DAMPAK STRES
MAHASISWA SELAMA PANDEMI COVID-19
UJIAN PSIKOLOGI
INOVASI
Dosen Pengampu Ibu Dr. Arundati Shinta,MA
Oleh
Marsum
18.310.410.1187
Pandemi COVID-19 menyebabkan
sebuah Universitas melakukan budaya adaptif. Tiga dimensi dan indikatornya
adalah yaitu penciptaan perubahan, fokus pada konsumen/ pelanggan, dan
pembelajaran organisasi. Hingga saat ini, pandemi Covid-19 masih melanda
Indonesia. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
bernama severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Penyakit
ini menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan serta menyebar antarmanusia
dengan sangat cepat hingga dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
sebagai pandemi. Pandemi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi
yang luas.
Dalam
situasi pandemi ini, pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan.
Kebijakan pemerintah berkaitan dengan upaya untuk menekan angka penularan
Covid-19, yakni social
distancing serta membatasi kegiatan yang dilakukan di luar
rumah. Hal itu juga berdampak pada bidang pendidikan di Indonesia, yaitu
ditetapkannya kebijakan metode pembelajaran melalui daring atau online.
Metode
ini diterapkan baik di tingkat SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi. Metode
pembelajaran daring dilakukan menggunakan internet, baik itu pertemuan kelas,
pengumpulan tugas, maupun pengerjaan kuis atau ujian. Hingga saat ini, hampir
seluruh mahasiswa di Indonesia termasuk dengan mahasiswa baru telah merasakan
metode pembelajaran daring ini. Lantas, apakah dampak yang mereka rasakan
dengan metode pembelajaran daring ini?
Dalam
proses pembelajaran daring, mahasiswa dituntut agar bisa rajin mengolah
informasi dari mana saja untuk menunjang proses perkuliahan. Hal ini memicu
mahasiswa untuk bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif. Dalam jurnal
berjudul Analisis
Motivasi Belajar Mahasiswa dengan Sistem Pembelajaran Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19, Widiya Astuti Alam Sur dkk menyebutkan bahwa
berdasarkan hasil penelitian yang mereka lakukan, perkuliahan daring
berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa selama masa pandemi Covid-19
sebanyak 28,3%. Terjadi peningkatan motivasi belajar mahasiswa melalui
pelaksanaan perkuliahan online di
masa pandemi Covid-19 ini dengan korelasi berkisar 0,54.
Sayangnya,
metode pembelajaran daring nampaknya bukan hanya membawa dampak yang baik.
Metode pembelajaran daring tidak menjadi solusi yang disukai oleh sebagian
mahasiswa Indonesia. Bahkan, beberapa mahasiswa mengaku bahwa metode
pembelajaran ini memicu stres.
Di
dalam jurnal yang berjudul Analisis
Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh di Masa
Covid-19, Ade Chita Putri Harahap dkk melakukan penelitian terkait
analisis tingkat stres kepada 300 orang mahasiswa. Disebutkan bahwa dari 300
orang mahasiswa, terdapat sebanyak 39 mahasiswa memiliki tingkat stres akademik
kategori tinggi, sebanyak 225 mahasiswa memiliki tingkat stress akademik
kategori sedang, dan 36 mahasiswa memiliki tingkat stress akademik kategori
rendah.
Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kerap terjadi selama kegiatan
pembelajaran daring di masa pandemi ini. Dalam Jurnal yang berjudul “Tugas Pembelajaran” Penyebab Stres
Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19, Livana PH dkk
menyebutkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 faktor penyebab
stress mahasiswa selama pandemi Covid-19.
Dari
7 faktor tersebut setidaknya ada 4 faktor yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran daring, di antaranya yaitu tugas perkuliahan, proses pembelajaran
daring yang membosankan, tidak dapat mengikuti pembelajaran daring karena kuota
internet terbatas, dan tidak dapat mengaplikasikan pembelajaran praktik
laboratorium karena tidak tersedianya alat.
