Selasa, 28 November 2023

5S Psi.Ling Manajemen TPS di Kota Yogyakarta

 

Manajemen TPS di Kota Yogyakarta

David Michael Tulaseket (20310410073)

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki permasalahan sampah yang cukup kompleks. Permasalahan tersebut antara lain meliputi volume sampah yang terus meningkat, minimnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah, dan pengelolaan sampah yang belum optimal.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut adalah dengan membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Randu Alas. TPST Randu Alas merupakan TPST yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat.

Berdasarkan data wawancara dengan Ketua RPST Randu Alas, diketahui bahwa TPST Randu Alas mengelola sampah dari rumah tangga, industri, dan rumah makan. Total sampah yang masuk ke TPST Randu Alas selama 7 hari pada tahun 2022 adalah sebesar 6211 kg. Sampah tersebut terdiri dari sampah organik sebesar 1901 kg, residu sebesar 3488,5 kg, dan anorganik sebesar 821,5 kg.

Pengelolaan sampah di TPST Randu Alas masih berupa pemisahan sampah. Sampah yang sudah dipilah kemudian diserahkan kembali ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. TPST Randu Alas belum melakukan daur ulang sampah, tetapi telah membuat beberapa produk dari sampah seperti mol, POC, eco enzim, dan lindi.

Dalam kondisi darurat (TPA Piyungan tutup), TPST Randu Alas membakar sebagian sampah kering yang telah dipilah. TPST Randu Alas pernah mencoba menggunakan maggot untuk membantu mengelola sampah, tetapi tidak diteruskan karena dalam skala kecil penggunaan maggot sangat merugikan.

Berdasarkan data dan informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen TPS di Kota Yogyakarta masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • ·         Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah.
  • ·         Minimnya sarana dan prasarana pendukung pengelolaan sampah.
  • ·         Kurangnya koordinasi antar stakeholder terkait pengelolaan sampah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang lebih serius dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta. Upaya-upaya tersebut antara lain:

  • ·         Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah.
  • ·         Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan sampah.
  • ·         Peningkatan koordinasi antar stakeholder terkait pengelolaan sampah.

Pengelolaan sampah secara optimal merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan manajemen TPS di Kota Yogyakarta:

  • ·         Pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah. Sosialisasi dan edukasi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti media massa, sekolah, dan komunitas masyarakat.
  • ·         Pemerintah perlu meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan sampah. Sarana dan prasarana tersebut antara lain meliputi tempat pemilahan sampah, tempat pengolahan sampah, dan tempat pembuangan akhir sampah.
  • ·         Pemerintah perlu meningkatkan koordinasi antar stakeholder terkait pengelolaan sampah. Koordinasi antar stakeholder dapat dilakukan melalui forum-forum yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan swasta.

Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta dapat menjadi lebih optimal dan berkelanjutan.

0 komentar:

Posting Komentar