Kamis, 07 Oktober 2021

Upaya Menjadi Pribadi Introvert yang luwes dalam bersosialisasi di Dunia Kerja

Essay I Persyaratan Ujian Tengah Semester 
Psikologi Manajemen dan Organisasi
Semester Ganjil Tahun 2021/2022

Destyara Zulfa Ramadhani (20310410054)
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Carl Gustav Jung menggolongkan kepribadian yaitu ekstrovert dan introvert. Jika individu mengarah ke dalam pengalaman yang obyektif maka ia tergolong dalam tipe kepribadian ekstrovert, begitupun sebaliknya jika ia lebih mengarah kepada kepribadian yang subyektif maka termasuk dalam tipe kepribadian introvert. (Alwisol, 2009). Perilaku individu tercermin dari gambaran orientasi terhadap dunianya. Orientasi ini disebut juga dengan sikap, dimana sikap dipengaruhi oleh tipe kepribadian individu. Kepribadian introvert merupakan kesiapan individu untuk berperilaku yang tidak terlalu banyak melakukan aktivitas fisik, lebih suka terhadap teman khusus saja, cenderung lebih menyukai kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari, tidak suka mengambil resiko, banyak berfikir sebelum bertindak atau berbicara, lebih suka menutupi perasaan yang sebenarnya, teliti, sungguh-sungguh, dan konsisten.( Rosida & Astuti, 2015).

Seperti pada umumnya seseorang yang memiliki kepribadian introvert cenderung lebih senang terhadap kehidupan pribadinya. Perbedaan paling mendasar antara ekstrovert dan introvert bukan terletak pada perilakunya, namun pada sifat dasar biologis dan genetiknya. (Friedman & Schustack, 2008). Disini saya membahas tentang kepribadian introvert.

Dalam penjelasan tentang kepribadian introvert diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki kepribadian introvert sulit untuk melakukan sosialisai terhadap lingkungannya. Hal ini dapat mengganggu pribadi orang yang memiliki kepribadian introvert karena ia sulit untuk bergaul dan tidak dapat bertukar pikiran dengan orang lain. Maka dari itu tulisan kali ini akan memberikan upaya untuk seorang introvert agar dapat menjadi pribadi yang luwes dalam bersosialisasi.

Yang pertama yaitu jadilah diri sendiri. Seorang introvert harus belajar menerima diri sendiri. Dengan hal itu akan mampu mengurangi rasa grogi dan takut yang kerap bersarang di dalam kepala. Seorang introvert juga harus mengembangkan sikap percaya diri, karena ini penting dilakukan dalam dunia kerja.

Yang kedua yaitu mengenali lingkungan kerja. Seorang introvert bisa memulainya dengan berkomunikasi dengan rekan kerja, mulai berkenalan dan bersosialisasi dalam lingkungan kerja. Jadi mulailah berpikiran untuk bergaul dan terbuka dengan teman kerja agar dapat bersosialisasi dengan baik.

Yang ketiga yaitu selalu berpikiran positif. Sering muncul rasa khawatir yang berlebih bagi seorang introvert. Kelemahan ini sangat tidak bagus karena dapat memunculkan sikap menutup diri dan tidak mampu untuk menerima kritikan. Jadilah seorang introvert yang memiliki pola pikir positif dan sikap percaya diri. Jika mendapat kritikan sebisanya untuk berpikir positif. Jadikanlah kritikan tersebut untuk membantu agar mampu meningkatkan kinerja dengan lebih baik lagi.  



Referensi
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press.
Friedman, H. S., & Schustack, M. W. 2008. Kepribadian teori klasik dan riset modern. Jakarta : Erlangga.
Rosida, E. R., Astuti, T. P. 2015. Perbedaan Penerimaan Teman Sebaya Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Vol. 4. 1. Hal. 77-81. 

0 komentar:

Posting Komentar