Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Rabu, 30 November 2022

 

Peran Perempuan yang Gemar Membaca dan Menulis

Essay Prestasi 1

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

 

Rifa Rufianti (20310410053)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Gambar 1. Foto diri. 

Perempuan memiliki peran yang kompleks dalam kehidupan. Tak jarang, perempuan dituntut untuk berperan secara ganda. Misalnya kemampuan memanajemen dalam mengatur atau mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anaknya. Sesuai dengan kodratnya, perempuan sebagai ibu yang mengandung, melahirkan, dan merawat anaknya bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya (Masitoh, Gussevi, & Tabroni, 2021). Ibu adalah tempat anak-anaknya bertanya banyak hal karena ibu merupakan madrasah pertama anak-anaknya. Maka, ibu dituntut selalu bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan anaknya karena anak mempersepsikan bahwa ibu tahu semuanya. Namun, tak jarang banyak ibu yang justru mengabaikan anaknya yang rajin bertanya banyak hal. Padahal pertanyaan yang dilontarkan anak merupakan proses belajar, tetapi ibu kurang menyadari ini.

Perempuan sangat diharapkan memiliki wawasan yang luas agar ia bisa memberikan penjelasan yang memuaskan kepada anak-anaknya. Wawasan ini bisa diperoleh melalui kegiatan membaca. Membaca dedefinisikan sebagai upaya untuk membuka jendela. Sehingga membaca merupakan sebuah kegiatan untuk memperoleh ilmu. Membaca secara harfiah didefinisikan sebagai kegiatan membaca tulisan di buku cetak (Alpian & Ruwaida, 2022). Oleh karena itu, perpustakaan selalu identik dengan buku-buku, dunia literasi, dan aktivitas membaca. Karena dengan membaca seseorang bisa menambah wawasan dan ilmu, perempuan yang melek literasi sangat berguna di dunia pendidikan untuk menunjang kemajuan zaman dan mengangkat martabat suatu bangsa.

Selain membaca, ada pula metode untuk menambah wawasan yaitu dengan menulis. Dengan menulis kita akan paham akan potensi diri, kemampuan, dan pemahaman. Dengan menulis kita akan mampu mengembangkan gagasan karena menulis menuntut seseorang untuk membaca, menalar, dan menghubungkan fakta atau ide tulisan. Selain itu, menulis juga akan membuat kita banyak menyerap, mencari, dna menguasai informasi yang berhubungan dengan topik yang ditulis (Pratiwi, 2018). Dalam hal ini, saya telah berkontribusi dalam Lomba  Karya Tulis yang diselenggarakan oleh Harian Kompas dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tema Lomba ini yaitu “Inspirasi Perempuan Indonesia”. Tema ini membuat saya tertarik untuk berkontribusi dalam lomba ini. Dengan mengikuti lomba menulis ini saya ditantang untuk mencari sumber referensi dan bacaan. Selama proses membaca itu, saya tertarik pada topik perempuan yang melek literasi akan membentuk generasi emas penerus bangsa. Oleh karena itu, dalam lomba Karya Tulis ini saya mengangkat judul “Kemajuan Peradaban: Perempuan Melek Literasi Siap Mencetak Generasi Emas”.

Kesimpulannya, sebagai seorang perempuan yang menjadi ibu dan calon ibu kelak harus memiliki wawasan yang luas agar mampu mendidik anak dengan cara sederhana sekalipun. Misalnya dalam menjawab pertanyaan anak yang mungkin aneh. Namun, dengan kemampuan ibu dalam menulis maka semua jawaban anak bisa dijawab ibu dengan penalaran yang logis dan mudah dipahami anak pada usianya. Sangat disayangkan jika ibu justru memarahi atau mengabaikan anak yang suka bertanya semua hal. 


Gambar 2. Poster Lomba Karya Tulis. 


Gambar 3. Bukti ikut Lomba Karya Tulis. 

 

DAFTAR PUSTAKA

Alpian, A., & Ruwaida, H. (2022). Pengoptimalan peran perpustakaan sekolah dalam menumbuhkan minat baca siswa di sekolah dasar. Jurnal basicedu, 6(2), 1610-1617.

Masitoh, S., Gussevi, S., & Tabroni, I. (2021). Peran wanita karir dalam pendidikan anak. Pedagogie: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 2(2), 109-123.

Pratiwi, N. W. E. S. (2018). Kemampuan siswa kelas viii b smp negeri 1 torue dalam menulis teks berita. Jurnal Bahasa dan Sastra, 3(4), 2302-2043.

 

Jumat, 11 November 2022

PEREMPUAN PERANNYA DI DUNIA PENDIDIKAN KESEHATAN






    Pada saat ini pemerintah terus melakukan pembangunan di segala aspek kehidupan manusia tidak terkecuali aspek kesehatan masyarakat sebagaimana yang sudah diamanatkan dalam Millenium Develoment Goals (MDGs). Salah satu misi pembangunan kesehatan Indonesia dalam rentang waktu 2015-2019 adalah mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera (Kementerian Kesehatan RI, 2015). 

    Hal ini tercermin dari Sembilan agenda prioritas yang dikenal NAWA CITA, salah satu diantaranya adalah meningkatkan kualitas hidup manusia. Dalam menjalankan misi pembangungan kesehatan, Kementerian kesehatan telah menetapkan dua tujuan yang harus dicapai dalam periode 2015-2019 yaitu; 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap dalam perlindungan sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia. 

    Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang harus dicapai adalah; 1) menurunkan angka kematian ibu dari 359 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) (SP, 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 KH (SDKI, 2012); 2) menurunkan angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 KH, 3) menurunkan persentase BBLR dari 102% menjadi 8%; 4) meningkatkan upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayan kegiatan promotif dan preventif dan; 5) meningkatkan upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
Pembangunan yang sesungguhnya senantiasa menempatkan manusia sebagai titik sentral perhatian atau sebagai subjek yang berperan aktif, sehingga pembangunan mempunyai ciri dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam konsep ini pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam semua proses dan kegiatan pembangunan (Sulaeman, 2012).

    Selain unsur partisipasi masyarakat, pelaksanaan pembangunan kesehatan perlu didukung oleh sains dan teknologi yang canggih dan modern. Oleh karena itu, peran ilmuwan sebagai pencipta dan pengembang ilmu pengatahuan dan teknologi kesehatan sangat diperlukan. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana peran ilmuwan dalam mengambangkan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi kesehatan masyarakat. Saat ini, sosok ilmuwan yang akan dibahas adalah ilmuwan wanita yang sesungguhnya memiliki peranan penting dalam pengembangan teknologi kesehatan yang bermanfaat untuk masyarakat.

    Permasalahan kesehatan masyarakat cukup kompleks dan meliputi segala siklus kehidupan manusia. Dalam hal ini, permasalahan kesehatan tidak cukup hanya mengandalkan pemikiran ilmuwan laki-laki, dibutuhkan sentuhan pemikiran ilmuwan wanita. Pemikiran wanita dibutuhkan untuk memperkaya sudut padang dalam sains, mendorong inovasi untuk mengatasi masalah perempuan, serta mencegah munculnya pandangan sains yang bias gender (Utomo, 2016). Namun sayangnya, peran ilmuan wanita masih kurang, hal ini terlihat dari pernyataan Sastia Prama Putri, dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagaimana dikutip oleh Utomo (2016), Jumlah peneliti perempuan Indonesia 30% dari total peneliti yang ada. Oleh karena itu, perlu didiskusikan lebih dalam lagi pentingnya peran ilmuwan wanita dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang kesehatan masyarakat agar intervensi permasalahan kesehatan masyarakat tepat sasaran dan sesuai target pembangunan kesehatan masyarakat yang telah ditetapkan.

Oleh: Agung Saprianto (20310410040)
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Peran Pendidik dalam Perkembangan Motorik Halus Anak

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi
(Semester Ganjil 2022/2023)

Nur Alfiyah (20310410062)
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi 
Univesitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Usia 4-6 tahun merupakan masa peka yang penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan. Pengalaman yang diperoleh anak dari lingkungan termasuk stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa akan mempengaruhi kehidupan anak dimasa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan upuya yang mampu memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat anak. 

Pertumbuhan keterampilan motorik, baik motorik kasar dan motorik halus pada anak tidak akan berkembang melalui kematangan saja, melainkan juga keterampian itu harus dipelajari. Perkembangan keterampilan motorik dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mencakup kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktik, model yang baik, bimbingan, motivasi, harus dipelajari secara individu dan sebaiknya keterampilan dipelajari satu demi satu. Keterampilan motorik halus anak dilakukan melalui tangan dengan menggunakan alat atau media kreatif seperti kuas, pensil, kertas, gunting, tanah liat, plastisin, busa dan lain-lain. Dengan menggunakan media kreatif tersebut anak dapat melaksanakan kegiatan yang dapat melatih otot-otot tangan dan koordinasi mata, pikiran, dan tangannya (Masniwati, 2019).

Sumantri (dalam Masniwati, 2019) mendefinisikan motorik halus sebagai pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otor kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek. Motorik halus merupakan gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, tetapi membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baik gerakan motorik halus pada anak, dapat mengoptimalkan potensi pada diri anak.

Gambar 1

Ada banyak cara untuk melatih motorik halus anak, salah satunya yaitu menggunakan batok kelapa. Caranya, masing-masing anak memegang dua batok kelapa, kemudian anak membuat sebuah ketukkan sesuai intruksi guru/pendamping. Selain melatih motorik halus, kegiatan ini juga melatih fokus dan konsentrasi anak, serta melatih koordinasi sensomotorik.

Gambar 2

Selain menggunakan batok kelapa, melatih motorik halus juga bisa melalui kegiatan meronce. Melalui kegiatan meronce juga dapat mengajarkan kepekaan anak terhadap pola. Seperti gambar di atas, anak meronce sedotan sesuai urutan warna yang diinstruksikan oleh guru/pendamping. Selain itu, meronce juga melatih kesabaran dan konsentrasi anak.


Gambar 3

Selanjutnya yaitu melatih motorik halus anak dengan membuat adonan playdough. Dalam proses pembuatannya, anak belajar untuk mengikuti intruksi guru/pendamping terkait langkah-langah pembuatan playdough, meningkatkan kreativitas anak, serta anak akan mengenal tekstur yang berbeda-beda dari setiap bahan.




Daftar Pustaka

Masniwati. (2019). Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui permainan kreatif pada kelomok B TK Dharma Wanita Kotaraja Kecamatan Sikur. Nusantara: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial. 1(1), 103-120.






PERAN PEREMPUAN DALAM MEMBERIKAN EDUKASI PADA ANAK

 PERAN PEREMPUAN DALAM MEMBERIKAN EDUKASI PADA ANAK

Essay Ujian Tengah Semester

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Lilian Diva Ramadhani (20310410014)

Dosen Pengampu: Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakata 


Perempuan merupakan madrasyah pertama bagi anak. Maka perempuan mempunyai peran penting terhadap keberlangsungan pendidikan anak masa pendemi dan memasuki era proses belajar yang baru. Sehingga perempuan juga harus melek teknologi dimasa pendemi untuk dapat mendampingi anak belajar dari rumah. Beberapa penelitian yang menunjukan betapa pentingnya peran perempuan dalam keluarga. Surpa3 menyatakan bahwa orang tua memegang peran penting dalam keberlangsungan hidup keluarga. Maka orang tua selain berkewajiban menenuhi kebutuhan lahir batin anak, orang tua juga beperan penting dalam mengembangkan dan tingkat kualitas moral, etika, akhlak pendidikan dan agama anak. Dalam hal ini ibu juga mengambil peran yang dipenuhi yaitu memberikan perhatian, kasih saying terhadap anak sejak mulai berada didalam kandungan.


