Selasa, 29 Juni 2021

ATASI PERILAKU PASIF-AGRESIF UNTUK MENCEGAH KEGAGALAN ORGANISASI

 

ATASI PERILAKU PASIF-AGRESIF UNTUK MENCEGAH KEGAGALAN ORGANISASI

 

Ujian Akhir Semester Psikologi Sosial

(Semester Genap 2020/2021)

 

Vanya Mareta Uli Pasaribu (20310410021)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A

 



Seseorang dengan perilaku pasif-agresif mungkin tampak menyenangkan dan mendukung, tapi mereka dapat menusuk dari belakang, melemahkan, dan melakukan sabotase. Terkadang mereka memberikan pujian positif dan umpan balik ,tapi kemudian mengambil tindakan untuk melemahkan. Perilaku pasif-agresif dalam setiap organisasi seperti sebuah racun karena dapat membahayakan dan bahkan perilaku pasif-agresif karyawan telah mempengaruhi kegagalan organisasi 30% (Appelbaum & Roy-Girard, 2007).

Pasif-agresif adalah semacam mekanisme pertahanan diri, terutama ketika individu harus menghadapi sosok unggul yaitu pemimpin, pasangan, atau koleganya. Dalam angkatan kerja, karyawan pasif-agresif menganggap angka tersebut negatif dan bermusuhan. Namun, mereka berperilaku tidak tegas di depan pemimpin. Pada awalnya, orang tersebut setuju untuk menyelesaikan tugas terutama di depan pemimpin, tetapi mereka menolak secara agresif untuk melaksanakan tugas ketika pemimpin pergi.  Mereka agresif karena harus melepaskan amarahnya.  Orang tersebut menyerang pemimpin secara tidak langsung melalui tugas-tugas yang diabaikan dan mengecewakan pemimpin. Untuk meningkatkan harga diri dan juga untuk menutupi kemalasan, orang tersebut membuat cerita yang tampaknya logis yaitu menyalahkan orang lain atas tugas-tugas dan kegagalanya. Ketika pemimpin kesal dan rekan kerja sengsara, karyawan pasif-agresif merasa dia mampu mengendalikan situasi dan menjadi puas.  (Shinta  A., dkk, 2016).

Perilaku pasif-agresif dikategorikan sebagai perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang memiliki dua dimensi yaitu organisasi vs interpersonal, dan memiliki dampak serius vs dampak kecil. Contoh  perilaku penyimpangan yang menyebabkan kerusakan serius pada tingkat organisasi adalah menyabotase peralatan, berbohong tentang jam kerja, dan mencuri dari perusahaan.  Contoh  perilaku penyimpangan yang merusak hubungan interpersonal di antara karyawan adalah pelecehan dan membahayakan rekan kerja. Perilaku tersebut merupakan perilaku agresi yang sangat berbahaya dan menimbulkan kerusakan serius serta akan merusak organisasi. (Shinta  A., dkk, 2016). Psikolog sosial mendefinisikan agresi sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk merugikan individu lain yang tidak ingin dirugikan (Siby, P.S., 2020).

Keberadaan karyawan pasif-agresif dalam organisasi, pada kenyataannya, tidak kebetulan.  Sebenarnya mereka memiliki kualitas kerja yang baik. Mereka mengembangkan pasif-agresif karena mereka berada di bawah tekanan kerja dan juga bekerja di organisasi pasif-agresif (Shinta  A., dkk, 2016). Oleh karena itu pemimpin harus mengembangkan organisasi yang baik dan pemimpin harus berubah terlebih dahulu dan menjadi model yang baik bagi karyawan. Pemimpin dapat memotivasi karyawan melalui kemampuannya untuk berubah. Karena berdasarkan prinsip Pollyanna otak memproses informasi yang menyenangkan dengan cara lebih cepat dan tepat dari pada informasi yang tidak menyenangkan. Matlin dan Stang (dalam  Atmawati, 2011) memberikan bukti bahwa orang lebih senang dengan rangsangan positif dan menghindari rangsangan negatif. Memberikan motivasi pada karyawan melalui kemampuan untu berubah menunjukan bahwa prinsip Pollyanna telah diterapkan, yakni pemimpin menyampaikan hal yang menyenangkan. Hal yang menyenangkan itu diketahui dari kemampuan pemimpin untuk berubah.

 


DAFTAR FUSTAKA

Atmawati, D. (2011). Prinsip pollyanna dalam wacana dakwah (Kajian pragmatik). Kajian Lingusitik dan Sastra. 23(1), Juni, 55-65.

Shinta, A., Rohyati, E., Handayani, D. & Widiantoro, W. (2016). Maximizing the passive-aggressive employees’ performance. ASEAN Seminar, Psychology Faculty, Muhammadiyah University in Malang, February. Retrieved on June 29, 2021 from:  https://mpsi.umm.ac.id/files/file/647-651%20Arundati%20Shinta,%20Eny%20Rohyati,%20Wahyu%20Widiantoro,%20Dewi%20Handayani.pdf

Siby, P.S. (2020). Perilaku agresif. Manado Post. 4 Nov. Retrieved on June 29, 2021 from: https://manadopost.jawapos.com/opini/04/11/2020/perilaku-agresif/


0 komentar:

Posting Komentar