Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Rabu, 30 April 2025

ESSAY 5 Eksperimen

Upaya Nyata Mengolah Sampah Organik dan Sampah Rumah Tangga untuk Kehidupan Berkelanjutan

                   Psikologi Lingkungan

                 Dosen Pengampu: Dr., Dra.                                 Arundati Shinta, ΜΑ.



 

          Yuli Eka Larasati( 23310410132 )

           JURUSAN PSIKOLOGi UNIVERSITAS                                   PROKLAMASI 45

Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam pengelolaan sampah organik serta sampah rumah tangga, kami melaksanakan eksperimen di rumah dosen pada hari Minggu, 27 April 2025. Kegiatan eksperimen ini dilakukan secara langsung dan intensif dengan bimbingan dari Ibu dosen, serta diikuti oleh beberapa perwakilan ibu-ibu bank sampah dan mahasiswa. Eksperimen ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis dan pemahaman mendalam mengenai proses pembuatan kompos, Eco Enzyme, sabun cair, serta pemanfaatan bahan bekas untuk membuat parcel yang ramah lingkungan.

Melalui eksperimen ini, kami tidak hanya memperoleh pengetahuan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan di rumah masing-masing. Eksperimen ini menjadi langkah nyata yang sangat berarti dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan sekaligus menciptakan peluang usaha yang menjanjikan berbasis pengolahan limbah organik.

Manfaat dan Dampak Positif dari Eksperimen di Rumah Dosen

1. Meningkatkan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan Secara Langsung

Eksperimen ini memberikan pengalaman langsung bagaimana sampah organik yang selama ini dianggap tidak berguna dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti pupuk organik yang menyuburkan tanah dan Eco Enzyme yang multifungsi.

2. Mengurangi Pencemaran LingkunganDengan mengolah sampah organik secara benar melalui eksperimen ini, kami dapat mengurangi timbulnya gas metana yang berbahaya dari tempat pembuangan akhir (TPA) dan tempat penampungan sampah (TPS), sehingga berkontribusi pada pengurangan pencemaran udara.

3. Menghemat Biaya Keluarga

Produk hasil eksperimen seperti kompos dan sabun cair dapat digunakan sendiri di rumah, sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan produk pembersih komersial yang mahal dan berpotensi mencemari lingkungan.

4. Mendorong Kreativitas dan Inovasi Berbasis Lingkungan

Eksperimen ini juga mengajarkan kami untuk memanfaatkan bahan bekas, seperti kertas kalender dan botol plastik, menjadi produk yang berguna dan menarik seperti tas dari kertas bekas dan kemasan parcel yang ramah lingkungan.

Langkah-Langkah Eksperimen Pembuatan Kompos dan Produk Ramah Lingkungan

1. Pembuatan Kompos:

Sampah dapur dipotong kecil-kecil atau diblender, kemudian dicampur dengan potongan daun sirih dan garam. Selanjutnya, bahan-bahan seperti daun kering, dedak, bubuk kayu (grajen), kapur dolomit, dan air kulit bawang dimasukkan ke dalam bak besar. Campuran Molase, EM4, air, dan POC ditambahkan, lalu semua bahan diaduk rata dan dimasukkan ke dalam kendi tanah liat yang telah berisi bantalan kompos. Kompos diaduk setiap dua hari sekali, dan setelah 14 hari kompos siap dipanen dengan penambahan arang, abu gosok, dan kulit telur

2. Pembuatan Eco Enzyme:

Sampah potongan buah difermentasi dengan perbandingan 1:10, ditambah EM4, molase, tricoderma sebagai anti jamur, dan gula jawa yang sudah direbus. Campuran dimasukkan ke dalam botol mineral yang dilengkapi selang pengeluaran gas dan disimpan minimal selama 3 bulan.

