Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Selasa, 30 April 2019




IBU MUDA BUNUH DIRI,DIDUGA DEPRESI USAI MELAHIRKAN
RESENSI ARTIKEL PSIKOLOGI SOSIAL

NIRBITA MELANI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA

Jasad balita usia 4 bulan,yang diketahui bernama Yunus di temukan meninggal dunia setelah hanyut selama 3 hari dengan kondisi sudah membusuk.Yunus dibawa terjun ke sungai oleh ibunya yang bernama Septiana Prihapsari (30).
            Ibu kandung Septiana Hapsari mengatakan bahwa anaknya mengidap postpoartum depresions atau depresi pasca melahirkan.Tanpa sepengetahuan keluarga,ia menggendong pergi anaknya,karena sebelumnya keluarganya mengira bahwa Septiana sudah sembuh.
            Postpoartum depressions berbeda dengan syndrome baby blues ,postpoartum depressions biasanya terjadi lebih lama dan lebih parah.
Setelah ditemukan jasad tersebut segera di visum dan diserahkan pada keluarga untuk segera dimakamkan.

Referensi :
Koran Kedaulatan Rakyat (2019).Kasus Ibu Muda bunuh diri,diduga depresi usai melahirkan.30 April.hlm 18     




OLAHRAGA : DARI OBJEK BULLYING MENJADI BINTANG ATLETIK
RESENSI ARTIKEL PSIKOLOGI SOSIAL

NIR BITA MELANI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Description: C:\Users\User\Documents\FOTO IPHONE\IMG_0062.JPG


            Zalwa Devaningtyas,adalah gadis kelahiran Surakarta tahun 2002.Pada awalnya Zalwa terlihat normal sejak kecil,ia pun disekolahkan disebuah sekolah negeri.Namun,saat dibangku SD zalwa mengalami problem yang berat,ia dianggap bodoh oleh teman-temannya.
            Namun kedua orangtua zalwa saat itu tidak menyadari bahwa zalwa termasuk anak yang berkebutuhan khusus.Zalwa termasuk tuna grahina ringan.Bahkan zalwa sampai 2 kali tidak naik kelas,dan menjadi bahan bullyan teman – temanya.
            Beban tersebut yang akhirnya mendorong orang tua zalwa untuk memindahkan zalwa ke SLBN 1 Surakarta.DIsekolah barulah zalwa menemukan bakat atletiknya.Zalwa menjadi salah satu kunci keberhasilan Jawa Tengah dengan meraih juara umum di O2SN untuk tingkat pendidikan khusus dan layanan khusus.Sebelumnya zalwa telah meraih medali emas di nomor lari 100 meter pada Pekan Paralimpik Pelajar Nasional.
            Zalwa berharap agar ia bisa mengibarkan bendera mrah putih di negara orang lain.
Zalwa Devaningtyas merupakan salah satu potret yang mengambarkan kekurangan fisik bukanlah sebuah hambatan untuk meraih prestasi.

            Kekurangan dari artikel tersebut adalah prestasi-prestasi zalwa yang pada tingkat daerah tidak diceritakan.
Referensi :
Koran bernas (2018).Olahraga : Dari Objek Bullying Menjadi Bintang Atletik.6 Oktober.Hlm 10
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   

MENGGALI POTENSI DIRI




MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DIRI

Nir Bita Melani
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Description: C:\Users\User\Documents\FOTO IPHONE\IMG_0062.JPG
Assalamualaikum ,kak bita.
Nama saya B (nama di inisialkan) salah satu siswi yang pernah mengikuti acara latihan dasar kepempinan di SMK kesehatan dan kebetulan waktu itu kakak sebagai alumni untuk memberikan motivasi.
Kak,saya bingung sekali setelah lulus nanti saya mau melanjutkan dimana,orang tua saya menginginkan saya menjadi perawat,sedangkan saya sama sekali tidak menyukai profesi itu.
Saya menyukai Seni kak,saya ingin sekali melanjutkan ke perguruan tinggi Seni,tetapi selalu dibantah orang tua saya,mereka selalu memberikan argument bahwa “besok mau bekerja dimana kalau hanya lulusan Seni” .Saya sudah mencoba menjalankan amanat orang tua saya untuk sekolah di SMK Kesehatan,namun hasilnya berpengaruh sekali dengan nilai saya,nilai saya selalu jelek dan mendapat ranking bawah.Itu juga saya selalu dimarahi orang tua dan selalu saja dibandingkan dengan anak tetangga. Bisakah kakak memberi saya sedikit pencerahan kak? Saya benar-benar galau.

