Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Jumat, 11 November 2022

Peran Ibu dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dengan Mengajarkan Anak Melakukan Tugas Rumah.


Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Gideon Petra Malia (20310410066)

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Tumbuh-kembang merupakan proses yang dinamik sepanjang kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi pada satu fase menjadi dasar perkembangan pada fase berikutnya. Tumbuh-kembang dipengaruhi oleh lingkungan sosio-ekonomi, keluarga, teman sebaya, dan masyarakat menciptakan suasana sosial dan emosional bagi anak. Perilaku yang dipelajari oleh anak berbeda karena perbedaan norma sosial dari satu tempat ke tempat lain.

Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.

Perkembangan (development) adalah bertambahnya yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan hasil dari proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks, yang bersifat kualitatif dimana pengukurannya lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan (IDAI, 2002).

Orang tua (ibu) adalah orang pertama yang mengajak anak untuk berkomunikasi, sehingga anak mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa. Lingkungan (keluarga) adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak (Hidayat, 2006). Seorang ibu juga harus menjadi role model pertama dan utama pada anak, karena keteladanan merupakan suatu pondasi dan pintu pertama.

Pendidikan sangat berperan bagi kembang dan tumbuh anak. Pendidikan adalah dasar untuk pembentukan karakter dan moral anak. Oleh karena itu pendidikan karakter sebagai usaha aktif untuk membentuk kebiasaan baik perlu ditanamkan terus sebagai sifat kebaikan anak sejak kecil. Kematangan perkembangan anak mengacu pada perubahan-perubahan yang terjadi secara alamiah dan spontan, sementara itu perubahan yang terkait perkembangan psikologis terkait dengan pengalaman belajar anak yang didapatkan dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu satu hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana proses pendidikan dan pengasuhan yang didapatkan anak, sehingga membentuk pengalaman belajar yang bermakna bagi dirinya di masa depan.


Ibu mengajak anak membersihkan halaman rumah

Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga mengajarkan anak tentang tanggung jawab terhadap keluarga dan lingkungan sosial. Melakukan tugas rumah memberikan rasa pencapaian dan kebanggaan, serta membantu anak mempelajari keterampilan praktik. Berkontribusi pada tugas rumah tangga juga membantu anak merasa penting, menjadi seperti bagian dari sebuah tim. Contoh seperti diatas yaitu mengajarkan anak menyapu halaman rumah agar bersih membantu membiasakan anak agar menjadi anak yang suka kebersihan.


Ibu mengajarkan anak mencuci sepatu

Mengingat ibu adalah guru pertama yang memperkenalkan anak kepada dunia, tak bisa dimungkiri bahwa ibu adalah inspirasi utama bagi anak. Salah satunya yang bisa menjadi contoh adalah ibu mengajari anak cara mencuci sepatunya sendiri. Ibu bisa mengajari si kecil untuk mencuci sepatu sendiri sejak usia 3-4 tahun. Selain melatih kemandirian, mencuci sepatu juga bisa menyempurnakan motorik halus anak. Ia akan belajar melihat detail dan mengevaluasi hasil kerjanya.


Ibu membantu anak dalam belajar

Sudah seharusnya orang tua wajib mendidik anaknya pada masa kanak-kanak. Mulai dari membangun karakter si anak. Pada masa kanak-kanak inilah karakter harus sudah mulai di pelajari dan diperkenalkan oleh orang tua. Karena yang namanya membangun karakter itu akan sulit tanpa kawasan dari orang tua atau orang terdekat. Pengawasan dari orang tua merupakan peran yang penting untuk si anak dirumah dalam hal belajar, pergaulan, dan yang lainnya. Karena dari masa kanak-kanak inilah seorang anak harus di didik dalam belajar untuk rajin belajar dan tidak malas dalam belajar. Bagaimana cara orang tua mengatasi anaknya yang lagi malas belajar, kemudian dibuat untuk mau belajar dan semangat lagi itu menjadi sebuah tantangan bagi orang tua yang mempunyai anak pada masa kanak-kanak.


