KONSEP PERUBAHAN DIRI MELALUI OLAHRAGA
Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Inovasi
Semester Ganjil (2022/2023)
Shafadita Putri Trisdianty (20310410042)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.
(Foto 1) |
Pada
saat ini olahraga sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi sebagian orang, banyak
orang mengkhusukan waktunya untuk kegiatan olahraga, baik pagi, sore bahkan
malam hari. Rutinitas olahraga yang dilakukan memiliki banyak tujuan, baik
untuk kesehatan, menghilangkan stress, untuk kebugaran, prestasi, dan pembentukan
karakter atau perilaku seseorang. Tanpa disadari intensitas olahraga yang
dilakukan oleh seseorang akan berdampak pada dirinya, baik saat melakukan
olahraga maupun pada kegiatan sehari-harinya.
Melalui
mata kuliah Psikologi Inovasi ini, mahasiswa perlu melakukan kegiatan perubahan
diri yang harus dirancang, dilaksanakan, dan dilaporkan. Kegiatan perubahan diri
yang dimaksud ialah olahraga selama kurang lebih 8 minggu dengan menggunakan
prinsip nilai tambah. Olahraga sebagai kegiatan perubahan diri bisa membentuk
karakter kita. Irwan Prayitno (2008) menyatakan bahwa pembentukan karakter
bangsa sangat penting bagi generasi muda dan bahkan dapat mempengaruhi nasib
bangsa. Salah satu strategi dalam
pembentukan karakter Menurut Anifral Hendri (2008) adalah pembiasaan. Dalam hal
ini misalnya, pembiasaan yang saya lakukan ialah kegiatan perubahan diri berupa
olahraga. Jenis olahraga yang saya pilih
yakni jogging dan melakukan kegiatan penambahan berupa naik turun tangga
rusunawa.
Di
sela-sela kesibukan saya, saya berusaha melakukan olahraga sebagai kegiatan
perubahan diri saya selama 8 minggu tanpa terputus-putus. Alasannya karena dengan
melakukan olahraga secara teratur maka secara tidak langsung karakter positif akan
terbentuk yakni sebuah kedisiplinan, jiwa yang tidak mudah putus asa dan
menyerah, selain itu dengan harapan menjadi kebiasaan dan juga memperkuat
karakter terutama konsistensi dalam melakukan sesuatu. Saya memilih melakukan
kegiatan jogging sebagai olahraga utama karena jogging relative mudah
dilakukan, tidak memerlukan banyak biaya, dan bisa dilakukan dimanapun,
sedangkan saya memilih naik turun tangga sebagai kegiatan penambahan karena
kebetulan dulu saya pernah tinggal di rusunawa dan sampai saat inipun saya
sering mengunjungi rusunawa untuk bertamu ke tetangga dekat sekaligus melakukan
kegiatan penambahan. Kegiatan penambahan berupa naik turun tangga ini tidak
jauh berbeda dengan olahraga utama yakni jogging, yang mana sama-sama
mengedepankan kaki sehingga dengan adanya kegiatan perubahan diri ini mampu
memperkuat tulang dan otot, meningkatkan kemampuan dan daya tahan tubuh dalam
beraktivitas sehari-hari terutama kekuatan kaki.
Makna
kegiatan perubahan diri berupa olahraga jogging bermanfaat untuk membentuk
massa otot, membakar kalori, dan mejaga kesehatan jantung, sedangkan kegiatan penambahan
berupa naik turun tangga juga punya manfaat bagi jantung karena banyaknya
kalori yang terbakar. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa naik turun tangga
dapat mengurangi resiko terserang penyakit jantung dan juga dapat melatih
jantung agar tidak mudah lelah saat melakukan aktifitas yang berat. Setelah masa
kuliah Psikologi Inovasi berakhir, saya berupaya untuk tetap menjadikan olahraga
sebagai kegiatan perubahan diri secara berkelanjutan dengan cara membuat target
dan to do list agar bisa dilaksanakan secara teratur, mencatat perubahannya
atau progressnya dan memastikan hasil yang baik dari adanya kegiatan perubahan
diri tersebut. Sebelum itu, memastikan diri agar benar-benar niat dengan melakukan
kegiatan perubahan diri tersebut. Jika memungkinkan, maka perlu mengajak teman
untuk berolahraga bersamaan, misalnya dalam hal jogging agar kegiatannya lebih
asik dan membuat kita semakin bersemangat.
Menurut
saya, pelaksanaan kegiatan olah raga
itu juga berkaitan dengan readiness to
change (kesiapan untuk berubah) karena kesiapan untuk
berubah mencakup kesiapan emosi, kesiapan mental dan kecederungan perilaku
untuk melaksanakan perubahan. Hal ini didukung oleh pendapat Holt yang
menyatakan bahwa kesiapan individu untuk berubah ialah seberapa besar individu
secara kognitif dan emosional menampilkan penerimaan dan usaha untuk dapat
melaksanakan rencana dalam rangka melakukan perubahan terhadap kondisi saat
itu. Di sisi lain, berdasarkan sejumlah penelitian, selain menjaga tubuh tetap
bugar, olahraga bisa membantu melawan stres, kecemasan, dan depresi. Semakin
rutin dilakukan, semakin kecil kemungkinan seseorang menderita masalah
kesehatan mental tersebut.Olahraga bukan hanya bertujuan untuk membentuk fisik akan tetapi juga dapat membentuk mental dan karakter.
DAFTAR
PUSTAKA
Abadiyah,
R., & Yulianto, M. (2022). Readiness for Change and Change Management to
Realize Kampus Merdeka: Kesiapan Untuk Berubah Dan Manajemen Perubahan Untuk
Mewujudkan Kampus Merdeka. Procedia of Social Sciences and Humanities, 3,
1331-1336. https://doi.org/10.21070/pssh.v3i.315
Hendri,
A. (2008). Ekskul olahraga upaya membangun karakter siswa. Jambi Pos, Sabtu,
13.
Prayitno, Irwan, Dua Puluh Empat Jam Bersama Anak, (Bekasi: Pustaka Tarbiatuna, 2002), Cet. I, hlm. 41
0 komentar:
Posting Komentar