3. Pembuatan Sabun Cair:

Mess dicairkan dengan air panas yang sudah dicampur garam industri tanpa yodium sebagai pengental. Kemudian ditambahkan gliserin untuk keamanan kulit, EDTA sebagai pengawet, aminon sebagai pengental tambahan, cairan Eco Enzyme hasil fermentasi, serta pewarna dan aroma sesuai keinginan.

4. Pembuatan Parcel dari Bahan Bekas:

Kertas bekas kalender dimanfaatkan untuk membuat tas, yang kemudian dihias sesuai kreativitas dan dipasangi tali kenur rami sebagai pegangan. Botol bekas digunakan untuk mengemas sabun cair dan kompos yang sudah dipanen, yang kemudian dikemas dengan tali pita sebagai kemasan parcel yang menarik dan ramah lingkungan.

Eksperimen di rumah dosen ini merupakan langkah nyata dan inovatif dalam mengelola sampah organik dan rumah tangga secara efektif dan berkelanjutan. Melalui eksperimen ini, kami tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian yang lebih besar terhadap lingkungan. Kegiatan ini juga membuka peluang untuk mengembangkan usaha berbasis pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan ekonomis.

Dokumentasi







ESAI KE 8 KOMITMEN PRO LINGKUNGAN


  TUGAS ESSAI 8

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

LANGKAH KECIL UNTUK MEWUJUDKAN KOMITMEN PRO LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN KOS



IRAWATI

23310410106

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

TAHUN 2025

Tinggal di Kota rantau dengan bekerja dan berkuliah tentu kesibukan rutinitas menjadi tantangan tersendiri.Hidup di lingkungan di kos dengan fasilitas terbatas dan lingkungan fisik yang kurang mendukung bukanlah alasan untuk mengabaikan tanggung jawab terhadap kepedulian kita terhadap  lingkungan. Sebaliknya, kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus pengingat bahwa komitmen terhadap perilaku pro-lingkungan hidup harus dimulai dari diri sendiri,dengan memulainya dari langkah kecil yang dapat dilakukan dengan tindakan yang nyata.

Saya pribadi berkomitmen akan terus terus menjaga perilaku pro-lingkungan dengan cara yang realistis dan bisa saya terapkan secara konsisten dan jangka panjang. Merupakan bentuk nyata dari komitmen saya yaitu mengelola sampah pribadi saya dengan bijak, dengan memisahkan sampah organik dan anorganik di kamar kos. Saya juga membawa botol minum dan tas belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di saat berbelanja, serta menghemat listrik dan air dengan cara mematikan alat elektronik dan keran ketika tidak digunakan.Serta mengurangi jumlah barang di ruangan kos saya agar sirkulasi udaranya lebih baik.

Banyak tantangan terbesar yang saya hadapi adanya kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang baik di lingkungan tempat saya tinggal sehingga kontribusi yang nyata adalah memilah dan mengolah sampah dengan sebisa mungkin. Namun, saya tetap berusaha membawa sampah anorganik seperti botol plastik atau kardus ke tempat daur ulang atau bank sampah terdekat untuk saya jual.Saya juga berinisiatif mengedukasi teman kos lain tentang pentingnya memilah sampah dan menjaga kebersihan bersama.

Komitmen ini tidak hanya saya jaga secara pribadi, tetapi juga saya wujudkan secara terbuka melalui video yang saya unggah di tiktok (link vidio:https://vt.tiktok.com/ZShd3Y2yB/ sebagai bentuk kesungguhan dan tanggung jawab sosial.Dan bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.Kelestarian dan kesehatan lingkungan bebas dari pencemaran dan limbah merupakan tanggung jawab bersama, dan perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. 