B (Nama di inisialkan)
Desember 2018,Kulon Progo,Yogyakarta


Waalaikumsallam dik B.
Sedikit cerita untuk adik juga,dulu kakak juga pernah mengalami hal serupa.Orang tua kakak juga menginginkan kakak  sebagai perawat.Bahkan  kakak  masuk di SMK Kesehatan juga jarang mendapat nilai baik.Kakak lebih menyukai kegiatan seni.

Tetapi,lambat laun kakak mulai sadar,bahwa usia kita juga tak akan selamanya muda,selagi muda pergunakan waktu itu untuk hal-hal yang baik.Walaupun kita tidak suka masuk ke sekolah kesehatan,paling tidak kita mampu mempertanggung jawabkan pilihan kita.Misalkan,saat kelulusan nanti minimal kita bisa mendapatkan nilai rata-rata,kalau bisa mendapat nilai tinggi itu bonus.
Dan kembali lagi harus membangun komunikasi yang baik dengan orang tua,seperti sebuah semboyan “tempat curhat terbaik adalah orang tua”,jangan malu untuk mengutarakan pendapat kepada orang tua,semakin kita intens berkomunikasi dengan orang tua,orang tua akan memahami kita.
Alhamdulillah,dengan begitu apapun yang kakak lakukan selalu mendapat dukungan dari orang tua asal menghasilkan sesuatu yang positif.
Kakak juga sama dik,sangat menyukai seni,tapi lama-lama kakak juga mengalami kejenuhan,secara bertahap kakak berusaha merefleksikan diri.Ternyata kakak,sesuatu yang kakak gemari adalah  mendengarkan curhat orang lain,memahami karakter orang lain,memberi motivasi untuk orang lain.Kembali lagi kakak bicarakan dengan orang tua,Dan akhirnya kakak menemukan pilihan yang insyaallah  menjadi pilihan terbaik kakak,melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dengan prodi Psikologi.
            Jadi,hal utama yang harus dik B lakukan adalah mengutarakan pendapat dengan orang tua,orang tua pasti akan senantiasa senang mendengar apa yang dik B keluh kesahkan.seperti teori dari Thomas M Scheidel (dalam Mulyana ,2003) mengatakan orang berkomunikasi terutama untuk mengatakan dan mendukung identitas diri,untuk membangun kontak sosial dengan orang-orang sekitarnya.
            Tetapi saran kakak,dik B juga harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah dipilih saat ini,jangan lupa untuk selalu rajin belajar agar tidak menyesal dikemudian hari.

Salam,
Nirbita Melani


Referensi :
Thomas M Scheidel (dalam Mulyana ,2003).Peranan Komunikasi Dengan Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak.Jounal Article


Tidak Ada Usaha Yang Sia – Sia


Tasa Astiyani
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta



“Tas, menurutmu bagaimana dengan dia yang sama sekali tidak berusaha kerja keras, tapi kenapa kok dia mendapatkan hasil yang lebih baik dari aku. Dia yang setiap hari hanya duduk diam, bahkan sering upload aktivitasnya yang sering bermain. Tapi kenapa kok dia lebih banyak penghasilan. Terus dia dapat uang dari mana? Sementara aku saja yang setiap hari kerja dari pagi sampai malam ya gini-gini aja. Apakah itu tidak aneh. Dan kenapa kok rasanya hidup tidak adil ya ada usaha yang tidak sebanding dengan hasil. ”

Sahabat, menurut saya hidup ini adil atau tidaknya itu tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Terkadang mungkin kita melihat mereka yang telah sukses ataupun berhasil padahal mereka tidak melakukan usaha apapun itu hanya soal persepsi. Dalam hidup bisa saja apa yang kita pikirkan itu tidak selalu seperti apa yang kita lihat. Bukankah tidak ada sebuah kesuksesan tanpa usaha yang dilakukan. Mungkin saja orang itu mempunyai usaha lain yang membuat dia menjadi sukses tanpa kita ketahui.
Yang terpenting adalah ubahlah pemikiran bahwa dengan melihat apa yang kita kerjakan saat ini sudah maksimal atau belum. Berhentilah berfikir bahwa dia bisa sukses tanpa mengerjakan apapun. Dan jadikanlah motivasi untuk lebih semangat lagi agar meraih kesuksesan kedepan. Karena jika kamu merasa kamu sudah berusaha namun masih belum berhasil. Coba lihat apa yag salah dan mulailah dengan usaha yang lebih keras lagi. Karena setiap usaha pasti akan ada hasil yang seimbang untuk usaha itu.