Daftar Pustaka

Hidayat, Aziz Alimul A., 2012, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Buku 1, Jakarta : Salemba Medika.

IDAI. (2002). Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja Edisi Pertama. Jakarta : Sagung Seto


Peran Penting Wanita dalam Pendidikan dan Ekonomi

Peran Penting Wanita dalam Pendidikan dan Ekonomi

Essay Ujian Tengah Semester Ganjil 2022/ 2023

Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Nama : Winne Herwina

NIM : 20310410018

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 



            Di masa saat ini, terdapat ruang dan dimensi bagi perempuan untuk berperan di dunia yang lebih luas. Peran itu berupa pengangkatan harkat dan derajat perempuan di ruang publik. Di mana perempuan kini tidak lagi dikekang oleh keluarga atau masyarakat dalam segala hal yang dilakukannya termasuk pada hal pendidikan. Permasalahan gender di masyarakat nyatanya masih dan selalu ada. Pengertian gender menurut Muhtar (2002), bahwa gender dapat diartikan sebagai jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk menentukan peran sosial berdasarkan jenis kelamin. Sementara Fakih (2008: 8) mendefinisikan gender sebagai suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial dan kultural. Posisi perempuan dalam kehidupan kini pada dasarnya sudah setara dengan laki-laki. Perempuan tidak lagi dibatasi dalam melakukan segala kegiatan. Perempuan sudah kini telah diangkat martabatnya, dan kini memiliki hal serta peran yang besar untuk turut berkembang dalam masyarakat.


            Salah satu permasalahan yang dianggap paling berat untuk perempuan ialah rekognisi pendidikan untuk perempuan, realitas yang umum kita jumpai perempuan selalu dipandang sebelah mata. Perempuan adalah makhluk yang lemah, tidak bisa melakukan kegiatan-kegiatan perkembangan dunia, tidak bisa turut serta membangun bangsa, serta kodrat perempuan hanyalah di rumah, mengurus anak, mengurus suami, berkecimpung di dapur, dan hanya  mengurus urusan rumah saja. Begitulah stigma yang muncul dari masyarakat terdahulu, wanita dianggap tidak bisa melakukan apapun, mereka hanya butuh dilindungi, bahkan untuk belajar saja pada zaman dahulu terbatas khusus wanita. Tidak bisa leluasa belajar seperti di zaman sekarang. Seiring perkembangan zaman, setelah munculnya emansipasi wanita, kini wanita juga bisa melakukan hal-hal yang dulunya hanya bisa dilakukan laki-laki saja, perempuan di era sekarang sudah leluasa melakukan segala hal yang ingin dilakukan.   

 


            Di zaman sekarang pula, perempuan memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam keluarga dan masyarakat. Sayangnya, banyak yang tidak bisa memainkan peran dan fungsinya dengan baik karena faktor kemiskinan dan salah satu penyebab utama terjadinya kemiskinan ini adalah rendahnya tingkat pendidikan perempuan. Oleh karena itu maka ada salah dua aspek yang menjadi kunci utama untuk lebih memberdayakan perempuan, yaitu pendidikan dan juga ekonomi. Apabila perempuan memiliki pengetahuan yang luas dan tingkat pendidikan yang tinggi, maka peran mereka secara mikro dalam keluarga akan tinggi, bahkan peran sosial perempuan dalam masyarakat juga tinggi derajatnya. Selain itu, jika di masa saat ini seorang perempuan memiliki pendidikan yang tinggi, maka dapat diprospek oleh banyak perusahaan yang dimana perempuan juga dapat berkembang di dalamnya, tentu dalam hal ini ketika pendidikan tinggi maka ekonomi akan dapat diperbaiki. Dalam hal ini perempuan turut membantu membangun ekonomi.

