Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Kamis, 05 Januari 2023

PERUBAHAN DIRI UNTUK JADI INDIVIDU YANG LEBIH BAIK

 

Essay untuk Ujian Akhir Psikologi Inovasi Semester Lima

Dosen Pengampu Arundati Shinta

Rosita Permatahati (20310410075)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Perubahan diri merupakan proses dimana individu melakukan sesuatu yang baru dalam dirinya kearah yang positif atau bisa dikatakan individu melakukan perubahan pada dirinya untuk menjadi individu yang lebih baik (Quora, 2021). Permasalahan dari kegiatan perubahan diri yaitu kesiapan diri dan konsistensi. Jika diri itu tidak siap maka mau sekuat apapun lingkungan memberi semangat perubahan, diri tetap tidak bersemangat, serta jika perubahan tiddak dilakukan secara konsisten, maka hasil dari perubahan diri akan terasa lama dicapainya dan membuat bosan. Sebagai penyelesaian dari permasalahan diatas terutama permasalahan yang pertama yaitu kesiapan diri, terutama bagi mahasiswa perlu adanya stimulus agar kegiatan perubahan itu terjadi, yaitu dengan mewajibkan kegiatan perubahan diri. Akan tetapi tak sedikit mahasiswa yang salah mengartikan melaksanakan kegiatan hanya demi nilai, padahal dibalik semua itu ada manfaat yang banyak sekali.

Dalam rangka perubahan diri, kegiatan yang saya lakukan yaitu Jogging selama satu jam. Jogging adalah lari-lari kecil atau berjalan cepat. Kegiatan tersebut saya lakukan selama satu jam, lalu penambahannya yaitu jogging lebih dari satu jam atau jarak tempuh jogging saya tambah dari jarak tempuh jogging hari sebelumnya. Akan tetapi saya tidak melakukan kegiatan jogging selama 8 minggu berturut-turut. Karena pernah suatu ketika dimana selama seminggu full tersebut saya harus mempersiapkan suatu acara, sehingga membuat saya tidak bisa jogging.

Alasan saya memilih jogging karena jogging merupakan olahraga yang simple, untuk melakukannya cukup dengan persiapan yang sederhana. Seperti menyiapkan sepatu jogging dan memilih tempat untuk jogging. Selain itu, jogging bisa dilakukan di luar ruangan, sehingga kettika sedang jogging bisa sambil melihat pemandangan, sehingga tidak mudah bosan dan jenuh. Seperti yang saya lakukan, saya memilih tempat jogging di embung, dengan tujuan sekaligus melihat pemandangan yang asri dan sejuk.

Dalam kegiatan perubahan diri ada penambahan nilai. Makna nilai tambah dalam kegiatan perubahan diri yaitu menambah kuantitas kegiatan perubahan diri. Misalnya yang aslinya dilakukan satu jam, ditambah menjadi satu setengah jam. Atau di Hari Senin saya jogging 4 KM lalu di minggu selanjutnya saya jogging 5 KM. Tujuan nilai tambah agar intensitas kegiatan perubahan diri itu grafiknya bisa naik, tidak malah menurun. Bila grafiknya naik maka skala perubahan diri yang kita lakukan itu juga semakin tinggi nilainya. Sehingga hasil dari perubahan diri cepat dirasakan.

Kemudian cara saya agar kegiatan perubahan diri ini terus berlanjut walaupun sudah tidak mengambil mata kuliah psikologi inovasi yaitu dengan menanamkan semangat perubahan diri di dalam hati.dan pahami makna perubahan diri, bahwa perubahan diri ini hasilnya pasti akan dirasakan sutau saat. Dan perubahan diri itu penting bagi diri sendiri, jika ingin menjadi idnividu yang lebih baik di masa yang akan datang. Kemudian selain memberi motivasi untuk diri sendiri, yaitu dengan memberi reward, tujuan reward agar tubuh terpacu untuk melakukan perubahan diri. Reward yang saya pilih yaitu membeli takoyaki yang mana itu  hanya dijual di daerah embung tempat saya jogging.

