Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Minggu, 19 Mei 2024

RESUME WEBINAR ADIKSI_Siti Hanipah_22310410010

 

Resume Webinar

Tahapan Perubahan Perilaku: Kunci Terapi Adiksi Zat dan

Perilaku

Tugas Matkul Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.

 

Siti Hanipah

22310410010

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Tahapan Perubahan Perilaku: Kunci Terapi Adiksi Zat dan

Perilaku

    

    dr. Firdaus Yamani, Sp.KJ, Subsp.Ad (K) Psikiater Konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum, sebagai pemateri webinar “Konsep Dasar Terapi Kasus Adiksi : Tahapan Perubahan Perilaku”, di webinar atau keals online ini kami belajar memahami tentang Tahapan Perubahan Perilaku: Kunci Terapi Adiksi Zat dan Perilaku.

   Adiksi yaitu suatu kondisi di mana individu mengalami ketergantungan yang kuat terhadap suatu zat atau perilaku tertentu, Adiksi memiliki dampak pada kesehatan fisik, mental, dan sosial individu yang terkena. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kerusakan fisik, gangguan mental, dan kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ada beberapa tahapan untuk perubahan perilaku : Kunci terapi adiksi zat dan perilaku.

Tahap Perubahan Perilaku :

   Tahap Pertama Prakontemplasi, Pada tahap prakontemplasi ini, seseorang ini belum berpikir untuk berubah atau tidak tertarik pada bantuan orang lain, seperti cenderung defensif dan bertahan pada kebiasaannya yang kurang baik, cenderung defensif pada upaya orang lain yang menekannya untuk berhenti, dan tidak merasa ada masalah dari kebiasaannya tersebut.

   Di tahap selanjutnya Kontemplasi yaitu seseorang ini mulai menyadari konsekuensi yang muncul dari kebiasaannya dan mulai menyediakan waktu untuk berpikir mengenai masalahnya Cenderung ragu-ragu atau ambivalens mulai mempertimbangkan kemungkinan menghentikan kebiasaannya  masih ragu akan keuntungan jangka panjangnya dan Perlu waktu beberapa minggu untuk dapat melewati fase kontemplasi.

   Lalu di tahap selanjutnya yaitu Preparasi, Membuat komitmen untuk berubah, motivasi berubah sudah terlihat, suad mulai mengambil langkah kecil untuk berhenti, lalu mengumpulkan banyak informasi mengenai cara berubah dan mengumpulkan banyak strategi yang dapat membantu mereka berubah.

   Tahap selanjutnya tahap  yaitu Aksi, seseorang ini Yakin bisa mengubah perilaku dan kebiasaannya, Aktif mengambil langkah untuk berubah dengan teknik-teknik yang bervariasi, Mulai mereview komitmen berubahnya dan mengembangkan cara untuk bertahan, Menggunakan reward untuk mempertahankan motivasi, Mencari dan mau menerima bantuan serta mencari dukungan.

   Ditahap terakhir Pemeliharaan, seseorang ini Mampu menghindari godaan untuk kembali ke kebiasaan lama (dengan sukses) Bertahan dan mulai mengingatkan diri sendiri mengenai perubahan yang sudah mereka alami, Mulai membuat aturan dan menerima ketrampilan baru dalam menghadapi kehidupan dan mencegah relaps dan Mampu mengantisipasi situasi berisiko yang bisa buat relaps.

   Belajar memahami tahapan perubahan perilaku : Kunci terapi adiksi zat dan perilaku ini berkaitan juga dengan Psikologi Abnormal, yang Dimana mempelajari pola perilaku abnormal dan menggunakan cara tertentu untuk membantu orang yang mengalami abnormalitas, karena adiksi ini kondisi di mana individu mengalami ketergantungan yang kuat terhadap suatu zat atau perilaku tertentu termasuk kedalam perilaku abnormal.

 

Lampiran Sertifikat






CHORNELIA MINAR TAMPUBOLON : WEBINAR ONLINE DAN DISKUSI KONSEP DASAR TERAPI KASUS ADIKSI

 

RESUME WEBINAR

WEBINAR ONLINE DAN DISKUSI KONSEP DASAR TERAPI KASUS ADIKSI:

TAHAP PERUBAHAN PERILAKU : KUNCI TERAPI ADIKSI ZAT DAN PERILAKU

Sebagai Tugas Nilai Tambahan Mata Kuliah Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu: Bapak FX. WAHYU WIDIANTORO, S.Psi., MA

 


Nama : Chornelia Minar Tampubolon

Nim : 22310410078

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

Pada hari Minggu, tanggal 5 Mei 2024, pukul 20.00-21.00, Dr. Firdaus Yamani, Sp.KJ (K), seorang psikiater konsultan adiksi dari RSJ Sambang Lihum, kelas online gratis ini diselenggarakan oleh Psy Update Indonesia. Weminar ini sangat menarik dengan materi konsep dasar dari adiksi dimana ada dua tipe adiksi yang pertama adalah zat dan yang kedua adalah perilaku.

