwa/pengalaman pribadi maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga dimana pribadi berada dan mengembangkan diri.

Referensi
DeLameter, J. & Ward, A. (Eds.). Handbook of Social Psychology.
Anggit, Astianto.2014. Pengaruh Stres Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PDAM Surabaya.



Senin, 10 Juni 2019

Tradisi Mudik Lebaran Masyarakat


TRADISI MUDIK LEBARAN MASYARAKAT

Hesmi Nurhidayatun

Klinik Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta




Fenomena mudik Lebaran telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia,menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran banyak transportasi umum maupun pribadi memadati jalan jalan besar arus mudik meningkat sesuai dengan perkembangan penduduk.

Tradisi mudik bukan hanya erat kaitanya dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri namun juga erat kaitannya dengan kehidupan manusia, menurut teori migrasi bahwa “perpindahan spontan dan bersifat sementara ini dapat di kategorikan sebagai “temporary migration” karena setiap migran hanya berniat untuk bepergian  atau pindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam waktu yang relatif singkat  bukan untuk menetap (Mantra 1986).

Kamis, 30 Mei 2019

CARA MENGATUR ANAK AGAR MAU MENGERJAKAN SOLAT


CARA MENGATUR ANAK AGAR MAU MENGERJAKAN SOLAT
KLINIK PSIKOLOGI: DI LINGKUNGAN PERUMAHAN GRIYA W
Rr.sekarlangit ayuningtyas rahawarin

Dear,mbak sekar
Nama saya N saya seorang ibu rumah tangga kan di bulan Ramadhan kita harus banyak mengerjakan solat baik itu solat sunah maupun yang lain,anak saya ini tidak mau solat mbak,bagaimana ya caranya agar anak saya mau mengerjakan solat? apalagi di bulan Ramadhan mbak kan mahasiswa psikologi mungkin tau solusinya

JAWAB

MEMBENTUK PRILAKU BELAJAR PADA ANAK


MEMBENTUK PRILAKU BELAJAR PADA ANAK
KLINIK PSIKOLOGI: DI LINGKUNGAN PERUMAHAN GRIYA WIROKERTEN
Rr.Sekarlangit Ayuningtyas Rahawarin

Dear mba sekar,
Saya R umur 35 tahun seorang wanita karir,di saat pulang dari kantor saya selalu menyempatkan diri untuk melatih anak saya untuk memasuki dunia sekolah, anak saya umurnya sudah memasuki pra sekolah tapi kenapa ya anak saya tidak mau belajar jika di suruh untuk belajar dia tidak mau?, mba sekar kan mahasiswa psikologi barangkali bisa memberi solusi. Terimakasih

Jawab

Senin, 27 Mei 2019

Cinta Lokasi Di Dunia Kerja


Meysella Al Firdha Hanim
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta



“Dik, saya seorang karyawati yang sudah berkeluarga yang saat ini saya mencintai teman kerja saya yang juga sudah berkeluarga. Kami saling mencintai, tapi saya tahu ini salah. Hal ini membuat saya bahagia sekaligus takut, apa yang harus saya lakukan?”

Mba, cinta lokasi bisa terjadi pada siapapun. Godaan untuk berselingkuh yang besar dan sangat berpeluang. Godaan yang datang ketika Mba menemukan teman sekantor yang menyambut sinyal cinta yang dipancarkan Mba. Bahkan rasa bersalah yang ada dalam diri Mba sudah dikalahkan oleh rasa bahagia ketika bersama dia
Pertanyaan saya :
Apa yang membuat Mba bahagia bersamanya?
Apakah pasangan (suami) Mba tidak bisa memberi kebahagiaan?
Kalau dua pertanyaan itu dijawab dengan jujur, dan kalian berdua benar-benar menemukan jawaban yang kuat dan masuk akal, maka kalian harus membuat komitmen baru yang dapat mempersatukan kalian. Which is komitmen ini akan menyakitkan suami Mba dan istri si dia dan juga keluarga besar. Kalau pertanyaannya tidak dijawab dengan jujur, maka saya sarankan untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Mengapa terlarang? Karena selingkuh itu bukan suatu tindakan yang dibenarkan oleh pihak manapun, bahkan oleh agama apapun. Saya hanya ingin Mba berpikir jernih sebelum melangkah, tindakan yang diambil tidak merugikan diri Mba sendiri atau siapapun yang Mba sayangi. Hidup di atas penderitaan orang lain tidak akan membuat bahagia dunia akhirat.

