Selasa, 21 November 2023

Essay 4 Melakukan Eksperimen_Irfan Kusuma Wardani & Risky Nanda Himawan_SJ

 

Psikologi Lingkungan Essay 4

Melakukan Eksperimen

Praktek mengolah sampah organik menjadi Kompos dan Eco Enzyme

Dosen Pengampu : Dr.,Dra. Arundati Shinta, MA

 

 

Irfan Kusuma Wardani

21310410187

Risky Nanda Himawan

21310410196

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Penumpukan sampah organik menyebabkan berbagai permasalahan baru bagi masyarakat sekitar. Namun masyarakat masih abai karena beranggapan sampah organik tidak berbahaya untuk lingkungan, padahal rembesan dari sampah organik dapat mencemari air tanah. Selain itu sampah organik juga menghasilkan pelepasan gas metana ke atmosfer yang berbahaya untuk makhluk hidup dan lingkungan. Oleh karena itu pengelolaan sampah  yang benar sangat diperlukan dalam upaya mengurangi dampak pencemaran lingkungan ini.

Pada Minggu, 22 Oktober 2023 pukul 09.00 lalu kami mahasiswa psikologi kelas SJ Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta  berkesempatan untuk belajar dan melakukan eksperimen sampah di rumah dosen kami, Ibu Arundati Shinta. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan metode kreatif inovatif dalam pengelolaan sampah agar menjadi barang daur ulang yang bermanfaat. Ada beberapa eksperimen yang kami lakukan diantaranya proses pembuatan kompos, eco enzyme (produk yang dibuat ibu sudah SNI), dan pembuatan tas parcel dari kertas bekas. Selain itu Ibu Shinta juga memperkenalkan kami metode mengolah sisa jelantah minyak menjadi sabun cuci piring. kami disana disuguhkan banyak makanan dari Ibu Arundati Shinta . seperti buah-buahan seperti pisang, anggur, semangka, jambu dan jeruk, lalu ada berupa nasi yang berisi sayuran atau daging ayam kemudian dibungkus dengan daun pisang dan makanan yang dibungkus dengan plastik tidak lupa juga es teh. karena makanan yang di suguhkan ke kami banyak meninggalkan sampah tersebut digunakan untuk menjadi bahan utama dari eksperimen. Kami mahasiswa menghasilkan Sampah, mengumpulkan sampah, memilah sampah dan mendaur ulang sampah. Sampah plastik digunting menjadi lembaran dan dicuci lalu dikeringka Dan sampah dari kulit-kulit buah seperti kulit semangka, pisang, jeruk digunakan untuk bahan utama dari kompos dan eco enzyme. Yang nantinya eco enzyme digunakan sebagai salah satu bahan membuat sabun cair.

 

Kegiatan eksperimen yang pertama adalah pembuatan kompos. Pupuk kompos adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme secara alami. Prosesnya disebut pengomposan. Kompos bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh, kompos juga merupakan pupuk yang aman pada lingkungan karena dari sampah organic dengan proses mikroorganismenya. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kompos yaitu : sampah dedaunan, tetes tebu (molase), kapur tani, dedak, EM4 makanan bakteri, anti jamur, air, abu, cangkang telur yang ditumbuk lalu disaring dan sampah dapur.

langkah pembuatan kompos adalah :

Pertama, Sampah dedaunan, arang, abu dan cangkang telur dihaluskan. Setelahnya, dedaunan,kapur tani, dedak, abu, dan bubuk cangkang telur yang sudah halus dicampur dimasukkan ke wadah besar dan diaduk sehingga tercampur rata. Selanjutnya, Tambahkan molase, anti jamur, serta cairan EM4 dan air sesuai takaran lalu aduk rata kembali. Setelah itu, Siapkan potongan kardus yang dibalut dengan jaring yang sudah dianyam, kemudian bahan-bahan tadi dimasukkan ke dalamnya. Dan yang terakhir Tuangkan campuran kompos dan tutup rapat.

Untuk proses inkubasi sampai kompos siap digunakan estimasinya sekitar 2 mingguan. Setelahnya kompos siap digunakan untuk memupuk dan menyuburkan tanaman.


 

Kegiatan kedua adalah pembuatan eco enzymeEco enzyme atau biasa disebut cairan serbaguna organik adalah cairan alami hasil dari fermentasi limbah dapur organik. Sampah organik yang digunakan bisa dari sisa sayuran atau buah ataupun kulitnya. Untuk bahan yang digunakan adalah gula, ampas atau sisa sampah sayur/buah, air, dan 3 buah larak di iris kecil-kecil nanti dimasukan kedalam botol/wadah yang berisi air larutan gula merah dan yang lainnya. Perbandingannya  adalah 1:3:10. Untuk kegiatan eksperimen yang kami lakukan kami memakai takaran 90 gram gula : 270 gram ampas kulit buah (yang sudah diiris halus) : 900 gram air matang.

Untuk proses pembutannya sendiri pun cukup mudah kita tinggal menyiapkan wadah bersih untuk menuangkan gula merah dan air 450 ml yang telah di campur di panaskan dalam atas kompor , irisan kecil-kecil sampah kulit buah (semangka, jeruk, apel, dsb) agar lebih cepat dalam proses fermentasinya nanti. Bahan-bahan tersebut lalu di campur masukkan ke wadah/botol yang kedap udara dan diletakkan di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari selama kurang lebih 3 bulan. Setelah 3 bulan eco enzyme ini bisa dipanen dan hasilnya berwarna kecoklatan dan berbau asam khas fermentasi. Eco enzyme yang dipanen bisa disaring untuk memisahkan air sari dan ampasnya. Setelahnya bisa digunakan sebagai pembersih lantai, penghilang bau, campuran cairan cuci piring,  pupuk tanaman dan masih banyak lagi kegunaannya.

Dari kedua kegiatan eksperimen di atas sungguh pengalaman yang sangat berharga untuk kami. Dari yang kami anggap bahwa sampah merupakan sesuatu yang tidak berguna lagi ternyata mampu memberikan manfaat yang begitu banyak ketika kami mampu mengolahnya dengan baik dan benar. Bekal ilmu tentang pengelolaan sampah organik yang bisa kami sebarkan pada masyarakat sekitar. Setelah selesai melakukan eksperimen tersebut Pulangnya pun kami masih mendapat kompos dan sabun cair dengan tas parcel buatan sendiri.

 

0 komentar:

Posting Komentar