Kemudian yang terkahir pelaksanaa kegiatan Jogging ini berkaitan dengan readiness to change atau kesiapan menghadapi perubahan. karena berkaitan dengan apa yang berubah setelah melakukan jogging, bagaimana proses perubahan/ jogging itu, di lingkungan seperti apa perubahan ini terjadi (misalnya lingkungan kampus yang mana sebagai mahasiswa harus memiliki fisik yang kuat dan sehat), serta menaati peraturan, yaitu peraturan bahwa kegiatan perubahan ini harus dilakukan secara rutin, karena jika tidak rutin maka hasilnya akan lama munculnya (Selviani, Et.al., 2019).

Referensi

Selviani, WIdawati, & Dwarawati. (2019). Studi deskriptif readiness to change pada karyawan perusahaan manufaktur di PT “X” Bandung, prosiding psikologi .vol 5(2).

Quora. (2021). Apa yang kamu ketahui tentang perubahan diri? https://id.quora.com/Apa-yang-kamu-ketahui-tentang-perubahan-diri/answer/Onja-Sinaga-1?ch=15&oid=251078448&share=60f01298&target_type=answer. diakses pada tanggal 6 januari 2023.

Jogging Sebagai Langkah Perubahan Diri

Jogging Sebagai Langkah Perubahan Diri 

Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu Arundati Shinta, M.A

Annisa Arsella ( 20310410038 )

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 


Olahraga dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kebugaran jasmani (Subrata & Abdul, 2019). Menurut Toho, dkk (2007: 51) kebugaran jasmani adalah keadaan atau kemampuan seseorang dalam melakukan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan dan masih bisa melakukan kegiatan lain. Kondisi fisik yang baik merupakan kondisi seseorang ketika melakukan aktivitas berat tanpa mengalami kelelahan yang berarti masih memiliki tenaga cadangan untuk beraktivitas. Olahraga juga merupakan salah satu langkah dalam perubahan diri. Jenis olahraga yang saya pilih dalam kegiatan perubahan ini adalah jogging.

Jogging merupakan salah bentuk variasi dari pemulihan aktif setelah melakukan aktivitas fisik. Jogging dapat dilakukan tanpa memiliki keahlian khusus, semua orang dari segala usia dapat melakukan jogging tanpa mengeluarkan biaya (Rahman, 2010: 56). Untuk mata kuliah Psikologi Inovasi, kegiatan perubahan diri yang saya pilih adalah olah raga.

Persoalannya hal ini cukup sulit dilakukan mengingat kadang muncul rasa malas saat akan melakukannya. Makanya penting bagi kita untuk konsisten serta berkomitmen selama minimal 8 minggu tidak terputus melakukan kegiatan ini.

Jogging saya pilih sebagai kegiatan perubahan diri saya. Kegiatan ini dilakukan selama 8 minggu tanpa terputus. Hal ini dilakukan agar terbentuknya konsistensi dan kedisiplinan dalam diri serta terbentuknya pembiasaan hidup sehat. Nilai tambah pada minggu pertama, jarak tempuhnya adalah 2,50 km, Pada minggu ke-2, jarak tempuhnya menjadi 3 km. Pada minggu ke-3 jarak tempuhnya menjadi 3,10 km. Pada minggu ke-4 jarak tempuhnya menjadi 3,50 km. Pada minggu ke-5 jarak tempuhnya menjadi 4 km. Pada minggu ke-6 jarak tempuhnya menjadi 4,13 km. Pada minggu ke-7 jarak tempuhnya menjadi 4,30 km dan pada minggu ke-6 jarak tempuhnya menjadi 5 km. Mengapa memilih jogging, alasannya karena jogging kegiatan yang cukup mudah dilakukan, waktu nya yang fleksibel dan banyak manfaat yang bisa didapat. Manfaat secara fisik/biologis, misalnya menjaga tekanan darah agar tetap stabil dalam batas normal, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyaki, menjaga berat badan ideal, meningkatkan kelenturan tubuh, meningkatkan kebugaran. Sedangkan manfaat secara mental dapat mengurangi rasa stress dan meningkatkan rasa percaya diri. Berolahraga jogging juga dapat membantu relaksasi dan tidur dimalam hari sehingga dapat menurunkan stress (Maulana, 2008).

