Scrunchie
(Cepol Hijab) dari Kerudung Bekas
Puji
Astutik
NIM :
21310410164
Esai
2 : Berperilaku Inovatif Secara Nyata
Psikologi
Inovasi
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Sampah kain atau pakaian bekas
merupakan salah satu masalah lingkungan yang tidak bisa dipandang remeh. Limbah
pakaian atau kain bekas yang mencemari air menghasilkan serabut-serabut hasil
dari benang yang terurai, menjadi fiber atau fragmen yang menambah kontaminasi
lingkungan. Selain itu limbah pakaian bekas umumnya juga mengandung pewarna
yang mana jika bertumpuk terkena air dalam waktu lama maka kandungan kimia
tersebut akan larut mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup. Salah
satu sampah kain yang banyak ditemukan adalah kerudung bekas yang umumnya sudah
tidak digunakan setelah penggunaan beberapa tahun. Kerudung tersebut kian menipis
dan teronggok menjadi sampah kain. Selain
itu fenomena fast fashion sekarang ini juga memicu peningkatan produksi
pakaian termasuk hijab (kerudung) yang berdampak buruk pada peningkatan pencemaran lingkungan.
Sekitar tahun 2013 saat awal
berhijab saya membeli lumayan banyak kerudung berbahan paris yang tipis.
Setelah saya gunakan sekian tahun kerudung ini kian tipis dan menerawang
sehingga tidak mampu lagi menutup aurat saya sehingga teronggok di lemari. Apalagi
ditambah sekarang saya memutuskan untuk memakai kerudung yang lebih lebar
ukurannya dengan bahan lebih tebal sehingga otomatis kerudung paris tersebut
tidak terpakai. Sebagian kerudung yang masih layak saya berikan ke tetangga
yang kiranya mau namun beberapa lain tidak terpakai karena berlubang sedikit di
beberapa bagian atau terlalu tipis. Hal ini mendasari saya untuk melakukan perilaku inovatif yaitu merubah kain kerudung bekas yang tidak terpakai ini menjadi scrunchie yang biasa digunakan untuk cepol
hijab atau ikat rambut. Selain bisa saya pakai sendiri, scrunchie ini juga bisa saya jual. Pada kesempatan ini saya menjualnya secara online di facebook. Proses berpikir kreatif ini sangat diperlukan dalam melatih kemampuan penyelesaian berbagai masalah. Salah satu contoh nyatanya masalah limbah kain bekas bisa diolah menjadi barang yang bernilai guna dan bernilai jual.
Alat dan bahan yang digunakan :
§
Kerudung / kain yang tidak terpakai ( yang saya
gunakan ukuran 120 x120 warna biru dan hitam bermotif)
§
Karet elastis (ukuran karet sesuai selera)
§
Jarum dan benang
§
Gunting
§
Peniti
Cara membuat :
1. Lipat kerudung menjadi 2 bagian sama panjang lalu
potong atau gunting ditengah memanjang.
2. Setelahnya lipat lagi kerudung menjadi 2 dan
gunting lagi di tengah. Lalu lipat lagi potongan kerudung dan lipat menjadi 2
lalu gunting Kembali. 1 kerudung bisa menjadi 8 guntingan yang bisa dibuat
menjadi 8 scrunchie.
3. Setelah mendapat 1 potongan kain yang sesuai
(ukuran bisa disesuaikan sesuai selera), lipat memanjang kain kerudung sehingga
2 sisinya bertemu lalu jahit menggunakan tangan dengan menyisakan sekitar 3
inchi bagian yang tidak dijahit pada
setiap ujungnya.
4. Setelah dijahit tangan, masukkan peniti ke ujung
jahitan lalu masukkan ke dalam lubang jahitan secara perlahan sampai ujung lalu
tarik agar posisi kain jahitan bisa terbalik rapi.
5. Masukkan karet elastis dengan menggunakan
bantuan peniti dan pegangi ujungnya.
6. Jika sudah lepaskan peniti dan sambung karet
elastis dengan cara menjahitnya dengan tangan.
7. Terakhir jahit celah yang tersisa pada ujung
tiap kain agar karet elastis di dalamnya tidak terlihat dan scrunchie menjadi
rapi.
8. Scrunchie siap untuk digunakan.
Note : saya membuat 4
buah scrunchie (2 warna biru dan 2 warna hitam bermotif)
Link penjualan online scrunchie (di
FB) :