Adiksi, atau kecanduan, adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak mampu berhenti menggunakan atau melakukan sesuatu, meskipun hal tersebut sudah membahayakan diri sendiri dan orang lain. Adiksi dapat dikategorikan sebagai penyakit otak kronis yang disebabkan oleh perubahan struktur dan fungsi otak akibat penggunaan zat atau perilaku tertentu secara berulang.

Ada dua jenis adiksi utama:

  • Adiksi zat: Terjadi ketika seseorang menjadi ketergantungan pada zat tertentu, seperti narkoba, alkohol, tembakau, atau obat-obatan terlarang. Adiksi zat dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, sehingga sulit bagi pecandu untuk berhenti menggunakan zat tersebut, meskipun mereka tahu bahwa hal itu berbahaya.
  • Adiksi perilaku: Terjadi ketika seseorang menjadi terobsesi dengan suatu perilaku tertentu, seperti judi, pornografi, internet, atau belanja. Adiksi perilaku dapat menyebabkan masalah keuangan, hubungan, dan pekerjaan.

Berikut ada 6 tahap perubahan perilaku

1.Pre-contemplation Pada Pre-contemplation seseorang belum berpikir untuk berubah dan tidak tertarik pada bantuan orang lain, cenderung defensif dan bertahan pada kebiasaannya yang kurang baik, cenderung defensif pada upaya orang lain yang menekannya untuk berhenti, tidak merasa ada masalah dari kebiasaannya tersebut, dan klien butuh untuk ditingkatkan kesadarannya sebelum ia menyadari bahwa ia perlu berubah.

2.   Contemplation mulai menyadari konsekuensi yang muncul dari kebiasaannya dan mulai menyediakan waktu untuk berpikir mengenai masalahnya, cenderung ragu-ragu atau ambivalens, mulai mempertimbangkan kemungkinan menghentikan kebiasaannya (menimbang untung dan rugi) masih ragu akan keuntungan jangka panjangnya, perlu waktu beberapa minggu untuk dapat melewati fase kontemplasi.

3 Motivational Support Needed: Contemplation

   1. Bantu klien untuk mengakhiri ambivalensinya dan memilih untuk berubah

  2. Bantu klien dengan “timbangan pro dan kontra”

  3. Bantu klien untuk membangun rasa percaya diri untuk berubah

3. Preparation  Membuat komitmen untuk berubah, motivasi berubah sudah terlihat, Mulai mengambil langkah kecil untuk berhenti, mengumpulkan banyak informasi mengenai cara berubah dan mengumpulkan banyak strategi yang dapat membantu mereka berubah.

3 Motivational Support Needed: Preparation

  1. Bantu klien mengidentifikasi strategi perubahan dan pilih yang sesuai dengan keadaannya.

  2. Bantu untuk membuat perencanaan untuk berubah dan  mengevaluasi kemampuan untuk berubah

  3. Evaluasi ketrampilan pasien

4. Action Yakin bisa mengubah perilaku dan kebiasaannya aktif mengambil langkah untuk berubah dengan teknik-teknik yang bervariasi, mulai mereview komitmen berubahnya dan mengembangkan cara untuk bertahan, menggunakan reward untuk mempertahankan motivasi, mencari dan mau menerima bantuan serta mencari.

5 Motivational Support Needed: Action

  1. Bantu klien untuk memilih startegi untuk berubah.

  2. Bantu klien menjalani startegi tersebut dan bantu ia untuk mempelajari bagaimana mencegah relaps.

  3. Normalisasi ambivalensi.

  4. Afirmasi untuk keberhasilan.

 5. Maintenance Mampu menghindari godaan untuk kembali ke kebiasaan lama (dengan sukses), bertahan dan mulai mengingatkan diri sendiri mengenai perubahan yang sudah mereka alami, mulai membuat aturan dan menerima ketrampilan baru dalam menghadapi kehidupan dan mencegah relaps, mampu mengantisipasi situasi berisiko yang bisa buat relaps.

2 Motivational Support Needed: Maintenance

  1. Bantu klien mengembangkan ketrampilan baru, bersosialisasi dan beraktivitas untuk memperkuat pemulihan.

  2. Bantu dan dukung klien dalam mempertahankan koping yang baik dan mengembangkan tujuan hidup.

6. Relaps dimana muncul motivasi konflik, konflik mungkin saja berbeda-beda, kekambuhan ini menyebabkan kemunduruan ke tahap perubahan yang lebih awal, klien biasanya akan menawar dan bertanya seperti “apakah saya ingin mencoba lagi atau tidak?” “apakah saya mampu mempertahankan pemulihan ini”

4 Motivational Support Needed: Relapse

  1. Bantu untuk segera pulih.

  2. Bantu untuk meningkatkan rasa percaya diri untuk bisa berubah.

  3. Bantu untuk menjalani proses pemulihan.

  4. Kenali dan antisipasi factor internal dan ekstenal penyebab relapse


Terdapat 3 aturan dalam perubahan perilaku ini yaitu :

1. The Willingness Ruler : dimana digunakan untuk mengukur seberapa besar keinginan seseorang untuk melakukan suatu Tindakan.

2. The Confidence Ruler : mengukur seberapa yakin seseorang terhadap lemampuannya untuk melakukan atau mengambil Tindakan.

3. The Readiness Ruler :  digunakan untuk mengukur seberapa siap seseorang untuk mengambil tindakan.

Selnjutnya adalah sesi wawancara dengan nama samaran Michael seorang pekerja pabrik berusia 30 tahun dari Jawa Timur, michael mengaku bahwa dia telah lama mengalami kecanduan pornografi, sejak michael masih duduk di bangku SMA. Kecanduannya ini telah berjalan selama bertahun-tahun, dengan kebiasaan melihat pornografi terkadang terjadi setelah pulang sekolah, dengan rentang waktu mulai dari seminggu hingga sebulan. Awalnya, Michael hanya melihat foto, namun seiring waktu dia beralih ke video pornografi. Michael  menjelaskan bahwa pemicu utama adalah saat melihat lawan jenis yang memiliki tubuh yang seksi dan putih mulus, yang kemudian mendorongnya untuk kembali menonton film porno. Meskipun kondisinya saat ini dianggap stabil, Michael mengungkapkan bahwa kecanduannya telah membawanya ke titik di mana dia merasa bersalah, terutama karena orgasme yang bisa terjadi berkali-kali dalam sehari. Keadaan ini mengganggu pekerjaannya karena membuat banyak orang di sekitarnya menjauhinya. Selain itu, Michael juga mengakui bahwa kecenderungannya untuk melihat film porno dengan sesama jenis, bahkan pernah melakukan aktivitas tersebut secara langsung baru sebaas ciuman. Michael mengungkapkan bahwa ketika dia galau cenderung melarikan diri ke pornografi sebagai bentuk pelarian.

Dari materi webinar yang saya dapat ketergantungan atau kecanduan apa ada suatu zat adik si itu sangat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari di mana selalu mengganggu pikiran kita dan psikolog yang menjelaskan pada saat materi ini menjelaskan untuk mengindari keiasaan seperi michael adalah dengan pengalihan atau mencari kegiatan yang menyenangkan kita bisa makan, olahraga dan mengalihkan pergi jalan-jalan pentingnya untuk mempelajari, pentingnya untuk mempelajari psikologi abnormal di mana kita bisa memahami apa bentuk dan jenisnya dan apa saja dampak-dampaknya.




Artikel Webinar Adiksi Zat Dan Perilaku PSIKOLOGI ABRNORMAL

 

Tugas Psikologi Abnormalitas

Nama : Endy Zhuans Saputra

Nim    : 22310410071

Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro S.Psi., MA


Memahami Tahapan Perubahan Perilaku dalam Terapi Adiksi

Terapi adiksi, baik untuk kecanduan zat ataupun perilaku, sangat bergantung pada pemahaman tentang tahapan perubahan perilaku. Dr. Firdaus Yamani, Sp.KJ, Subsp.Ad (K), psikiater konsultan adiksi dari RSJ Sambang Lihum, menjelaskan bahwa ada enam tahapan perubahan perilaku yang menjadi kunci keberhasilan terapi adiksi.

Prakontemplas: Pada tahap ini, individu belum berpikir untuk berubah dan tidak tertarik pada bantuan orang lain. Mereka cenderung defensif dan bertahan pada kebiasaan buruk mereka. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran sebelum individu menyadari perlunya berubah.

Pada tahap Kontemplasi Individu mulai menyadari konsekuensi dari kebiasaannya dan mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk berhenti, meskipun masih ragu-ragu atau ambivalen. Pada tahap ini, diperlukan dukungan motivasi untuk membantu individu mengakhiri ambivalensinya dan memilih untuk berubah.

