Minggu, 07 April 2019

ANOREKSIA NERVOSA PADA GADIS REMAJA


Rr.Sekarlangit Ayuningtyas Rahawarin
183104101179
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
TUGAS MATKUL PSIKOLOGI SOCIAL KLINIK PSIKOLOGI
ANOREKSIA NERVOSA PADA GADIS REMAJA


Masa remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional (Santrock, 2003). Pada remaja perempuan perubahan fisik terjadisepanjang masa pubertas. Periode ini berlangsung antara usia 11 dan 13 tahun. Komposisi tubuh juga mengalami perubahan, massa otot mengalami penurunan sebesar 14%, sedangkan jaringan lemak dalam tubuh meningkat sebesar 11%  

(Burns, 1993) konsep diri terbagi dalam dua dimensi, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal merupakan penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya, dimensi ini terdiri dari tiga bentuk yaitu diri identitas (self identity), diri pelaku (behavioral self), dan diri penerima/penilai(judging self). Dimensi eksternal merupakan keadaan dimana individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya serta hal-hal lain di luar dirinya.

Anorexia nervosa dapat diartikan sebagai aktivitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja dan melalui kontrol yang ketat. Penderita anorexia sadar bahwa mereka merasa lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka karena bisa berakibat naiknya berat badan. Persepsi mereka terhadap rasa kenyang terganggu sehingga pada saat mereka mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi kecil sekalipun, mereka akan segera merasa 'penuh' atau bahkan mual. Mereka terus menerus melakukan diet mati-matian untuk mendapatkan tubuh yang kurus Anorexia nervosa terutama menimpa perempuan selama masa remaja hingga masa dewasa awal .

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa
Semakin rendah penerimaan diri terhadap kondisi fisik maka semakin tinggi kecenderungan mengalami anorexia nervosa pada remaja perempuan Sebaliknya, semakin tinggi penerimaan diri terhadap kondisi fisik, maka semakin rendah kecenderungan mengalami  anoreksia nervosa

Referensi

Santrock. J. W. (2003). Adolescence. Jakarta: Erlangga
Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 1 No. 02, Juni 2012 di unduh tanggal  4/7/2019

0 komentar:

Posting Komentar