Olah Raga Jogging sebagai Langkah Sederhana
Melakukan Perubahan Diri
Essay Ujian Akhir
Semester
Psikologi Inovasi
(Semester Ganjil 2022/2023)
Dwi Ratri Octavianita (20310410002)
Dosen Pengampu : Dr.,
Dra. Arundati
Shinta, M.A
Prodi Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Perubahan dalam hidup ini pasti akan terus
terjadi. Perubahan dapat terjadi pada berbagai lingkup, seperti misal dalam
dunia kerja, perkuliahan, sekolah, dan lain-lain. Perubahan diri yang dapat
kita lakukan dapat dimulai dari hal yang sederhana namun manfaatnya luar biasa,
yaitu dengan olah raga.
Olahraga adalah suatu gerakan olah tubuh yang
dapat menghasilkan efek pada tubuh secara menyeluruh dan dapat membantu dalam
perangsangan otot-otot serta bagian tubuh lain untuk melakukan gerak (Subekti,
Agus, Defri, & Ari, 2021). Jenis olah raga yang saya lakukan sebagai
kegiatan perubahan diri adalah jogging. Jogging
merupakan salah satu jenis kegiatan olah raga, dimana olah raga jenis ini biasa
dilakukan dengan berlari kecil (Santika, 2016). Menurut Sulastri, Sari, & Syamsuar (2018) Jogging adalah suatu jenis olah raga
yang pelaksanaannya dilakukan dengan berjalan, lari-lari kecil, serta untuk
lamanya latihan jogging yaitu 30
hingga 40 menit. Nilai tambah dari
kegiatan olah raga saya adalah dengan penambahan jarak tempuhnya. Saya melakukan kegiatan perubahan diri
tersebut selama 8 minggu, namun sempat terputus satu kali. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam praktiknya terdapat permasalahan yang terjadi, di mana jogging yang saya lakukan terputus karena
pada suatu minggu saya full berkegiatan seharian yang membuat saya lumayan kelelahan
sehingga saya tidak jogging di hari
Sabtu dan Minggu-nya. Lalu bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut? Yang saya lakukan adalah dengan
mengganti hari dan juga waktu pelaksanaannya. Hal ini saya lakukan agar
konsistensi yang saya jaga dapat saya perbaiki. Efeknya saya dapat mencapat
target bahkan bisa melebihi hingga minggu kesembilan.
Alasan saya melakukan kegiatan olah raga
tersebut adalah karena olah raga tersebut sebelumnya sudah pernah saya lakukan
bahkan sering saya lakukan walaupun tidak serutin sekarang dan tergolong olah
raga yang mudah serta murah. Selain itu, jogging
memiliki beberapa manfaat, di antaranya seperti bermanfaat untuk membakar
lemak dalam tubuh, otot kaki menjadi kencang, memperlancar peredaran darah, dan
masih banyak lagi (Santika, 2016).
Makna dari konsep nilai tambah dari kegiatan perubahan
diri yang saya lakukan (jogging) adalah
terkait besarnya perubahan yang saya lakukan dan konsistensi yang telah saya
usahakan. Besarnya perubahan dan konsistensi yang saya lakukan dapat terpantau
karena dari awal saya sudah memilih jenis olah raga yang memang perubahannya
dapat terukur.
Yang selanjutnya, ternyata terdapat persoalan
atau permasalahan yang muncul yaitu bagaimana cara
agar kegiatan yang saya lakukan tersebut bisa berkelanjutan meskipun saya sudah
tidak mengambil mata kuliah Psikologi Inovasi? Jawabannya adalah dengan melihat
kembali konsistensi yang telah saya bangun dan mengingat kembali akan manfaat
dari jogging. Dengan itu, maka jogging yang telah saya lakukan selama 9
minggu tersebut dapat berlanjut.
Pelaksanaan kegiatan olah
raga itu juga berkaitan dengan readines
to change (kesiapan untuk berubah). Menurut Holt (dalam Chaterine, Sri, & Winida, 2018) readiness to change dimaknai sebagai
suatu sikap komprehensif yang dipengaruhi oleh proses, konteks, dan individu
yang terlibat di dalam sebuah perubahan. Holt juga menyebutkan bahwa kesiapan
individu secara kolektif dapat memberikan refleksi terkait sejauh mana individu
dapat menyetujui dan menerima rencana yang memiliki tujuan untuk mengadakan
perubahan keadaan pada saat ini. Saya melakukan jogging hingga saya bisa rutin dan konsisten tersebut berkat saya
siap, menerima, dan menyetujui akan perubahan. Bayangkan saja jika saya menolak
perubahan untuk diri saya, pasti saya tidak akan bisa sampai pada minggu
kedelapan.
DAFTAR PUSTAKA
Chaterine, Sri, H., & Winida, M. (2018). Readiness
for change ditinjau dari kepemimpinan transformasional pada karyawan/i pt. Mam
Medan. Jurnal Psikologi. 14(2),
Desember, 154-164.
Santika, I.G.P.N.A. (2016). Pengukuran tingkat
kadar lemak tubuh melalui jogging
selama 30 menit mahasiswa putra semester iv fpok ikip pgri Bali. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi. 1(3),
Juni, 89-98
Subekti, N., H.Agus, M., Defri, M., &
Ari, P. (2021). Peningkatan kesehatan melalui program informal sport pandemi
covid 19 menuju new normal pada masyarakat Ddsn. Kalapan dan dsn. Ancol
kecamatan Sindang Kasih kab. Ciamis. Jurnal
Pengabdian Siliwangi. 7(1), 17-22.
Sulastri, R., Sari, M., & Syamsuar. (2018).
Pengaruh latihan jogging dengan treadmill terhadap denyut nadi istirahat pada
ibu-ibu anggota fitness centre yayasan indonesia. Jurnal Sain Olahraga dan Pendidikan Jasmani. 18(1), 46-54.
0 komentar:
Posting Komentar