Rabu, 09 Juni 2021

Tumbuhkan Semangat Tolong-Menolong Di Masa Pandemi Covid-19

 

TUMBUHKAN SEMANGAT TOLONG-MENOLONG DI MASA PANDEMI COVID-19

Oleh :

Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani

20310410048

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta MA.

 



    Terhitung sudah hampir satu tahun lebih, dunia digemparkan dengan pandemi covid-19 yang entah kapan akan berakhir. Pandemi covid-19 yang menimbulkan banyak kesulitan di berbagai lapisan masyarakat tanpa terkecuali ter-khusus untuk kalangan menengah kebawah.

    Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 yang lama kita kenal dengan sebutan pandemic covid-19 ini, memukul banyak sendi kehidupan masyarakat.

    Banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarga tercinta karena terkena covid-19, banyaknya usaha sektor informal, bisnis rumahan, pekerja lepas, bahkan hingga sektor pariwisata. Barang serta jasa yang mengalami kesulitan dan kerugian besar, karena imbas pandemi covid-19.

    Melihat situasi bangsa Indonesia saat ini, ada baiknya kita ikut peduli terhadap sesame. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, terlebih kepada orang-orang yang membutuhkan  pertolongan kita.

    Mungkin sebagian orang menganggap remeh ketika kita memberikan sesuatu yang tidak seberapa kepada orang yang membutuhkan. Pertolongan tidak melulu perihal memberi materi, melainkan bisa member sebuah sapaan entah sekedar menanyakan kondisi melalui pesan singkat di tengah masa karantina mandiri, memberikan dukungan serta semangat kepada mereka yang positif covid-19, hingga membantu kebutuhan pokok bagi mereka yang terdampak pandemi ini.



    Apa pun bentuknnya, kepedulian kita terhadap sesama amat sangat berguna di masa pandemi seperti sekarang ini. Sampai saatnya tiba, bangsa Indonesia bisa melalui ujian ini dan kembali menjalani kehidupan normal sehari-hari.

    Disamping itu, akibat yang ditimbulkan dari pembatasan interaksi sosial, tentunya berakhir dengan penurunan drastis pendapatan masyarakat, terlebih kepada pedagang kaki lima. Di lain sisi, tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup atas diri sendiri bahkan anggota keluarga, akan menjadi tanggung jawab sosial yang harus dipenuhi.

    Sasaran bantuan yang akan kita berikan kepada masyarakat juga harus diperhatikan, artinya kita memberikan kepada masyarakat yang berhak untuk menerima. Dengan kita memberikan bantuan yang tidak seberapa, diharapkan bisa meringankan beban hidup masyarakat yang terdampak pembatasan interaksi akibat adanya penyebaran pandemic covid-19.

    Ada tiga aspek yang harus kita perhatikan pada saat akan memberikan bantuan kepada sesama.

- Pertama, aspek kesehatan, yaitu dengan melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan penyebaran covid-19.

- Kedua, aspek sosial kemasyarakatan, dengan mengumpulkan bantuan dari berbagai pihak untuk disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.



- Ketiga, prioritaskan penyaluran bantuan pada masyarakat golongan menengah kebawah dan masyarakat yang terimbas atau terkena dampak langsung dari kebijakan pembatasan interaksi sosial, sehingga sulit bagi mereka untuk mencari penghasilan.

    Karena untuk situasi saat ini, masalah kesulitan ekonomi bagi masyarakat dapat menimbulkan masalah sosial yang mengarah pada tindak criminal, seperti maraknya kasus pencurian, perampokan bahkan penipuan yang diakibatkan kesulitan perekonomian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Dengan kita saling tolong-menolong terhadap sesama, masyarakat Indonesia dapat melalui pandemi covid-19 dengan baik. Tidak hanya satu dua orang saja yang ingin berbagi di masa pandemi seperti ini, semua orang lapisan masyarakat ingin bergerak, bersatu, dan saling membantu untuk melawan covid-19 dengan apapun yang mereka punya. Karena bantuan sekecil apapun tentu akan sangat berarti bagi siapa pun yang membutuhkan.


    Dan mungkin banyak orang yang menanggap bahwa berbagi hanya bisa dilakukan saat kita punya banyak uang. Anggapan ini tentu tak sepenuhnya salah. Karena berbagi tidak diukur dari seberapa besar nominal yang kita berikan, melainkan soal ketulusan hati saat kita membantu sesama.

0 komentar:

Posting Komentar