Minggu, 10 Oktober 2021

Pengaruh Iklim Kerja Perusahaan Terhadap Stress Karyawan

Essay II Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Manajemen dan Organisasi

(Semester Ganjil 2021/2022)

Elyza Alvinna Mu’arif (20310410074)

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A



Istilah iklim organisasi pertama kali digunakan oleh Lewin menggunakan istilah iklim sosial. Iklim adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan pikiran, perasaan dan perilaku anggota organisasi. Oleh karena itu, iklim adalah penilaian terkait dengan manipulasi dari seseorang yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh (Lewin, 1939). Pengertian lain dari iklim organisasi adalah karakteristik organisasi yang dapat dilihat pada karyawan tentang kebijakan, praktik, dan kondisi di lingkungan kerja.

Dalam arti yang lebih luas, iklim organisasi disebut sebagai persepsi anggota organisasi yakni individu serta kelompok dan mereka yang selalu berhubungan dengan organisasi. Misalnya, lingkungan internal organisasi dengan keteraturan yang mempengaruhi sikap dan perilaku serta kinerja anggota organisasi, yang kemudian menentukan kinerja organisasi. Selain itu, dalam suatu organisasi akan terjadi adanya perubahan iklim.

Iklim organisasi setiap organisasi dengan organisasi yang lain tentunya sangat berbeda, iklim organisasi yang berbeda tersebut dampaknya akan mempengaruhi perilaku karyawan yang berada di dalam organisasi yang mana dalam perubahan iklim membuat karyawan menjadi stres (Diah & Gusti, 2020). Stres kerja bisa diartikan sebagai respons fisiologis, emosional, ataupun tingkah laku yang dialami karyawan akibat dari ketidaksesuaian antara tuntutan pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki anggota organisasi (Putri & Zenita, 2016). 

Stres ini merupakan sebagai respons yang bisa dirasakan perbedaan setiap individu atau proses psikologis yang dihasilkan dari suatu aktivitas, situasi atau peristiwa yang menimbulkan tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan pada seseorang. Stres telah menjadi bagian penting dan umum jika dari kehidupan saat ini.

Hal inilah yang terus-menerus menimbulkan ancaman dan tantangan bagi kesehatan setiap karyawan. Tekanan, frustrasi, tuntutan, dan kegagalan yang terus-menerus dirasakan di tempat kerja membuat stres tidak dapat menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang individu hadapi. Semakin tidak sehat iklim suatu organisasi, maka semakin tinggi tingkat stres kerja pada karyawan (Abdillah, Anita & Anugerah, 2016).

Pekerja yang mengalami stres kerja dapat diidentifikasi dengan gejala-gejala seperti:

a) Mengalami gangguan pencernaan akibat pekerjaan, merasa sakit kepala akibat stres kerja (gejala fisiologis);

b) Merasa putus asa, mudah tersinggung, gelisah di tempat kerja, sulit berkonsentrasi, kurang semangat untuk bekerja (gejala psikologis);

c) Sering tidak masuk kerja, sulit tidur karena memikirkan pekerjaan, dan nafsu makan (gejala perilaku) berkurang atau berlebihan secara tidak normal.

Beberapa hal yang dilakukan untuk meminimalisir stres kerja:

a) Mengenali batasan kemampuan pekerja dalam menanggung beban pekerjaan.

b) Berkomunikasi untuk berbicara dengan atasan atau melakukan sesi curhat kecil.

c) Melakukan olahraga atau aktivitas lain untuk menghilangkan stres misalnya: jalan santai atau jalan cepat, menyanyi, berenang, dan meditasi.

Referensi:

Diah, Putu,. & Gusti, I. (2020). Pengaruh Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. E-Jurnal Manajemen. 9(10).

Lewin, K., R. Lippitt & R. K. White. (1939). “Patterns of Aggressive Behavior in Experimentally Created “Social Climates”. Journal of Social Psychology. 10 (2), 269-299.

Putri, Florencia., & Zenita, Ika. (2016). Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Stres Kerja Pada Anggota Sat Lantas Polrestabes Semarang. Jurnal Empati. 5(2), April, 331-335.

Rasyid, M., Anita., & Anugerah. (2016). Dampak Iklim Organisasi Terhadap Stres Kerja. Jurnal Manajemen. 20(1), 121-141.


0 komentar:

Posting Komentar