Di tahap Preparasi Individu membuat komitmen untuk berubah dan motivasi untuk berubah sudah terlihat. Mereka mulai mengambil langkah kecil untuk berhenti dan mengumpulkan informasi serta strategi untuk berubah. Pada tahap ini, diperlukan dukungan untuk mengidentifikasi strategi perubahan yang sesuai dan membuat perencanaan untuk berubah.

Kemudian Tahap Aksi Individu yakin bisa mengubah perilaku dan kebiasaannya. Mereka aktif mengambil langkah untuk berubah dengan teknik-teknik yang bervariasi. Pada tahap ini, diperlukan dukungan untuk memilih strategi perubahan dan menjalaninya, serta belajar mencegah relaps.

Selanjutnya tahap Pemeliharaan Individu mampu menghindari godaan untuk kembali ke kebiasaan lama dan bertahan dengan perubahan yang sudah mereka alami. Mereka mulai membuat aturan dan menerima keterampilan baru untuk menghadapi kehidupan dan mencegah relaps. Pada tahap ini, diperlukan dukungan untuk mengembangkan keterampilan baru, bersosialisasi, dan beraktivitas untuk memperkuat pemulihan.

Tahap akhir Relaps Apabila terjadi relaps, individu mungkin kembali ke tahap sebelumnya dan mengalami konflik motivasi. Pada tahap ini, diperlukan dukungan untuk segera pulih, meningkatkan rasa percaya diri, dan menjalani proses pemulihan dengan mengantisipasi faktor penyebab relaps. 

Memahami tahapan perubahan perilaku dalam terapi adiksi sangat penting untuk membantu individu yang mengalami kecanduan zat atau perilaku. Pengetahuan ini juga relevan untuk dipelajari dalam kuliah Psikologi Abnormalitas, di mana mahasiswa dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang gangguan mental, termasuk adiksi, dan pendekatan terapeutik yang sesuai. Dengan demikian, mahasiswa dapat mempersiapkan diri menjadi profesional di bidang kesehatan mental yang kompeten dan mampu memberikan dukungan yang tepat bagi individu yang mengalami masalah adiksi.

 

Lampiran Sertifikat



Artikel Webinar Adiksi Zat dan Perilaku

 

Kunci Terapi Adiksi Zat dan Perilaku dalam Kajian Psikologi Abnormalitas

Tugas : Psikologi Abnormalitas

 Nama : Tegar Chandra Surya Perdana

Nim : 22310410028

Dosen Pengampu : FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA




Adiksi, baik terhadap zat maupun perilaku, merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan khusus. Salah satu aspek penting dalam terapi adiksi adalah memahami tahapan perubahan perilaku yang dialami oleh individu yang terlibat dalam adiksi.

Tahap pertama adalah prakontemplasi, di mana individu belum berpikir untuk berubah dan tidak tertarik pada bantuan orang lain. Mereka cenderung defensif dan bertahan pada kebiasaan yang kurang baik, serta tidak merasa ada masalah dari kebiasaannya tersebut. Pada tahap ini, klien perlu ditingkatkan kesadarannya sebelum ia menyadari bahwa ia perlu berubah.

Tahap selanjutnya adalah kontemplasi, di mana individu mulai menyadari konsekuensi yang muncul dari kebiasaannya dan mulai menyediakan waktu untuk berpikir mengenai masalahnya. Mereka cenderung ragu-ragu atau ambivalen, tetapi mulai mempertimbangkan kemungkinan menghentikan kebiasaannya. Pada tahap ini, dukungan motivasi sangat dibutuhkan untuk membantu klien mengakhiri ambivalensinya dan memilih untuk berubah, serta membangun rasa percaya diri untuk berubah.

Setelah itu, individu memasuki tahap preparasi, di mana mereka membuat komitmen untuk berubah. Motivasi berubah sudah terlihat, dan mereka mulai mengambil langkah kecil untuk berhenti serta mengumpulkan informasi mengenai cara berubah dan strategi yang dapat membantu mereka. Pada tahap ini, dukungan motivasi diperlukan untuk membantu klien mengidentifikasi strategi perubahan yang sesuai, membuat perencanaan untuk berubah, dan mengevaluasi kemampuan serta keterampilan mereka.

Tahap selanjutnya adalah aksi, di mana individu yakin bisa mengubah perilaku dan kebiasaannya. Mereka aktif mengambil langkah untuk berubah dengan teknik-teknik yang bervariasi, mulai mereview komitmen berubahnya, dan mengembangkan cara untuk bertahan. Pada tahap ini, dukungan motivasi diperlukan untuk membantu klien memilih strategi untuk berubah, menjalani strategi tersebut, mempelajari cara mencegah relaps, serta memberikan afirmasi untuk keberhasilan.