Komitmen saya ini bukan sekadar tugas akademik, tetapi merupakan bagian dari identitas saya sebagai individu yang peduli terhadap lingkungan.Dengan adanya ini semoga komitmen ini terus saya jalankan, dan menjadi bagian dari gaya hidup saya sehari-hari.Karena langkah kecil akan membawa dampak yang besar jika dijalankan dengan berkala dan berkelanjutan.Karena langkah kecil yang direalisasikan dengan bukti nyata adalah kesungguhan yang sebenarnya dalam kontribusi untuk kelestarian  lingkungan kita. Berikut link vidio:https://vt.tiktok.com/ZShd3Y2yB/

Selasa, 29 April 2025

ESSAY 4 UPCYCLING- Cholifahtun Pratista D- 23310410120

 

ESSAY 4: UPCYCLING

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

 

 


Nama: Cholifahtun Pratista Dewi

NIM: 23310410120

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Upcycling Kain Perca Menjadi Bros Hijab Bernilai Jual di Instagram

Di tengah meningkatnya kesadaran pentingnya menjaga lingkungan, konsep upcycling atau mendaur ulang barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai dan banyak diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk fashion. Salah satu limbah yang sering kali diabaikan adalah kain perca, yaitu sisa potongan kain dari industri konveksi atau penjahit. Padahal kain perca memiliki potensi besar untuk diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual, seperti bros hijab.

Bros hijab tidak hanya berfungsi sebagai pengait hijab, tetapi juga bisa menjadi pelengkap gaya berpakaian yang estetik. Dengan memanfaatkan kain perca, kita tidak hanya mengurangi limbah tekstil tetapi juga bisa menciptakan peluang usaha kreatif yang bisa dijalankan dari rumah, bahkan dengan modal yang sangat minim. Salah satu strategi pemasaran yang bisa digunakan adalah menjual hasil kreasi bros melalui media sosial, khususnya Instagram, dengan harga yang terjangkau yaitu Rp10.000 per bros.

   

   
              

Langkah-langkah Membuat Bros Hijab dari Kain Perca

1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Siapkan bahan-bahan sebagai berikut:

  • Kain perca yang masih lebar berbagai warna dan motif
  • Jarum dan benang
  • Gunting
  • Lem tembak (glue gun)
  • Peniti atau alas bros
  • Manik-manik atau payet untuk hiasan

2. Pemilihan dan Pemotongan Kain

Pilih kain perca dengan motif dan warna yang serasi. Potong kain menjadi bentuk kelopak bunga atau bentuk dekoratif lain sesuai desain yang diinginkan. Potongan ini biasanya berukuran kecil, menyesuaikan ukuran bros (sekitar 5–7 cm).

3. Merangkai dan Menjahit

Rangkai potongan-potongan kain menjadi bentuk bunga atau bentuk lainnya. Jahit bagian-bagian tersebut agar menyatu dengan kuat dan rapi. Tambahkan manik-manik jika mau diberi tambahan hiasan di bagian tengah untuk mempercantik tampilan.

4. Menempelkan Alas Bros

Setelah rangkaian bros selesai, tempelkan alas bros atau peniti di bagian belakang menggunakan lem tembak. Pastikan kuat agar bros tidak mudah lepas saat digunakan.

5. Finishing

Periksa kembali seluruh bagian bros, potong benang-benang sisa, dan pastikan tidak ada bagian yang longgar. Kemudian diKemas dapat disiapkan secara sederhana, seperti plastik bening atau kertas daur ulang untuk memberi kesan ramah lingkungan.

Mengolah limbah kain perca menjadi bros hijab adalah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar. Tidak hanya membantu mengurangi limbah tekstil, tapi juga membuka peluang usaha kreatif dengan modal minim. Dengan harga terjangkau Rp10.000 dan pemasaran lewat Instagram, kalian bisa melihat lihat atau  langsung mengecek Instagram untuk membeli bros tersebut dengan link berikut https://www.instagram.com/p/DJDnW_Pzq44/?igsh=bG9wcXMxa2FpNWRw bros hijab dari kain perca dapat menjadi produk yang diminati pasar, khususnya kalangan remaja dan ibu-ibu yang aktif di media sosial. Inilah bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa berjalan seiring dengan kreativitas dan peluang bisnis.

