Rabu, 30 November 2022

 

Peran Perempuan yang Gemar Membaca dan Menulis

Essay Prestasi 1

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

 

Rifa Rufianti (20310410053)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Gambar 1. Foto diri. 

Perempuan memiliki peran yang kompleks dalam kehidupan. Tak jarang, perempuan dituntut untuk berperan secara ganda. Misalnya kemampuan memanajemen dalam mengatur atau mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anaknya. Sesuai dengan kodratnya, perempuan sebagai ibu yang mengandung, melahirkan, dan merawat anaknya bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya (Masitoh, Gussevi, & Tabroni, 2021). Ibu adalah tempat anak-anaknya bertanya banyak hal karena ibu merupakan madrasah pertama anak-anaknya. Maka, ibu dituntut selalu bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan anaknya karena anak mempersepsikan bahwa ibu tahu semuanya. Namun, tak jarang banyak ibu yang justru mengabaikan anaknya yang rajin bertanya banyak hal. Padahal pertanyaan yang dilontarkan anak merupakan proses belajar, tetapi ibu kurang menyadari ini.

Perempuan sangat diharapkan memiliki wawasan yang luas agar ia bisa memberikan penjelasan yang memuaskan kepada anak-anaknya. Wawasan ini bisa diperoleh melalui kegiatan membaca. Membaca dedefinisikan sebagai upaya untuk membuka jendela. Sehingga membaca merupakan sebuah kegiatan untuk memperoleh ilmu. Membaca secara harfiah didefinisikan sebagai kegiatan membaca tulisan di buku cetak (Alpian & Ruwaida, 2022). Oleh karena itu, perpustakaan selalu identik dengan buku-buku, dunia literasi, dan aktivitas membaca. Karena dengan membaca seseorang bisa menambah wawasan dan ilmu, perempuan yang melek literasi sangat berguna di dunia pendidikan untuk menunjang kemajuan zaman dan mengangkat martabat suatu bangsa.

Selain membaca, ada pula metode untuk menambah wawasan yaitu dengan menulis. Dengan menulis kita akan paham akan potensi diri, kemampuan, dan pemahaman. Dengan menulis kita akan mampu mengembangkan gagasan karena menulis menuntut seseorang untuk membaca, menalar, dan menghubungkan fakta atau ide tulisan. Selain itu, menulis juga akan membuat kita banyak menyerap, mencari, dna menguasai informasi yang berhubungan dengan topik yang ditulis (Pratiwi, 2018). Dalam hal ini, saya telah berkontribusi dalam Lomba  Karya Tulis yang diselenggarakan oleh Harian Kompas dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tema Lomba ini yaitu “Inspirasi Perempuan Indonesia”. Tema ini membuat saya tertarik untuk berkontribusi dalam lomba ini. Dengan mengikuti lomba menulis ini saya ditantang untuk mencari sumber referensi dan bacaan. Selama proses membaca itu, saya tertarik pada topik perempuan yang melek literasi akan membentuk generasi emas penerus bangsa. Oleh karena itu, dalam lomba Karya Tulis ini saya mengangkat judul “Kemajuan Peradaban: Perempuan Melek Literasi Siap Mencetak Generasi Emas”.

Kesimpulannya, sebagai seorang perempuan yang menjadi ibu dan calon ibu kelak harus memiliki wawasan yang luas agar mampu mendidik anak dengan cara sederhana sekalipun. Misalnya dalam menjawab pertanyaan anak yang mungkin aneh. Namun, dengan kemampuan ibu dalam menulis maka semua jawaban anak bisa dijawab ibu dengan penalaran yang logis dan mudah dipahami anak pada usianya. Sangat disayangkan jika ibu justru memarahi atau mengabaikan anak yang suka bertanya semua hal. 


Gambar 2. Poster Lomba Karya Tulis. 


Gambar 3. Bukti ikut Lomba Karya Tulis. 

 

DAFTAR PUSTAKA

Alpian, A., & Ruwaida, H. (2022). Pengoptimalan peran perpustakaan sekolah dalam menumbuhkan minat baca siswa di sekolah dasar. Jurnal basicedu, 6(2), 1610-1617.

Masitoh, S., Gussevi, S., & Tabroni, I. (2021). Peran wanita karir dalam pendidikan anak. Pedagogie: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 2(2), 109-123.

Pratiwi, N. W. E. S. (2018). Kemampuan siswa kelas viii b smp negeri 1 torue dalam menulis teks berita. Jurnal Bahasa dan Sastra, 3(4), 2302-2043.

 

0 komentar:

Posting Komentar