Peran perempuan dalam kehidupan keluarga adalah mengatur segala urusan kebutuhan rumah tangga, terlebih memberikan kasih sayang terhadp anak-anaknya. Soetrisno dalam Aisyatin15 mengatakan, perempuan dituntuk untuk memiliki sikap mandiri, disamping memiliki kebebasan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat yang dimilikinya perempuan juga dituntut berperan sebagai actor, dan perempuan dituntut untuk tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan. Pendidikan merupakan kebutuhan setiap anak, maka dalam pendidikan anak. Perempuan (ibu) berperan penting untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Karena ibu merupakan mahluk yang memiliki kasih sayang erat dan kedekatan emosional kuat terhadap anak meskipuan keikut sertaan laki-laki (ayah) tidak dapat kita abaikan. Namun pada kenyataanya pada masa pendemi covid-19 perempuan lebih banyak mengambil peran sebagai ibu sekaligus guru bagi anaknya dirumah dibanding laki-laki. Perempuan (ibu) mempunyai peran dalam mendidik anak-anaknya. Dalam hal ini ada tiga peran perempuan dalam mendidik anak.

a. perempuan (ibu) berperan untuk memenuhi kebutuhan anak. Karena sering kali anak ketergantungan pada ibunya sejak usia dini hingga dewasa. Maka perempuan sebagai tempat yang paling tepat bagi anak untuk berkomunikasi secara terbuka. 

b. Perempuan (ibu) berperan untuk memberikan contoh yang baik terhadap anak. Karena anak menjadikan ibu sebagai salah satu tauladan dalam kehidupannya. Sehingga anak mengadopisi setiap perilaku orang tuanya baik yang berbentuk nilai-nilai yang disampaikan orang tua dengan melalui metode nasehat ataupu bentuk perilaku secara langsung , sebagai cerminan bagi anak dalam berperilaku. Maka dalam hal ini ibu harus mampu menjadi tauladan yang baik untuk anaknya. Karena ini sangat penting dalam pembentukan karakter anak. 

c. perempuan (ibu) berperan memberikan stimulasi upaya pertumbuh kembangan anak. Karena ibu berperan penting dalam memberikan ransangan yang baik untuk membentuk karakter anak secara psikologis maupun sosiologis. Wabil khusus ketika anak dalam masa keemasan peran ibu sangat diperlukan untuk menningkatan motivasi anak dalam belajar dirumah.



Perempuan sebagai mahluk yang mulia karena ia menduduki posisi sebagai ibu. Maka ibu yang pandai dan bijaksana akan menciptakan kebahagian anak dari kecil hingga dewasa. Ibu mempunyai peranan penting dalam membina moral dan mental anak.24 Dalam pendidikan mental anak pada masa pendemi covid-19 orang tua adalah sekolah pertama yang akan memenuhi kebutuhan kasih sayang anak. Karena kasih sayang orang tua adalah modal utama dalam proses pendidikan anak dimasa pendemi. Maka peran ibu sangat dibutuhkan dalam hal ini, dimana ditengah pendemi anak jauh dari temanteman bermainya disekolah maupun diluar sekolah. Karena tuntutan anak harus diam dirumah dirumah tanpa teman-temannya dan meninggalkan aktivitas yang biasanya dilakukan diluar. Maka ini yang terkadang membuat anak merasakan bosan, capek dan lain sebagai. Sehingga dalam kedaaan yang demikian perempuan sebagai ibu harus mampu menjadi guru yang terbaik bagi anaknya dirumah selama masa pendemi untuk menjaga keberlangsungan pendidikan anak dimasa pendemi. Dengan ikut serta membantu anak untuk memahami materi yang diberikan guru disekolah dan membantu anak anak dalam mengerjakan PR yang diberikan guru sekolah anak.Disamping itu ibu harus tetap memotivasi anak untuk tetap belajar dengan semangat.


Perempuan dalam sebuah keluarga memiliki peran dan tanggung jawab yang tidak mudah. Selain tugas mereka harus menyiapkan diri agar bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mengikuti tanggung jawab lain beruba tanggung jawab punuh atas anak-anak mereka baik itu jasmani, kasih sayang serta tidak kalah pentingnya yaitu memenuhi kebutuhan akan penddidikan anak-anaknya. Pemenuhan atas pendidikan anak tidak hanya sekedar memberikan anak kesempatan untuk belajar serta disekolahkan melainkan peran perempuan dalam pendidikan dalam keluarga secara garis besar yaitu perempuan sebagai pendidik, bagaimanapun kesebukan perempuan pendidikan tidak boleh dilupakan. Selain itu juga perempuan juga sebagai pelindung dan pemelihara, perempuan ialah sebagai dasar dari pendidikan anak. Salah satu tugas nya itu membuat anak lebih dewasa dan mandiri, juga mngajarkan kepada anak mana yang baik dan mana yang salah, agar dalam keadaan zaman yang semakin berkembang pun si anak tetap dapat memilah mana yang baik mana yang salah.