Senin, 29 April 2019

DULU DI-bully, KINI BERPRESTASI


DULU DI-bully, KINI BERPRESTASI
RESENSI ARTIKEL

Windha Nurhidayati
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
YOGYAKARTA



Ketidak senangan Elisa dibully oleh guru dan teman temannya dikelas. Karena Elisa lambat untuk menyerap pelajaran baca tulis dikelas. Disampng itu Karena respon dari guru maupun teman-teman  kepada Elisa tidak pernah menyenangkan, malah menertawkanya, sehingga Elisa tidak peraya diri. Akibatnya Elisa Tinggal kelas, namun teman – teman baru Elisa tidak memperlakukan dia seperti teman-teman yang lama seperti sering membully, melainkan merangkul dan memotivasi Elisa untuk baca tulis hingga lancar sehingga Elisa bangkit.

Pada kasus Elisa guru dan teman teman yang baru maupun lama ikut serta berperan.Kasus ini terjadi di sekolah dasar sewaktu Elisa kelas satu hingga kelas 3 SD, adanya kepedulian teman-teman kelas yang baru terhadap elisa seperti merangkulnya, serta menuntun elisa baca tulis.

Elisa mulai menekuni mengembangkan usaha akuaponik.Elisa berusaha menyelesaikan pendidikan ke jenjang yang lebih atau kuliah sehingga elisa mampu menjadi lebih baik.

Kekurangan Artikel
- Tidak dicantumkan taggal peristiwa terjaadi

Kelebihan Artikel
- Dicantumkan ilustrasi gambar, sehingga menarik pembaca
- Diterangkan sejak jelas dari awal peristiwa sampai kebangkitannya
- Artikel ini mampu merubah kesadaran guru maupun teman untuk memberikan respon positif, bukan mmalah membully

Sumber :  Minggu Pagi (2019) Dulu Di-bully, Kini Berprestasi. Hal 1

RUMAH WARGA AMBRUK WALI KOTA LANGSUNG BERI BANTUAN


RUMAH WARGA AMBRUK WALI KOTA LANGSUNG BERI BANTUAN
RESENSI ARTIKEL

Windha Nurhidayati
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
YOGYAKARTA

Ambruknya rumah warga yang tidak disebabkan oleh bencana alam seperti hujan, angin maupun tanah longsor.Sehingga wartawan lambat untuk menyampaikan peristiwa tersebut kepada khalayak, selain itu pemerintah tidak menerima informasi dengan cepat, sehingga tidak dapat memberikan bantuan dari pemerintah sesegera mungkin.Peristiwa tersebut disebabkan oleh rapuhnya penyangga penyangga rumah yang sudah dimakan usia, mengingat peristiwa tersebut disampaikan secara berantai, dari warga kemudian ke RT/RW, kemudian ke kelurahan, kemudian ke kecamatan, kemudian ke walikota setempat.
Pada kasus ini yang terlibat diantaranya, Arif Hidayat (Menempati)Tante (Pemilik Rumah),sigit Widyonindito (Wali kota Magelang,tugono (Camat magelang tengah),Perwakilan Baznas kota magelang,Sumartono ( Ketua PMI),Praditya Deddy H (Lurah Rejowinangun utara),Kecamatan magelang tengah,Dinas sosial kota Magelang.



BANGKIT DARI PUTUS ASA



MELAWAN RASA SAKIT DENGAN BIJAKSANA


Ika Fatmawati
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Yogyakarta, 29 April 2019

Assalamu’alaiykum Kak Ika Fatma.

Saya Meri, salah satu jamaah yang pernah ikut pengajian Minggu pagi di masjid Nurul Ikhsan. Kak saya mau curhat sedikit boleh? Saya anak yatim,anak tunggal yang tinggal dengan ibu, saya sudah bekerja. Saya beberapa minggu lalu operasi usus buntu yang mengikis ovarium,sehingga ovarium sebelah harus diangkat. Atasan saya menyuruh saya cuti sementara untuk istirahat pemulihan pasca operasi, setelah lebaran baru mulai masuk kerja kembali. Sementara ibu saya sendiri tidak peduli dengan saya saat dirawat di rumah sakit hingga pulang ke rumah. Saya sementara tinggal di tempat saudara saya, sampai saat ini ibu saya belum mau menjenguk saya.
Saya merasa sudah patah semangat dan menyerah,tidak kuat lagi dengan cobaan ini.  Saya sudah selalu berdoa ketika seusai solat lima waktu. Mohon sedikit pencerahannya Kak? 
Terimakasih sebelumnya 
 
Wassalamu’alaiykum.

