GANGGUAN
PERUBAHAN MOOD
(BIPOLAR)
Ana Istiqomah
163104101126
Mata Kuliah
Psikologi Abnormal
Mood
merupakan kondisi perasaan yang ada yang mewarnai kondisi psikologis seseorang.
Orang dengan gangguan mood (mood disorder)
adalah orang yang mengalami gangguan mood yang luar biasa parah atau
berlangsung lama dan mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi dalam memenuhi
tanggung jawab secara normal. Ada bermacam-macam gangguan mood, salah satunya ialah
gangguan bipolar.
Gangguan
perubahan mood (bipolar) adalah sebuah gangguan suasana hati kambuhan yang
menggambarkan satu atau lebih peristiwa mania atau gabungan antara mania dan depresi
(DSM IV; Godwin and Jamison, 1990). Indikator kunci untuk bipolar adalah
kecenderungan episode-episode manik yang bergantian dengan episode-episode
depresif yang berjalan seperti lintasan roller coaster tak
berujung, naik turun dari puncak kegembiraan yang meluap-lupa kedasar keputus
asaan yang mendalam. Episode manik biasanya bertahan beberapa minggu hingga
bulan umumnya berdurasi singkat dan berakhir secara tiba-tiba daripada episode
depresi mayor.
DSM membedakan dua tipe umum dari
bipolar, yaitu gangguan bipolar I dan ganguan bipolar II. Pada
gangguan bipolar I, biasanya individu mengalami perubahan mood antara rasa
girang dan depresi dengan diselingi periode antara mood yang normal. Sedangkan
pada gangguan bipolar II individu akan mengalami satu atau lebih
episode-episode depresi mayor dan paling tidak satu episode hipomanik. Akan
tetapi, individu tersebut tidak pernah mengalami episode manik secara penuh. Selama
fase-fase manik atau hipomanik, individu pasti akan menyangkal bahwa dirinya
sedang bermasalah.
Menurut DSM-IV TR, gejala-gejala
yang sering muncul untuk kasus bipolar ini antara lain, menurunnya kebutuhan
tidur; lebih banyak berbicara dari biasanya; pikiran meloncat-loncat; perhatian
mudah beralih; peningkatan aktivitas dalam bidang sosial, pekerjaan, sekolah
atau seksual; keterlibatan yang berlebihan pada aktivitas yang menyenangkan
namun berakibat buruk.
Penyebab munculnya gangguan ini
dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu faktor biologis, faktor genetis;
lingkungan-sosial seperti misalnya peristiwa
hidup yang penuh tekanan; behavioral misalnya kurangnya reinforcement dan interaksi yang negative dengan orang lain yang
menghasilkan penolakan; emosional dan kognitif, misalnya kesulitan
melakukan koping, kurangnya makna atau tujuan hidup, atau bisa jadi karena cara
berpikir yang bias dan terdistorsi.
Contoh kasus, si Y ia adalah seorang publik
figur. Sebagai seorang publik figur, yang menjadi trendsetter masyarakat,
bahkan untuk urusan berekspresi saja diatur sesuai kebutuhan publik.
Tekanan-tekanan yang ia rasakan terkadang membuatnya memiliki masalah untuk
berekspresi, misal ia sedang sedih tetapi harus tetap menampilkan senyum. Suatu hari ia mendatangi sahabatnya, entah
mengapa ia begitu kegirangan, penuh semangat, bercerita dengan menggebu-gebu, namun
tiba-tiba ia menangis meraung sejadi-jadinya tanpa temannya itu tahu
penyebabnya. Selang beberapa saat ia kembali tertawa-tawa sambil bercerita
penuh antusias pada temannya itu.
Kesimpulan yang saya dapat adalah
bahwa gangguan bipolar ini merupakan gangguan suasana hati yang kambuhan
–kadang “sembuh”, kadang “sakit”. Saat ia merasa senang, ekspresi yang ia
tampilkan benar-benar seperti orang menang lotre, tapi ketika ia ingat
kesedihan yang ia miliki, maka seketika itu juga tak segan-segan ia langsung
meraung. Suasana hatinya persis roller coaster.
Referensi
Boeree, C. George. 2013. General Psychology: Psikologi
Kepribadian, Persepsi, Kognisi, Emosi dan Perilaku. Yogyakarta: Prismasophie.
Infrando, D., dkk. (2014). Gangguan Mood Pada Remaja. The Journal of
Medical School, 47 (1), 35-39. file:///C:/Users/hp/AppData/Local/Temp/18180-42708-1-SM.pdf
0 komentar:
Posting Komentar