Begitu pentingnya perkembangan partisipasi dari perempuan terhadapperkembangan dunia pendidikan, dan juga peningkatan pengetahuan bagi kelompok masyarakat kaum wanita, karena perempuan (Ibu) ialah “sekolah” bagi anak-anak mereka. Pendidik yang paling pertama dan utama dalam kerluarga, bahkan perempuan dapat menjadi indicator kekuatan seuatu bangsa. Perempuan tidak hanya peduli terharap dirinya saja, tapi juga pada anak-anaknya. Tuntutan perkembangan zaman dan teknologi membuat perempuan lebih bertindak kreatif dan inovatif untuk mempertahankan pendidikan di Indonesia agar menjadi efektif meskipun dengan adanya perkembangan zaman.


REFERENSI:

Indah, I. (2013). Peran-peran perempuan dalam masyarakat. Academica, 5(2)

Kamila , Aisyatin (2020). Peran Perempuan Sebagai Garda Terdepan Dalam Keluarga Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 01 No. 02, Juli 2020.

Nur Wahib, Solehuddin. (2020). Peranan Perempuan Dalam Pembinaan Mental Spiritual Generasi Bangsa Dalam Perspeksif PendidikanIslam

Wanita Sebagai Pembentuk Karakter Anak

 WANITA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi

Semester Ganjil (2022/2023)

Setya Pramudi (20310410032)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, M.A.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karaker yang mempelajari tentang pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter merupakan proses kegiatan  yang  mengarah pada pengembangan budi pekerti, karakter dan keterampilan.

            


Pendidikan karakter sangat penting bagi bangsa Indonesia terutama pada generasi muda saat ini, karena peran dari generasi muda ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadapkehidupan masa depan sebuah bangsa.  Dasar dari pembentukan karakter pada diri seseorang adalah dengan adanya pendidikan karakter. Dengan adanya pendidikan karakter, bisa mengetahui atau menguatkan identitas dari individu tersebut. Selain itu, pendidikan karakter ini juga memiliki tujuan untuk membentuk individu tersebut menjadi lebih baik.


salah satu pembentuk karakter terbaik adalah di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat

keluarga adalah tempat belajar pertama setelah kita lahir di dunia ini, dimana karakter orangtua lah yang menjadikan cetakan anak di masa mendatang, oleh karena itu sebagai pengasuh dan perawat anak yang bersinggungan langsung yaitu figur seorang ibu. baik secara emosi maupun etika


Peran Perempuan Dalam Pendidikan Indonesia

 

Peran Perempuan Dalam Pendidikan Indonesia

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Rahayu  (20310410061)

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

 

Pada zaman sekarang atau biasa yang dikenal dengan zaman modern, merupakan zaman dengan keadaan yang serba praktis, serba cepat, instan, dan menggunakan alat-alat canggih. Hal ini pun juga terjadi pada dunia pendidikan yang ada di Indonesia pada saat ini. Perempuan memiliki peranan penting dalam pendidikan di Indonesia. Pada era modern kini harus dituntut serba canggih dan harus mengikuti perkembangan zaman. Teknologi pun sudah menjadi pelengkap dalam dunia pendidikan. Peran perempuan dalam hal ini sangat penting yaitu untuk mengarahkan para peserta didik nya agar tidak salah dalam memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan, kenapa harus perempuan karena di dalam sifat perempuan memiliki jiwa pantang menyerah dan penyabar. Tetapi pada kenyataannya peran perempuan dalam dunia pendidikan masih rendah.

Dalam dunia pendidikan perempuan memiliki peran yang sangat penting. Banyak orang yang memiliki persepsi bahwa dalam dunia pengetahuan adalah milik kaum adam. Seolah kaum wanita tidak memiliki peran apa-apa dalam bidang ilmu pengetahuan. Padahal yang kita tahu melihat dari sejarah banyak sekali wanita yang berperan penting dalam pegembangan ilmu pengetahuan. Karena pada dasarnya definisi pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu-individu baik itu laki-laki maupun perempuan untuk melaksanakan nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaa, serta bentuk ideal kehidupan dalam melaksanakan kehidupan yang lebih efektif (Wahab, 2007).


Gambar 1. Edukasi pentingnya PBHS di SD SMP Satu Atap Seraya Marannu.


Seiring berkembangnya zaman, peran perempuan mengalami perubahan. Di masa lalu, perempuan hanya berperan di lingkup rumah tangga saja, namun masa kini selain sebagai ibu rumah tangga, perempuan dapat berperan menjadi pengacara, guru, pengusaha, politikus, pemberdayaan masyarakat, sehingga lingkungan interaksi perempuan menjadi sangat luas. Mereka tidak lagi difungsikan sebagai ibu bagi anakanaknya, istri bagi suaminya, dan anak bagi orang tuanya, juga difungsikan sebagai mitra kerja di dunia karirnya. Ruang kreativitas perempuan yang awalnya sedikit tertutup menjadi terbuka. Sehingga, perempuan mampu melebarkan sayap untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat yang diinginkan, dengan tidak mengorbankan tanggung jawab domestiknya. Peran perempuan menjadi modal suatu pengembangan masyarakat. Dilihat secara definisi, pengembangan masyarakat yaitu metode meningkatkan kualitas hidup seseorang yang berpengaruh terhadap proses-proses kehidupannya.8 Dengan kata lain, pengembangan masyarakat dapat memperbaiki kondisi kehidupan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

 


Gambar 2. Penyuluhan buat ibu PKK tentang cara pemijatan anak yang benar.

