Sabtu, 02 Oktober 2021

Perilaku Gosip oleh Tokoh pada Film "Tilik" yang Relevan dengan Psikologi Sosial

 

Perilaku Gosip oleh Tokoh pada Film "Tilik" yang Relevan dengan Psikologi Sosial

Essay 1 Persyaratan Ujian Tengah Semester

Psikologi Sosial II

 (Semester Ganjil 2021/2022)

 

Rifa Rufianti (20310410053)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A





Gambar 1. Film Tilik

(Sumber : https://ravacanafilms.com/films/tilik/)

 

Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, manusia tentu saja saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini terjadi karena manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompok di lingkungan masyarakat. Selain membutuhkan satu sama lain mereka juga saling berinteraksi satu sama lain, dan membentuk kegiatan untuk berkumpul dengan individu lainnya, Soemardjan dalam Hafizah (2019).

Interaksi sosial di masyarakat tak selamanya tentang kebaikan atau hal positif. Adapula interaksi sosial masyarakat yang menimbulkan hal-hal yang membuat seseorang tidak nyaman, tersudutkan, dan merasa asing. Perilaku ini disebut gosip. Perilaku ini merupakan salah satu perilaku yang ada dimana-mana. Setiap individu yang membentuk kelompok saling berkomunikasi satu sama lain, ada kalanya keliru dalam memberi informasi kepada individu lainnya. Menurut pengamat politik UGM, Pratikno dalam Hafizah (2019) menyatakan bahwa gosip yang dilakukan oleh seseorang dalam kelompok berawal dari isu, dugaan, dan prasangka yang merupakan seletingan angin yang belum jelas kebenarannya.

Pada bulan Agustus tahun 2020 lalu, Indonesia digemparkan dengan hadirnya film pendek yang popular berjudul “Tilik”. Kata tilik yang dipakai untuk judul film pendek tersebut memiliki arti menjenguk. Hal yang menarik dalam film ini yaitu menunjukkan perilaku gosip pada beberapa tokohnya. Perilaku gosip di masyarakat sangat dekat dengan kehidupan sosial manusia. Foster dalam Inayaturrobbani (2020) gosip dapat diartikan sebagai pembicaraan dengan ulasan positif maupun negatif terhadap seseorang yang tidak terlibat dalam pembicaraan tersebut.

Dalam film “Tilik” yang menayangkan sebuah perilaku gosip berfungsi sebagai sarana memaksimalkan potensi diri dan perlindungan diri. Gosip yang dilakukan oleh tokoh dalam film “Tilik” ini cenderung mengarah ke pembicaraan negatif. Meskipun demikian, dalam perilaku gosip pada film ini dapat diketahui bahwa seseorang melakukan gosip untuk kesempatan. Dapat diketahui bahwa gosip juga menguntungkan jika ada kesempatan untuk melakukan perbandingan ke bawah.

Di masyarakat perilaku gosip oleh sekelompok orang dianggap sebagai sarana menyediakan informasi perbandingan kehidupan sosial yang membuat seseorang instropeksi diri apakah hal yang dilakukan selama ini termasuk dalam kategori baik atau buruk dalam budaya masyarakat. Apabila individu merasa dalam kategori yang lebih baik daripada orang lain yang sedang digosipkan, maka dia akan cenderung memaksimalkan potensi diri agar terlihat baik di masyarakat. Namun, jika yang dilakukan seseorang itu termasuk dalam kategori buruk dari orang yang digosipkan maka dia akan cenderung mencari perlindungan atau pembelaan diri. Berusah asebisa mungkin masyarakat tidak tahu mengenai perilakunya yang lebih buruk dari seseorang yang digosipkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, seseorang cenderung melakukan penilaian diri secara alamiah atas perilaku gosipnya, dan merasa bahwa perilaku gosip dapat digunakan untuk sarana perbandingan diri di sosial masyarakat. Apakah meereka sudah memenuhi kategori ideal diri mereka sendiri atau kategori ideal sosial masyarakat, Leary, Tracy, dan Robins dalam Inayaturrobbani (2020).

 

Daftar Pustaka

 

Hafizah. (2019). Gosip di Kalangan Ibu-Ibu Rumah Tangga . Historia: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah , 4 (1) 11-18.

Inayaturrobbani, F. (2020). Memahami Fungsi Gosip dalam Masyarakat Melalui Film Pendek "Tilik". Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater, dan Sinema, 17 (2) 41-54.

 


0 komentar:

Posting Komentar