ESAI 3 : BEFORE -AFTER

 

PEDULI LINGKUNGAN

MATA KULIAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA



Wulandari Purnama Dewi [23310410119]

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Membuang sampah sembarangan dan tidak pada tempatnya dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan yang serius.  sampah yang tidak dibuang dengan benar dapat mencemari tanah air dan udara, sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan sekitar, bahkan sampah yang tidak dapat terurai dapat merusak ekosistem. Serta sampah yang berserakan juga dapat merusak infrastruktur, mengganggu kegiatan ekonomi dan mengatasi sampah yang berserakan pastinya memerlukan biaya besar untuk membersihkannya. Selain itu sampah yang berserakan juga dapat mengganggu keindahan alam dan mengurangi daya tarik pariwisata di suatu daerah, sehingga berdampak negatif pada perekonomian lokal.

Selain itu, dengan membuang sampah secara sembarangan, otomatis kita telah membuat sarang penyakit dan mengundang hewan-hewan pengerat sehingga membahayakan kesehatan diri sendiri dan juga orang sekitar. Kenapa demikian, karena paparan terhadap bahan kimia berbahaya dari sampah juga dapat menyebabkan keracunan dan pencemaran udara dari pembakaran sampah, hal ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan.

Pembakaran sampah bukanlah hal yang baik dilakukan karena tindakan ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan pencemaran udara, memang tindakan ini bukanlah solusi yang ideal karena menyebabkan dampak yang signifikan pada kesehatan.. namun pembakaran sampah menjadi alternatif yang dilakukan masyarakat untuk mengurangi penumpukan sampah, ketika TPS tidak lagi menerima sampah dari masyarakat.

Maka sebagai masyarakat peduli terhadap lingkungan sangatlah penting agar lingkungan tetap aman dan nyaman, tidak lagi ada bau busuk dan lingkungan menjadi indah. karena tidak ada sampah yang berserakan Dan sampah yang menumpuk. Mari dimulai dari diri sendiri, dimulai dari kesadaran individu dan partisipasi dalam masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Seperti halnya kegiatan before - after dalam pembersihan sampah :

Before



After

Pembakaran sampah

Kegiatan ini dilakukan di satu tempat di Jl kp Pajeksan, yang dimana tempat ini menjadi salah satu tempat masyarakan membakar sampah, lebih tepatnya jalan arah tempat pembakaran sampah pembersihan ini dilakukan pada tanggal 24 April 2025 pada jam 06.36- 08.40. hasil sampah yang didapat dari Lokasi ini tidak dibuang ke TPS melainkan dibakar

Before

After

Kegiatan ini dilakukan di area Malioboro dengan membersihkan sampah yang berada di selokan depan toko di mulai dari toko djakjok sampai malio gelato yang di lakukan pada tanggal 24 April 2025 pada jam 16.03 -17.05. sampah yng di hasilkan lansung di buang ke tempat sampah terdekat dari lokasi pembersihan.

Esai 1 - meringkas jurnal tentang sampah

PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK OLEH IBU-IBU DAPUR YAYASAN KHASANAH KEBAJIKAN  SEBAGAI ECO ENZYME

MATA PERKULIAHAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Brigita Celzy Deivia (233310410111)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik

Eco enzyme pengelolaan sampah rumah tangga oleh ibu-ibu dapur yayassan khasanah kebajikan

Sumber

Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat Eco Enzyme: Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Produk Serbaguna di Yayasan Khazanah Kebajikan(Septiani dkk., t.t.)

