Selasa, 26 Oktober 2021

Gambaran Keadilan J. Stacy Adams Dalam Kehidupan Organisasi

Gambaran Keadilan J. Stacy Adams Dalam Kehidupan Organisasi

Essay II Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial II

(Semester Ganjil 2021/2022)

Rahayu (20310410061)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

 

Teori keadilan awal mula dikenalkan oleh J Stacy Adam teori ini berpendapat bahwa individu membanding-bandingkan atau menyamakan masukan (input) dan keluaran (output) pekerjaan mereka dengan masukan(input) atau keluaran(output) orang lain dan selanjutnya menindak lanjuti dengan menanggapi  untuk  menghapuskan setiap ketidakadilan.(Ikhsan A dan Iskhak M, 2005).

Teori keadilan (Equity) berpandangan bahwa, input penunjang utama dalam kinerja, kemampuan dan kepuasan adalah tingkat keadilan atau ketidakadilan yang didapat seseorang dalam pekerjaan mereka (Fred Luthans, 2008: 179). Keadilan terjadi atau terlaksana saat hasil dan input seseorang sama dengan hasil dan input orang lain (Jason A. Colquitt, Jefferey A. Lepine dan Michael J. Wesson, 2009: 191). Berlandaskan  teori keadilan, apabila karyawan mempersepsikan atau menggambarkan suatu  ketidakadilan mereka dapat memperkirakan untuk memakai salah satu dari enam pilihan yaitu: memperbaiki masukan, mengkonversi keluaran, mendistorsikan persepsi mengenai diri, mendistorsi pandangan terhadap orang lain, memilih rujukan yang berbeda dan meninggalkan medan (Robbin, 2008) Teori tentang keadilan menyatakan bahwa ada dua bentuk keadilan:

1.    - Keadilan distributif, yang menekankan pada respon yang mengarah pada keadilan terhadap hasil akhir.

2.    - Keadilan prosedural, yang memusatkan pada respon yang cenderung pada keadilan aturan dan prosedur dalam perusahaan.

Literatur yang ada menunjukkan bahwa kecemasan akan prosedur atau tata cara dalam perusahaan mengacu dan mengarahkan pada penilaian keadilan yang independen atau berdiri sendiri terhadap  keadilan distributif (Lind dan Tyler, 1988 dalam Latif, 2007).

Lind dan Tyler (1988) dalam Latif (2007) merumuskan dan menyimpulkan bahwa keadilan prosedural menjadi penyebab awal dan utama keadilan distributif. Melewati adanya sistem belajar yang berlatar belakang legal, mereka memperoleh bahwa gambaran yang nampaknya atau kelihatannya muncul adalah seorang individu yang merasa cemas dengan proses, jalan interaksi hukum dan tidak terlalu dominan mencemaskan dengan adanya hasil akhir dari interaksi yang diperkirakan dan diduga oleh seorang individu.

Mereka menyimpulkan bahwa beberapa dari salah satu contoh persuasif yang paling alamiah dan natural dari sebuah nilai proses adalah situasi atau posisi dimana seorang individu bisa menerima dan memperoleh hasil akhir yang mereka inginkan dan sesuai kehendak mereka, tetapi bagaimanapun juga kurang memuaskan. Ketidakpuasan sejenis ini sulit untuk dimengerti dan jika ini di asumsikan bahwa seseorang individu merasa cemas tentang hasil akhir yang akan mereka dapatkan, tetapi lebih mudah dijelaskan dan dipahami jika hal ini di asumsikan bahwa seseorang merasa cemas akan proses dalam perusahaan. Penjelasan diatas menunjukkan bahwa keadilan prosedural sangat penting dan bahkan lebih penting dari keadilan distributif. Dengan memperhitungkan nilai dari keadilan prosedural, maka ada kecenderungan atau predisposisi bahwa perusahaan yang terikat dengan nilai dari pemeliharaan suatu keadilan, akan berperan dan bertindak untuk memastikan, membuktikan bahwa keadilan prosedural yang ada bernilai tinggi.

 

Daftar Pustaka

Putri, Ayu Eka (2018) Pengaruh Partisipasi Anggaran, Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural Serta Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Selasih Kabupaten Pelalawan. Other thesis, Universitas Islam Riau.

Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Salemba Empat.

Latif, A.B. 2007. Hubungan Antara Keadilan Prosedural Dan Kinerja Manajerial Dengan Partisipasi Anggaran Sebagai Variabel Intervening (Penelitian Terhadap Manajer Perusahaan Manufaktur Di Jawa Tengah). Tesis.  Universitas Diponegoro.

Robbins, Stephen P. dan Judge, T.A. 2006. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). Jakarta: Salemba Empat.

0 komentar:

Posting Komentar