Essay
Ujian Akhir Semester (2022/2023)
Psikologi
Inovasi
Destyara
Zulfa Ramadhani (20310410054)
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu: Dr. Arudati Shinta, M.A
Olahraga
adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna
untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang (Kuntjoro, 2020). Olahraga
adalah salah satu cara sangat praktis dan sederhana guna menjaga kesehatan
tubuh, tetapi masih sering kali terabaikan. Padahal, dengan berolahraga dan
aktif bergerak secara rutin, tubuh dapat lebih bugar dan kesehatan pun akan
tetap terjaga. Melakukan olahraga tentunya sangat mempunyai manfaat yang begitu
banyak. Melakukan kegiatan olahraga juga pasti ada tujuan tertentu, misalnya
untuk menjaga kesehatan, untuk menghilangkan jenuh atau stress, untuk melatih
diri agar konsisten, dan masih banyak lagi. Irianto (2018) mengatakan kebugaran
fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari
secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat
menikmati waktu luangnya. Adapun cara
yang paling tepat untuk memperoleh dan meningkatkan kebugaran fisik yaitu
dengan berolahraga. Oleh karena itu, seseorang dalam pemenuhan kebutuhan fisik
harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan olahraga agar dapat
memperoleh dan meningkatkan kebugaran fisik.
Di
dalam perkuliahan Psikologi Inovasi diharapkan mahasiswa mampu melakukan
perubahan diri sebagaimana harus dirancang, dilakukan, dan juga dilaporkan.
Perubahan diri yang dimaksud merupakan kegiatan olahraga selama 8 minggu dengan
adanya prinsip nilai tambah. Dalam melakukan perubahan berarti harus berubah
dalam cara mengerjakan atau berfikir tentang sesuatu, yang dapat menjadi hal
sulit. Melakukan perubahan tentunya harus membiasakan diri dalam menjalaninya.
Membiasakan diri yang saya lakukan yaitu melakukan olahraga rutin. Olahraga
rutin yang saya lakukan berupa senam aerobic secara teratur dalam kurun waktu 8
minggu secara berurutan dan konsisten. Senam aerobik merupakan salah satu
olahraga yang menyenangkan, dapat dilakukan oleh banyak orang dan semua
kalangan. Oleh karena itu senam aerobik menjadi salah satu jenis olahraga yang
banyak dipilih orang untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Selain itu senam aerobic
mudah untuk dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Selain
melakukan senam aerobic juga melakukan penambahan berupa skipping. Penambahan
nilai yang saya lakukan untuk jumlah setiap skipping dalam setiap minggunya.
Melakukan hal tersebut tentunya tidak mudah. Butuh konsisten dan kedisiplinan
agar mampu melawan rasa malas yang ada. Berusaha untuk lebih banyak jumlah
dalam melakukan tiap skipping dari minggu sebelumnya agar mampu memacu diri
untuk lebih semangat dari minggu sebelumnya.
Adapun
cara agar kegiatan olahraga tetap berlangsung meskipun sudah tidak mengambil
mata kuliah Psikologi Inovasi yaitu sebagai berikut:
a.
Konsisten dalam melakukan olahraga
Berusaha
untuk disiplin dan konsisten dalam melakukan olahraga. Jika sudah konsisten
nantinya akan terbiasa untuk melakukan hal tersebut.
b.
Manfaat olahraga
Manfaat
dari senam aerobic sangat banyak sekali sehingga dapat menjaga agar tubuh
teteap fit dan tentunya sehat. Jika tubuh fit maka penyakit tidak akan mudah
menyerang tubuh kita.
c.
Menumbuhkan jiwa sosial
Kegiatan
olahraga dapat lebih menyenangkan jika dilakukan bersama teman-teman maupun
keluarga. Sambil berbincang dan bertukar cerita dapat menikmati setiap sesi
olahraga. Dengan begitu, jiwa sosial akan tumbuh, terutama jika bergabung
dengan sebuah komunitas olahraga.
Menurut
saya, melaksanaan kegiatan
olahraga itu juga berkaitan dengan readiness
to change (kesiapan untuk berubah). Kesiapan individu dalam berubah ialah seberapa besar
individu secara kognitif dan emosional menampilkan penerimaan dan usaha untuk
dapat melaksanakan rencana dalam rangka melakukan perubahan terhadap kondisi
saat itu.
Daftar Pustaka
Irianto,
D. P. (2018). Dasar-dasar latihan olahraga untuk menjadi atlet juara. Pohon
Cahaya.
Kuntjoro,
B. F. T. (2020). Rasisme dalam olahraga. Jurnal Penjakora, 7(1),
69-77.
0 komentar:
Posting Komentar