Minggu, 15 Juni 2025

ESAI 6 - Pengelolaan Sampah di TPST Randu Alas

 Manajemen Pengelolaan Sampah di Tingkat TPST: 

Pembelajaran Lapangan di TPST Randu Alas

oleh Nariswari Salsabiela (23310410107)



Pada Sabtu sore, 19 April 2025, saya dan rekan mahasiswa dari mata kuliah Psikologi Lingkungan melakukan kunjungan edukatif ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Randu Alas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman konkret kepada kami sebagai mahasiswa mengenai sistem pengelolaan sampah di tingkat masyarakat, serta bagaimana perilaku manusia terhadap lingkungan dapat memengaruhi keberlanjutan sistem tersebut. Dalam kunjungan ini, kami secara langsung mengamati dan mempelajari tahapan manajemen sampah dari hulu hingga hilir.

TPST Randu Alas merupakan salah satu contoh tempat pengelolaan sampah terpadu yang berperan penting dalam meminimalkan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Di tempat ini, sampah yang masuk dipilah berdasarkan jenisnya—organik, anorganik, dan residu. Sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan diolah menjadi kompos melalui proses fermentasi dan pembusukan alami, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan kertas dipilah kembali untuk dijual ke pengepul atau diolah menjadi kerajinan daur ulang.

Sampah residu, yakni sampah yang tidak dapat diolah lebih lanjut, diproses dengan metode pengeringan dan pemadatan agar volumenya berkurang sebelum dikirim ke TPA. Di TPST Randu Alas, manajemen pengelolaan sampah dilakukan dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat sekitar, baik dalam pemilahan sampah dari rumah maupun sebagai tenaga kerja di TPST.






Kegiatan ini menguatkan pemahaman mahasiswa bahwa pengelolaan sampah bukan sekadar urusan teknis, melainkan juga persoalan perilaku manusia dan sistem sosial. Seperti dijelaskan oleh Schahn dan Holzer (1990), perilaku pro-lingkungan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, kesadaran, dan nilai-nilai sosial yang berkembang di masyarakat. Kami juga belajar bahwa keberhasilan TPST sangat tergantung pada konsistensi edukasi lingkungan kepada warga, manajemen operasional yang efisien, serta dukungan kebijakan lokal.

Melalui observasi langsung di TPST Randu Alas, mahasiswa dapat menyaksikan penerapan prinsip-prinsip manajemen lingkungan yang relevan dengan teori dalam psikologi lingkungan. Salah satu pelajaran penting dari kegiatan ini adalah bahwa pendekatan sistemik yang melibatkan edukasi, teknologi, dan partisipasi masyarakat merupakan kunci dalam mengelola sampah secara berkelanjutan di tingkat lokal.




Daftar Pustaka:

  • Schahn, J., & Holzer, E. (1990). Studies of individual environmental concern: The role of knowledge, gender, and background variables. Environment and Behavior, 22(6), 767–786.
  • Sudradjat, A. (2019). Manajemen Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
  • Nasution, H. (2020). “Strategi Pengelolaan Sampah Terpadu di Perkotaan.” Jurnal Teknik Lingkungan, 14(2), 87–95.


0 komentar:

Posting Komentar