 

Sebagai  generasi muda banyak sekali upaya yang bisa kita jalani demi pendidikan bangsa ini sebab kita merupakan  kunci utama gerbang awal merdeka belajar untuk memeratakan pendidikan demi menciptakan generasi- generasi emas bangsa indonesia. Dimana generasi muda pula memerlukan dukungan dari pemerintah sebab bila kita bekerja sama maka kita semua pasti bisa menciptakan kekuatan yang jauh lebih besar buat menanggulangi masalah pendidikan di indonesai ini, tampa adanya kolaborasi antar generasi muda maka keingina untuk mercapai tujuan pemerataan pendidikan dengan baik sulit untuk dicapai. jika kita hanya diam saja, maka untuk mencapai kemajuan suatu pendidikan itu sulit untuk kita capai.  Kita wajib turut andil dalam pemerataan pendidikan kita sebagai generasi muda bisa turut berpartisipasi menyebarkan ilmu tampa memandang sebelah mata sasaran yang hendak kita tuju. 


            Gambar 3. Mengajar anak SMP di pelosok desa.

 

Daftar Pustaka

Nurul Aen, PERAN PEREMPUAN DALAM PENDIDIKAN ANAK DIMASA PENDEMI COVID-19, Qawwam Vol. 15, No. 2 (2021).

Sihabussalam, Pengoptimalan Sobat Mengajar sebagai Gerakan Sosial Pendidikan dalam Membangun Pendidikan di Daerah Tertinggal, Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No. 3, Maret 2020.

Syifa Evania Farin, PERAN PEREMPUAN DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA ZAMAN MODERN, Seri Publikasi Pembelajaran Vol 1 No 2(2021): Ilmu Politik.

Zainuddin Abdullah, PERAN PEREMPUAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN PERSPEKTIF HAMKA, Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam Vol. 4, No. 01, 2021.

PERAN PEREMPUAN DALAM PENDIDIKAN DI ZAMAN MODERN

 PERAN PEREMPUAN DALAM PENDIDIKAN DI ZAMAN MODERN


Essay Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Indri Valeni

NIM : 20310410050

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta





    Pendidikan merupakan tempat menuntut ilmu, bahkan sebagian dari masyarakat melemparkan seluruhnya tanggungjawab kepada lembaga sekolah. Oleh karena itu, dalam kondisi seperti itu, sistem pendidikan harus mengalami reformasi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan umat manusia dalam menghadapi tantangan yang terus berubah. Melihat dari perkembangan zaman teknologi terus berkembang, hal ini juga memiliki dampak pada dunia berpendidikan, dalam hal banyak pembelajaran yang berkembang, mulai dari menggunakan media eketronik dan perangkat digital lainnya. Hal ini juga yang menyebabkan para orang tua menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab anak mereka kepada lembaga sekolah, dikarena kan mereka yang kebanyakkan tidak terlalu mengerti tentang teknologi dan media pembelajaran yang menggunakan perangkat digital.

    Pada zaman yang semakin canggih pada zaman yang sekarang ini, semua hal bisa dilakukan secara online dan serba instan. Beberapa ahli mengatakan sudah banyak beberapa perubahan dalam proses pembelajaran peserta didik. Dalam penggunaan teknologi digital ini tidak selalu memberi hal yang positif ada banyak dampak negatif, menimbulkan gangguan mental, menganggu relasi, dan memicu kejahatan.

    Berkaitan dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, waktu terus mengalami perubahan, masyarakat sekarang membutuhkan peran perempuan di segala aspek, baik itu sosial ekonomi ataupun pendidikan.

    Di negara Indonesi sendiri pembagian kerja antara laki-laki maupun perempuan sangat menggambarkan peran perempuan. Tujuan awal dari pembagian kerja menurut jenis kelamin ini sangat tidak diragukan lagi, hal ini berkaitan dengan keberadaan antara peran laki-laki dan perempuan. Umumnya setiap manusia termasuk perempuan tumbuh dan besar dari bekal yang dibawa dan diberikan oleh masyarakat, bekal yang dibawa berupa budaya, nilai, hukum, norma dan lainnya. Di Indonesia sendiri pada beberapa dekat terakhir ini telah muncul sebuah kesadaran baru tentang pentingnya emanipasi dari perempuan, dalam cabinet pemerintah pun terdapat menteri yang memiliki tugas khusus dalam membidangi peranan perempuan, bahkan sejak pemerintahan Orde Baru.

    Begitu pentingnya perkembangan partisipasi dari perempuan terhadap perkembangan dunia pendidikan, dan juga peningkatan pengetahuan bagi kelompok masyarakat kaum wanita. Pendidik yang paling pertama dan utama dalam keluarga, bahkan perempuan dapat menjadi indikator kekuatan suatu bangsa. Perempuan tidak peduli terhadap dirinya saja, tapi juga pada anak-anaknya.


DAFTAR PUSTAKA :

Abidin, Z. (2017). Kesetaraan gender dan emansipasi perempuan dalam pendidikan Islam. Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12(01), 1-17.

Indah, I. (2013). Peran-peran perempuan dalam masyarakat. Academica, 5(2)









PENTINGNYA PERANAN PEREMPUAN DALAM PENDIDIKAN

 Ujian Tengah Semester PSIKOLOGI INOVASI

Semester Ganjil (2022/2023)

Ikhsan Arifudin (20310410029)



Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Pendidikan dan perempuan, kedua elemen yang berbeda namun tak dapat dipisahkan. Sistem pendidikan jika tak menyertakan perempuan maka itu bukan esensi pendidikan, karena pendidikan adalah bagimana menciptakan keadilan yang humanis. Karena dengan mengalienasi perempuan dari pendidikan, maka sama halnya dengan melanggengkan kebodohan untuk dominasi kekuasaan pada segelintir mahkluk.

Salah satu permasalahan yang dianggap paling berat untuk perempuan ialah rekognisi pendidikan untuk perempuan, realitas yang umum kita jumpai perempuan selalu dipandang sebelah mata. Karena pendidikan untuk perempuan tak diterapkan secara fundamental, hanya sebagai formalitas semata atau lebih parahnya jika pandangan bahwa pendidikan untuk perempuan seharusnya tak diberikan sama sekali, agar tunduk pada sistem dan semakin terkungkung dalam penindasan.

