Kamis, 02 November 2023

Essay UTS Psikologi Lingkungan_WILDAN HANIF NURFAUZAN_21310410202_SJ

 

Kesadaran Lingkungan pada Perilaku Pengelolaan Sampah

Essay untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA

WILDAN HANIF NURFAUZAN

21310410202

SJ 

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


   Hubungan antara persepsi serta perilaku terkait dengan sampah adalah hal yang sangat krusial buat dipahami dalam konteks penanganan duduk perkara sampah pada Yogyakarta. Persepsi mengacu pada cara individu memahami dan  mendapatkan stimulus lingkungan yang dihadapi. Proses pemahaman ini ditentukan sang aneka macam faktor, termasuk budaya, status sosial ekonomi, usia, kepercayaan , dan  hubungan antara peran gender, desa/kota, serta suku (Sarwono, 1995).

   Dalam perkara pengelolaan sampah di Yogyakarta, persepsi orang terhadap sampah bisa majemuk. Beberapa orang mungkin mempersepsikan sampah menjadi persoalan yang serius yang memerlukan tindakan penanganan yang tepat, sementara yang lain mungkin menganggapnya menjadi hal yang tak terlalu krusial. Faktor-faktor seperti latar belakang budaya dan  status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi cara individu memandang sampah dan  perilaku yang terkait dengannya.

   Contohnya, orang menggunakan status sosial ekonomi rendah mungkin cenderung memakai cara pengelolaan sampah yang kurang ramah lingkungan karena terbatasnya akses terhadap teknologi atau infrastruktur yg memadai. Mereka mungkin lebih cenderung melakukan pembakaran sampah secara masif, yang bisa berdampak negatif di kesehatan dan  lingkungan sekitar. 

   Di sisi lain, orang dengan status sosial ekonomi yg lebih tinggi mungkin mempunyai akses yg lebih baik terhadap metode pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, seperti pengolahan siklus ulang atau penggunaan sampah organik menjadi kompos. Mereka mungkin juga lebih cenderung buat memahami pentingnya praktik-praktik pengelolaan sampah yg berkelanjutan.

   Selain itu, usia jua bisa mempengaruhi persepsi dan  perilaku terkait menggunakan sampah. Anak-anak mungkin memiliki persepsi yang berbeda wacana sampah dibandingkan menggunakan orang dewasa. Mereka mungkin perlu edukasi serta pengarahan tambahan untuk tahu pentingnya pengelolaan sampah yang benar. 

   Kepercayaan  juga dapat memainkan peran pada persepsi terhadap lingkungan. Beberapa kepercayaan  mengajarkan nilai-nilai tentang menjaga alam serta menghormati alam semesta. Hal ini bisa mempengaruhi cara individu memperlakukan sampah serta lingkungan di sekitarnya. 

   Dalam konteks penanganan sampah di Yogyakarta, krusial bagi pemerintah dan  pihak terkait untuk tahu keragaman persepsi serta sikap terkait dengan sampah. Edukasi dan  kampanye yang mempertimbangkan faktor-faktor mirip budaya, status sosial ekonomi, dan  agama dapat membantu membarui persepsi dan  mendorong perilaku yang lebih ramah lingkungan. 

   Persepsi memainkan kiprah kunci dalam membentuk sikap individu terkait menggunakan sampah, terutama pada konteks prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Korelasi antara persepsi dan  sikap terkait sampah bisa adalah sebagai berikut :

1. Reduce (Mengurangi):

- Persepsi mengenai Konsumsi serta Kebutuhan : Individu yg memiliki persepsi yang bertenaga terhadap pentingnya mengurangi konsumsi hiperbola serta membatasi penggunaan barang-barang sekali pakai cenderung mengadopsi perilaku pengurangan. Mereka mungkin memilih buat membeli produk dengan bungkus yg lebih sedikit atau memilih produk yang tahan lama  . 

- Pencerahan Terhadap akibat Lingkungan : Individu yang memiliki persepsi yang bertenaga terhadap akibat negatif berasal konsumsi hiperbola terhadap lingkungan, seperti pencemaran serta limbah, lebih mungkin buat mengadopsi sikap pengurangan.

2. Reuse (menggunakan Ulang):

- Pemahaman mengenai  Nilai Barang Bekas :  Individu yg mempersepsikan nilai positif pada menggunakan balik  barang-barang atau memperbaiki barang yg rusak cenderung mengadopsi perilaku penggunaan ulang. Mereka mungkin menentukan buat memperbaiki atau memodifikasi barang yang telah ada daripada membeli yang baru.

- Persepsi wacana Kreativitas serta penemuan : Bila individu memandang penggunaan ulang menjadi cara buat mengekspresikan kreativitas serta inovasi, mereka lebih mungkin buat mengadopsi sikap ini. 

3. Recycle (Mendaur Ulang):

- Pemahaman mengenai Manfaat Mendaur Ulang : Individu yg mempersepsikan manfaat positif dari mendaur ulang, mirip mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam serta mengurangi limbah padat, lebih mungkin buat mengambil langkah-langkah buat mendaur ulang. 

- Kesadaran Terhadap asal Daya dan  Limbah : Individu yg mempunyai persepsi yang bertenaga terhadap pentingnya meminimalkan pemborosan sumber daya serta memaksimalkan penggunaan balik  material cenderung mengadopsi sikap siklus ulang.

   Krusial untuk diingat bahwa persepsi bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi perilaku terkait sampah. Faktor-faktor lain seperti pendidikan, aksesibilitas infrastruktur daur ulang, serta kebijakan pemerintah juga bisa berperan pada membuat sikap individu terkait sampah.

   Terkait dengan prinsip 3R, penting buat terus menaikkan kesadaran rakyat serta menyampaikan edukasi tentang manfaat asal menerapkan perilaku 3R. Hal ini bisa membantu memperkuat persepsi positif terhadap praktik-praktik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

 

Referensi: 

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi Lingkungan: Suatu Pengantar. Gadjah Mada University Press.

Cahyaningrum, E. (2013). Pengaruh Persepsi Terhadap Terumbu Karang terhadap Sikap Konservasi Nelayan Ikan Hias di Desa Bangsring, Banyuwangi. Institut Pertanian Bogor. 

Dewi, R. S., & Iwanuddin. (2005). Persepsi Masyarakat Sekitar Danau Tempe Tentang Konservasi Danau. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 5(3), 237-245.

Fisher, D. R., Bell, P. A., & Baum, A. (1984). Environmental Psychology. Holt, Rinehart and Winston. 

Cahyaningrum, R. (2013). Pionir Restorasi Terumbu Karang di Bangsring. Jurnal Psikologi, 40(2). 

Siregar, H. (2003). Penduduk Desa dan Kota di Indonesia. Pustaka Sinar Harapan. 

Fisher, C. D., Bell, P. A., & Baum, A. (1984). Environmental Psychology. Holt, Rinehart and Winston. 

Shinta, A. (2012). Dosen yang menjemukan sebagai eksperimen perubahan perilaku. Jurnal Psikologi, 39(1).

 

0 komentar:

Posting Komentar