Gambaran Keadilan J. Stacy Adams
Dalam Kehidupan Organisasi
Essay II Persyaratan Ujian Tengah
Semester Psikologi Sosial II
(Semester Ganjil 2021/2022)
Rahayu (20310410061)
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati
Shinta, M.A
Teori
keadilan awal mula dikenalkan oleh J Stacy Adam teori ini berpendapat bahwa
individu membanding-bandingkan atau menyamakan masukan (input) dan keluaran (output)
pekerjaan mereka dengan masukan(input)
atau keluaran(output) orang lain dan
selanjutnya menindak lanjuti dengan menanggapi untuk menghapuskan
setiap ketidakadilan.(Ikhsan A dan Iskhak M, 2005).
Teori
keadilan (Equity) berpandangan bahwa, input penunjang utama dalam kinerja,
kemampuan dan kepuasan adalah tingkat keadilan atau ketidakadilan yang didapat
seseorang dalam pekerjaan mereka (Fred Luthans, 2008: 179). Keadilan terjadi
atau terlaksana saat hasil dan input seseorang sama dengan hasil dan input orang
lain (Jason A. Colquitt, Jefferey A. Lepine dan Michael J. Wesson, 2009: 191). Berlandaskan
teori keadilan, apabila karyawan
mempersepsikan atau menggambarkan suatu ketidakadilan
mereka dapat memperkirakan untuk memakai salah satu dari enam pilihan yaitu:
memperbaiki masukan, mengkonversi keluaran, mendistorsikan persepsi mengenai
diri, mendistorsi pandangan terhadap orang lain, memilih rujukan yang berbeda
dan meninggalkan medan (Robbin, 2008) Teori tentang keadilan menyatakan bahwa
ada dua bentuk keadilan:
1. - Keadilan distributif, yang
menekankan pada respon yang mengarah pada keadilan terhadap hasil akhir.
2. - Keadilan prosedural, yang
memusatkan pada respon yang cenderung pada keadilan aturan dan prosedur dalam
perusahaan.
Literatur
yang ada menunjukkan bahwa kecemasan akan prosedur atau tata cara dalam
perusahaan mengacu dan mengarahkan pada penilaian keadilan yang independen atau
berdiri sendiri terhadap keadilan
distributif (Lind dan Tyler, 1988 dalam Latif, 2007).
Lind
dan Tyler (1988) dalam Latif (2007) merumuskan dan menyimpulkan bahwa keadilan prosedural
menjadi penyebab awal dan utama keadilan distributif. Melewati adanya sistem
belajar yang berlatar belakang legal, mereka memperoleh bahwa gambaran yang nampaknya
atau kelihatannya muncul adalah seorang individu yang merasa cemas dengan
proses, jalan interaksi hukum dan tidak terlalu dominan mencemaskan dengan
adanya hasil akhir dari interaksi yang diperkirakan dan diduga oleh seorang
individu.
Mereka
menyimpulkan bahwa beberapa dari salah satu contoh persuasif yang paling alamiah
dan natural dari sebuah nilai proses adalah situasi atau posisi dimana seorang
individu bisa menerima dan memperoleh hasil akhir yang mereka inginkan dan
sesuai kehendak mereka, tetapi bagaimanapun juga kurang memuaskan. Ketidakpuasan
sejenis ini sulit untuk dimengerti dan jika ini di asumsikan bahwa seseorang
individu merasa cemas tentang hasil akhir yang akan mereka dapatkan, tetapi
lebih mudah dijelaskan dan dipahami jika hal ini di asumsikan bahwa seseorang
merasa cemas akan proses dalam perusahaan. Penjelasan diatas menunjukkan bahwa keadilan
prosedural sangat penting dan bahkan lebih penting dari keadilan distributif.
Dengan memperhitungkan nilai dari keadilan prosedural, maka ada kecenderungan
atau predisposisi bahwa perusahaan yang terikat dengan nilai dari pemeliharaan suatu
keadilan, akan berperan dan bertindak untuk memastikan, membuktikan bahwa
keadilan prosedural yang ada bernilai tinggi.
Daftar
Pustaka
Putri, Ayu Eka
(2018) Pengaruh Partisipasi Anggaran,
Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural Serta Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Selasih Kabupaten
Pelalawan. Other thesis, Universitas Islam Riau.
Ikhsan, Arfan dan
Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Salemba Empat.
Latif, A.B. 2007. Hubungan Antara Keadilan Prosedural Dan
Kinerja Manajerial Dengan Partisipasi Anggaran Sebagai Variabel Intervening
(Penelitian Terhadap Manajer Perusahaan Manufaktur Di Jawa Tengah).
Tesis. Universitas Diponegoro.
Robbins, Stephen
P. dan Judge, T.A. 2006. Perilaku
Organisasi (Organizational Behavior). Jakarta: Salemba Empat.
0 komentar:
Posting Komentar