Metode

Metode penelitian bersifat kualitatif karena melalui pendekatan dengan Masyarakat dan pengabdian kepada Masyarakat, hal ini terlihat pada diskusi kelompokbpembelajaran materi pemberdayaan sasaran pada interaksi sosail saling sharing dan perubahan perilaku atau keterampilan pada kelompok

Tujuan

Memberdayakan ibu-ibu yang bertugas di dapur agar lebih bisa memanfaaatkan dan mengolah sampah dapur organic yang sudah tidak terpakai di olah menjadi eco enzyme yang bermanfaat bagi lingkungan sehingga sampah-sampah dapur yang awalnya terbuang begitu saja dan menjadi penumpukan di TPA bisa dimanfaatkan untuk kejernihan air maupun pupuk organic

Hasil Penelitian

Hasil penleitian jurnal tersebut terlaksananya program pembelajaran pemberdayaan terutama pada msyarakat terutama ibu-ibu yang hampir setiap hari menghasilkan sampah organic dalam penelitian kegiatan tersebut ibu-ibu diajarkan cara mengolah sampah organic menjadi eco enzyme

Diskusi

Sampah adalah masalah yang penting,yang dapat merusak ekosistem lingkungan jika tidak di daur ulang dengan baik dan di minimalisir oleh Masyarakat sendiri,maka dari itu perlunya Upaya penting yang dapat memotong alur sampah menuju tempat pembuangan akhir (TPA) eco enzyme merupakan salah satu cara eefektif yang dapat dibuat di setiap rumah tangga ataupun tempat usaha makanan, berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi Solusi terhadap penanganan sampah organic dan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan sehingga berdampak terhadap kebersihan lingkungan.

ESAI 2 : PLOGGING

 

PLOGGING [MEMBERSIHKAN SAMPAH SAMBIL OLAHRAGA]

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA



Wulandari Purnama Dewi [23310410119]

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Plogging adalah kegiatan yang memadukan olahraga dengan membersihkan lingkungan,dengan cara mengambil sampah sambil berlari, berjalan, atau bersepeda. Istilah ini berasal dari bahasa Swedia, Plocka Upp yang berarti mengambil atau memungut. Di Indonesia, kegiatan ini dapat disebut sebagai membersihkan lingkungan sambil berolahraga atau olahraga peduli lingkungan.Tujuan utama plogging adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi jumlah sampah di tempat umum.

Dengan melakukan plogging, seseorang dapat membantu menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Plogging dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti taman kota, jalan raya, pantai, hutan, atau area publik lainnya, baik secara individu maupun kelompok. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental bagi mereka yang melakukannya.

Plogging pertama yang saya lakukan, yaitu pada hari Jumat tanggal 25 April 2025 dari jam 05.35 - 06.48 dengan jarak tempuh sekitar 2,6 Kilo Meter sambil jogging di pagi hari. Rute yang saya lewati, Star dari Jl Suryatmajan menuju Jl  Juminahan, lalu belok kiri ke Jl Hayam Wuruk, di perempatan pertama  belok kiri ke Jl mas Suharto, hingga sampai di Jl Mataram belok kanan, lali  belok kiri ke Jl abu bakar Ali, terakhir belok kiri ke Jl Malioboro. Banyak macam sampah yang saya dapatkan dari kegiatan ploging ini. seperti, bungkus rokok, plastik, sendok plastik, sedotan, botol kaca, botol plastik, kalau Aqua, Pampers, gelas Aqua dan beberapa macam lainnya. Berat sampah di hari pertama yaitu sekitar 2 kg, sampah tersebut saya pilah, dikelompokkan sesuai kategori. 

Plogging

Menimbang sampah 

Memilah sampah

Ploging kedua saya lakukan di tanggal 28 april 2025 dari jam 5.57 – 07.02 dengan jarak tempuh 2,9 kilo meter. Rute yang saya lewati di ploging kedua ini yaitu, star dari Batik raditya arah Jl Pasar Kembang menuju Jl Jlangor Lor, lalu belok kiri ke Jl Letjen Suprapto, jalan terus hingga menemukan perempatan belok kiri menuju Jl Kementiran kidul, di perempata pertama belok kiri ke Jl Gandekan lalu belok kanan ke Jl Sosrowijayan jalan terus hingga sampai di jalan Malioboro belok kanan menuju batik raditya. Sampah yang saya dapat di ploging kedua ini adalah bungkus roko, botol minuman , gelas minuman, plastik, kertas hingga kertas nota pembelian barang dan beberapa macam lainnya. Berat sampah yang saya kumpulkan di hari kedua sekitar 300 gram. Sampah hari kedua tidak sebanyak hari pertama, karena rute yang saya lewati di ploging kedua , terdapat petugas kebersihan yang setiap pagi bertugas membersihkan jalan hingga trotoan.

