Jumat, 01 Desember 2023

Essay 4 : Membuat Kompos, Ferdy Zidane (22310410085) & Andika Satria Surya Pamungkas ( 22310410068)

 

“Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Untuk Dijadikan Sesuatu Yang Lebih Bermanfaat”

Psikologi Lingkungan Essay 4 Eksperimen

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 



 

Oleh:

Andika Satria Surya Pamungkas

Nim: 22310410068

 

Ferdi Zidane Agibhran

Nim: 22310410085

 

 

Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan yang dapat terurai secara alami, seperti sisa makanan, daun, ranting, atau bahan organik lainnya. Sampah organik dapat diurai oleh mikroorganisme menjadi bahan humus yang dapat berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah jika didaur ulang melalui proses komposting. Pada hari minggu tanggal 21 Oktober pukul 13:00 WIB, kami berkesempatan untuk membuat eksperimen kompos dan sabun cair (Eco Enzim)  dirumah Ibu Shinta. Pada kesempatan kali ini kita belajar banyak sekali cara pengolahan sampah  salah satu nya pembuatan kompos dan sabun cuci piring.

 

 

 

Kompos

Kompos adalah produk dari suatu proses alami yang dikenal sebagai pengomposan atau komposting. Proses ini melibatkan penguraian bahan organik, seperti sisa makanan, dedaunan, dan sampah organik lainnya, menjadi material yang lebih stabil dan bernilai gizi, yang disebut humus. Pada dasarnya, kompos terbentuk melalui kerja sama mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan organisme lain yang terlibat dalam proses penguraian bahan organik ini. Selama proses ini, mikroorganisme tersebut menghancurkan materi organik menjadi bentuk yang lebih sederhana dan lebih stabil.

 Adonan kompos pertama terdiri dari arang, abu, daun-daun yang sudah difermentasi, dan kulit telur yang sudah ditumbuk. Mula-mula siapkan wadah untuk mengolah adonan kompos, bisa menggunakan baskom besar atau bisa menyesuaikan dengan jumlah kompos yang akan dibuat. Langkah yang pertama, abu dan arang kita saring terlebih dahulu. Abu dan arang yang disaring memiliki manfaat penting dalam pembuatan kompos karena dapat meningkatkan kualitas tanah. Kemudian masukkan daun-daun yang sudah difermentasi, dan kulit telur yang sudah ditumbuk. Semua bahan-bahan tersebud dicampur dan diaduk sampai rata. 

Untuk adonan kompos yang kedua terdiri dari kulit buah diris kecil-kecil, kompos lawas, ampas kopi, kulit buah yang difermentasi, eco enzyme, daun sirih sebanyak 50 lembar yang diiris lembut, molase (tetes tebu), EM4, tri codherma (anti jamur), kulit bawang yang difermentasi, dedak, dolomit, garam, grajen ( serbuk kayu), dan air. Jangan lupa untuk menyiapkan wadah ya teman-teman. Langkah yang pertama kita bisa mulai dengan memasukan kulit buah yang diiris kecil-kecil, kompos lawas, dan ampas kopi kedalam wadah. Masukan 50 lembar daun sirih yang sudah diiris lembut. Campur semua bahan tersebut dan aduk sampai merata. Wadah yang kedua berisi kulit buah yang difermentasi dicampur dengan eco enzyme, molase, EM4, dan tri codherma secukupnya. Ke-empat bahan tersebut digunakan untuk mempercepat proses pengomposan, mengurangi bau tidak sedap selama proses pengomposan, dan meningkatkan kualitas kompos. Kemudian masukan juga kulit bawang yang sudah difermentasi. Fermentasi kulit bawang ini digunakan untuk mengindarkan serangga. Semua bahan yang sudah dicampur diwadah ke-dua, kemudian dituang pada wadah yang pertama. Setelah itu aduk dan tambahkan air. Masukan dedak, dolomit secukupnya. Dolomit adalah sejenis kapur pertanian yang mengandung magnesium dan kalsium karbonat, digunakan untuk menetralkan pH tanah. Kemudian diberi garam biasa untuk pestisida alami. Masukan grajen, grajen ini bisa membuat hasil kompos menjadi lebih optimal. Aduk terus dan tambahkan air sampai tidak terlalu kering. 

Kemarin kami menemukan permasalahan dalam proses pembuatan kompos ini, yakni kami terlalu banyak memasukan air kedalam adonan kompos tersebut sehingga kompos terlalu basah. Dan kompos yang terlalu basah dapat menghasilkan lendir yang tidak diinginkan. Mendapati hal tersebut ibu Shinta mengarahkan kami untuk menambahkan sampah daun kering yang sudah diolah sebelumnya kedalam adonan kompos, agar kompos menjadi tidak terlalu basah. 

Setelah itu, kami menyiapkan gentong tanah liat, dan juga bantal. Kenapa menggunakan gentong tanah liat ? karena terdapat pori-pori pada gentong tanah liat tersebut, sehingga mempercepat proses terjadinya kompos. Bantal tersebut terbuat dari potongan kardus yang kemudian dimasukan kedalam jaring-jaring yang dijahit membentuk sebuah bantal. Bantal tersebut dimasukan kedalam gentong sebagai alas, kemudian kami memasukan adonan kompos yang sudah kami buat sebelumnya dan ditambah dengan kompos lama dan ditutup selama 14 hari. Setelah itu barulah kompos siap untuk digunakan untuk menyuburkan tanaman. 

 

 




Sabun Cair

Kami membuat Sabun cair untuk cuci piring, sabun cuci piring adalah salah satu produk kebersihan yang wajib ada di setiap dapur. Namun, sabun cuci piring yang dijual di pasaran seringkali mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk membuat sabun cuci piring sendiri di rumah. Berikut adalah cara membuat sabun cuci piring sendiri di rumah:

Bahan-banhannya yaitu, Mes 200 gr, Garam Industri 150 gr (tidak ada Yodium), Air, Etda 20 gr (pengawet), Aminon 90 gr, Glycerin 27 gr, Pewarna (kuning dan biru) (opsional)

Cara membuatnya adalah sebagai berikut:

Siapkan wadah dan kayu pengaduk, rebus air sebanyak 1 liter sampai mendidih, lalu pindahkan ke dalam wadah. Ambil MES (metil etil sulfunat) timbang 200 gr, MES berfungsi untuk mengangkat lemak dan kotoran, lalu campurkan ke dalam air yang sudah mendidih di wadah aduk selama 20 menit/lebih sampai hancur/merata tanpa ada gumpalan. Kemudian larutkan etda 20 gr dengan air panas dan juga larutkan garam 150 gr dengan air panas, lalu campurkan ke dalam MES yang sudah larut, aduk rata, lalu masukan Aminon 90 gr, glycerin 27gr ke dalam campuran MES dan Etda. Garam berfungsi sebagai pengental sabun cuci piring. Edta berfungsi sebagai pengawet. Aminon berfungsi sebagai penambah busa. Glycerin berfungsi untuk melembutkan tangan dan memberikan rasa licin pada sabun cuci piring. Kemudian masukan eco Enzym lalu aduk rata dan yang terakhir beri pewarna, lalu aduk. Kemudian tutup rapat dan diamkan semalaman.

 

 



Kesimpulan
    Pemanfaatan limbah rumah tangga yang dikelola dengan baik, dapat mengurangi sampah dan memberikan manfaat. seperti pembuatan sabun yang menggunakan bahan utama limbah rumah tangga,

    Sampah dari limbah rumah tangga bisa dikelola menjadi bahan yang bermanfaat seperti pembuatan kompos, nilai positif dari pengurangan limbah yang diubah menjadi bahan yang dapat melestarikan lingkungan 


 

 

0 komentar:

Posting Komentar