 


            Seorang perempuan di masa saat ini tentulah pendidikan amat penting karena dengan pendidikan membantu wanita untuk mengembangkan dirinya, menjangkau lebih luas terhadap wawasan yang ada, yang mana hal tersebut membantu pula seorang perempuan agar dapat setara dengan laki-laki terutama dalam keiut sertaannya memperbaiki perekonomian. Perempuan juga dapat mengembangkan karier dan mengerjar cita-citanya setinggi mungkin. Bukan hanya laki-laki yang boleh sukses, namun perempuan juga memiliki kesempatan untuk menjadi sukses bahkan dapat bersaing dengan laki-laki tanpa ragu.  Perempuan saat ini hanya perlu menyediakan dirinya secara mental, fisik, dan kewenangan karena kehendak serta tanggungjawab yang akan dipikul. Di waktu yang bersamaan, sebagai perempuan juga perlu melaksanakan peranan biologinya seperti mengandung, melahirkan, dan menyusui. Hal inilah perempuan juga tak lupa dengan "kodratnya". Perempuan mengejar mimpinya untuk turt membantu membenahi atau meningkatkan perekonomian di dalam keluarga perlu adanya dukungan serta sewajarnya harus dihargai agar nantinya perempuan dapat melakukan  yang terbaik dalam hal internal  seperti contohnya peran sebagai ibu dalam keluarga serta dalam hal  eksternal seperti dalam hal mengejar cita-cita dan membangun perekonomian agar lebih baik. Sehingga keduanya berjalan beriringan dengan baik serta tidak adanya dampak buruk atau hal-hal yang mengganggu satu sama lain.

 


Daftar Pustaka

        Fakih, Mansour. 2008. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: INSIST Press.

        Muhtar, Yanti. 2002. Pendidikan Berperspektif Keadilan Gender. Jakarta: Depdiknas.

        Siti soemandari, Soeroto. 2001. Kartini (Sebuah Biografi). Jakarta: Djambatan. Hal 55

        Soekarno. 2010. Sarinah. Yogyakarta: Media Pressindo dan Yayasan Bung Karno


Peranan Sosok Perempuan Inspiratif Dalam Pendidikan

 Essay Ujian Tengah Semester

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Elyza Alvinna Mu’arif (20310410074)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta





Perempuan adalah makhluk yang diciptakan dengan banyak keunggulan, sehingga banyak banyak sekali isu pembicaraan yang diambil dari tema perempuan. Keuntungan sebagai perempuan termasuk dalam peran yang mereka jalani peran dalam kehidupan sehari-hari. Peran adalah aspek dinamis kedudukan atau status. Yang apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu pengetahuan. Keduanya ini tidak dapat dipisahkan, karena yang saling ketergantungan pada yang lain dan begitu pula sebaliknya. Sebagaimana hanya dengan kedudukan setiap orang mempunyai berbagai macam peran yang berasal dari pola-pola pergaulan dalam hidupnya. Pentingnya peran adalah karena ia dapat mengatur perilaku seseorang Peran menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Peran yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukkan seseorang dalam masyarakat. Peran lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses (Ansari, Kusuma dan Rande, 2018).

Pembahasan isu perempuan dengan sejuta masalah telah melahirkan beberapa ahli yang telah mengemukakan teori sosial di samping perempuan sebagai feminisme (gender) dengan beberapa paradigma (Abdullah, 2021). Kepedulian terhadap perempuan merupakan dengan adanya interuksi dari Presiden RI yaitu No. 9 Tahun 2000 mengenai “Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional”. Yang merupakan tujuan dan strategi pengarusutamaan gender (PUG) adalah agar mencapai kesetaraan dan keadilan gender, dengan melalui kebijakan dan program yang melihat dari pengalaman, kebutuhan, aspirasi, dan permasalahan perempuan maupun laki-laki dalam kebijakan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan (Farin, 2021).