 

Makna dari nilai tambah olahraga ini adalah terbentuknya tubuh yang sehat karena dilakukan terus menerus, menghilangkan rasa malas karena terbentuknya mindset kita harus berolahraga serta ada perbedaan jarak tempuh pada tiap minggu dilakukan kegiatan tersebut. Disamping itu, agar kegiatan ini bisa berkelanjutan meskipun saya sudah tidak mengambil mata kuliah Psikologi Inovasi adalah dengan cara fokus pada diri saya sendiri dengan berolahraga, saya tentunya menjadi lebih sehat serta menjadi pribadi yang bisa berfikir lebih positif lagi. Kemudian dapat juga mencatat nya disebuah jurnal , isinya dapat berupa melihat kemajuan seperti berlari lebih cepat, melakukan pengulangan lebih banyak, atau pun peningkatan intensitas dalam olahraga, tentunya ini dapat membuat saya lebih bersemangat saat melihat nya.

 

Menurut pandangan saya, saya menyetujui jika olahraga ini berkaitan dengan readiness for change (kesiapan terhadap perubahan). Selain itu Holt dkk menyatakan bahwa readiness for change (kesiapan individu untuk berubah) juga menggambarkan seberapa besar individu atau sekelompok individu cenderung menyetujui, menerima dan mengadopsi mengubah sementara sikap dan perilakunya agar sesuai dengan harapan perubahan Holt, Armenakis, Harris, et al., (2007). Singkatnya disaat saya rutin berolahraga selain karena tuntutan tugas Psikologi Inovasi tetapi juga kesiapan terhadap perubahan pada diri saya sebagai solusi untuk rutin berolahraga. Maka dari itu, biasakan berolahraga secara rutin agar memiliki lebih banyak energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 

 

 






DAFTAR PUSTAKA

Subrata, E., & Abdul, A. H. (2019). Pengaruh Pemulihan Aktif Jogging Terhadap Tingkat Denyut Nadi Setelah Aktivitas Submaksimal Pada Siswa SMKN 1 Driyorejo Kabupaten Gresik. Jurnal Kesehatan Olahraga. 7(2)

Selviani, S., Lisa, W., & Dinda, D. (2019).  Studi Deskriptif Readiness for Change pada Karyawan Perusahaan Manufaktur di PT. “X” Bandung. Prosiding Psikologi. 5(2)

Ilmi, N., dkk. (2022). Pengaruh Olah Raga Jogging Terhadap Penurunan Stres Pada Remaja yang Mengalami Sindrome Premenstruasi Di MA Al Badriyah Rarang Terara Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP). 6(1). 

KAITAN PERUBAHAN DIRI DENGAN READINESS TO CHANGE MELALUI OLAHRAGA BOLA BASKET

 

ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta,M.A

ATIKA NURYANTI (20310410064)

Fakultas Psikologi


Jenis olahraga yang saya lakukan sebagai kegiatan perubahan diri yakni olahraga bola basket, saya memilih olahraga bola basket sebagai kegiatan perubahan diri karena menurut saya olahraga bola basket menekankan pada unsur happy and fun serta memiliki berbagai teknik, seperti teknik dasar menangkap bola, teknik menggiring bola, teknik mengoper bola dan teknik menembak. Selain hal tersebut, menurut saya olahraga bola basket cukup menguras energi karena dibutuhkan waktu yakni 4x10 menit untuk permainan, 5 menit pemanasan, istirahat 10 menit. Permainan bola basket memiliki nilai tambah yang dapat membawa perubahan positif terhadap diri kita yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai tambah dari kegiatan olahraga bola basket yang membawa perubahan positif kedalam diri saya dalam perilaku sehari-hari yakni adanya perubahan pada pola hidup yang lebih sehat (seperti tubuh tetapi vit, daya tahan tubuh lebih meningkat, menurunkan / meredakan tingkat stress, menjaga kesehatan kardiovaskuler, memperkuat ketahanan otot), lebih disiplin, kerjasama, memiliki kepercayaan dengan teman, tidak saling menjatuhkan teman sendiri, mendahulukan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi serta memiliki ketekunan dan kebiasaan untuk selalu berfikir cepat.

