Senin, 29 Maret 2021

Pandangan Psikologi Tentang Perilaku Penyimpangan

 


                                           Syarat Mengikuti Ujian Semester Genap 2020/2021

                                               Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A

 



                                                                            Oleh:

                                                               Nama : Astin Lestari

                                                               Nim    : 20310410071

                                                       Fakultas Psikologi Universitas

                                                          Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Dalam perspektif perilaku menyimpang, masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial.

Menurut M.Gold dan J. Petronio (Sarlito Wirawan Sarwono, 1997:193) perilaku menyimpang adalah tindakan oleh seeorang yang belum dewasayang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatannya itu sempat di ketahui oleh petugas hokum anak bisa di kenai hukuman.

Perilaku menyimpang atau biasa disebut dengan penyimpangan sosial merupakan salah satu topik yang dikaji dalam sosiologi dan antropologi. Tema ini merujuk pada fenomena perilaku individu dalam masyarakat yang dinilai menyimpang.
Beberapa pakar sosiologi juga menyodorkan beragam pengertian perilaku menyimpang.

Menurut Bruce J. Cohen, perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tak bisa menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak di masyarakat. Sedangkan James Vander Zander mendefinisikan perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.

Adapun Robert M.Z. Lawang menjelaskan, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.

Hubungan Penyimpangan Sosial dan Norma Masyarakat

Secara umum, perilaku penyimpang atau penyimpangan sosial dikaitkan dengan pelanggaran satu atau lebih norma yang berlaku dalam masyarakat. Norma adalah aturan perilaku yang memandu tindakan orang. Sumner (1906) memecah norma menjadi tiga kategori: folkways, mores, dan laws. Folkways adalah norma sehari-hari yang tak menimbulkan banyak keributan jika dilanggar.

Adapun mores merupakan norma "moral" yang dapat menghasilkan lebih banyak kemarahan jika dilanggar. Sementara Laws (hukum) dianggap sebagai norma terkuat karena didukung adanya sanksi resmi (atau respons formal) dari lembaga penegaknya. Penyimpangan terjadi saat pelanggaran terhadap aturan-aturan yang diberlakukan di masyarakat itu dilanggar. Pelanggaran itu bisa sepele dan juga bisa serius. Namun, penyimpangan justru dilihat dengan sudut pandang berbeda di konsepsi konstruksionisme sosial. Perspektif ini menilai perilaku menyimpang terjadi karena definisi penyimpangan diterapkan pada perbuatan itu.

 Maka, dalam konstruksionisme sosial, kajian soal penyimpangan bukan tentang mengapa individu tertentu melanggar norma, melainkan bagaimana norma-norma dibangun, demikian sebagaimana dikutip dari Introduction to Deviance terbitan Sage Publishing.


 

 

 

Daftar Pustaka

Adelar B.Shint. (2003). Adolescence. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, Sarlito Wirawan. (1997). Psikologi Remaja. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Sinisuka, E. (1978). Masalah-Masalah Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya

0 komentar:

Posting Komentar