Sampah yang Berserakan di
Lingkungan Kampus
Oleh Marsum
NIM 183104101187
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu Dr.,Dra.Arundati
Shinta,MA
Banyaknya sampah yang berserakan dalam halaman kampus disebabkan oleh kesadaran
dan tanggung jawab penghuni kampus itu sendiri. Mulai dari membuang sampah
kecil seperti bungkus permen, sampah kertas-kertas atau pun puntung rokok atau
bahkan bungkusan rokok itu sendiri di halaman yang tidak sedikit jumlahnya.
Saat membuang sampah tersebut kita hanya asal buang saja. Hal ini disebabkan
karena kurangnya kesadaran mahasiswa untuk memiliki dan menjaga lingkungan
kampus. Mereka berpikir hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama harus ada
rasa kepemilikan kebersihan kampus dalam diri mahasiswa itu sendiri.
Timbunan
sampah dapat menyebabkan berbagai permasalahan baik langsung maupun tidak
langsung. Dampak langsung dari penanganan sampah yang kurang bijaksana
diantaranya adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit kulit, gangguan
pernafasan serta dapat mengganggu kesehatan manusia dan mengganggu
estetika lingkungan, karena terkontaminasinya pemandangan oleh tumpukan sampah
dan bau busuk yang menyengat hidung, sedangkan dampak tidak langsungnya
diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di
sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai. Mahasiswa
masih merasa terganggu dengan banyaknya sampah yang berserakan di lingkungan
kampus, terutama di kantin kampus dan sebagian kecil mahasiswa tidak merasa
terganggu dengan adanya sampah yg berserakan, selama ini mahasiswa masih
memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan sebagian lagi masih
memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan sehingga sampah menumpuk di
pinggir jalan, sudut kampus dan di lingkungan kampus.
Sampah yang dihasilkan di lingkungan kampus kebanyakan adalah jenis sampah
kering dan hanya sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan
berupa kertas, plastik dan sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari
guguran daun pohon, dan sisa makanan. Kebanyakan mahasiswa menganggap pihak
otorita kampus kurang perhatian dalam permasalahan sampah, mereka berpendapat
kurangnya jumlah personil kebersihan (cleaning service) yang menyebabkan masih
banyaknya sampah yang berserakan.
Sebaiknya
baik otorita kampus maupun mahasiswa saling mendukung dengan cara menjalankan
perannya masing-masing sehingga Efektivitas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
Tentang Bagaimana Kedisiplinan Mahasiswa dalam Membuang Sampah di Lingkungan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
Otorita kampus harus tegas dalam memberikan sanksi terhadap pelanggar yang
tidak mematuhi peraturan tersebut.
Sebaiknya pihak otorita kampus
menambah jumlah personil kebersihan (cleaning service), dan juga menyediakan
fasilitas seperti tempat sampah yang memadai di berbagai sudut kampus untuk
memudahkan mahasiswa membuang sampah pada tempatnya sehingga pada akhirnya akan
menunjang terlaksananya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Bagaimana
Kedisiplinan Mahasiswa dalam Membuang Sampah di Lingkungan Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta.
Sebagai bentuk rasa kepedulian kita terhadap lingkungan dan
juga merupakan contoh yang baik untuk masyarakat bahwa pentingnya kita peduli
terhadap lingkungan di sekitar kita, mengajari kita bagaimana bisa mempunyai
kesadaran yang tinggi akan segala sesuatu yang ada di sekitar kita, dan
lingkungan merupakan salah pengaruh besar terhadap Manusia, dari sisi fisik
maupun psikologis, karena kehidupan dan ketrampilan kita sangat amat tergantung
kepada lingkungan kita, jika kita hidup di lingkungan yang baik dan bersih maka
otomatis diri kita pun dididik menjadi pribadi yang baik dan begitu sesuai
dengan lingkungan kita.
0 komentar:
Posting Komentar