Tahap terakhir adalah pemeliharaan, di mana individu mampu menghindari godaan untuk kembali ke kebiasaan lama, bertahan, dan mulai mengingatkan diri sendiri mengenai perubahan yang sudah mereka alami. Mereka juga mulai membuat aturan dan menerima keterampilan baru dalam menghadapi kehidupan dan mencegah relaps. Pada tahap ini, dukungan motivasi diperlukan untuk membantu klien mengembangkan keterampilan baru, bersosialisasi, dan beraktivitas untuk memperkuat pemulihan, serta mempertahankan koping yang baik dan mengembangkan tujuan hidup.

Meskipun demikian, relaps dapat terjadi dalam proses perubahan perilaku. Pada situasi ini, konflik motivasi dapat muncul, dan klien mungkin bertanya-tanya apakah mereka ingin mencoba lagi atau tidak, serta apakah mereka mampu mempertahankan pemulihan. Dukungan motivasi sangat dibutuhkan untuk membantu klien segera pulih, meningkatkan rasa percaya diri, menjalani proses pemulihan, serta mengenali dan mengantisipasi faktor internal dan eksternal penyebab relaps.

Memahami tahapan perubahan perilaku dalam kasus adiksi merupakan salah satu topik utama dalam psikologi abnormalitas. Adiksi diklasifikasikan sebagai gangguan mental yang membutuhkan penanganan khusus. Dalam pendekatan psikologi abnormalitas, adiksi dipandang sebagai perilaku maladaptif yang menyimpang dari norma dan mengganggu fungsi normal individu dalam kehidupan sehari-hari.

Psikologi abnormalitas mempelajari berbagai aspek terkait gangguan mental, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, dan intervensi terapeutik. Dalam konteks adiksi, pendekatan psikologi abnormalitas membantu memahami faktor-faktor psikologis, biologis, dan sosial yang berkontribusi terhadap perkembangan dan pemeliharaan adiksi. Dengan memahami dinamika ini, profesional di bidang kesehatan mental dapat merancang intervensi yang lebih efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Salah satu kontribusi penting dari psikologi abnormalitas dalam penanganan adiksi adalah pemahaman tentang tahapan perubahan perilaku. Model tahapan perubahan perilaku memberikan kerangka kerja yang berguna bagi terapis dan konselor untuk memahami motivasi dan kesiapan klien dalam proses perubahan. Dengan mengidentifikasi tahap yang sedang dialami oleh individu dengan adiksi, intervensi dapat disesuaikan untuk memaksimalkan efektivitas dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan pemulihan.

Selain itu, psikologi abnormalitas juga mempelajari dinamika relaps, yang merupakan tantangan umum dalam penanganan adiksi. Pemahaman tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap relaps, seperti konflik motivasi, stres, dan paparan terhadap pemicu, membantu profesional kesehatan mental dalam merancang strategi pencegahan dan intervensi yang tepat.

Mengikuti kuliah psikologi abnormalitas dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang dinamika dan tahapan perubahan perilaku dalam konteks adiksi. Pengetahuan ini sangat berharga bagi calon profesional di bidang kesehatan mental dan konseling, karena memungkinkan mereka untuk memberikan dukungan motivasi yang tepat dan efektif sesuai dengan tahap perubahan perilaku yang dialami oleh individu dengan adiksi. Dengan demikian, mereka dapat memfasilitasi proses pemulihan yang lebih baik dan berkelanjutan.

 

Lampiran Sertifikat




Jumat, 17 Mei 2024

RESUME WEBINAR ADIKSI_Novita Prabandari

“Konsep Dasar Terapi Kasus Adiksi : Tahapan Perbubahan Perilaku”

Tugas Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu : FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA 

Disusun Oleh:

Novita Prabandari

22310410039

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta


Pada hari Minggu, 5 Mei 2024, pukul 20.00-21.00, Dr. Firdaus Yamani, Sp.KJ (K), seorang psikiater konsultan adiksi dari RSJ Sambang Lihum, mengadakan webinar yang sangat informatif mengenai adiksi. Webinar ini membahas dua jenis adiksi utama: adiksi zat dan adiksi perilaku, serta tahapan perubahan perilaku dari prakontemplasi hingga relaps. Dimulai dari tahap prakontemplasi di mana seseorang belum sadar akan masalahnya, hingga tahap pemeliharaan di mana mereka mampu menghindari godaan untuk kembali ke kebiasaan lama. Setiap tahapan memerlukan dukungan motivasional yang berbeda, mulai dari membantu klien mengakhiri ambivalensinya, mengidentifikasi strategi perubahan yang sesuai, hingga membangun ketrampilan baru untuk memperkuat pemulihan. Pentingnya juga dijelaskan mengenai konflik motivasional yang mungkin muncul saat terjadi relaps, yang membutuhkan bantuan untuk segera pulih, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengidentifikasi faktor penyebab relaps. Selain itu, webinar juga menyoroti tiga aspek penting dalam perubahan perilaku, yaitu keinginan, keyakinan, dan kesiapan pasien, yang merupakan penentu penting dalam proses pemulihan dari adiksi.