Setelah mengetahui nilai tambah yang ada dalam permainan bola basket maka saya melakukan kegiatan perubahan diri tersebut lebih dari 8 minggu, yakni 11 minggu berturut yang dilakukan pada hari sabtu dari jam 16.00-17.00 WIB secara konsisten yang dimulai dari tanggal 17 September 2022 hingga 26 November 2022.

Alasan saya melakukan kegiatan olahraga tersebut yakni kembali lagi ke konsep happy dan fun serta dari kegiatan tersebut saya memiliki niali tambah yang sangat banyak dan dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari dan hal tersebut membawa pengaruh positif dari dalam diri saya.

Makna konsep “nilai tambah” dari kegiatan perubahan diri pada olahraga bola basket yang saya lakukan yakni suatu pertambahan nilai yang dapat terjadi karena adanya perubahan kecil yang signifikan terhadap perubahan positif dalam kebiasaan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi, kegiatan sosial serta kegiatan yang menyangkut tentang karir. Dari nilai tambah tersebut dapat menjadikan segala hal dapat lebih bermakna.

Kegiatan perubahan diri yang saya lakukan dengan olahraga bola basket akan terus saya lakukan (tetap berkelanjutan) meskipun saya sudah tidak mengambil mata kuliah psikologi inovasi dengan cara :

a)      Tidak malas melakukan kegiatan olahraga bola basket yakni menerapkan disiplin waktu dengan fleksibilitas dengan meluangkan waktu selama 1 jam untuk berolahraga setiap hari sabtu, memiliki komitmen mengenai waktu tersebut dan kegiatan yang akan dilakukan, melakukan olahraga dengan senang sehingga tidak ada tekanan dan beban pada saat melakukannya, serta mencatat semua kemajuan/perubahan yang telah dilakukan seperti perubahan kedisiplinan, perubahan pola hidup sehat, perubahan berat badan, perubahan kekuatan otot dan lain sebagainya.

b)      Konsisten terhadap olahraga yang telah dilakukan yakni dengan :

ü Menanamkan pola pikir bahwa olahraga bukan untuk diet, akan tetapi olahraga untuk menjada pola hidup sehat yang dapat menjaga tubuh tetap fit dan bugar sehingga dapat meningkatkan ketrampilan koordinasi tubuh, meningnkatkan kesehatan kardiovaskuler sehingga dapat menjauhkan penyakit kardiovaskuler seperti darah tinggi, dapat mengembangkan kekuatan otot, dapat meningkatkan stamina dan membangun daya tahan tubuh, serta dapat membantu menurunkan berat badan yang mana olahraga bola basket ini dapat membakar 650-750 kalori per jam.

ü Menerapkan pemberian hadiah untuk diri sendiri jika telah melakukan olahraga dengan teratur selama 4x berturut (satu bulan penuh).

Pelaksanaan kegiatan olahraga basket yang saya lakukan telah berkaitan dengan readiness to change (kesiapan untuk perubahan) hal tersebut dikarenakan bahwa saya telah siap untuk melakukan perubahan terhadap diri dengan menunjukkan perilaku menerima dan menaati kegiatan olahraga bola basket, serta tidak menganggap bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai sebuah ancaman.

 

 

PUATAKA.

Annonim. (2019). 5 Manfaat Olahraga Bola Basket Bagi Kesehatan. Bekasi : Summarecon Bekasi

Bidang III PB PERBASI. (2006). Bola Basket Untuk Semua 2004. Jakarta: PB PERBASI.

