Esai 5 : Kegiatan Eksperimen Pengolahan Sampah di Rumah Dosen
oleh Nariswari Salsabiela (23310410107)
Pada hari Minggu, 27 April 2025, kami berkumpul di halaman belakang rumah Ibu Shinta selaku dosen mata kuliah psikologi lingkungan untuk mengikuti kegiatan eksperimen pengolahan sampah secara terpadu. Kegiatan yang dilaksanakan dari pagi hingga siang hari tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa psikologi lingkungan dalam mengelola sampah rumah tangga secara bertanggung jawab serta meningkatkan kesadaran lingkungan melalui praktik kreatif dan berkelanjutan.
Kegiatan dimulai dengan pengarahan mengenai pentingnya pengelolaan sampah organik dan anorganik, kami mendengarkannya sambil menyantap bekal snack yang kami bawa. Para mahasiswa kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan eksperimen yang berbeda-beda, antara lain: pembuatan kompos, pembuatan sabun cair dari minyak jelantah, pembuatan eco enzyme, serta pengemasan hasil produk ke dalam bentuk parcel ramah lingkungan.
1. Pembuatan Kompos
Pembuatan kompos dilakukan dengan metode sederhana, yaitu menggunakan limbah organik seperti sisa sayur, kulit buah, daun kering, dan nasi sisa. Semua bahan dicacah kecil, lalu dicampurkan dalam wadah besar bersama dengan tanah dan aktivator seperti EM4 atau larutan gula merah fermentasi. Kompos dibiarkan membusuk secara alami selama beberapa minggu, dan selama itu perlu dijaga kelembabannya serta dibalik secara berkala.
Bahan-bahan:
- Sisa dapur (kulit buah, sayuran)
- Daun kering
- Tanah kebun
- EM4 atau molase
- Air secukupnya
Proses ini mengajarkan bagaimana siklus bahan organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk alami untuk tanaman. Seperti dijelaskan oleh Yulipriyanto dan Aini (2020), kompos merupakan salah satu solusi efektif mengurangi volume sampah organik dan meningkatkan kesuburan tanah.
2. Pembuatan Sabun Cair dari Minyak Jelantah
Kelompok berikutnya mencoba membuat sabun cair dari minyak jelantah bekas. Minyak disaring terlebih dahulu, lalu dicampurkan dengan soda api (NaOH), air, dan tambahan aroma dari minyak esensial.
Bahan-bahan:
- Minyak jelantah (disaring)
- NaOH
- Air panas
- Minyak esensial (lavender atau lemon)
- Pengaduk kayu/plastik
Sabun yang dihasilkan cukup efektif untuk digunakan sebagai sabun cuci piring atau pembersih lantai. Menurut penelitian oleh Rosyida (2021), daur ulang minyak jelantah menjadi sabun adalah alternatif yang ramah lingkungan dibandingkan dengan membuang minyak langsung ke saluran air, yang dapat mencemari air tanah.
3. Pembuatan Eco Enzyme
Pembuatan eco enzyme menggunakan kulit buah (jeruk, nanas, apel), gula merah, dan air dalam perbandingan 3:1:10. Campuran ini difermentasi selama 3 bulan dalam wadah tertutup. Eco enzyme bermanfaat sebagai pembersih serbaguna dan juga pupuk cair organik.
Bahan-bahan:
- Kulit buah segar
- Gula merah
- Air bersih
- Wadah plastik tertutup
Proses ini memperlihatkan betapa sisa dapur bisa diubah menjadi produk bermanfaat. Menurut Prawitasari & Suwarno (2019), eco enzyme memiliki kandungan enzim dan mikroorganisme yang membantu mengurai zat organik dan memperbaiki kualitas tanah serta air.
4. Pengemasan dalam Parcel Kreatif
Sebagai penutup kegiatan, seluruh produk dikemas dalam bentuk parcel menggunakan paperbag bekas yang dihias sendiri oleh para mahasiswa dengan gambar-gambar bertema lingkungan. Kegiatan ini melatih kreativitas dan menekankan pentingnya nilai estetika dalam produk daur ulang.
Refleksi: Bertanggung Jawab terhadap Sampah Pribadi
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang masih merasa malas atau enggan mengolah sampahnya sendiri. Rasa malas ini seringkali muncul karena kurangnya pengetahuan atau ketidakterbiasaan. Namun, dengan memberikan pengalaman langsung seperti kegiatan ini, mahasiswa menjadi lebih sadar bahwa mengolah sampah tidak sesulit yang dibayangkan. Bahkan, proses ini bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan produktif jika dilakukan bersama-sama.
Menurut buku “Zero Waste Home” oleh Bea Johnson (2013), perubahan gaya hidup yang berkelanjutan dimulai dari tindakan kecil dan kesadaran pribadi. Dengan memulai dari rumah, kita bisa berkontribusi dalam mengurangi beban lingkungan akibat limbah rumah tangga.
Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan metode pengolahan sampah yang ramah lingkungan, tetapi juga membentuk kebiasaan baik untuk bertanggung jawab terhadap limbah yang kita hasilkan. Sebuah langkah kecil, namun berdampak besar bagi bumi.
Daftar Pustaka:
- Johnson, B. (2013). Zero Waste Home: The Ultimate Guide to Simplifying Your Life by Reducing Your Waste. Scribner.
- Prawitasari, N., & Suwarno, E. (2019). "Eco Enzyme sebagai Pembersih Ramah Lingkungan". Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), 101-108.
- Rosyida, N. (2021). "Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cair Ramah Lingkungan". Jurnal Kimia dan Pendidikan, 6(1), 33-40.
- Yulipriyanto, H., & Aini, N. (2020). "Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Kompos". Jurnal Teknik Lingkungan, 9(1), 55–62.
0 komentar:
Posting Komentar