Kuncinya adalah komitmen. Pernikahan adalah sebuah janji sakral yang harus dihormati dan dipelihara. Semua akan mengalami kesulitan hidup yang dialami dan perbedaan karakter antara suami istri. Tuhan tidak membebani diri kita dengan masalah yang tidak mampu kita atasi atau diluar kemampuan kita. Oleh karena itu, jangan membuat masalah yang membebani hidup kita di luar kemampuan kita. Coba diingat saat menikah dulu, apa sih yang jadi komitmen Mba dan suami? Berjanji membangun rumah tangga yang mawwadah warahmah dan siap menghadapi suka duka berdua.
Pernahkah diskusi dengan suami perasaan Mba sekarang?
Siapkah Mba untuk menerima konsekuensi dari tindakan yang akan diambil?
Silakan dijawab dengan tindakan sebagai seorang dewasa yang paham perbedaan baik dan buruk. Hal yang perlu dipertimbangkan, sebagai seorang perempuan Mba akan mendapatkan penilaian negatif dari lingkungan sekitar Mba. Apalagi jika perselingkuhan ini tidak diselesaikan dengan baik. Demikian saran saya, silakan dipertimbangkan dengan matang dan tidak berdasarkan emosi semata. Setiap langkah, keputusan, pilihan, selalu mengandung konsekuensi pada diri Mba. Ambil langkah terbaik yang tidak merugikan diri sendiri. Semoga membantu.

Selasa, 30 April 2019




IBU MUDA BUNUH DIRI,DIDUGA DEPRESI USAI MELAHIRKAN
RESENSI ARTIKEL PSIKOLOGI SOSIAL

NIRBITA MELANI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA

Jasad balita usia 4 bulan,yang diketahui bernama Yunus di temukan meninggal dunia setelah hanyut selama 3 hari dengan kondisi sudah membusuk.Yunus dibawa terjun ke sungai oleh ibunya yang bernama Septiana Prihapsari (30).
            Ibu kandung Septiana Hapsari mengatakan bahwa anaknya mengidap postpoartum depresions atau depresi pasca melahirkan.Tanpa sepengetahuan keluarga,ia menggendong pergi anaknya,karena sebelumnya keluarganya mengira bahwa Septiana sudah sembuh.
            Postpoartum depressions berbeda dengan syndrome baby blues ,postpoartum depressions biasanya terjadi lebih lama dan lebih parah.
Setelah ditemukan jasad tersebut segera di visum dan diserahkan pada keluarga untuk segera dimakamkan.

Referensi :
Koran Kedaulatan Rakyat (2019).Kasus Ibu Muda bunuh diri,diduga depresi usai melahirkan.30 April.hlm 18     




OLAHRAGA : DARI OBJEK BULLYING MENJADI BINTANG ATLETIK
RESENSI ARTIKEL PSIKOLOGI SOSIAL

NIR BITA MELANI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Description: C:\Users\User\Documents\FOTO IPHONE\IMG_0062.JPG


            Zalwa Devaningtyas,adalah gadis kelahiran Surakarta tahun 2002.Pada awalnya Zalwa terlihat normal sejak kecil,ia pun disekolahkan disebuah sekolah negeri.Namun,saat dibangku SD zalwa mengalami problem yang berat,ia dianggap bodoh oleh teman-temannya.
            Namun kedua orangtua zalwa saat itu tidak menyadari bahwa zalwa termasuk anak yang berkebutuhan khusus.Zalwa termasuk tuna grahina ringan.Bahkan zalwa sampai 2 kali tidak naik kelas,dan menjadi bahan bullyan teman – temanya.
            Beban tersebut yang akhirnya mendorong orang tua zalwa untuk memindahkan zalwa ke SLBN 1 Surakarta.DIsekolah barulah zalwa menemukan bakat atletiknya.Zalwa menjadi salah satu kunci keberhasilan Jawa Tengah dengan meraih juara umum di O2SN untuk tingkat pendidikan khusus dan layanan khusus.Sebelumnya zalwa telah meraih medali emas di nomor lari 100 meter pada Pekan Paralimpik Pelajar Nasional.
            Zalwa berharap agar ia bisa mengibarkan bendera mrah putih di negara orang lain.
Zalwa Devaningtyas merupakan salah satu potret yang mengambarkan kekurangan fisik bukanlah sebuah hambatan untuk meraih prestasi.

            Kekurangan dari artikel tersebut adalah prestasi-prestasi zalwa yang pada tingkat daerah tidak diceritakan.
Referensi :
Koran bernas (2018).Olahraga : Dari Objek Bullying Menjadi Bintang Atletik.6 Oktober.Hlm 10
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   

MENGGALI POTENSI DIRI




MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DIRI

Nir Bita Melani
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Description: C:\Users\User\Documents\FOTO IPHONE\IMG_0062.JPG
Assalamualaikum ,kak bita.
Nama saya B (nama di inisialkan) salah satu siswi yang pernah mengikuti acara latihan dasar kepempinan di SMK kesehatan dan kebetulan waktu itu kakak sebagai alumni untuk memberikan motivasi.
Kak,saya bingung sekali setelah lulus nanti saya mau melanjutkan dimana,orang tua saya menginginkan saya menjadi perawat,sedangkan saya sama sekali tidak menyukai profesi itu.
Saya menyukai Seni kak,saya ingin sekali melanjutkan ke perguruan tinggi Seni,tetapi selalu dibantah orang tua saya,mereka selalu memberikan argument bahwa “besok mau bekerja dimana kalau hanya lulusan Seni” .Saya sudah mencoba menjalankan amanat orang tua saya untuk sekolah di SMK Kesehatan,namun hasilnya berpengaruh sekali dengan nilai saya,nilai saya selalu jelek dan mendapat ranking bawah.Itu juga saya selalu dimarahi orang tua dan selalu saja dibandingkan dengan anak tetangga. Bisakah kakak memberi saya sedikit pencerahan kak? Saya benar-benar galau.