Meri
Sedayu, Yogyakarta

Selasa, 23 April 2019

Semarak Pemilihan Umum 2019


SEMARAK PEMILIHAN UMUM 2019
Hesmi Nurhidayatun
Psikologi Sosial
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi
Yogyakarta



Pada tanggal 17 april 2019 lalu seluruh masyarakat Indonesia serentak melakukan pemilihan umum di daerah masing-masing. Pemilihan umum berlangsung selama lima tahun sekali maka di harapkan bagi warga Negara yang telah mencukupi umur ikut andil menyumbangkan suara demi kelangsungan masa depan Bangsa Indonesia.

Senin, 22 April 2019

Membandingkan Diri Menyebabkan Iri Hati

Meysella Al Firdha Hanim
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


“Kak, usia saya 19 tahun merasa saya tidak mengenal diri saya dengan baik. Kadang saya cerewet kadang di lain tempat saya pendiam, kadang percaya diri dan kadang saya merasa sangat minder. Saya sedang dekat dengan seorang lelaki, dia sangat menyukai saya begitu pula sebaliknya. Namun, saya sangat minder, karena secara fisik dan pendidikan saya kalah jauh. Saya juga suka membandingkan diri dengan mantannya. Itulah yang membuat saya sedih dan sering menangis, karena membandingkan diri dan kehidupan saya. Padahal saya percaya kalau lelaki yang dengan saya ini sangat menyayangi saya. Tapi diri ini tidak bisa menghilangkan kebiasaan iri hati.”

Saat ini kamu sedang merasa tidak mengenali dirimu dengan baik. Hal itu karena kadang kamu cerewet dan kadang pendiam. Kadang kamu merasa percaya diri dan kadang merasa rendah diri. Merasa sedih bahkan menangis karena iri dan rendah diri jika membandingkan keadaanmu dengan mantannya. Dimana yang secara fisik, pendidikan, gaya bergaul, dan kehidupan menurut kamu kalah. Padahal kamu tahu bahwa lelaki yang dekat dengan kamu sangat menyayangimu dan sebaliknya.

Di usia 19 tahun wajar kalau rasa percaya diri masih belum stabil. Lingkungan akan mempengaruhi sikap dan rasa percaya dirimu. Jadi tidak ada alasan untuk khawatir mengenai hal ini. Membandingkan diri bisa berakibat positif, misal saya ingin berprestasi seperti teman saya, maka saya harus aktif dan lebih rajin belajar. Bisa berakibat negatif juga jika kamu membandingkan diri dengan seseorang, tapi kamu sendiri tidak bisa berbuat apapun untuk menjadi seperti dia. Ini sama sekali tidak perlu. Hasilnya malah kamu akan merasa sedih, rendah diri, kecewa, iri, dan membenci dia yang kamu anggap sainganmu.

Kalau lelaki itu sayang sekali sama kamu dan kamu pun menyayanginya, tidak ada gunanya terus-menerus membandingkan dirimu dengan mantan pacarnya. Kenyataannya dia memilih kamu. Itu sudah membuktikan bahwa kamu dalam hal fisik, kepribadian, pendidikan, atau dalam hal yang lain bisa memikat hatinya. Semua itu membuat dia jatuh cinta dan menyayangimu. Gunakan waktu dan tenaga yang ada untuk menggapai cita-citamu terlebih dahulu. Jadikan hubungan cinta yang sehat dan bahagia dengan si dia, serta kembangkan rasa percaya dirimu dengan menyadari dan menghargai sisi positif yang kamu miliki.

Saya berpesan jadilah dirimu apa adanya dan stop untuk membandingkan diri dengan orang lain, karena itu akan merugikan dirimu sendiri. Semoga bermanfaat.

Minggu, 07 April 2019

KENAKALAN REMAJA


Rr.Sekarlangit Ayuningtyas Rahawarin
18.310.410.1179
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
TUGAS PSIKOLOGI SOCIAL KLINIK  PSIKOLOGI
KENAKALAN REMAJA


Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanakkanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Beberapa ahli mendefinisikan kenakalan remaja ini sebagai berikut:
1.      Kartono, ilmuwan sosiologi Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang"
2.      .Santrock "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yangtidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja :
1.      Faktor Internal   
a.       Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
b.      Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'.
2.      Faktor Eksternal
a.       Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayng Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak

Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan yang baik berupa hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif, karena apa yang diperoleh dalam rumah tangga remaja akan dibawa ke lingkungan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa :
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari normanorma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan

Referensi
Walgito, Bimo .(1982 ).Kenakalan Anak, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikogi
Jurnal Penelitian & PPM
ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal:  129 -  389 Juli 2017  di unduh tanggal 1/4/2019