Kamis, 28 Oktober 2021

SIKAP IKUT-IKUTAN DALAM KELOMPOK

 

Nama   : Viana Bintang Amanda Putri

NIM    : 20310410051

Untuk Persyaratan Ujian Mid Psikologi Sosial

 

MENGAPA ANDA IKUT-IKUTAN DALAM KELOMPOK SAYA ?

            Membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Meskipun batas-batas yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang pada suatu kelompok secara fisik tidak dapat dilakukan secara mutlak.

            Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Namun ia akan selalu anggap kelompoknya sebagai sumber acuan (ukuran standar) dari perilaku atau sikap individu.

            Ketika berada dalam kelompok, anda akan mencoba untuk sejalan dengan orang-orang sekitar agar anda dianggap normal oleh kelompok. Hal tersebut merupakan perilaku konformitas. Dilansir dari Simply Psychology (2016), konformitas adalah jenis pengaruh sosial yang mengakibatkan perubahan keyakinan atau perilaku untuk menyesuaikan diri dengan suatu kelompok. Perilaku konformitas berarti berubahnya perilaku individu, dan perilaku itu menyerupai perilaku dari anggota-anggota lainnya dalam suatu kelompok. Perubahan itu terjadi karena adanya tekanan kelompok dan individu bersedia melakukan perubahan perilaku karena hal itu merupakan salah satu kiat individu untuk menyesuaikan dirinya dengan kehidupan kelompok. Atau mungkin saja itu hanya kiat individu agar ia bisa diterima oleh anggota kelompok yang lain.

            Mengapa Anda mengalami konformitas? Peneliti Wei Z, Zhao Z, dan Zheng Y melalui jurnal berjudul ‘Following the Majority: Social Influence in Trusting Behavior’ menemukan bahwa orang-orang menyesuaikan diri terhadap kelompoknya memiliki alasan yang berbeda-beda. Dalam banyak kasus, alasan mencari petunjuk atau jawaban dari kelompok karena menganggap orang lain memiliki pengetahuan atau pengalaman yang lebih besar daripada Anda.

Selain itu, Anda mungkin menyesuaikan diri dengan kelompok agar tidak terlihat bodoh. Kecenderungan ini menjadi sangat kuat ketika Anda berada dalam situasi tidak yakin bagaimana harus bertindak, atau sedang menghadapi hal yang bersifat ambigu. Pada tahun 1955, Deutsch dan Gerard melakukan studi melalui The Journal of Abnormal and Social Psychology untuk mengidentifikasi dua alasan utama mengapa orang menyesuaikan diri. Alasannya yaitu pengaruh informasi dan pengaruh normatif. Pengaruh informasi terjadi ketika seseorang mengubah perilaku mereka agar menjadi benar. Ketika berada dalam situasi tidak yakin akan respon yang benar, Anda sering melihat orang lain yang lebih berpengetahuan dan menggunakan kepemimpinan mereka sebagai panduan untuk perilaku Anda.

Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi Anda melakukan konformitas:

1. Ukuran kelompok. Anda lebih cenderung menyesuaikan diri dalam situasi yang melibatkan antara tiga dan lima orang lainnya.

2. Karakteristik situasi. Anda lebih cenderung menyesuaikan diri dalam situasi ambigu di mana Anda tidak mengetahui bagaimana cara merespon.

3. Perbedaan budaya. Para peneliti telah menemukan bahwa orang-orang dari budaya kolektivis lebih cenderung menyesuaikan diri.

0 komentar:

Posting Komentar