Selain
faktor-faktor tersebut, ada juga beberapa faktor teknis yang bisa berdampak
pada hilangnya motivasi mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan perkuliahan.
Faktor tersebut dapat berupa gangguan yang menyebabkan mahasiswa kesulitan
mengikuti kegiatan pembelajaran daring, di antaranya yaitu terjadinya gangguan
jaringan internet dan perangkat elektronik yang kerap eror.
Hal
ini dikarenakan ada beberapa wilayah di Indonesia yang belum memiliki jaringan
internet yang bagus dan stabil, seperti contohnya di daerah pinggiran kota atau
kabupaten. Sedangkan untuk kendala perangkat yang kerap eror, bisa disebabkan
perangkat yang dipakai spesifikasinya tidak memadai untuk melakukan kegiatan
pembelajaran daring. Perlu diketahui, tidak semua mahasiswa berasal dari kalangan
yang mampu untuk bisa membeli perangkat elektronik bagus demi menunjang proses
pembelajaran daring.
Tidak
hanya berdampak stres pada mahasiswa, proses pembelajaran daring juga berdampak
pada kelelahan fisik yang nyata. Banyak mahasiswa yang rela bergadang hingga
larut malam demi menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Padahal, kita ketahui
bahwa bergadang bukanlah kegiatan yang baik bagi kesehatan.
Pada
Jurnal berjudul Burnout
Akademik Selama Pandemi Covid-19, Elisabeth Christiana
menyebutkan bahwa mahasiswa bisa mengalami burnout akademik selama pandemi
Covid-19. Dalam jurnal tersebut juga dijabarkan penjelasan konsep burnout menurut Ayala
Pines dan Elliot Aronso (2007) bahwa burnout adalah
keadaan ketika seseorang mengalami kondisi emosional seperti merasa lelah dan
jenuh secara fisik sebagai dampak dari meningkatnya tuntutan tugas. Burnout muncul
sebagai respon dari situasi yang cenderung menuntut secara emosional. Secara
singkat, definisi dari burnout yaitu
kelelahan baik secara fisik maupun emosional yang intensitas, durasi,
frekuensi, dan konsekuensinya beragam.
Melihat
dampak-dampak tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring memang
efektif membuat mahasiswa termotivasi untuk rajin belajar, namun hal itu tidak
berlaku bagi mahasiswa yang merasa tertekan secara akademik dan mahasiswa yang
tidak memiliki fasilitas bagus untuk mengikuti pembelajaran daring. Diharapkan
munculnya suatu kebijakan atau solusi yang dapat membantu mahasiswa-mahasiswa
yang mengalami kesulitan ini, sehingga mereka bisa menjalani pembelajaran
daring dengan nyaman. Selain itu, semoga pandemi Covid-19 di Indonesia bisa
segera berakhir, sehingga proses pembelajaran bisa dilakukan kembali dengan
metode seperti biasa, atau tatap muka.
Referensi:
Sur,
Widya A. S., dkk. (2020). Analisis
Motivasi Belajar Mahasiswa dengan Sistem Pembelajaran Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19. IAIN Bengkulu: Jurnal Equation. Volume 3
Nomor 2. https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/equation/article/view/3464/2691
Harahap,
Ade & Harahap, Dinda & Harahap, Samsul. (2020). Analisis Tingkat Stres Akademik
Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh Dimasa Covid-19. Biblio
Couns : Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan. 3. 10-14.
10.30596/bibliocouns.v3i1.4804.
PH,
Livana, dkk. (2020). “Tugas
Pembelajaran” Penyebab Stres Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19. Persatuan
Perawat Nasional Jawa Tengah: Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa. Volume 3 Nomor
2. https://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/download/590/329
Christiana,
Elisabeth. (2020). Burnout
Akademik Selama Pandemi Covid-19. http://conference.um.ac.id/index.php/bk2/article/download/74/77
0 komentar:
Posting Komentar