Dalam sesi wawancara dengan Michael (Nama samaran), seorang buruh pabrik berusia 30 tahun dari Jawa Timur, terungkap bahwa dia telah lama mengalami kecanduan pornografi, yang dimulai sejak dia masih duduk di bangku SMA. Kecanduannya ini telah menyertainya selama bertahun-tahun, dengan kebiasaan melihat pornografi terkadang terjadi setelah pulang sekolah, dengan rentang waktu mulai dari seminggu hingga sebulan. Awalnya, Michael hanya melihat foto, namun seiring waktu, dia beralih ke video pornografi. Dia menjelaskan bahwa pemicu utama adalah melihat lawan jenis yang memiliki tubuh bagus dan putih mulus, yang kemudian mendorongnya untuk kembali menonton film porno. Meskipun kondisinya saat ini dianggap stabil, Michael mengungkapkan bahwa kecanduannya telah membawanya ke titik di mana dia merasa bersalah, terutama karena orgasme yang bisa terjadi berkali-kali dalam sehari. Keadaan ini mengganggu pekerjaannya karena membuat banyak orang di sekitarnya menjauhinya. Selain itu, Michael juga mengakui kecenderungannya untuk melihat film porno dengan sesama jenis, bahkan pernah melakukan aktivitas tersebut secara langsung, meskipun hanya sebatas ciuman. Dia juga mengungkapkan bahwa ketika sedih, dia cenderung melarikan diri ke pornografi sebagai bentuk pelarian. Dokter menyarankan beberapa solusi, termasuk penggunaan ponsel yang tidak terhubung dengan internet atau penggunaan ponsel dengan pendampingan. Hal ini bertujuan untuk membantu Michael mengendalikan kecanduannya dan memulihkan kembali kehidupan normalnya.

Dari rangkuman diatas, mengikuti kuliah psikologi abnormalitas penting karena memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai gangguan psikologis, termasuk kecanduan. Dengan pengetahuan ini, individu dapat memberikan intervensi yang lebih efektif dan mendukung bagi mereka yang mengalami masalah mental, seperti kecanduan pornografi yang dialami oleh Michael. Selain itu, pemahaman ini juga membantu menghilangkan stigma dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mendukung individu yang mengalami masalah kejiwaan.


 

Lampiran Sertifikat Webinar :


RESUME WEBINAR ADIKSI: Tahap Perubahan Perilaku

 

RESUME WEBINAR

KELAS ONLINE DAN DISKUSI KONSEP DASAR TERAPI KASUS ADIKSI: TAHAP PERUBAHAN PERILAKU

Sebagai Tugas Mata Kuliah Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu: Bapak FX. WAHYU WIDIANTORO, S.Psi., MA

AISYAH ZULAINA

22310410067

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

 

Kelas online dan diskusi gratis ini diselenggarakan oleh Psy Update Indonesia pada tanggal 5 Mei 2024 yang dimulai pukul 20.00 WIB dengan pemateri dr. Firdaus Yamani, Sp.KJ (K) yang merupakan psikiater konsultan adiksi RSJ Sambang Lihum. Webinar ini memfasilitasi Kelas Eksklusif via Zoom, Certificate, Softcopy materi, Recording, Ebook/pdf, dan Giveaway E-Money bagi yang beruntung. Webinar tersebut juga dapat diikuti oleh PPDS Psikiatri, Mahasiswa Psikologi, Psikiater (terutama early career psychiatrist), Psikolog, Nakes, Konselor, dan Peneliti.