Plogging

Menimbang sampah 

Memilah sampah 

 Esay 5 EKSPERIMEN TENTANG SAMPAH

Psikologi Lingkungan Dosen Pengampu: Dr.DRA Arundati Shinta, M.A



Nama : Diah Nurul Khazanah

NIM : 23310410105

 Dalam era modern saat ini, permasalahan sampah menjadi isu global yang mendesak. Produksi sampah yang terus meningkat tanpa diimbangi dengan sistem pengelolaan yang efektif mengakibatkan pencemaran lingkungan yang serius, mulai dari daratan hingga ke lautan. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan eksperimen sampah yang bertujuan memahami karakteristik, dampak, serta solusi penanganan sampah secara ilmiah dan edukatif.

Eksperimen sampah adalah serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk mengamati proses degradasi, daur ulang, dan dampak berbagai jenis sampah terhadap lingkungan. Eksperimen semacam ini sering dilakukan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari pendidikan lingkungan hidup. Misalnya, siswa dapat melakukan percobaan dengan menanam beberapa jenis sampah (organik, plastik, kertas, dan logam) ke dalam tanah, kemudian mengamati perubahannya selama beberapa minggu. Eksperimen ini akan menunjukkan bahwa sampah organik seperti sisa makanan dapat terurai dalam waktu singkat, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan logam tetap utuh bahkan setelah berbulan-bulan. Pada Hari minggu tanggal 27 april 2025 kami mahasiswa psikologi universitas proklamasi 45 yogyakarta melakukan eksperimen dengan mendaur ulang sampah di rumah dosen kami ibu arundati sinta Bersama ibu ibu binaan.

Pertama kami memanfaatkan kulit buat untuk pembuatan ecoenzim yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan sabun.

Dan kami juga mengolah sampah daun daun kering menjadi kompos

Pupuk kompos terdiri dari daun kering yang dicacah,kemudian diberi campuranmolase 2-3 tutup botol dan EM4 plus tricoderma

Campur dengan sisa kulit buah yang sudah terfermentasi dengan air dan gula

Beri campuran kapurtani,sisa grajen kayu,abu dan arang lalu kulit putih telur 

Masukkan kedalam gentong yang sudah dialasi dengan alas kompos yang berguna untuk menyerap air. Didiamkan selama 14 hari kemudian jadi pupuk kompos



Kemudian cara membuat sabun dengan memanfaatkan ecoenzim dari sampah

Eco enzim terdiri dari campuran sisa sampah kulit buah,gula dan air dengan perbandingan 1:3:10

Kulit buah 270 gram gula 90gr air 900 lt

Ecoenzim difermentasikan selama 3 bulan kemudian diberi irisan serai dan lerak supaya bisa berbusa

Bahan yang digunakan untuk sabun 200gr mess ,garam,amino 90 gr,glyserin 270 gr edth 20gr,pewangi secukupnya,pewarna secukupnya


Melalui eksperimen sampah, masyarakat—terutama generasi muda—didorong untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Mereka tak hanya belajar teori, tetapi juga melihat langsung proses dan akibat dari tindakan manusia terhadap alam. Kesadaran ini sangat penting sebagai langkah awal dalam menciptakan budaya memilah sampah, mendaur ulang, dan mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.

Kesimpulannya, eksperimen sampah bukan hanya sekadar kegiatan ilmiah, tetapi juga sarana edukatif yang efektif dalam membangun kesadaran dan tanggung jawab lingkungan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sampah dan dampaknya, diharapkan masyarakat dapat mengambil tindakan nyata untuk menjaga bumi agar tetap lestari.