Pemikiran akan pentingnya pendidikan untuk perempuan tak hanya dilayangkan oleh para pemikir Barat saja, namun dalam konteks Indonesia, ada pemikir serta pegiat perempuan lokal yang memperjuangkan hak perempuan untuk memperoleh pendidikan secara layak,dia adalah R.A. Kartini. Kartini menuangkan pemikirannya dalam surat-surat yang dikirimkan kepada J. H. Abendanon. Kumpulan surat pribadi Kartini tersebut kemudian diterbitkan pada tahun 1912 dengan judul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang­­). Kumpulan surat Kartini tersebut menjadi sebuah alternatif pemikiran tentang pendidikan perempuan. Sebagai sebuah kritik sosial pada realitas, bahwasanya perempuan juga perlu pendidikan. Salah satu pokok substansi pemikiran Kartini adalah Emansipasi atau upaya mewujudkan kesetaraan perempuan dalam mendapatkan pendidikan.

Kedua pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai acuan tentang peran perempuan dalam hal pendidikan, bagaimana institusi pendidikan dan lingkungan memberikan hak kepada perempuan untuk memperoleh pendidikan dengan sepenuhnya tanpa ada intrik sosial.

Pentingnya Pendidikan Bagi Perempuan

Perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam hal pendidikan, bahkan pendidikan pertama yang diberikan kepada anak ialah dari seorang ibu. Ibu memiliki andil yang besar dalam melakukan pengembangan potensi anak. Bukan berati tugas mendidik hanya diberikan kepada ibu semata, ayah juga berpengaruh terhadap proses pendidikan anak, namun tidak seotentik seorang ibu. Karena ibu memiliki keterikatan batin yang kuat dengan anak. Ada sebuah pepatah yang mengatakan jika perempuan cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan akan berpengaruh dalam pola pikir dalam berkeluarga, cara mendidika anak dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan di keluarga.

Kartini dapat dikatakan sebagai tokoh pembaru di bidang pendidikan perempuan, yang memiliki terobosan dalam mengajarkan pentingnya arti pendidikan bagi perempuan. Perjuangannya tersebut berhasil memberikan perubahan bagi perempuan menuju pemikiran yang lebih maju. Bahwa semestinya perempuan juga harus memiliki peranan penting dalam lingkungan sosial mereka.

Sukarno kemudian menafsirkan perempuan dalam sepenggal kalimat “Perempuan itu tiang negeri,” dalam konteks kalimat dari Sukarno tersebut, maka seharusnya perempuan sadar akan posisinya untuk mencetak peradaban bangsa yang berkemajuan. Sedangkan alat untuk menjalankannya ialah pendidikan, jika perempuan mendapatkan pendidikan yang baik, maka jangan heran jika sebuah negara atau institusi di mana perempuan itu berpijak akan mengangkat martabat bangsa.

Referensi

Siti soemandari, Soeroto. 2001. Kartini (Sebuah Biografi). Jakarta: Djambatan. Hal 55

Joesoef, Soelaiman. 2008. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Eqbal Dauqan. 18 Agustus 2017. Kerikil Tajam Dunia Pendidikan. Tirto.id, diakses pada 11 November 2022, pukul 18.00 WIB, https://tirto.id/kerikil-tajam-dunia-pendidikan-untuk-perempuan-cuHk


Peran Perempuan Sebagai Pendidik

 

Peran Perempuan Sebagai Pendidik

Essay Ujian Tengah Semester

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Astin Lestari (20310410071)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


 

 

Perempuan pada saat ini berperan besar, baik sebagai pribadi, istri, ibu, serta warga negara yang berkewajiban mendidik generasi penerus. Perempuan Indonesia juga harus dapat mengambil bagian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.


Berkaitan dengan perkembangan zaman yang semakin waktu terus mengalami perubahan, masyarakat sekarang membutuhkan peran perempuan disegala aspek, baik itu sosial ekonomi ataupun pendidikan. Hal ini disebabkan karena adanya tuntutan bangsa dan atas masyarakat global bahwa adanya kemajuan suatu bangsa ditentukan dari bagaimana bangsa tersebut memperlakukan perempuan, peduli dan memeri akses yang seluas-luasnya bagi perempuan untuk beraktifitas dan ikut membangun bangsa.

Dalam dunia pendidikan perempuan memiliki peran yang sangat penting. Banyak orang yang memiliki persepsi bahwa dalam dunia pengetahuan adalah milik kaum adam. Seolah kaum wanita tidak memiliki peran apa-apa dalam bidang ilmu pengetahuan. Padahal yang kita tahu melihat dari sejarah banyak sekali wanita yang berperan penting dalam pegembangan ilmu pengetahuan. Karena pada dasarnya definisi pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu-individu baik itu laki-laki maupun perempuan untuk melaksanakan nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaa, serta bentuk ideal kehidupan dalam melaksanan kehidupan yang lebih efektif (Wahab, 2007).

Pada zaman modern sekarang ini kemajuan teknologi semakin pesat berkembang seiring berjalannya waktu, pada perkembangan tekologi di dunia pendidikan juga memiliki dampak baik itu negatif maupun positifnya. Untuk itu perlu adanya pengawasan khusus agar pemanfaatan dan kegunaan dari teknologi ini dapat digunakan secara efektif. Perempuan memiliki peran yang sangat penting. Bukan hanya diwajibkan untuk menjadi seorang ibu perempuan juga bisa bekerja, tidak sedikit perempuan yang mengambil dua profesi yaitu sebagai ibu rumah tangga dan perkerjaan yang lain.