Zat adiktif adalah zat aktif yang jika dikomsumsi oleh organisme hidup, maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan efek ketergantungan. Ada dua tipe adiktif yaitu Zat dan Perilaku. Seseorang dapat menjadi kecanduan banyak zat, termasuk alcohol, obat-obatan terlarang, obat resep, dan tembakau. Zat adiktif yang paling sering digunkan diantaranya yaitu ada tembakau, alcohol, ganja, obat penghilang rasa sakit, kokain, heroin, benzodiazepine, stimulan, inhalansia, dan juga obat penenang. Kecanduan zat dapat terjadi ketika seseorang mulai menggunakan suatu zat, baik untuk rekreasi, untuk mengobati diri sendiri, atau sebagai resep, dan kemudian mengembangkan toleransi terhadap zat-zat tersebut. Ketika mereka mengembangkan toleransi, mereka akan membutuhkan lebih banyak zat untuk mendapatkan efek yang sama. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan ketergantungan fisik dari zat tersebut. Selain kecanduan zat, kecanduan perilaku juga dapat terjadi oleh seseorang ketika orang tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan tindakannya seputar perilaku tertentu. Kecanduan perilaku yang umum terjadi seperi kecanduan seks (termasuk pornografi), kecanduan judi, kecanduan makanan ataupun kecanduan internet. Banyak orang yang menggunakan aktivias ini untuk kesenangan atau untuk membantu mereka mengatasi emosi yang tidak nyaman dan kemudian mendapati diri mereka tidak dapat berhenti melakukannya. Pada akhirnya, kecanduan perilaku dapat merusak kesehatan fisik dan emosional seseorang. Mereka juga dapat memberikan tekanan yang signifikan pada hubungan-hubungan penting. Kebanyakan orang dengan kecanduan perilaku memerlukan pengobatan dan dukungan untuk mengatasinya, seperti penyalahgunaan narkoba.

Orang yang berada pada kecanduan harus merubah perilakunya, ketika ada klien yang perlu ditangani, perlu diketahui sejauh mana klien ini berada pada tahapan perubahan yang mana. Ada beberapa tahapan perubahan perilaku yang dialami oleh pecandu dimulai dari Pre-contemplation  Contemplation  Preparation  Action  Maintenance  Relapse (or lapse)  Pre-contemplation. Pada Pre-contemplation, seseorang belum berpikir untuk berubah dan tidak tertarik pada bantuan orang lain, cenderung defensive dan bertahan pada kebiasaannya yang kurang baik, cenderung defensive pada upaya orang lain yang menekannya untuk berhenti. Tidak merasa ada masalah dari kebiasaannya tersebut serta klien butuh untuk diingatkan kesadarannya sebelum ia menyadari bahwa ia perlu berubah. Pada tahap kedua Contemplation, seseorang mulai menyadari konsekuensi yang, muncul dari kebiasaanya dan mulai menyediakan waktu untuk berpikir mengenai masalahnya, cenderung ragu-ragu atau ambivalens, mulai mempertimbangkan kemungkinan menghentikan kebiasaannya dengan menimbang untung dan rugi, masih ragu akan keuntungan jangka panjangnya, serta perlunya waktu beberapa minggu untuk dapat melewati fase kontemplasi. Dalam contemplation perlunya motivational support needed dimana dengan membantu klien untuk mengakhiri ambivalensinya dan memilih untuk berubah, membantu klien dengan “timbangan pro dan kontra”, dan membantu klien untuk membangun rasa percaya diri untuk berubah. Pada tahap ketiga Preparation, seseorang dapat membuat komitmen untuk berubah dan motivasi berubah akan terlihat, mulai mengambil langkah kecil untuk berhenti dan mengumpulkan banyak informasi mengenai cara berubah dan mengumpulkan banyak startegi yang dapat membantu seseorang berubah. Pada tahap ini banyak klien yang melewati fase ini langsung ke aksi, yang gagal biasanya karena belum mendapatkan informasi yang cukup. Pada tahap ketiga ini juga dukungan emotional yang dibutuhkan berupa membantu klien mengidentifikasi strategi perubahan dan pilih yang sesuai dengan keaadaannya, membantu klien untuk membuat perencanaan untuk berubah dan mengevaluasi kemampuan untuk berubah serta adanya evaluasi akan ketrampilan klien. Pada tahap keempat yaitu Action, dimana seseorang yakin bisa mengubah perilaku dan kebiasaanya, aktif mengambil langkah untuk berubah dengan teknik-teknik yang bervariasi, mulai mereview komitmen berubahnya dan mengembangkan cara untuk bertahan. Menggunakan reward untuk mempertahankan motivasi, dan mencari serta mau menerima bantuan serta mencari dukungan. Dukungan emosional yang dibutuhkan diantaranya yaitu membantu klien memilih strategi untuk berubah, membantu klien menjalani strategi tersebut dan membantu ia untuk mempelajari bagaiamana mencegah relaps, menormalisasi ambivalens dan mengafirmasi untuk keberhasilan. Tahap selanjutnya, Maintenance dimana seseorang mampu menghindari godaan untuk kembali ke kebiasaan lama dengan sukses, bertahan dan mulai mengingatkan diri sendiri mengenai perubahan yang sudah mereka alami, mulai membuat aturan dan menerima ketrampilan baru dalam menghadapi kehidupan dan mencegah relaps, serta mampu mengantisipasi situasi berisiko yang bisa buat relaps. Dukungan emosional yang dibutuhkan meliputi membantu klien mengembangkan ketrampilan baru, bersosialisasi dan beraktivitas untuk memperkuat pemulihan, dan membantu dan dukung klien dalam mempertahankan coping yang baik dan mengembangkan tujuan hidup. Tahap keenam, Relaps dimana muncul motivasi konflik, konflik mungkin saja berbeda-beda, kekambuhan ini menyebabkan kemunduruan ke tahap perubahan yang lebih awal, klien biasanya akan menawar dan bertanya seperti “apakah saya ingin mencoba lagi atau tidak?” “apakah saya mampu mempertahankan pemulihan ini”. Dukungan emosional yang didapatkan berupa membantu untuk segera pulih, membantu untuk meningkatkan rasa percaya diri untuk bisa berubah, membantu untuk menjalani proses pemulihan, dan kenali serta antisipasi faktor internal dan eksternal penyebab relapase.

