Jumat, 11 November 2022

Peran Perempuan dalam Mendidik Generasi Emas Penerus Bangsa

 

Peran Perempuan dalam Mendidik Generasi Emas Penerus Bangsa

Essay Prestasi 3

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

 

Rifa Rufianti (20310410053)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 

Gambar 1. Ibu yang terlibat dalam tumbuh kembang anak.

Membahas mengenai perempuan, rasanya tidak lepas dengan peran dan tugasnya dalam pendidikan, pembetukan karakter, dan penanaman nilai moral untuk anak-anaknya (Kamila, 2020). Perempuan yang telah memiliki anak, tentu berkewajiban menjalin hubungan yang baik dengan anaknya. Kedekatan yang dari hati akan membuat anak mudah dalam belajar dan mengaplikasikannya. Ibu merupakan bagian dari kehidupan anak sejak dalam kandungan. Cinta kasih dari ibu selalu mengiringi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang tumbuh dengan didikan yang baik dari ibu akan menjadi generasi penerus harapan bangsa. Namun, ada beberapa hal yang biasanya membuat ibu tidak bisa optimal dalam memberikan pendidikan kepada anak. Biasanya karena urusan pekerjaan yang padat, kesibukan mengurus rumah tangga, tumpukan pekerjaan domestik yang harus diselesaikan, dan tuntutan sosial yang terkadang membuat ibu kurang memiliki waktu maksimal dalam mengasuh anaknya seperti ngerumpi di rumah tetangga.


Gambar 2. Dedikasi ibu dalam mengasuh anak dan bekerja.

Ibu adalah peran yang sangat berpengaruh terhadap karakter anak-anaknya. Ia merupakan sosok luar biasa yang menjadi tempat anak bertanya suatu hal. Ibu yang memiliki peran multitalenta dalam keluarga, tentu harus memiliki banyak waktu di rumah. Terutama dalam mendidik keturunannya. (Lubis & Harahap, 2021). Ada cara sederhana agar seorang ibu dengan segudang tugasnya bisa mendidik dan menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak yaitu sebagai berikut:

1. Melibatkan diri dalam hal sesederhana pun. Misalnya saat anak mengerjakan PR, maka sesingkat apapun waktu yang ibu miliki, keterlibatannya akan membuat anak merasa menjadi bagian penting dalam hidupnya. Daripada menyerahkan kepada guru les sepenuhnya.

2. Bercerita dan mendengarkan cerita anak sebelum tidur cukup efektif untuk membangun dan mempertahankan kedekatan anak dengan orangtua.

3. Mengantar dan menjemput anak. Aktivitas ini memang terlihat sepele. Namun, anak akan merasa diperhatikan jika ibu bersedia mengantarkan dan menjemput anaknya. Ia merasa bangga jika orangtuanya menyempatkan diri untuk melepaskan keberangkatannya di bangku pendidikan.


Gambar 2. Ibu mengajarkan bersosial sejak dini.

Ibu berperan dalam pendidikan anaknya, maka banyak orang yang mengatakan bahwa ibu merupakan madrasah pertama bagi anaknya (Abdul, 2020). Perempuan yang berperan sebagai ibu memberi pengaruh besar terhadap proses kemajuan bangsa yang beradab dan bermartabat. Menurut Kartini, tokoh pahlawan nasional peran perempuan adalah mendidik anak-anak yang nantinya akan menjadi pewaris bangsa. Generasi emas yang akan memimpin sebuah negara. Oleh karena itu, sebagai seorang ibu yang memiliki kodrat mengandung, melahirkan, dan mengasuh anak sangat berperan dalam kehidupan dan masa depan anak karena kedekatan anak yang begitu intens sejak dalam kandungan sampai ia dilahirkan di dunia.


Adapun bukti mengikuti lomba foto yaitu sebagai berikut:


DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M. R., (2020). Ibu sebagai madrasah bagi anaknya: pemikiran pendidikan ra kartini. Journal of islamic education policy, 5(2).

Kamila, A. (2020). Peran perempuan sebagai garda terdepan dalam keluarga dalam meningkatkan motivasi belajar anak di tengah pandemi covid-19. Jurnal konseling pendidikan islam, 1(2), 75-83.

Lubis, M. S. A., & Harahap, H. S. (2021). Peranan ibu sebagai sekolah pertama bagi anak. Jurnal ilmu pendidikan, 2(1), 6-13.

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar