TILIK
Nama : Kanza Gatand Viesyszico
NIM 20310410046
NIM 20310410046
Tilik (menjenguk – bahasa Jawa) merupakan sebuah film pendek dengan durasi tiga puluh satu menit, menceritakan sebuah rombongan ibu-ibu dari suatu desa yang berangkat menggunakan truk ke kota guna menjenguk ibu lurah yang sakit. Mereka terpaksa menggunakan kendaraan ini karena bus yang biasanya digunakan tidak bisa dipesan dadakan. Dari sinilah semua cerita dan dialog jahil dimulai. Film pendek ini pertama kali dibuka dengan adegan truck yang berjalan menyusuri jalanan aspal desa menuju kota, terdengar beberapa percakapan para penumpang satu dengan yang lainnya. Pembicaraan ngalor-ngidul ini ternyata memunculkan nama Dian, si kembang desa yang ternyata memantik perhatian yang besar dari seluruh penumpang dalam truk ini.
Pada film informasi yang diberikan
oleh Bu Tejo adalah membicarakan orang
lain dari sudut pandang dia sendiri, hal ini
dinamakan dengan ghibah. Dalam
pandangan psikologi ghibah menjadi sifat
dasar manusia untuk membicarakan orang
lain. Dalam temuan penelitian ditemukan
bahwa dengan berburuk sangka atau
ghibah dapat menyebabkan kecemasan &
stress, beban pikiran, dan munculnya
gangguan penyakit jantung.
Pada film tersebut dapat dianalisis
dari berbagai sudut pandang ilmiah
khususnya dalam konsteks psikologi
bahwa manusia merupakan makhluk
sosial tidak dapat dipisahkan oleh
individu lainnya. Manusia berinteraksi melalui hubungan
secara individual, kelompok, atau
perorangan dengan kelompok. Dalam film tersebut
digambarkan bahwa seorang tokoh yang
bernama Bu Tejo berkomunikasi sosial
secara individu dengan kelompok.
Komunikasi merupakan proses
pengiriman pesan dari pengirim (sender)
kepada penerima pesan (receiver). Proses komunikasi
yang dilakukan selama perjalanan
menumbuhkan hubungan interpersonal
dan meningkatkan sosio-emosional antar
kelompok.
Namun tidak selalu proses
komunikasi dalam sebuah individu atau
kelompok dapat berjalan dengan lancar
dan efektif, di dalam film sempat terjadi beberapa perdebatan
yang menimbulkan perselisihan dalam
argumentasi. Beberapa individu lainnya
tidak sejalan dengan pemikiran sehingga
menimbulkan perepsi sosial berbeda.
Persepsi sosial merupakan usaha-usaha
seseorang untuk memahami orang lain
dalam kerangka mendapatkan gambaran
menyeluruh tentang intensi, kepribadian,
dan motif-motif yang melingkupi diri
orang lain tersebut. Manusia saling membutuhkan
antar manusia yang lain, agar manusia
dapat tetap menjaga hubungan maka
setiap individu perlu adanya penyesuaian
interpersonal.
Dari hasil pembahasan di atas dapat
disimpulakn bahwa implikasi dari teori
psikologi hubungan interpersonal memiliki
kaidah yang efektif dalam menganalisis
film yang berjudul „Tilik‟. Berbagai sudut
pandang secara psikologis telah
disebutkan dalam analisa mengenai alur
cerita secara komprehensif. Banyak terjadi
konflik dalam cerita dan gangguan secara
psikologis yang terjadi selama proses
interaksi kelompok berlangsung sehingga
memicu emosi setiap menonton.
Sebaiknya masyarakat Indonesia
meninggalkan budaya ghibah agar
terhindar dari gangguan kesehatan mental
dan fisik, serta menghindari terjadinya
konflik yang diakibatkan oleh prasangka.
DAFTAR PUSTAKA
Altman, S., Valenzi, E. & Hodgetts, R. M.
(1985). Organizational Behavior.
Theory and Practice. Orlando, Florida.
Academic Press, Inc.
Alsa, A. (2007). Pendekatan Kuantitatif &
Kualitatif Serta Kombinasinya dalam
Penelitian Psikologi. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian.
Malang. UMM Press.
Anggraeni, L. D. (2019). Hubungan
interpersonal dalam konteks sosial
masyarakat urban yogyakarta: kajian
privasi akustik, visual dan fisik. Aksen.
3(2), 38–56.
https://doi.org/10.37715/aksen.v3i2.80
4
Ayu, N. & Khairulyadi (2017). Pengaruh
stigma terhadap perubahan perilaku
remaja. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP Unsyiah. 3(1), 232-243.
Azizah, N. (2018). Kajian buruk sangka
dan ghibah bagi kesehatan tubuh
0 komentar:
Posting Komentar