Essai 5 Psikologi Lingkungan - Eksperimen ke Rumah Dosen
UJIAN AKHIR SEMESTER
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
KUNJUNGAN PRAKTEK KE RUMAH DOSEN
NAUFAL M A LUBIS
22310420087
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta M. A
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Gambar 1 : Kunjungan mahasiswa Psikologi 45.
Pengelolan sampah merupakan bentuk kepedulian diri sendiri terhadap lingkungan sekitar atau lingkungan bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Adanya pengelolaan sampah ini baik organik ataupun anorganik, memeberikan efek yang sangat berperngaruh terhadap lingkungan yang ada. Pergerakan ini mendorong seluruh masyarakat lebih menegerti dan paham terhadap penggunaan sampah yang ada di sekitar, atau sampah rumah tangga yang dimiliki.
Adanya kegiatan yang dilakukan ibu dosen Dr. Dra. Arundati Shinta, MA, yang dilakukan pada Minggu, 04 Mei 2025, pukul 09:00 WIB, yang berlokasi di kediaman ibu Shinta sendiri. Mahasiswa diminta melakukukan kegiatan yang bermanfaat ini dengan jumlah dalam 1 kelas psikologi lingkungan 2025. Mahasiswa diminta membawa makanan dengan keterangan 1 bahan makanan yang dilapisin oleh bahan organik seperti arem-arem atau lemper, dan 1 bahan makanan yang dilapisi oleh plasitik bisa seperti kue sus atau lapis. Hal ini bertujuan untuk melakykan praktik dengan bahan yang ada dan memudahkan mahasiswa dalam pemilihan sampah organik maupun nonorganik.
Pada kesempatan kali ini, mahasiswa juga diberitahu apasaja yang dapat diolah. Pengelolaan sampah ini dibagi dalam beberapa tahap dan bagian sampah organik mauapun non-organik. Pembagaian ini berupa pebuatan kompos, pemanfaatan bahan plastik yang dapat dijadikan ecobrick dan ada pembagian dalam pembuatan ecoenzim.
Hal eksperimen ini saya melihat bagaimana proses pembuatan ecoenzim dengan pembuatan kompos yang dilakukan oleh temen-teman lainnya. Disini saya melakukan eksperimen dengan membuat ecoenzim, bahan pembuatan ini kebetulan sudah ada yang telah dibuat oleh bu Shinta dengan bahan cairan ecoenzim yang sudah berusia 3 bulan. Bahan eco enzim sendiri terdiri dari, gula aren, air biasa, dan sampah kulit buah yang tersedia untuk perbandingannya adalah 1 (sampah kulit) : 3 (gula aren) : 10 (air) atau dengan contoh kulit buah 270 gr, gula aren 90 gr, dan air 900 ml . Dalam proses ini, sampah kulit buah dipotong kecil dengan meneysuaikan bentuk atau ukuran lubang botol mineral yang ada. Kemudian larutkan gula merah di air panas atau yang sudah mendidih, aduk hingga semua adonan rata kemudia diamkan untuk suhu cairan sedikit dingin. Pada proses selamnjutnya masukkan potongan daun sereh untuk menambahkan rasa aroma citrus yang segar dan saring air menggunakan saringan llalau masukkan kedalam botol. Kemudian potongan kulit dan cairan laurat gula arean menyatu dalam botol, laukan permentasi selama kurang lebih 3 bulan dan tutup botol dengan plastisin dan lakban kertas.
Jika ingin membuat sabun eco enzim mudah dengan tamabahan bahan seperti, sabun MES 200 gr, glyserin 270 ml, garam, aminon 90 gr, pewangi secukupnya, pewarna, semua bahan akan diaduk dengan menggunkan cairan ecoenzim yang sudah di permentasi lalu letakakan dalam botol ukuran 350 ml. eksperimen ini menjadi sarana baik dalam penyampaian pemanfaatan sampah yang baik, bukan sekedar praktik untuk pengelolaan saja tapi hal ini juga dapat menambah pundi-pundi uang tunai dengan melakukan pemasaran dengan packaging yang menarik.
0 komentar:
Posting Komentar