KIAT MENGHADAPI
LINGKUNGAN BARU
Ika Fatmawati
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Assalamu’alaikum Mbak Ika Fatma
Perkenalkan saya Nafia, dari Umbulharjo, Yogyakarta. Mbak,
saya mau menyampaikan sedikit uneg- uneg
saya. Saya warga baru di Umbulharjo, pindahan dari Surabaya. Saya pindah ke
Jogja karena suami pindah tugas di sini. Saya sudah membaur dengan masyarakat
sekitar, ikut kegiatan dawis maupun RT. Sudah hampir satu tahun ini saya merasa
seperti sebuah ancaman untuk mereka. Ada warga yang menanyakan tentang latar
belakang saya, di lain waktu ternyata sudah menjadi konsumsi publik. Bagaimana
saya harus bersikap menghadapi kondisi yang seperti ini Mbak? Mohon
pencerahannya, terima kasih.
Wassalamu’alaiykum
Nafia
Umbulharjo, Yogyakarta
Wa’alaiykumussalam Mbak
Nafia di Umbulharjo
Terima kasih Mbak
Nafia, sudah berkenan berbagi dengan saya. Mbak Nafia yang baik, Mbak Nafia
sudah melakukan hal yang benar, sebagai warga baru ikut membaur dengan warga
sekitar. Bagi Mbak Nafia yang sudah lama tinggal di Surabaya sudah tentu
membawa adat dari sana yang sudah melekat dalam diri Mbak Nafia.
Jangan berkecil hati dan merasa tidak diterima Mbak, warga sekitar yang
memperlakukan Mbak Nafia sebagai sebuah ancaman karena merasa Mbak Nafia akan
merampas eksistensi mereka, menjadi pesaing. Meskipun pada realitanya tidak
akan terjadi apa- apa.
Sikap yaitu sebuah kecenderungan individu untuk mengevaluasi dan membuat
tanggapan terhadap obyek- obyek sosial dengan cara- cara yang konsisten dan
mempunyai arah menyenangkan (favorable) atau tidak menyenangkan (unfavorable).
Sikap
yang di tunjukkan warga kepada Mbak Nafiah adalah yang tidak menyenangkan.
Padahal fungsi sikap sendiri menurut Katz (1960) adalah untuk membuat individu
nyaman (adjustive), untuk mempertahankan ego, sebagai sarana untuk
ekspresi nilai-nilai atau citra diri dan sebagai sarana
untuk menambah pengetahuan.
Jika ada seorang warga yang menanyakan tentang latar belakang Mbak Nafia,
beberapa waktu kemudian sudah banyak yang tahu hal tersebut yang di namakan kepo. Kepo atau Knowing
Evey Particular Object adalah rasa ingin tahu urusan orang lain secara
berlebihan. Sikap kepo bertanya, untuk sekedar mendapatkan informasi lalu
menyebarkannya. Sifat seperti ini sebetulnya sudah terjadi sejak lama.
Ada
beberapa cara untuk menghadapi orang yang kepo, yakni :
-
Hadapi
saja, karena sampai kapanpun tak akan pernah selesai
-
Kita
harus selektif dan peka terhadap orang sekitar
-
Jangan
terlalu naif dan menganggap semua orang itu baik
-
Jangan
terbawa perasaan dan mudah sakit hati
Sebaiknya kita juga
menahan diri untuk tidak kepo berlebihan dengan memikirkan dalam diri,
merenungkan kembali, apakah kita termasuk orang yang kepo atau benar- benar
peduli atas apa yang dilakukan. Kita juga jangan ikut campur masalah orang
lain, kecuali kita di mintai pendapat. Jika ada yang membutuhkan pertolongan
segera kita bantu.
Demikian Mbak Nafia,
saran dari saya, semoga bisa membantu.
Salam
Ika Fatma
Referensi :
-Kedaulatan Rakyat
(2019), Jangan Biarkan Kepo Berlebihan.
17 Februari, halaman 10
0 komentar:
Posting Komentar