Gangguan
Kepribadian Skizotipal
Nama
: Meissy Bella Sari
Nim
: 163104101143
Psikologi
Abnormal
Gangguan
skizotipal adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang kesulitan
untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain karena merasa sangat tidak
nyaman untuk berinteraksi. Selain itu, seseorang dengan gangguan ini memiliki
cara berpikir yang abnormal sehingga memiliki perilaku yang cenderung
eksentrik. Orang yang mengalami gangguan ini sering memiliki pemikiran yang
salah akibat pemaham tentang kejadian sehari-hari yang keliru, meskipun
kejadian tersebut merupakan hal yang biasa bagi orang lain. Mereka sangat
mempercayai takhayul dan memiliki pemikiran sendiri akan suatu hal meskipun hal
tersebut tidak wajar atau menyimpang dari norma sosial dari lingkungan di
sekitarnya.
Gejala dari gangguan skizotipal yang
seirng terjadi, menjadi penyendiri dan kurang bersosialiasi dengan teman dekat
bahkan keluarga atau menjadi gangguan
kepribadian anti sosial, memiliki pemikiran, keyakinan dan perilaku
yang aneh dan ekstrensik, tidak biasa untuk lingkungannya, dressing dengan cara
aneh, kepercayaan kepada kekuatan yang khusus, perubahan perseptual, pada
beberapa kasus mengenai ilusi tubuh, memiliki kecemasan sosial yang berlebihan
dan persisten, memiliki gaya bicara yang aneh, samar-samar berbicara dan
bertele-tele serta tidak pernah berhenti selama melakukan percakapan, memiliki
ide-ide yang mencurigakan atau paranoid, ragu akan kesetiaan orang lain, emosi
yang datar, respon emosionalnya terbatas bahkan tidak pantas.
Contoh kasus, Jonathan merupakan
seorang mekanik mobil yang berusia 27 tahun, memiliki sedikit teman dan lebig
memilih membaca novel fiksi ilmiah daripada bersosialisasi dengan orang lain. Ia
jarang bergabung dalam percakapan dengan orang lain. Suatu saat, ia tampak
seperti hanyut dalam pemikirannya sendiri, dan rekan kerjanya harus besiul unuk
mendapatkan perhatiannya saat ia sedang mengerjakan sebuah mobil. Ia sering
menunjukkan ekspresi “ganjil” diwajahnya. Mungkin ciri perilaku yang paling
tidak umum adalah ia melaporkan pengalaman yang datang sewaitu-waktu akan “perasaan”
bahwa almarhumah ibunya berdiri didekatnya. Ilusi ini menenangkan baginya, dan
ia menantikan terjadinya peristiwa itu. Jonathan menyadari hal tersebut tidak
nyata. Ia tidak pernah mencoba untuk menyentuh roh tersebut, mengetahui bahwa
roh itu akan menghilang begitu ia mendekat. Itu sudah cukup katanya untuk
merasakan kehadiran ibunya.
Menurut saya, gejala kondisi dari
gangguan kepribadian skizotipal ini dapat membaik seiring dengan berjalannya
waktu. Faktor-faktor yang dapat membantu menurunkan gejala nya bisa didapatkan
dari orang-orang di sekitarnya, misalnya saja memiliki hubungan yang positif
dengan keluarga dan teman, prestasi di sekolan dan tempat kerja, dan berbagai
pengalaman positif lainnya yang dapat meyakinkan seseorang untuk bisa mengatasi
berbagai kesulitan dan memiliki dukungan sosial.
Sumber :
Jeffrey S. Nevid, Spencer A Rathus, Beverly Greene. (2003). Psikologi Abnormal. Edisi kelima Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
Sumber :
Jeffrey S. Nevid, Spencer A Rathus, Beverly Greene. (2003). Psikologi Abnormal. Edisi kelima Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar