Manajemen TPS di Kota Yogyakarta
David Michael
Tulaseket (20310410073)
Dosen Pengampu :
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang
memiliki permasalahan sampah yang cukup kompleks. Permasalahan tersebut antara
lain meliputi volume sampah yang terus meningkat, minimnya kesadaran masyarakat
untuk memilah sampah, dan pengelolaan sampah yang belum optimal.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Yogyakarta
untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut adalah dengan membangun Tempat
Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Randu Alas. TPST Randu Alas merupakan TPST
yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat.
Berdasarkan data wawancara dengan Ketua RPST Randu Alas,
diketahui bahwa TPST Randu Alas mengelola sampah dari rumah tangga, industri,
dan rumah makan. Total sampah yang masuk ke TPST Randu Alas selama 7 hari pada
tahun 2022 adalah sebesar 6211 kg. Sampah tersebut terdiri dari sampah organik
sebesar 1901 kg, residu sebesar 3488,5 kg, dan anorganik sebesar 821,5 kg.
Pengelolaan sampah di TPST Randu Alas masih berupa pemisahan
sampah. Sampah yang sudah dipilah kemudian diserahkan kembali ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. TPST Randu Alas belum melakukan daur ulang
sampah, tetapi telah membuat beberapa produk dari sampah seperti mol, POC, eco
enzim, dan lindi.
Dalam kondisi darurat (TPA Piyungan tutup), TPST Randu Alas
membakar sebagian sampah kering yang telah dipilah. TPST Randu Alas pernah
mencoba menggunakan maggot untuk membantu mengelola sampah, tetapi tidak
diteruskan karena dalam skala kecil penggunaan maggot sangat merugikan.
Berdasarkan data dan informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
manajemen TPS di Kota Yogyakarta masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain:
- · Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah.
- ·
Minimnya sarana dan prasarana pendukung pengelolaan sampah.
- ·
Kurangnya koordinasi antar stakeholder terkait pengelolaan
sampah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya-upaya
yang lebih serius dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun
swasta. Upaya-upaya tersebut antara lain:
- ·
Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya
memilah sampah.
- ·
Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan sampah.
- ·
Peningkatan koordinasi antar stakeholder terkait pengelolaan
sampah.
Pengelolaan sampah secara optimal merupakan tanggung jawab
bersama. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak
untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan
untuk meningkatkan manajemen TPS di Kota Yogyakarta:
- ·
Pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada
masyarakat tentang pentingnya memilah sampah. Sosialisasi dan edukasi dapat
dilakukan melalui berbagai media, seperti media massa, sekolah, dan komunitas
masyarakat.
- ·
Pemerintah perlu meningkatkan sarana dan prasarana pendukung
pengelolaan sampah. Sarana dan prasarana tersebut antara lain meliputi tempat
pemilahan sampah, tempat pengolahan sampah, dan tempat pembuangan akhir sampah.
- ·
Pemerintah perlu meningkatkan koordinasi antar stakeholder
terkait pengelolaan sampah. Koordinasi antar stakeholder dapat dilakukan
melalui forum-forum yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan pengelolaan
sampah di Kota Yogyakarta dapat menjadi lebih optimal dan berkelanjutan.
0 komentar:
Posting Komentar