FIBA. (2005). Mini-Basketball Rules. Switzerland: FIBA

Selviani. S., Lisa. W., Dinda. D. (2019). Studi Deskriptif Readiness To Change Pada Karyawan Perusahaan Manufaktur Di PT. “X” Bandung. Prosiding Psikologi. ISSN : 2460-6448

Perubahan akan Meningkatkan Kualitas Diri

 

Perubahan akan Meningkatkan Kualitas Diri

Essay Ujian Akhir Semester

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

 

Rifa Rufianti (20310410053)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Prodi Psikologi Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

    Olahraga merupakan serangkaian aktivitas fisik dan psikis seseorang yang bisa meningkatkan kualitas kesehatan. Dengan berolahraga, seseorang akan terdorong untuk mengembangkan kebugaran raga dan jiwa dalam sebuah olahraga tertentu. Sebagaimana diketahui bahwa olahraga itu ada banyak jenisnya (Kuntjoro, 2020). Dalam melakukan kegiatan olahraga tentu tidak mudah, apalagi jika harus dilakukan dengan konsisten. Tentu ada tantangan dalam diri untuk disiplin dalam olahraga. Olahraga yang sederhana pun, jika tidak berkomitmen dengan kuat, maka rasanya berat sekali dilakukan. Olahraga yang telah saya lakukan untuk memenuhi tugas perubahan diri pada mata kuliah Psikologi Inovasi, yaitu jogging. Jogging adalah kegiatan olah raga yang tidak memerlukan biaya. Selain itu, jogging bisa dilakukan dimana saja dan rutenya bisa ditentukan sendiri (Fadila & Fanani, 2019).

Gambar 1. Foto diri saat jogging.


    Mendisiplinkan diri untuk rutin melakukan aktivitas jogging memang membutuhkan komitmen yang kuat. Namun, penambahan jarak dari kegiatan ini juga penting untuk membentuk konsep diri yang senantiasa melakukan perubahan. Perubahan yang telah saya lakukan seiring peningkatan jarak tempuh jogging membuat saya bersemangat melakukannya. Namun, beberapa minggu kemudian saya mengalami sakit demam sehingga pelaksanaan jogging sempat terhenti. Hal ini membuat kegiatan olahraga saya terputus. Meskipun demikian saya tetap menyambung di minggu berikutnya dan pada akhirnya saya telah melakukan perubahan diri sebanyak delapan kali.

    Penambahan yang telah saya lakukan untuk jarak tempuhnya membuat saya terpacu melakukan kegiatan ini sampai selesai dan memastikan bahwa selalu ada peningkatan di setiap minggunya. Meskipun terlihat sepele, tetapi dalam konsisten melakukan perubahan diri ini memang tidak mudah. Dengan berusaha melakukan penambahan, saya akan menjadi cambuk untuk diri saya sendiri agar mau melakukan penambahan pada setiap minggunya. Makna dari nilai tambah ini yaitu kita harus lebih baik dari sebelumnya karena pada waktu yang telah terlampaui kita telah belajar banyak hal. Tentu saja untuk kedepannya alangkah baiknya ada nilai tambah dalam diri kita untuk hal sekecil apapun, dalam olahraga jogging  yang telah saya lakukan misalnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kegiatan olahraga tetap berkelanjutan meskipun tidak mengambil mata kuliah Psikologi Inovasi yaitu:

1. Manfaat olahraga

Olahraga yang telah dilakukan, bukankah telah memberi manfaat pada diri kita? Misalnya kita menjadi lebih sering bertemu banyak orang di jalan dan menyapanya atau sekadar bertanya jawab singkat. Tentu saja kita akan memperoleh informasi jika banyak bertemu orang. Hal ini dapat membangun relasi kita, disamping memperoleh manfaat dari kegiatan olahraga itu sendiri.