Perempuan seringkali dianggap sebagai sosok madrasah yang pertama bagi anak. Sosok yang mempunyai peran penting terhadap keberlangsungan pendidikan, perkembangan dan proses belajarnya (Aeni, 2021). Pendidikan bagi perempuan begitu penting karena perempuan sebagaimana laki-laki adalah makhluk yang berhak mendapatkan pendidikan. Dengan pendidikan, perempuan dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya agar dapat meraih hidup yang lebih baik. Terutama karena perempuan adalah orang yang mendidik anak-anaknya sejak lahir dari rahimnya. Di kalangan ilmuwan sudah diketahui secara umum bahwa pengaruh sudah diketahui secara umum bahwa pengaruh pikiran dan emosi ibu sanggatlah besar terhadap karakter anak yang dikandungnya bahwa pendidikan ibu sudah dimulai sejak si anak berada dalam kandungan ibunya. Jika seorang ibu tidak memiliki pendidikan yang memadai, maka bagaimana mungkin kita dapat berharap mereka dapat mendidik anak-anaknya dengan baik (Zuhriyah, 2018). Perempuan sebagai peletak dasar pendidikan anak. Salah satu tugas pendidikan ialah membuat anak menjadi dewasa dan mandiri. Pendidikan awal oleh keluarga dan terutama perempuan atau ibu merupakan fondamen bagi perkembangan kepribadian anak melalui pendidikan di tengah keluarga (Darajat, 1997) dalam hal ini khususnya perempuan dengan peran sebagai sosok ibu.

Pada umumnya alasan perempuan untuk bekerja bukan hanya faktor ekonomi saja, melainkan karena keinginan perempuan untuk berkontribusi di luar lingkungan keluarga dan memberi manfaat bagi masyarakat. Perempuan yang bisa berperan di ruang privat dan ruang publik memiliki efek yang cukup besar bagi anak-anaknya, mereka menjadi sosok inspiratif dan menjadi teladan yang baik untuk perkembangan anak-anak mereka Jadi pada akhirnya sosok perempuan memiliki peranan yang inspiratif didalam pendidikan. Seperti yang diketahui perempuan adalah sosok yang dapat menjadi suri teladan bagi anak-anak. Karena sosok perempuan mendorong anaknya untuk sopan santun agar memiliki akhlak yang mulia.

Daftar Pustaka

Abdullah, Z. (2021). Peran perempuan dalam dunia pendidikan persepektif Hamka. Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, Volume 4(1).

Aeni, N. (2021). Peran perempuan dalam pendidikan anak dimasa pandemi covid-19. Jurnal Qawwam, Volume 15 (2).

Ansari, F., Kusuma A., Rande S. (2018). Peran PKK dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan di Desa Bermai Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat. Jurnal Administrasi Negara, Volume 6 (3).

Darajat, Zakiah, 1997, Ilmu pendidikan islam, Jakarta: Bulan Bintang.

Farin, S. (2021). Peran perempuan dalam pendidikan di Indonesia pada zaman modern. Seri Publikasi Pembelajaran Ilmu Politik Volume 1 (2).

Zuhriyah, L. (2018). Perempuan, pendidikan dan arsitek peradaban bangsa. Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak Volume 2 (2), Desember.


PERAN PEREMPUAN SEBAGAI PERANTARA ILMU

 

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Rosita Permatahati NIM 20310410075

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi tiap individu, karena pendidikan merupakan upaya untuk menanggulangi kebodohan dan ketidaktahuan akan informasi (Dispendik, 2020). Pentingnya pendidikan ini perlu digaris bawahi agar masa depan seorang individu terjamin, misalnya ia menjadi mampu memecahkan masalah, lebih bijaksana, atau mampu berpikir kritis (Dispendik, 2020). Pendidikan biasanya mulai di kenalkan kepada tiap individu ketika mulai masuk dunia pendidikan seperti PAUD, TK, SD atau jenjang yang lebih tinggi serta terdapat pula pendidikan di luar lembaga dari pemerintah misalnya kursus atau bimbingan (Dispendik, 2022). Kini jenjang anak usia dini sudah mulai mendapatkan pendidikan, karena dengan diberikan pendidikan sedari dini, maka dapat membantu proses perkembangan anak dan penanaman moral  sehingga bisa membentuk karakter yang baik bagi anak (Detik, 2021).

