Minggu, 22 Juni 2025

ESSAY 5 - EKSPERIMEN TETANG SAMPAH

 

Kegiatan Daur Ulang Sampah di rumah Dosen Psikologi Lingkung

 


Dosen Pengampu : Arundati Shinta, M.A

Putri Devi Santika - 23310410101

Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Bagi banyak orang mungkin kegiatan daur ulang sampah in sangatlah menyulitkan dan ribet. Belum dengan baunya dan juga kejijikan yang dialamai. Itu adalah salah satu respon yang memang wajar dialami oleh manusia. Tetapi rasanya jika belum pernah mencoba akan sulit untuk membayangkan kebenaran yang ada saat dalam proses pembuatan itu. Penulis merupakan salah satu mahasiswa psikologi yang mengikuti kegiatan daur ulang sampah. Awalnya begitu sulit bagi penulis untuk bisa menerima kenapa harus ada daur ulang sampah di mata kuliah ini. Namun ketika sudah sampai di lokasi sangatlah berbeda dengan apa yang sebenarnya penulis pikirkan. Bukan tentang bau dan jijik lagi. Ternyata ketika sudah sampai dilokasi penulis merasa kegatan ini sangatlah seru. Semua bahan yang ada di lokasi kegiatan ternyata tidak ada bau busuk sama sekali, jika ada baupun itu adalah bau obat untuk pembuatan eco enzim dan juga kompos. Sehingga itu adalah bau yang sangat wajar.




Banyak kegiatan  yang dilakukan saat berada dilokasi. Dari pembuatan ecoenzim, kompos, sabun dan juga pembuatan parcel. Penulis melakukan kegiatan ini bersama dengan mahasiswa lainnya serta Ibu-ibu PKK yang ada di sekitar lokasi rumah tersebut. Semua yang ada di lokasi sangat antusias. Penulis mendapatkan bagian pekerjaan untuk menghancurkan sampah daun dengan alat yang sudah dibuat secara mandiri oleh Dosen. Dalam proses ini semua sampah daun akan digiling dan hasil gilingannya ini akan di digunakan untuk membuat kompos. Sehingga kompos yang dibuat ini tidaklah bau karena pembuatannya dengan menggunakan sampah daun yang sudah di hancrukan. Bukan dengan menggunakan kotoran hewan. Walaupun sebenarnya bisa tetapi ini adalah cara lain untuk tetap dekat dengan alam tetapi tidak memberi rasa jijik. Setelah melakukan kegiatan ini penulis melakukan kegatan membuat paperbag yang nantinya akan digunakan untuk memngemas kompos, sabun dan ecoenzym.

Penulis lebih tertarik pada proses pengemasannya hingga bisa menjadi uang. Karena ini hal yang kemungkinannya tidak mungkin. Semua barang yang penulis sebutkan diatas adalah barang yang akan dijual. Semua barang inipun dikemas sedemikian rupa sehingga benar benar terjual dengan harga yang menarik. Bahkan pembeli yang membelinyapun akan merasa senang jika membeli barang ini.

Sabun yang biasa  dilihat di toko dengan barbagai merk dan botol yang beraneka ragam. Kini penulis melihat versi lowbudget dengan kemasan yang tidak kalah menariknya juga. Sabun yang sudah jadi dimaukkan kedalam botol bekas dimana botol bekas ini sudah dicuci, dikeringkan dan juga diberi label. Walaupun terlihat botolnya tidak seragam tetapi itulah keunikan yang terjadi di sini.

Kompos yang tadinya hanya diletakkan di baskom besar kini berubah menjadi cantik, kompos tersebut dimasukkan kedalam plastic ukuran ½ kilo dan diberi pita diikatkan lalu dipastik tersebut diberi label sehingga sangat menarik untuk dijual. Penjualan ini dikemas dengan bentuk 1 paket. Dalam 1 tas berisi 1 sabun, 1 eco enzyme dan juga 1 sabun. Semua yang dimasukkan kedalam paperbag ini siap dijual dengan harga yang cukup murah dan menarik. Semua yang ada di dalam papaerbag ini pun sudah bersih. Semua dijual dengan layak dan dengan harga yang sesuai. Paperbag yag dibuatpun bukan paperbag yang mewah tetapi sederhana. Dan itulah mengapa membuat parcel ini menjadi menarik. Dengan adanya ini manusia lain akan semakin aware dengan keadaan sampah.

0 komentar:

Posting Komentar