Upaya Nyata Mengolah Sampah Organik dan Sampah Rumah Tangga untuk Kehidupan Berkelanjutan
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, ΜΑ.
Yuli Eka Larasati( 23310410132 )
JURUSAN PSIKOLOGi UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam pengelolaan sampah organik serta sampah rumah tangga, kami melaksanakan eksperimen di rumah dosen pada hari Minggu, 27 April 2025. Kegiatan eksperimen ini dilakukan secara langsung dan intensif dengan bimbingan dari Ibu dosen, serta diikuti oleh beberapa perwakilan ibu-ibu bank sampah dan mahasiswa. Eksperimen ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis dan pemahaman mendalam mengenai proses pembuatan kompos, Eco Enzyme, sabun cair, serta pemanfaatan bahan bekas untuk membuat parcel yang ramah lingkungan.
Melalui eksperimen ini, kami tidak hanya memperoleh pengetahuan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan di rumah masing-masing. Eksperimen ini menjadi langkah nyata yang sangat berarti dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan sekaligus menciptakan peluang usaha yang menjanjikan berbasis pengolahan limbah organik.
Manfaat dan Dampak Positif dari Eksperimen di Rumah Dosen
1. Meningkatkan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan Secara Langsung
Eksperimen ini memberikan pengalaman langsung bagaimana sampah organik yang selama ini dianggap tidak berguna dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti pupuk organik yang menyuburkan tanah dan Eco Enzyme yang multifungsi.
2. Mengurangi Pencemaran LingkunganDengan mengolah sampah organik secara benar melalui eksperimen ini, kami dapat mengurangi timbulnya gas metana yang berbahaya dari tempat pembuangan akhir (TPA) dan tempat penampungan sampah (TPS), sehingga berkontribusi pada pengurangan pencemaran udara.
3. Menghemat Biaya Keluarga
Produk hasil eksperimen seperti kompos dan sabun cair dapat digunakan sendiri di rumah, sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan produk pembersih komersial yang mahal dan berpotensi mencemari lingkungan.
4. Mendorong Kreativitas dan Inovasi Berbasis Lingkungan
Eksperimen ini juga mengajarkan kami untuk memanfaatkan bahan bekas, seperti kertas kalender dan botol plastik, menjadi produk yang berguna dan menarik seperti tas dari kertas bekas dan kemasan parcel yang ramah lingkungan.
Langkah-Langkah Eksperimen Pembuatan Kompos dan Produk Ramah Lingkungan
1. Pembuatan Kompos:
Sampah dapur dipotong kecil-kecil atau diblender, kemudian dicampur dengan potongan daun sirih dan garam. Selanjutnya, bahan-bahan seperti daun kering, dedak, bubuk kayu (grajen), kapur dolomit, dan air kulit bawang dimasukkan ke dalam bak besar. Campuran Molase, EM4, air, dan POC ditambahkan, lalu semua bahan diaduk rata dan dimasukkan ke dalam kendi tanah liat yang telah berisi bantalan kompos. Kompos diaduk setiap dua hari sekali, dan setelah 14 hari kompos siap dipanen dengan penambahan arang, abu gosok, dan kulit telur
2. Pembuatan Eco Enzyme:
Sampah potongan buah difermentasi dengan perbandingan 1:10, ditambah EM4, molase, tricoderma sebagai anti jamur, dan gula jawa yang sudah direbus. Campuran dimasukkan ke dalam botol mineral yang dilengkapi selang pengeluaran gas dan disimpan minimal selama 3 bulan.
3. Pembuatan Sabun Cair:
Mess dicairkan dengan air panas yang sudah dicampur garam industri tanpa yodium sebagai pengental. Kemudian ditambahkan gliserin untuk keamanan kulit, EDTA sebagai pengawet, aminon sebagai pengental tambahan, cairan Eco Enzyme hasil fermentasi, serta pewarna dan aroma sesuai keinginan.
4. Pembuatan Parcel dari Bahan Bekas:
Kertas bekas kalender dimanfaatkan untuk membuat tas, yang kemudian dihias sesuai kreativitas dan dipasangi tali kenur rami sebagai pegangan. Botol bekas digunakan untuk mengemas sabun cair dan kompos yang sudah dipanen, yang kemudian dikemas dengan tali pita sebagai kemasan parcel yang menarik dan ramah lingkungan.
Eksperimen di rumah dosen ini merupakan langkah nyata dan inovatif dalam mengelola sampah organik dan rumah tangga secara efektif dan berkelanjutan. Melalui eksperimen ini, kami tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian yang lebih besar terhadap lingkungan. Kegiatan ini juga membuka peluang untuk mengembangkan usaha berbasis pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Dokumentasi
![]() |