Minggu, 06 Juli 2025

ESSAY 5 - KEGIATAN EKSPERIMEN MEMBUAT KOMPOS, ECO ENZYM, DAN SABUN DI RUMAH DOSEN

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

TUGAS – ESAI 5

KEGIATAN EKSPERIMEN MEMBUAT KOMPOS, ECO ENZYM, DAN SABUN DI RUMAH DOSEN

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

 

 


Ali Imron

23310410123

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

2025

Beberapa minggu yang lalu kemi sebagai mahasiswa universitas 45 Yogyakarta Prodi psikologi berkesempatan untuk belajar kerumah dosen Psikologi Lingkungan, pada kegiatan tersebut kami berkesempatan berlatih membuat pupuk kompos, eco enzym, dan sabun. Hal ini sangat selarat dengan apa yang saya inginkan, jika ini dapat terelaisasi dan Masyarakat khususnya di Yogyakarta bisa menerapkannya akan berdampak sangat baik bagi pengelolaan sampah. Seperti yang kita ketahui di Yogyakarta ini banyak sekali sampah yang menumpuk karena sedikitnya kesadaran Masyarakat dalam pengolahan sampah.

Dengan adanya pelatihan ini saya berharap kedepannya nanti saya juga bisa menyampaikannya kepada Masyarakat yogya khususnya di sekitar tempat tinggal saya.

Yah yang pertama kami belajar membuat pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan hasil dari penguraian bahan organic seperti sisa makanan, dedaunan, dan buah-buahan yang dicampur dengan mikroorganisme lainya. Hal yang dilakukan pertama yaitu meotong dengan halus sampah organic tersebut menggunakan alat penggiling.

Setelah di giling sampai halus dicampur dengan bahan lainnya. Untuk cairan yang digunakan menggunakan Molase, biasanya harganya Rp 12.000 – Rp 15.000 dan EM 4 harganya sekitar Rp 25.0000. Perbandingannya untuk 1kg kompos diberi 2 tutup botol cairan tersebut. 



Setelah itu dimasukan sisa buah-buahan dan dimasukan Trichoderma sebagai anti jamur. Kemudian ditambahkan cangkang telur, arang, dan abu gosok, fungsinya adalah untuk memperkuat akar. Selain itu ditambahkan kulit bawang merah dan putih yang berfungsi sebagai pestisida secara alami. Setelah bahan-bahan tadi di campur, tambahkan dedak untuk vitamin D dan kapur tani supaya bentuknya bagus. 


Pupuk dimasukan ke dalam gentong atau pot dari tanah liat yang sebelumnya diberi alas kertas supaya tidak bocor. Tambahkan pupuk yang sudah jadi sebagai bahan aktif diatasnya. Kemudian tutup potnya dengan triplek dan tunggu selama 14 hari dan setiap 2 hari sekali diaduk.


Selain membuat pupuk kompos, kami juga membuat sabun cair dari eco enzim. Proses pembuatan sabun cair dimulai dengan melarutkan MES dan garam industri masing-masing dalam air panas, lalu diaduk hingga larut. Selanjutnya, ditambahkan aminon sebagai bahan pembersih, EDTA sebagai pengawet, dan gliserin sebagai pelembut kulit. Setelah semua bahan tercampur, larutan ditambah lagi dengan air panas dan diaduk hingga busa berkurang. Untuk sentuhan akhir, ditambahkan pewarna makanan, eco enzyme, dan pewangi. Campuran diaduk hingga mengental, lalu sabun cair siap dikemas dan digunakan.


saat melaksanakan kegiatan tersebut bukan hanya mahasiswa yang ikut, ada juga dari kelompok mengelola TPST dan pengelola bank sampah, yang selanjutnya ilmu itu akan dimanfaatkan untuk mengolabh sampah di lingkungan sekitar TPST ataupun bank sampah. saya juga berharap kepada kelompok ibu ibu tersebut agar bisa juga memberikan ilmu yang bermanfaat kepada warga sekitar sehingga warga juga mulai sadar akan pentingnya mengolah sampah dapur mereka sendiri.


0 komentar:

Posting Komentar