Untuk itu peran perempuan dalam dunia pendidikan. Perempuan dalam sebuah keluarga memiliki peran dan tanggung jawab yang tidak mudah. Selain tugas mereka harus menyiapkan diri agar bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mengikuti tanggung jawab lain beruba tanggung jawab punuh atas anak-anak mereka baik itu jasmani, kasih sayang serta tidak kalah pentingnya yaitu memenuhi kebutuhan akan penddidikan anak-anaknya. Pemenuhan atas pendidikan anak tidak hanya sekedar memberikan anak kesempatan untuk belajar serta disekolahkan melainkan peran perempuan dalam pendidikan dalam keluarga secara garis besar yaitu perempuan sebagai pendidik, bagaimanapun kesebukan perempuan pendidikan tidak boleh dilupakan. Selain itu juga perempuan juga sebagai pelindung dan pemelihara, perempuan ialah sebagai dasar dari pendidikan anak. Salah satu tugas nya itu membuat anak lebih dewasa dan mandiri, juga mngajarkan kepada anak mana yang baik dan mana yang salah, agar dalam keadaan zaman yang semakin berkembang pun si anak tetap dapat memilah mana yang baik mana yang salah.

Begitu pentingnya perkembangan partisipasi dari perempuan terhadap perkembangan dunia pendidikan, dan juga peningkatan pengetahuan bagi kelompok masyarakat kaum wanita, karena perempuan (Ibu) ialah “sekolah” bagi anak-anak mereka. Pendidik yang paling pertama dan utama dalam kerluarga, bahkan perempuan dapat menjadi indicator kekuatan seuatu bangsa. Perempuan tidak hanya peduli terharap dirinya saja, tapi juga pada anak-anaknya. Tuntutan perkembangan zaman dan teknologi membuat perempuan lebih bertindak kreatif dan inovatif untuk mempertahankan pendidikan di Indonesia agar menjadi efektif meskipun dengan adanya perkembangan zaman.

 



Referensi:

Indah, I. (2013). Peran-peran perempuan dalam masyarakat. Academica, 5(2).

Khayati, E. Z. (2008). Pendidikan dan independensi perempuan. Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam, 6(1), 19-35.

Syamsiyah, D. (2015). Perempuan dalam Tantangan Pendidikan Global: Kontribusi Kaum Perempuan dalam Mewujudkan Millenium Development Goals. PALASTREN Jurnal Studi Gender, 8(2), 225-242.

Peran Perempuan Dalam Berbagai Aspek

 

Peran Perempuan Dalam Berbagai Aspek

Essay Ujian Tengah Semester

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Annisa Arsella ( 20310410038 )

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 



Berkaitan dengan perkembangan zaman yang semakin waktu terus mengalami perubahan, masyarakat sekarang membutuhkan peran perempuan disegala aspek, baik itu sosial ekonomi ataupun pendidikan. Hal ini disebabkan karena adanya tuntutan bangsabangsa dan atas masyarakat global bahwa adanya kemajuan suatu bangsa ditentukan dari bagaimana bangsa tersebut memperlakukan perempuan, peduli dan memeri akses yang seluas-luasnya bagi perempuan untuk beraktifitas dan ikut membangun bangsa.

Dalam permasalahan dan banyak perbincangan public pada era modern saat ini ternyata perjuangan persamaan gender yang telah lama disuarakan, secara kenyataaannya menunjukan mengenai peran perempuan dalam perspektif persamaan hak dan kedudungan dengan lalaki telah semakin maju dan berkembang pesat. Hal ini muncul dan didasari karena adanya kesadaran dari para perempuan itu sendiri mengenai arti penting pendidikan bagi masa depan umat manusia khususnya perempuan, baik itu dalam menghadapi persaingan kerja dan karir yang sama dengan laki-laki.

Masalah umum yang sering dihadapi saat ini ialah masih banyak stereotype orang umumnya terkait peran perempuan hanya berkutat di dapur saja.




Padahal dalam dunia pendidikan perempuan memiliki peran yang sangat penting. Banyak orang yang memiliki persepsi bahwa dalam dunia pengetahuan adalah milik kaum adam. Seolah kaum wanita tidak memiliki peran apa-apa dalam bidang ilmu pengetahuan. Padahal yang kita tahu melihat dari sejarah banyak sekali wanita yang berperan penting dalam pegembangan ilmu pengetahuan. Karena pada dasarnya definisi pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu-individu baik itu laki-laki maupun perempuan untuk melaksanakan nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaa, serta bentuk ideal kehidupan dalam melaksanan kehidupan yang lebih efektif (Wahab, 2007).

Jadi, apa saja peran perempuan dalam berbagai aspek?

1.   Perempuan dapat berperan sebagai sekolah pertama anak, maksudnya pengetahuan anak pertama kali berasal dari ibu

2.  Dalam bermain musik, perempuan atau seorang ibu juga dapat memberikan pelajaran terkait kemampuan motorik dalam meningkatkan kecerdasan anak

3.     Memperkenalkan alam kepada anak agar ia dapat mencintai lingkungan nya



Perempuan dalam sebuah keluarga memiliki peran dan tanggung jawab yang tidak mudah. Selain tugas mereka harus menyiapkan diri agar bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mengikuti tanggung jawab lain beruba tanggung jawab punuh atas anak-anak mereka baik itu jasmani, kasih sayang serta tidak kalah pentingnya yaitu memenuhi kebutuhan akan penddidikan anak-anaknya. Pemenuhan atas pendidikan anak tidak hanya sekedar memberikan anak kesempatan untuk belajar serta disekolahkan melainkan peran perempuan dalam pendidikan dalam keluarga secara garis besar yaitu perempuan sebagai pendidik, bagaimanapun kesebukan perempuan pendidikan tidak boleh dilupakan. Selain itu juga perempuan juga sebagai pelindung dan pemelihara, perempuan ialah sebagai dasar dari pendidikan anak. Salah satu tugas nya itu membuat anak lebih dewasa dan mandiri, juga mngajarkan kepada anak mana yang baik dan mana yang salah, agar dalam keadaan zaman yang semakin berkembang pun si anak tetap dapat memilah mana yang baik mana yang salah.

