Senin, 28 Juni 2021

Rusaknya Kesehatan Mental Dari Perilalu Bullying

UJIAN AKHIR SEMESTER



PSIKOLOGI SOSIAL

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta,  MA


Ridhwan Fajar

(20310410028)


Fakultas Psikologi


Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar mtidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman sepermainan dan masyarakat. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing-masing. Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian seorang remaja.

Bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris. Bullying berasal dari kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yang lemah. Beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang seringkali dipakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying di antaranya adalah penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau intimidasi .

Menurut barbara Coloroso  : “Bullying adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan terror. Termasuk juga tindakan yang direncanakan maupun yang spontan bersifat nyata atau hampir tidak terlihat, dihadapan seseorang atau di belakang seseorang, mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak.

Dampak buruk terhadap tindakan ini adalah gangguan mental, mulai dari sensitif, rasa marah yang meluap-luap, depresi, rendah diri, cemas, kualitas tidur menurun, keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri. Menggunakan obat-obatan terlarang. Tidak semangat berangkat ke sekolah. Prestasi belajar menurun. Menarik diri dari lingkungan sosial sehingga tidak bisa berinteraksi dengan orang lain. Menjadi perundung juga (bully-victim) atau melakukan balas dendam. Korban bullying pun kerap merasa tidak aman, terutama saat berada di lingkungan yang memungkinkan terjadinya perundungan. Dampak di atas kemungkinan besar akan terbawa hingga mereka dewasa.

Berikut cara untuk mengatasi perilaku bullying adalah dengan tetap percaya diri dan hadapi tindakan bullying dengan berani. Menyimpan semua bukti bullying yang bisa di laporkan, kepada orang dewasa yang dekat dan kalian percaya, seperti guru, jika guru adalah pelaku, laporkan ke orang tua, jika perlu melaporkan ke aparat penegak hukum, dalam hal ini Polisi. Jangan pernah takut untuk berbicara atau melaporkan, meskipun diancam oleh pelaku, karena, mengancam juga merupakan tindakan kriminal. Berbaur dengan teman-teman yang membuat percaya diri dan selalu berpikir positif.


Daftar pustaka : 

http://ubaya.ac.id/2018/content/interview_detail/85/Bullying--Masalah-Sederhana-Yang-Tak-Bisa-Dipandang-Sebelah-Mata.htm 


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://osf.io/ec8na/download/%3Fformat%3Dpdf&ved=2ahUKEwidpdbKibzxAhXxjuYKHX3RAw8QFjABegQIAxAC&usg=AOvVaw2msQPCs8Hxk6oM5arFntCx&cshid=1624946936350 


https://jovee.id/dampak-bullying-terhadap-kesehatan-mental-dan-fisik-anak/ 


0 komentar:

Posting Komentar