B (Nama di inisialkan)
Desember 2018,Kulon Progo,Yogyakarta


Waalaikumsallam dik B.
Sedikit cerita untuk adik juga,dulu kakak juga pernah mengalami hal serupa.Orang tua kakak juga menginginkan kakak  sebagai perawat.Bahkan  kakak  masuk di SMK Kesehatan juga jarang mendapat nilai baik.Kakak lebih menyukai kegiatan seni.

Tetapi,lambat laun kakak mulai sadar,bahwa usia kita juga tak akan selamanya muda,selagi muda pergunakan waktu itu untuk hal-hal yang baik.Walaupun kita tidak suka masuk ke sekolah kesehatan,paling tidak kita mampu mempertanggung jawabkan pilihan kita.Misalkan,saat kelulusan nanti minimal kita bisa mendapatkan nilai rata-rata,kalau bisa mendapat nilai tinggi itu bonus.
Dan kembali lagi harus membangun komunikasi yang baik dengan orang tua,seperti sebuah semboyan “tempat curhat terbaik adalah orang tua”,jangan malu untuk mengutarakan pendapat kepada orang tua,semakin kita intens berkomunikasi dengan orang tua,orang tua akan memahami kita.
Alhamdulillah,dengan begitu apapun yang kakak lakukan selalu mendapat dukungan dari orang tua asal menghasilkan sesuatu yang positif.
Kakak juga sama dik,sangat menyukai seni,tapi lama-lama kakak juga mengalami kejenuhan,secara bertahap kakak berusaha merefleksikan diri.Ternyata kakak,sesuatu yang kakak gemari adalah  mendengarkan curhat orang lain,memahami karakter orang lain,memberi motivasi untuk orang lain.Kembali lagi kakak bicarakan dengan orang tua,Dan akhirnya kakak menemukan pilihan yang insyaallah  menjadi pilihan terbaik kakak,melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dengan prodi Psikologi.
            Jadi,hal utama yang harus dik B lakukan adalah mengutarakan pendapat dengan orang tua,orang tua pasti akan senantiasa senang mendengar apa yang dik B keluh kesahkan.seperti teori dari Thomas M Scheidel (dalam Mulyana ,2003) mengatakan orang berkomunikasi terutama untuk mengatakan dan mendukung identitas diri,untuk membangun kontak sosial dengan orang-orang sekitarnya.
            Tetapi saran kakak,dik B juga harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah dipilih saat ini,jangan lupa untuk selalu rajin belajar agar tidak menyesal dikemudian hari.

Salam,
Nirbita Melani


Referensi :
Thomas M Scheidel (dalam Mulyana ,2003).Peranan Komunikasi Dengan Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak.Jounal Article


Tidak Ada Usaha Yang Sia – Sia


Tasa Astiyani
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta



“Tas, menurutmu bagaimana dengan dia yang sama sekali tidak berusaha kerja keras, tapi kenapa kok dia mendapatkan hasil yang lebih baik dari aku. Dia yang setiap hari hanya duduk diam, bahkan sering upload aktivitasnya yang sering bermain. Tapi kenapa kok dia lebih banyak penghasilan. Terus dia dapat uang dari mana? Sementara aku saja yang setiap hari kerja dari pagi sampai malam ya gini-gini aja. Apakah itu tidak aneh. Dan kenapa kok rasanya hidup tidak adil ya ada usaha yang tidak sebanding dengan hasil. ”

Sahabat, menurut saya hidup ini adil atau tidaknya itu tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Terkadang mungkin kita melihat mereka yang telah sukses ataupun berhasil padahal mereka tidak melakukan usaha apapun itu hanya soal persepsi. Dalam hidup bisa saja apa yang kita pikirkan itu tidak selalu seperti apa yang kita lihat. Bukankah tidak ada sebuah kesuksesan tanpa usaha yang dilakukan. Mungkin saja orang itu mempunyai usaha lain yang membuat dia menjadi sukses tanpa kita ketahui.
Yang terpenting adalah ubahlah pemikiran bahwa dengan melihat apa yang kita kerjakan saat ini sudah maksimal atau belum. Berhentilah berfikir bahwa dia bisa sukses tanpa mengerjakan apapun. Dan jadikanlah motivasi untuk lebih semangat lagi agar meraih kesuksesan kedepan. Karena jika kamu merasa kamu sudah berusaha namun masih belum berhasil. Coba lihat apa yag salah dan mulailah dengan usaha yang lebih keras lagi. Karena setiap usaha pasti akan ada hasil yang seimbang untuk usaha itu.