Keluarga sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar seperti budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar mematuhi peraturan dan menanamkan kebiasan- kebiasaan yang baik.

Dalam beberapa dekade yang lalu, perempuan tidak memiliki tempat dalam mendapat   hak-haknya dalam dunia pendidikan. Di Indonesia,  pendidikan  perempuan  sudah  dimulai  sejak  perjuangan R.A. Kartini untuk memperoleh status sebagai pelajar.Kini dengan berkembangnya isu demokrasi dan gender pada  umumnya  maka  perempuan  mulai  berkembang  dan  mendapatkan  akses  pendidikan.  .

 

 

 

 

 



DAFTAR PUSTAKA

Afif, M. (2019). Peran Perempuan dalam pendidikan Perspektif M. Quraish Shihab. Tadris. 13(2)

Farin, S. E. (2021). Peran Perempuan Dalam Pendidikan Di Indonesia Pada Zaman Modern. Seri Publikasi Pembelajaran: 1(2).

 

 

 

Peran Perempuan dalam Mendidik Generasi Emas Penerus Bangsa

 

Peran Perempuan dalam Mendidik Generasi Emas Penerus Bangsa

Essay Prestasi 3

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

 

Rifa Rufianti (20310410053)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 

Gambar 1. Ibu yang terlibat dalam tumbuh kembang anak.

Membahas mengenai perempuan, rasanya tidak lepas dengan peran dan tugasnya dalam pendidikan, pembetukan karakter, dan penanaman nilai moral untuk anak-anaknya (Kamila, 2020). Perempuan yang telah memiliki anak, tentu berkewajiban menjalin hubungan yang baik dengan anaknya. Kedekatan yang dari hati akan membuat anak mudah dalam belajar dan mengaplikasikannya. Ibu merupakan bagian dari kehidupan anak sejak dalam kandungan. Cinta kasih dari ibu selalu mengiringi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang tumbuh dengan didikan yang baik dari ibu akan menjadi generasi penerus harapan bangsa. Namun, ada beberapa hal yang biasanya membuat ibu tidak bisa optimal dalam memberikan pendidikan kepada anak. Biasanya karena urusan pekerjaan yang padat, kesibukan mengurus rumah tangga, tumpukan pekerjaan domestik yang harus diselesaikan, dan tuntutan sosial yang terkadang membuat ibu kurang memiliki waktu maksimal dalam mengasuh anaknya seperti ngerumpi di rumah tetangga.


Gambar 2. Dedikasi ibu dalam mengasuh anak dan bekerja.

Ibu adalah peran yang sangat berpengaruh terhadap karakter anak-anaknya. Ia merupakan sosok luar biasa yang menjadi tempat anak bertanya suatu hal. Ibu yang memiliki peran multitalenta dalam keluarga, tentu harus memiliki banyak waktu di rumah. Terutama dalam mendidik keturunannya. (Lubis & Harahap, 2021). Ada cara sederhana agar seorang ibu dengan segudang tugasnya bisa mendidik dan menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak yaitu sebagai berikut:

1. Melibatkan diri dalam hal sesederhana pun. Misalnya saat anak mengerjakan PR, maka sesingkat apapun waktu yang ibu miliki, keterlibatannya akan membuat anak merasa menjadi bagian penting dalam hidupnya. Daripada menyerahkan kepada guru les sepenuhnya.

2. Bercerita dan mendengarkan cerita anak sebelum tidur cukup efektif untuk membangun dan mempertahankan kedekatan anak dengan orangtua.

3. Mengantar dan menjemput anak. Aktivitas ini memang terlihat sepele. Namun, anak akan merasa diperhatikan jika ibu bersedia mengantarkan dan menjemput anaknya. Ia merasa bangga jika orangtuanya menyempatkan diri untuk melepaskan keberangkatannya di bangku pendidikan.


Gambar 2. Ibu mengajarkan bersosial sejak dini.

Ibu berperan dalam pendidikan anaknya, maka banyak orang yang mengatakan bahwa ibu merupakan madrasah pertama bagi anaknya (Abdul, 2020). Perempuan yang berperan sebagai ibu memberi pengaruh besar terhadap proses kemajuan bangsa yang beradab dan bermartabat. Menurut Kartini, tokoh pahlawan nasional peran perempuan adalah mendidik anak-anak yang nantinya akan menjadi pewaris bangsa. Generasi emas yang akan memimpin sebuah negara. Oleh karena itu, sebagai seorang ibu yang memiliki kodrat mengandung, melahirkan, dan mengasuh anak sangat berperan dalam kehidupan dan masa depan anak karena kedekatan anak yang begitu intens sejak dalam kandungan sampai ia dilahirkan di dunia.


Adapun bukti mengikuti lomba foto yaitu sebagai berikut:


DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M. R., (2020). Ibu sebagai madrasah bagi anaknya: pemikiran pendidikan ra kartini. Journal of islamic education policy, 5(2).

Kamila, A. (2020). Peran perempuan sebagai garda terdepan dalam keluarga dalam meningkatkan motivasi belajar anak di tengah pandemi covid-19. Jurnal konseling pendidikan islam, 1(2), 75-83.

Lubis, M. S. A., & Harahap, H. S. (2021). Peranan ibu sebagai sekolah pertama bagi anak. Jurnal ilmu pendidikan, 2(1), 6-13.