2. Perubahan diri

Peningkatan yang telah kita tentukan akan membentuk kualitas diri yang selalu meningkat kedepannya. Hal ini berkaitan dengan konsep perubahan diri, yaitu lebih baik dari sebelumnya. Maka, meskipun tanpa disuruh bukankah kita telah melakukan perubahan diri itu sendiri? Oleh karena itu meskipun nantinya tidak mengambil mata kuliah Psikologi Inovasi, alangkah baiknya kegiatan olahraga untuk perubahan diri tetap berlanjut.

3. Komitmen

Untuk konsisten melakukan perubahan pada setiap minggunya, memang tidak mudah. Kita memerlukan komitmen dan kegigihan untuk melakukannya agar kita terbiasa disiplin dengan diri kita meskipun tidak ada yang melihat. Konsep komitmen dan kejujuran terhadap perubahan diri akan meningkatkan kualitas diri kita.

 

    Olahraga yang dilakukan secara intens akan membentuk perilaku perubahan sosial yang terjadi akibat dari reaksi seseorang terhadap stimulus yang terjadi selama olahraga berlangsung (Cendra & Gazali, 2019). Dengan sering bersosial dan sering bertemu banyak orang saat olahraga, kita akan memperoleh banyak informasi, baik itu informasi yang tersirat maupun tersurat. Membuka diri dalam bersosial akan membuat kita siap untuk berubah karena kita sering berbaur dengan mereka dan akhirnya menerima stimulus dari luar yang akan membentuk diri kita untuk siap terhadap perubahan yang terjadi.

 

Daftar Pustaka

 

Cendra, R., & Gazali, N. (2019). Intensitas olahraga terhadap perilaku sosial. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 9(1), 13-17.

Fadila, Z. F., Dewi, R. K., & Fanani, L. (2019). Rancang bangun sistem rekomendasi jogging track di kota malang berbasis lokasi. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, e-ISSN, 2548, 964X.

Kuntjoro, B. F. T. (2020). Rasisme dalam olahraga. Jurnal Penjakora, 7(1), 69-77.

 

 

 

 

KONSEP PERUBAHAN DIRI MELALUI OLAHRAGA

KONSEP PERUBAHAN DIRI MELALUI OLAHRAGA

Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Inovasi

Semester Ganjil (2022/2023)

Shafadita Putri Trisdianty (20310410042)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.

(Foto 1)


(Dokumentasi Jogging)

(Dokumentasi Naik Turun Tangga)

Pada saat ini olahraga sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi sebagian orang, banyak orang mengkhusukan waktunya untuk kegiatan olahraga, baik pagi, sore bahkan malam hari. Rutinitas olahraga yang dilakukan memiliki banyak tujuan, baik untuk kesehatan, menghilangkan stress, untuk kebugaran, prestasi, dan pembentukan karakter atau perilaku seseorang. Tanpa disadari intensitas olahraga yang dilakukan oleh seseorang akan berdampak pada dirinya, baik saat melakukan olahraga maupun pada kegiatan sehari-harinya.

Melalui mata kuliah Psikologi Inovasi ini, mahasiswa perlu melakukan kegiatan perubahan diri yang harus dirancang, dilaksanakan, dan dilaporkan. Kegiatan perubahan diri yang dimaksud ialah olahraga selama kurang lebih 8 minggu dengan menggunakan prinsip nilai tambah. Olahraga sebagai kegiatan perubahan diri bisa membentuk karakter kita. Irwan Prayitno (2008) menyatakan bahwa pembentukan karakter bangsa sangat penting bagi generasi muda dan bahkan dapat mempengaruhi nasib bangsa.  Salah satu strategi dalam pembentukan karakter Menurut Anifral Hendri (2008) adalah pembiasaan. Dalam hal ini misalnya, pembiasaan yang saya lakukan ialah kegiatan perubahan diri berupa olahraga.  Jenis olahraga yang saya pilih yakni jogging dan melakukan kegiatan penambahan berupa naik turun tangga rusunawa.

