Bertanggung Jawab Terhadap Sampah
Dengan Menjadi Nasabah Bank Sampah
Esai 6 – Nasabah Bank Sampah
Puji Astutik - 21310410164
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati
Shinta MA
Sampah
anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan non hayati yang sifatnya
sulit terurai dan sukar membusuk. Sampah ini biasanya dihasilkan oleh pabrik. Sifat
sulit terurai inilah yang menyebabkan banyak permasalahan lingkungan. Dampak
bagi lingkungan diantaranya pencemaran air dan udara, rusaknya ekosistem tanah, potensi kebakaran,
menyebabkan banjir dan berefek negatif pada keanekaragaman hayati. Permasalahan-permasalahan
ini yang akhirnya memicu kondisi sosial masyarakat yang kurang menyenangkan.
Salah
satu program pengelolaan sampah individu atau rumah tangga adalah melalui
program bank sampah. Bank sampah
merupakan suatu program pengelolaan sampah dengan prinsip daur ulang. Program
ini mendidik masyarakat untuk berperilaku memilah sampah dari rumah dan tidak
membuang sampah rumah tangga secara sembarangan lagi. Keberadaan bank sampah cukup mudah ditemukan karena program ini sudah tersebar di berbagai wilayah tanah air.
Bank
Sampah “GUYUB RUKUN” merupakan bank sampah yang berlokasi di Nglempongsari,
Sleman. Bank sampah ini buka setiap hari minggu di pekan pertama pada tiap-tiap
bulan dari pukul 08.00-12.00. Pengelola bank sampah ini adalah warga sekitar yang
berdomisili di sekitaran lokasi bank sampah berada. Berbagai jenis sampah
anorganik seperti sampah plastik, kaca, ataupun kertas/kardus bisa disetorkan ke
sini. Keberadan bank sampah ini tampaknya cukup efektif merubah perilaku
masyarakat sekitar terkait pengelolaan sampah. Hal ini bisa terlihat dari
kondisi sungai yang tepat berada di samping bank sampah yang tampak bersih.
Saya menjadi nasabah bank sampah ini dimulai setelah kegiatan plogging pada akhir September lalu. Minggu, 1 Oktober 2023 adalah kali pertama saya menyetorkan sampah anorganik yang saya kumpulkan dari kegiatan plogging. Sewaktu saya datang, saya langsung disambut petugas yang dengan sigap menimbang sampah yang saya bawa. Selanjutnya saya dibuatkan buku tabungan sampah yang berisi data identitas saya dan rincian sampah yang saya setor beserta saldonya. Rincian untuk sampah yang saya setorkan pada kegiatan menabung yang pertama ini adalah 0,5 kg sampah bodong senilai Rp 1.000 dan 1 buah botol sirup kaca/beling senilai Rp 50. Total nilai tabungan Rp 1.050.
|
|
Kondisi sungai di samping bank
sampah & Proses penimbangan sampah
Kali
kedua saya menyetorkan sampah ke Bank Sampah “GUYUB RUKUN” pada Minggu, 5
November 2023. Sampah yang saya setorkan seberat 1 kg yang berisi sampah
campuran plastik atau disebut sampah bodong
dan dihargai Rp 2.000. Total saldo sementara saya adalah Rp 3.050. Memang
tidak besar namun rasanya tentu menyenangkan karena dari sampah saya mampu menghasilkan
rupiah sekaligus berperan aktif dalam upaya pengelolaan sampah.
Buku tabungan sampah
Dari
kegiatan menabung di bank sampah selama 2 bulanan ini, membuat saya sadar untuk
lebih menghargai sampah. Bank sampah merupakan solusi bagi masyarakat dalam memberdayakan sampah. Lewat program ini, masyarakat bisa merasakan manfaat
langsung secara ekonomi. Pengepul pun terbantu terkait efisiensi sampah yang
sudah dipilah. Untuk lingkungan dampaknya tentu saja adalah kondisi lingkungan
yang bersih dan nyaman. Dan yang terpenting lewat program bank sampah ini
terjadi perubahan perilaku nyata masyarakat dalam masalah sampah. Masyarakat
teredukasi untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah-sampah yang mereka
hasilkan.