Essay:
Ujian Akhir Psikologi Inovasi
PSIKOLOGI
INOVASI
ZEIN
REZA LASMONO
20310410030
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Keluhan
yang seringkali dialami oleh pekerja adalah suatu kondisi yang membuat fisiknya
ketika dihadapkan pada perubahan yang tiba-tiba seperti karena cuaca, aktifitas
yang melebihi dari biasanya, atau memang kondisinya sedang tidak fit.
Persoalan-persoalan tersebut merupakan persoalan basic yang dapat berimbas pada
hal besar. Ketika fisik tidak siap, tidak prima, maka segala aktivitas atau
pekerjaan otomatis akan terhalang. Sedangkan, halangan tersebut sebenarnya bisa
diantisipasi dan dimanage yang salah satunya adalah dengan focus meningkatkan
kemampuan fisik melalui olahraga di pusat kebugaran/gym. Fitness adalah
kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang dilakukan secara rutin
dan berkala, yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh dan di lakukan
menggunakan alat angkat beban yang di angkat sesuai kemampuan seseorang.
Latihan
kebugaran jasmani atau pada umumnya sering disebut fitness ini saya lakukan
sejak 2 tahun lalu, namun baru sekitar setengah tahun belakangan saya tertarik
lebih dalam dan mempelajarinya melalui peningkatan frekuensi latihan dan
sharing dengan orang lain. Saya merasakan manfaat atau nilai tambah yang
signifikan dari kegiatan ini, mulai dari peningkatan kemampuan fisik
ditunjukkan dari jumlah beban dan repetisi yang mampu saya angkat, hingga aplikasi
di keseharian saya yang tidak mudah merasa pegal ketika beraktifitas intensitas
tinggi secara mendadak atau tiba-tiba.
Saya
memilih kegiatan olahraga ini sebagai pegangan saya dalam membina fisik
dikarenakan bahwa Latihan kebugaran jasmani/fitness ini merupakan proses
sistematis yang menggunakan stimulasi olahraga untuk meningkatkan atau menjaga
kualitas fungsional tubuh, meliputi kualitas daya tahan jantung dan paru,
kekuatan atau daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh (Faidillah,
2006). Saya juga melakukannya bisa dibilang sudah rutinitas dan mungkin telah
menjadi gaya hidup saya, karena saya senang mengolah fisik saya. Saat seseorang
mulai melakukan olahraga kebugaran lalu melakukannya kembali sehingga menjadi
suatu rutinitas, salah satu alasannya menurut Perrin Ryan dkk, (1997:6) adalah
karena seseorang tersebut merasa senang/mendapat kesenangan tersendiri dalam
melakukannya. Strickland, (2004:15) menyatakan bahwa dalam penelitian
menunjukkan seseorang yang berolahraga kebugaran merasa hidupnya lebih bahagia
dari pada mereka yang tidak. Olahraga kebugaran dapat meningkatkan kesehatan
psikologis, mengurangi tingkat kecemasan dan depresi serta meningkatkan mood
seseorang Strickland, (2004:14).
Manfaat
sebagai nilai tambah tersebut saya maknai sebagai suatu progress yang nyata
atau terlihat. Dimana disamping saya terus melakukan kegiatan itu maka terdapat
manfaat yang berkelanjutan yang tetap saya rasakan dalam hidup saya kedepannya.
Pembinaan fisik di waktu muda sebagai sarana investasi untuk lebih sehat di
masa tua, dengan menjaga kebugaran ini. Karena kegiatan ini sudah menjadi gaya
hidup saya, setidaknya sejak 2 tahun lalu maka saya akan tetap melanjutkannya
ke depan karena ini menjadi kegemaran saya. Karena fitness ini merupakan
olahraga dengan yang dapat dilihat baik secara kualitas maupun kuantitas
melalui suatu pola/program Latihan, maka itu dapat menjadi sebuah pegangan
untuk kedepannya tetap diteruskan.
Apa
yang saya lakukan tersebut tak lepas dari kemauan dan kesiapan diri saya
menerima kegiatan tersebut, baik untuk saat ini maupun ke depannya, hal ini
bisa disebut dengan readiness for change. Holt, dkk. menyatakan bahwa readiness
for change (kesiapan individu untuk berubah) juga menggambarkan seberapa
besar individu atau sekelompok individu cenderung menyetujui, menerima dan
mengadopsi mengubah sementara sikap dan perilakunya agar sesuai dengan harapan
perubahan. Holt, Armenakis, Harris, et al., (2007). Dalam konsep kesiapan diri
tersebut terdapat 4 dimensi yang juga telah saya rasakan saat ini diantaranya Change-Efficacy
(rasa percaya terhadap kemampuan diri) untuk melakukan progress latihan, Management
Support (dukungan manajemen) dimana saya telah masuk dalam suatu komunitas
umum, Appropriateness (ketepatan untuk melakukan perubahan) karena ini
dapat menunjang pekerjaan saya saat ini, serta Personal Valence (Manfaat
bagi individu) yang telah saya rasakan setelah saya aplikasikan dalam keseharian
saya.
Daftar
Pustaka
Andi
Muttaqin, Ifwandi, Muhammad Jafar. (2016). MOTIVASI MEMBER FITNESS CENTER DALAM
MELAKUKAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI (Studi Kasus Pada Member Wana Gym Banda
Aceh Tahun 2015). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi. Vol. 2, No. 2, Hal. 100 – 113.
Dandy
Rusly Pratama, Taufiq Hidayah, Henny Setyawati. (2020). PENGARUH MOTIVASI DAN
KUALITAS LAYANAN PERSONAL TRAINER TEHADAP KEPUTUSAN MENJADI MEMBER FITNESS
CENTER. Journal of Sport Sciences and Fitness. Vol.6, No.1. ISSN
2252-6528
Syifa
Selviani, Lisa Widawati, Dinda Dwarawati. (2019). Studi Deskriptif Readiness
for Change pada Karyawan Perusahaan Manufaktur di PT. “X” Bandung. Prosiding
Psikologi. Volume 5, No. 2. ISSN: 2460-6448
0 komentar:
Posting Komentar