Nama : Atika Nuryanti
Nim : 20310410064
PSIKOLOGI SOSIAL
Essay ini dutulis guna mengikuti Ujian Akhir
Semester Psikologi Sosial yang diampu
oleh Ibu Dra. Arundati Shinta, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Sekarang
ini terdapat berbagai kasus kekerasan yang terjadi yang mana kasus tersebut
merupakan manifestasi dari perilaku agresif. Perilaku agresif tersebut dapat
beruapa kekerasan secara verbal maupun non verbal baik dilakukan secara
individu maupun dilakukan secara masal (Siby, 2020).
Perilaku
agresif menutur Bandura (1973) didefinisikan sebagai sesuatu yang dipelajari
bukan perilaku yang dibawa oleh individu sejak lahir. Sedangkan menurut Dill
dan Dill (1998) perilaku agresif didefinisikan sebagai perilaku yang dilakukan
berdasarkan pengalaman serta adanya rangsangan dari situasi tertentu sehingga
menyebabkan seseorang itu melakukan tindakan agresif. Perilaku tersebut dapat dilakukan
oleh indivudu secara terencana (dirancang) dan seketika (rangsangan situasi)
yang berupa membunuh, menghukum orang lain, melukai, berkelahi, menyerang.
Perilaku
agresifitas biasanya terjadi karena perilaku yang tidak sesuai dengan
kebiasaan, budaya, agama didalam masyarakat yang mana perilaku tersebut
mencerminkan tindakan anti sosial. Perilaku agresif dapat dibagi menjadi tiga
yakni :
1.
Perilaku agresif
fisik, dimana bentuk kebencian dengan melibatkan orang lain, objek atau
binatang terluka secara fisik akibat perilaku memukul, menendang, mencubit,
merampas.
2.
Perilaku agresif
verbal dimana bentuk kebencian yang dapat melukai orang lain secara verbal
dengan menghina, melecehkan, mengejek
3.
Perilaku
relasional yakni perilaku yang berupa manipulasi dan mengancam untuk
menghancurkan hubungan serta ketentraman psikologis dengan berbohong, mengejek,
perilaku memalukan serta dengan memutuskan hubungan pertemanan.
Terjadinya
perilaku agresif dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor Biologis
dan faktor lingkungan (Mundia, 2006). Selain itu penelitian yang dilakukan oleh
Anggaswari & Budisetyani, (2016) menjelaskan bahaa faktor yang menjadi
penyebab individu mengalami gangguan emosi dan perilau yakni perlakuan orang
tua terhadap individu tersebut, dengan dampak individu akan mengalami kesulitan
dalam melakukan interaksi dengan temannya.
Perlu
adanya usaha untuk mengendalikan perilaku agresif karena perilaku agresif tidak
dapat dibiarkan dengan tujuan agar tidak muncul dampak negative pada anak yang
akan berlanjut pada dewasa. Usaha yang dapat digunakan untuk mengendalikan
terjadinya perilaku agresif pada anak yang nantinya akan muncul pada masa
dewasa yakni dengan menciptakan lingkungan yang positif salah satunya yakni
dengan menanamkan nilai nilai budaya sejak dini, yang mana nilai budaya
tersebut mampu membuat sang anak memandang hidup secara positif, merasakan dan
menyampaikan hal-hal yang menyenangkan (Atmawati, 2011).
Penanaman
nilai budaya pada anak usia dini tidak lepas dari peran keluarga dan lingkungan
terdekat dalam perkembangan anak khususnya yang berkaitan dengan nilai agama
dan moral, fisik motoric, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan seni yang
disesuaikan dengan budaya dan tradisi yang ada pada daerah setempat. Penanaman tersebut
dapat berupa, mencontohkan, pembiasaan dan bentuk cerita/dongeng yang mana dari
metode tersebut tidak lepas dari kehidupan sehari-hari (Fransiska &
Suparno. 2019).
PUSTAKA :
Atmawati, D.
(2011). Prinsip pollyanna dalam wacana dakwah (Kajian pragmatik). Kajian Lingusitik dan Sastra. 23(1),
Juni, 55-65.
Anggaswari, A.
A. A. W. D., & Budisetyani, I. G. A. P. W. (2016). Gambaran Kebutuhan
Psikologis pada Anak dengan Gangguan Emosi dan Perilaku (Tinjauan Kualitatif
dengan Art Therapy sebagai Metode Penggalian Data). Jurnal Psikologi Udayana. 3(1). 86–94.
Bandura, A.
1977. Social Learning Theory. New Jersey: Prentice – Hall, Inc.
Dill, K.E.
& Dill. J.C,.1998. Video Game Violence: A Review of the Empirical
Literature. Aggression and Violent
Behavior. Vol. 3
(4), 407–428.
Fransiska
& Suparno. 2019. Metode Penanaman Nilai Budaya Dalam Pengasuhan Anak Usia
Dini PAda Keluarga Dayak Desa. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. Vol. 10 (2).
Mundia, L.
(2006). Aggressive Behavior among Swazi Upper Primary and Junior Secondary
Students: Implication for Ongoing Educational Reforms Concerning Inclusive
Education. International Journal of
Special Education, 21, 58-67.
Siby, P.S.
(2020). Perilaku agresif. Manado Post.
4 Nov. Retrieved on June 27, 2021 from: https://manadopost.jawapos.com/opini/04/11/2020/perilaku-agresif/
Solochah,
N. 2020. Storytelling Untuk Mengatasi
Perilaku Agresif ANAK . Jurnal Psikologi
Islam. Vol 11 (2).
Susanto.
2011. Memahami Perilaku Agresif : Sebuah Tinjauan Konseptual. Informasi. Vol 16 (3).
0 komentar:
Posting Komentar