Selasa, 30 April 2024

Kasus Penganiayaan Anak Selebgram Malang Aghnia Punjabi oleh Pengasuh Di Analisis dari Psikologi Abnormal

Nama : Sillvi Yunia Anggraeni

NIM : 22310410019

Mata Kuliah : Psikologi Abnormal

Dosen Pengampu : FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA

 

https://www.detik.com/jatim/hukum-dan-kriminal/d-7268619/pengasuh-yang-aniaya-anak-selebgram-malang-aghnia-punjabi-diamankan-polisi

Psikologi abnormal adalah salah satu cabang psikologi yang berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang orang yang mengalaminya. Psikologi abnormal mencakup sudut pandang yang lebih luas tentang perilaku abnormal dibandingkan studi terhadap gangguan mental (atau psikologis).

Kasus penganiayaan terhadap anak selebgram di Kota Malang, Aghnia Punjabi, oleh pengasuhnya telah menjadi sorotan publik. Kasus ini menyoroti isu yang mendesak dalam perawatan anak dan hubungan antara pengasuh dan anak. Perempuan pengasuh bayi atau babysitter yang diduga melakukan penganiayaan itu telah diamankan polisi. "Untuk perkara suster menganiaya anak majikan, sedang ditangani unit PPA Sat Reskrim Polresta Malang Kota. Dan pelaku sudah diamankan," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto kepada detikJatim, Jumat (29/3/2024).

"Pelaku berinisial IPS, perempuan usia 27 tahun," tegasnya.

Dari perspektif psikologi abnormal, kasus ini dapat dianalisis untuk memahami faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada perilaku pengasuh serta dampak yang dihasilkan bagi anak korban.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pengasuh

·    Stres dan Kelelahan: Beban pekerjaan yang tinggi serta tuntutan yang berlebihan bisa menyebabkan stres dan kelelahan pada pengasuh. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan pengasuh untuk mengendalikan emosi dan respons terhadap situasi yang menantang.

·    Gangguan Psikologis: Pengasuh mungkin mengalami gangguan psikologis seperti gangguan kontrol impuls, depresi, atau gangguan kepribadian yang bisa mengarahkan pada perilaku kekerasan.

·    Kurangnya Kompetensi: Kurangnya kompetensi atau pelatihan dalam menangani anak-anak dapat menyebabkan pengasuh menggunakan metode disiplin yang tidak tepat, termasuk penganiayaan.

·    Konflik Relasional: Konflik dalam hubungan antara pengasuh dan anak, atau perbedaan budaya dan nilai, dapat meningkatkan risiko penganiayaan.

Dampak terhadap Anak Korban

1. Trauma dan Stres Pascatrauma: Penganiayaan dapat menyebabkan trauma psikologis pada anak, yang dapat berlanjut menjadi gangguan stres pascatrauma.

2. Masalah Emosional dan Sosial: Anak yang mengalami penganiayaan mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan membentuk hubungan sosial yang sehat.

3. Pengaruh Jangka Panjang: Dampak penganiayaan pada masa kanak-kanak bisa berdampak jangka panjang, termasuk risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Kesimpulan

Kasus penganiayaan anak oleh pengasuh menyoroti perlunya pemantauan ketat dan evaluasi terhadap individu yang dipekerjakan sebagai pengasuh. Pelatihan dan pendidikan yang memadai tentang perawatan anak sangat penting untuk mencegah perilaku kekerasan. Selain itu, pemantauan terus-menerus dan dukungan psikologis bagi anak korban juga diperlukan untuk mengatasi dampak negatif penganiayaan ini.

Daftar Pustaka

Hidayat, R. (2023). "Dampak Penganiayaan Terhadap Kesehatan Mental Anak." Jurnal Psikologi Keluarga, 18(2), 54-62.

Nevid, Jeffrey dkk, Psikologi Abnormal, Jakarta: Erlangga, 2005, hal. 4-1 dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_abnormal.

Sari, M. W. (2022). "Strategi Pencegahan Penganiayaan Anak oleh Pengasuh." Jurnal Ilmu           Kesehatan Anak, 17(3), 107-115.

Setiawan, F. (2023). "Analisis Psikologi Abnormal pada Kasus Penganiayaan Anak." Jurnal Ilmu Kesehatan Jiwa, 15(1), 89-97.

 
 Penulis

0 komentar:

Posting Komentar