Selasa, 31 Maret 2020

BERKAH DARI BANK SAMPAH



Oleh Meysella Al Firdha Hanim
NIM 183104101196
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Sampah merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi setiap orang, baik di desa maupun  kota.  Penimbunan  sampah  dapat  menimbulkan  gangguan lingkungan seperti bau busuk, adanya senyawa beracun yang bisa merusak kesehatan. Bertambahnya pola konsumsi masyarakat menyebabkan peningkatan jumlah sampah, dan jenis sampah yang semakin beragam.
Apabila sampah tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan dampak negatif yaitu gangguan kesehatan, menurunkan kualitas lingkungan, dan menurunkan estetika lingkungan. Begitupun sebaliknya, pengelolaan yang dilakukan dengan baik dan semaksimal mungkin akan menimbulkan dampak positif. Agar mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus sesuai prosedur yang benar.
Diperlukan usaha dan kesadaran akan pemanfaatan dan pengelolaan sampah yang tepat untuk dikembangkan di setiap lingkungan masyarakat. Sehingga kualitas kesehatan lingkungan dapat ditingkatkan. Sampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam pemanfaatan dan pengelolaan sampah harus melibatkan masyarakat, memperhatikan karakteristik sampah dan karakteristik lingkungan.
Program yang tepat untuk mengajak masyarakat memilah sampah organik dengan sampah anorganik dan ditukarkan menggunakan uang adalah bank sampah. Bank sampah sudah banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Bank sampah mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, sementara sampah anorganik akan didaur ulang agar bisa bermanfaat secara ekonomis.
Menurut Novyanti (2013: dalam Sarfiah & Whinarko 2017), cara kerja bank sampah pada umumnya hampir sama dengan bank lainnya, dimana ada nasabah, pencatatan pembukuan, dan manajemen pengelolaan. Pengelolaan sampah pada bank sampah berbasis rumah tangga, dengan memberikan reward kepada yang berhasil memilah dan menyetorkan sejumlah sampah. Selain bisa sebagai sarana untuk melakukan gerakan penghijauan, pengelolaan sampah juga bisa menjadi sarana pendidikan gemar menabung untuk masyarakat dan anak-anak. Metode bank sampah juga berfungsi untuk memberdayakan masyarakat agar peduli terhadap kebersihan.
Kehadiran bank sampah mendorong adanya capacity building bagi masyarakat dengan mengupayakan terbentuknya kemandirian dan keswadayaan masyarakat melalui terbentuknya kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan yang mendorong partisipasi mengelola lingkungan. Khususnya bagi perempuan, pengetahuan dan keterampilan mengelola sampah menjadi kreativitas dan inovasi kerajinan daur ulang sampah.



Referensi
Sarfiah & Whinarko (2017). Jurnal Manfaat Bank Sampah Bagi Masyarakat  Di
Dusun Semali  Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten
Magelang. Universitas Tidar



0 komentar:

Posting Komentar