Di sela-sela kesibukan saya, saya berusaha melakukan olahraga sebagai kegiatan perubahan diri saya selama 8 minggu tanpa terputus-putus. Alasannya karena dengan melakukan olahraga secara teratur maka secara tidak langsung karakter positif akan terbentuk yakni sebuah kedisiplinan, jiwa yang tidak mudah putus asa dan menyerah, selain itu dengan harapan menjadi kebiasaan dan juga memperkuat karakter terutama konsistensi dalam melakukan sesuatu. Saya memilih melakukan kegiatan jogging sebagai olahraga utama karena jogging relative mudah dilakukan, tidak memerlukan banyak biaya, dan bisa dilakukan dimanapun, sedangkan saya memilih naik turun tangga sebagai kegiatan penambahan karena kebetulan dulu saya pernah tinggal di rusunawa dan sampai saat inipun saya sering mengunjungi rusunawa untuk bertamu ke tetangga dekat sekaligus melakukan kegiatan penambahan. Kegiatan penambahan berupa naik turun tangga ini tidak jauh berbeda dengan olahraga utama yakni jogging, yang mana sama-sama mengedepankan kaki sehingga dengan adanya kegiatan perubahan diri ini mampu memperkuat tulang dan otot, meningkatkan kemampuan dan daya tahan tubuh dalam beraktivitas sehari-hari terutama kekuatan kaki.

Makna kegiatan perubahan diri berupa olahraga jogging bermanfaat untuk membentuk massa otot, membakar kalori, dan mejaga kesehatan jantung, sedangkan kegiatan penambahan berupa naik turun tangga juga punya manfaat bagi jantung karena banyaknya kalori yang terbakar. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa naik turun tangga dapat mengurangi resiko terserang penyakit jantung dan juga dapat melatih jantung agar tidak mudah lelah saat melakukan aktifitas yang berat. Setelah masa kuliah Psikologi Inovasi berakhir, saya berupaya untuk tetap menjadikan olahraga sebagai kegiatan perubahan diri secara berkelanjutan dengan cara membuat target dan to do list agar bisa dilaksanakan secara teratur, mencatat perubahannya atau progressnya dan memastikan hasil yang baik dari adanya kegiatan perubahan diri tersebut. Sebelum itu, memastikan diri agar benar-benar niat dengan melakukan kegiatan perubahan diri tersebut. Jika memungkinkan, maka perlu mengajak teman untuk berolahraga bersamaan, misalnya dalam hal jogging agar kegiatannya lebih asik dan membuat kita semakin bersemangat.

Menurut saya, pelaksanaan kegiatan olah raga itu juga berkaitan dengan readiness to change (kesiapan untuk berubah) karena kesiapan untuk berubah mencakup kesiapan emosi, kesiapan mental dan kecederungan perilaku untuk melaksanakan perubahan. Hal ini didukung oleh pendapat Holt yang menyatakan bahwa kesiapan individu untuk berubah ialah seberapa besar individu secara kognitif dan emosional menampilkan penerimaan dan usaha untuk dapat melaksanakan rencana dalam rangka melakukan perubahan terhadap kondisi saat itu. Di sisi lain, berdasarkan sejumlah penelitian, selain menjaga tubuh tetap bugar, olahraga bisa membantu melawan stres, kecemasan, dan depresi. Semakin rutin dilakukan, semakin kecil kemungkinan seseorang menderita masalah kesehatan mental tersebut.Olahraga bukan hanya bertujuan untuk membentuk fisik akan tetapi juga dapat membentuk mental dan karakter.

DAFTAR PUSTAKA

Abadiyah, R., & Yulianto, M. (2022). Readiness for Change and Change Management to Realize Kampus Merdeka: Kesiapan Untuk Berubah Dan Manajemen Perubahan Untuk Mewujudkan Kampus Merdeka. Procedia of Social Sciences and Humanities3, 1331-1336. https://doi.org/10.21070/pssh.v3i.315

Hendri, A. (2008). Ekskul olahraga upaya membangun karakter siswa. Jambi Pos, Sabtu, 13.

Prayitno, Irwan, Dua Puluh Empat Jam Bersama Anak, (Bekasi: Pustaka Tarbiatuna, 2002), Cet. I, hlm. 41