Senin, 29 April 2024

Esai 4 Psikologi Inovasi : Berperilaku Inovatif Secara Nyata Puji Astutik (21310410164)

 

Scrunchie (Cepol Hijab) dari Kerudung Bekas

Puji Astutik

NIM : 21310410164

Esai 4 : Berperilaku Inovatif Secara Nyata

Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA


 

Sampah kain atau pakaian bekas merupakan salah satu masalah lingkungan yang tidak bisa dipandang remeh. Limbah pakaian atau kain bekas yang mencemari air menghasilkan serabut-serabut hasil dari benang yang terurai, menjadi fiber atau fragmen yang menambah kontaminasi lingkungan. Selain itu limbah pakaian bekas umumnya juga mengandung pewarna yang mana jika bertumpuk terkena air dalam waktu lama maka kandungan kimia tersebut akan larut mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup. Salah satu sampah kain yang banyak ditemukan adalah kerudung bekas yang umumnya sudah tidak digunakan setelah penggunaan beberapa tahun. Kerudung tersebut kian menipis dan teronggok menjadi sampah kain.  Selain itu fenomena fast fashion sekarang ini juga memicu peningkatan produksi pakaian termasuk hijab (kerudung) yang berdampak buruk pada peningkatan pencemaran lingkungan.

Sekitar tahun 2013 saat awal berhijab saya membeli lumayan banyak kerudung berbahan paris yang tipis. Setelah saya gunakan sekian tahun kerudung ini kian tipis dan menerawang sehingga tidak mampu lagi menutup aurat saya sehingga teronggok di lemari. Apalagi ditambah sekarang saya memutuskan untuk memakai kerudung yang lebih lebar ukurannya dengan bahan lebih tebal sehingga otomatis kerudung paris tersebut tidak terpakai. Sebagian kerudung yang masih layak saya berikan ke tetangga yang kiranya mau namun beberapa lain tidak terpakai karena berlubang sedikit di beberapa bagian atau terlalu tipis. Hal ini mendasari saya untuk melakukan perilaku inovatif yaitu merubah kain kerudung bekas yang tidak terpakai ini menjadi scrunchie yang biasa digunakan untuk cepol hijab atau ikat rambut. Selain bisa saya pakai sendiri, scrunchie ini juga bisa saya jual. Pada kesempatan ini saya menjualnya secara online di facebook. Proses berpikir kreatif ini sangat diperlukan dalam melatih kemampuan penyelesaian berbagai masalah. Salah satu contoh nyatanya masalah limbah kain bekas bisa diolah menjadi barang yang bernilai guna dan bernilai jual.

Berikut ini langkah-langkah beserta alat dan bahan yang saya gunakan untuk membuat scrunchie.

Alat dan bahan yang digunakan :

§  Kerudung / kain yang tidak terpakai ( yang saya gunakan ukuran 110 x 110 warna biru dan hitam bermotif)

§  Karet elastis (ukuran karet sesuai selera)

§  Jarum dan benang

§  Gunting

§  Peniti

Cara membuat  :

1.  Lipat kerudung menjadi 2 bagian sama panjang lalu potong atau gunting ditengah memanjang.

2. Setelahnya lipat lagi kerudung menjadi 2 dan gunting lagi di tengah. Lalu lipat lagi potongan kerudung dan lipat menjadi 2 lalu gunting Kembali. 1 kerudung bisa menjadi 8 guntingan yang bisa dibuat menjadi 8 scrunchie.

3. Setelah mendapat 1 potongan kain yang sesuai (ukuran bisa disesuaikan sesuai selera), lipat memanjang kain kerudung sehingga 2 sisinya bertemu lalu jahit menggunakan tangan dengan menyisakan sekitar 3 inchi bagian yang  tidak dijahit pada setiap ujungnya.

4. Setelah dijahit tangan, masukkan peniti ke ujung jahitan lalu masukkan ke dalam lubang jahitan secara perlahan sampai ujung lalu tarik agar posisi kain jahitan bisa terbalik rapi.

5.  Masukkan karet elastis dengan menggunakan bantuan peniti dan pegangi ujungnya.

6.  Jika sudah lepaskan peniti dan sambung karet elastis dengan cara menjahitnya dengan tangan.

7. Terakhir jahit celah yang tersisa pada ujung tiap kain agar karet elastis di dalamnya tidak terlihat dan scrunchie menjadi rapi.

8.  Scrunchie siap untuk digunakan.

Note : saya membuat 4 buah scrunchie (2 warna biru dan 2 warna hitam bermotif)

 

Link penjualan online scrunchie (di FB) :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0T5gzFNV7vTKBLKgCB8ju9eHYheDTdsJnMAjhTTobUDjEE2S6pES7cT9cprw9VyRVl&id=100001788583319&mibextid=Nif5oz

 

 


0 komentar:

Posting Komentar