Lalu pertanyaannya, apakah harus di suatu lembaga, seorang anak itu akan mendapat pendidikan? Jawabannya tidak. Justru pendidikan pertama seorang anak itu di dapatkan dari keluarganya, seperti kata Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan yang pertama dan utama pada anak itu terdapat di kelaurganya (Herawati, 2011). Terlebih lagi bagi seorang Ibu, karena ialah yang selalu menemai, selalu berada di sisi anaknya. Maka dari itu penting sekali bagi seorang calon ibu untuk mengerti apa saja yang dibutuhkan oleh anaknya nanti baik adri segi kebutuhan fisik hingga kebutuhan pendidikan. Peran besar inilah yang menuntut seorang perempuan pandai dibidang apapun. Maka dari itu, artikel ini akan membahas bagaimana peran seorang perempuan dalam hal pendidikan.

Seperti contoh peran perempuan di dalam ruang lingkup pendidikan yaitu bisa dilihat pada gambar 1, 2, dan 3. Ketiga gambar tersebut di ambil di salah satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di daerah banguntapan, yang rata-rata wali muridnya memiliki golongan ekonomi kebawah. Di sekolah tersebut, anak-anak di didik dengan kurikulum yang sama dengan lembaga PAUD lainnya. Di PAUD sana selain memberikan ajaran terhadap anak-anak juga menerima konsultsai pendidikan mengenai perkembangan anak para wali murid, yang biasanya di adakan ketika terima rapot.





Adapun peran yang bisa dicontoh seperti dalam gambar yaitu, yang pertama bisa dimulai mengajari anak untuk mengenal lingkungan sosial, pengenalan sosial bisa dengan cara memperkenalkan lingkungan rumah dengan diajak jalan-jalan, kemudian bermain dengan tetangga yang seumuran, dan mengajari anak bagaimana caranya untuk menyapa, memberi salam, atau memberi hormat. Kemudian pembelajaran yang lainnya yaitu mengajarkan anak mengenal huruf dan angka, kegaiatan ini bisa dibantu dengan membelikannya buku bergambar, gambar dibuku tersebut bertujuan membuat naka tertarik untuk membaca buku sehingga anak memiliki minal baca yang tinggi, dengan memiliki minal baca yang tinggi ketika dewasa anak anak suka membaca buku. Selain memberikan buku bergambar, berikan anak buku cerita yang memiliki cerita sesuai minat anak atau ceritanya sesuai dengan umurnya saat itu.

Contoh peran di atas sangat mudah dilakukan di keseharian sebagai seorang ibu. Diharapkan sekali anak bisa mendapatkan pendidikan sesuai dengan umurnya, karena tidak jarang sekarang anak diberikan pendidikan yang mana ia belum saatnya mempelajari hal tersebut, negatifnya ketika anak diberikan yang tidak sesuai umurnya, anak akan merasa bosan dan anak bisa salah memberikan persepsi terhadap ilmu tersebut. Maka dari itu penting sekali untuk memilia informasi atau pembajaran apa yang cocok untuk anak mereka.

 

Daftar pustaka

Herawati, Nenden Ineu. (2011). Pendidikan pertama pada anak, Jurnal Eduhumaniora. Vol 3(1). Januari.

Detik. (2021). Ini manfaat dan pentingnya pendidikan anak usia dini https://www.detik.com/edu/sekolah/d-5614625/ini-manfaat-dan-pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini. diakses pada tanggal 11 November 2022.

Dispendik Mojokerto. (2020). Artikel pentingnya pendidikan bagi masa depan https://dispendik.mojokertokab.go.id/artikel-pentingnya-pendidikan-bagi-masa-depan/. diakses pada tanggal 11 November 2022.

PERANAN PEREMPUAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN

 

PERANAN PEREMPUAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN

 

Essay Ujian Tengah Semester Ganjil 2022/ 2023

Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Nida Asma Wafiqoh

NIM : 20310410008

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Berbicara mengenai perempuan terhadap pendidikan anak, maka berbicara tentang keluarga. Dalam rumah tangga perempuan diposisikan sebagai istri, pendidik, dan pekerja domestic. Berlangsungnya pendidikan anak lebih dominan perempuan yang mengambil alih dikarenakan dalam keluarga perempuan dianggap memiliki banyak waktu luang terhadap anak dirumah. Sedangkan laki-laki bekera diluar rumah mencari nafkah sehingga waktu bersama anak dirumah hanya terbatas.

Perempuan merupakan madrasyah pertama bagi anak. Maka perempuan mempunyai peran penting terhadap keberlangsungan pendidikan anak masa pendemi dan memasuki era proses belajar yang baru. Sehingga perempuan juga harus melek teknologi dimasa pendemi untuk dapat mendampingi anak belajar dari rumah. Beberapa penelitian yang menunjukan betapa pentingnya peran perempuan dalam keluarga. Surpa3 menyatakan bahwa orang tua memegang peran penting dalam keberlangsungan hidup keluarga. Dengan demikian, selain tugasnya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak-anaknya, orang tua juga memiliki peran penting dalam membina dan meratakan akhlak, etika, pendidikan, dan keagamaan anak-anaknya. Sekali lagi, ibu memiliki peran penuh dalam memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya sejak lahir.

Peran perempuan dan laki-laki dalam keluarga berbeda hanya karena struktur sosial masyarakat. Pengalaman pendidikan, bimbingan, dorongan dan pengawasan orang tua sangat penting bagi anak dalam proses belajar. Karena peran orang tua seorang anak sangat penting dalam memberikan pendidikan dalam pembelajaran dan perawatan di rumah bagi anak-anaknya. Menjaga semangat dan motivasi belajar anak di rumah dalam segala keadaan.

Peran perempuan dalam kehidupan keluarga adalah mengatur segala kebutuhan rumah tangga, terutama dalam memberikan kasih sayang kepada anak. Soetrisno dari Aishatin mengatakan, selain kebebasan untuk berkembang sesuai bakat, perempuan harus memiliki sikap mandiri, perempuan juga harus berperan sebagai aktor, dan perempuan tidak boleh melupakan kodrat kewanitaannya. :

 


Apa peran perempuan?

a.       Peran wanita dalam keluarga sebagai ibu dari anak. Keluarga merupakan wadah utama bagi pengasuhan (pendidikan), interaksi sosial, dan penyadaran perilaku orang lain. Keluarga juga merupakan tempat pertama kita mengenalkan nilai-nilai budaya kita, norma-norma agama masyarakat kita, dan belajar mengenal diri sendiri dan orang lain yang memiliki arti penting dalam pembentukan ikatan. dan keluarga sebagai lingkungan sosial pertama dalam tumbuh kembang anak. Peran penting perempuan dalam membesarkan anak tidak bisa diabaikan. Seorang wanita (ibu) adalah orang yang paling penting dalam kehidupan seorang anak.

b.      Sebagai istri suami dalam keluarga, adalah peran wanita untuk mengabdi kepada suaminya dan mendukungnya dalam segala bentuk pekerjaan. Seperti kata pepatah, di belakang setiap pria (suami) yang sukses ada wanita (istri) yang hebat.

c.        Perempuan sebagai pemimpin tidak hanya istri dan ibu dalam keluarga perempuan, tetapi juga pemimpin yang memegang peranan penting dalam keluarga, bangsa dan bangsa. Oleh karena itu, jika ia ahli dalam ilmu agama, ia wajib mendakwahkannya. Demikian pula jika ia memiliki ilmu di bidang lain, ia harus dapat mengikuti ketentuan hukum agama tanpa melupakan tugasnya sebagai seorang ibu. Ini adalah investasi dalam pendidikan. Pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang cerah bagi anak-anak kita. Sudarsana mengatakan bahwa perempuan adalah ibu bagi anak-anaknya, istri bagi suaminya, dan guru dalam keluarga.

 


Referensi

Kamila , Aisyatin (2020). Peran Perempuan Sebagai Garda Terdepan Dalam Keluarga Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 01 No. 02, Juli 2020.

Ketut, Sudarsana . (2017). Membentuk Karakter Anak Sebagai Generasi Penerus Bangsa Melalui Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Purwadita Volume 1 No.1, Maret 2017

Surpa, Wayan. (2016). Peranan Orang Tua Sebagai Pengembang Pendidikan Agama Hindu Dalam Keluarga. Universitas Udayana Denpasar