Terdapat tiga aturan dalam perubahan perilaku ini yaitu The Willingness Ruler, The Confidence Ruler, dan The Readiness Ruler. The Willingness Ruler, dimana digunakan untuk mengukur seberapa besar keinginan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. The Confidence Ruler, mengukur seberapa yakin seseorang terhadap lemampuannya untuk melakukan atau mengambil tindakan dan The Readiness Rules digunakan untuk mengukur seberapa siap seseorang untuk mengambil tindakan.

Begitu kiranya materi yang disampaikan oleh pemateri pada webinar tersebut. Setelah sesi pemaparan materi terdapat sesi wawancara dengan menghadiri klien, laki-laki berusia 30 tahun asal Jawa Timur sebagai narasumber dengan kecanduan pornografi. Klien ini  sudah kecanduan sejak duduk di bangku sekolah menengah atas, jadi aktivitas biasanya adalah melihat “porno” setelah pulang sekolah, bermula hanya melihat foto saja dan merambah ke video. Klien tersebut mengakui bahwa hal itu terjadi ketika klien melihat lawan jenis yang memiliki tubuh bagus, putih, dan mulus. Klien melakukan aktivitas tersebut 3-5 kali dan mengalami orgasme berkali-kali. Klien juga mengakui bahwa dirinya suka melihat “porno” dengan yang sesama jenis. Klien merasa ketika dirinya sedih pelampiasannya ke aktivitas tersebut, melihat foto atau video porno. Klien pernah dirawat inap sebanyak tiga kali dan terakhir pada tahun 2017 dikarenakan obat yang telah diresepkan tidak diminum dengan alasan tidak cocok, sedangkan saat ini klien dalam keadaan stabil. Klien ini bekerja di sebuah pabrikdan kecanduannya membuat dia merasa bersalah karena mengganggu aktivitas bekerja dan dijauhi oleh orang disekitarnya. Dokter menyarankan untuk menggunakan handphone yang tidak bisa internet terlebih dahulu atau jika menggunakan handphone bisa didampingi.

Dari materi dan sedikit Tanya jawab yang dipaparkan dalam webinar tersebut dapat dikatakan bahwa seseorang yang sudah kecanduan dan ketergantungan akan adiktif ini termasuk dalam perilaku abnormal dengan gejala atau karakteristik yang ditulis pada DSM. Yang dimana perilaku abnormal ini dibahas juga pada mata kuliah Psikologi Abnormalitas. Dengan belajar psikologi abnormalitas kita jadi paham apa itu abnormalitas, bentuk dan jenisnya, karakteristik nya sepeerti apa dan lain sebagaianya, dan kita menjadi mampu mengelompokkan mana yang abnormal dan tidak. Maka dari itu, penting sekali mengikuti perkuliahan Psikologi Abnormalitas karena dapat membantu lebih dalam memahami penyebab gangguan dapat terjadi dan mengerti penanganan apa yang efektif dari gangguan yang muncul. Serta mari upayakan mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, dan sejahtera hari ini dan untuk masa depan dengan menjauhi berbagai hal kecanduan yang bersifat negatif.

Lampiran:




Rabu, 15 Mei 2024

PSIKOLOGI INOVASI UJIAN TENGAH SEMESTER : Rizky Pratama -21310410205- SJ

 

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) MATA KULIAH PSIKOLOGI INOVASI



 

 

Nama : Rizky Pratama

NIM : 21310410205

Kelas : SJ


Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI 

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

(2024)

 

 

 

 

SOAL A: Isilah teka-teki silang ini.




DAFTAR PERTANYAAN SOAL A:

 

No

MENDATAR

No.

MENURUN

2

Ini adalah topik film yang paling sering diulas oleh mahasiswa dalam tugas review film.

1

Dalam melakukan kegiatan perubahan diri (olah raga), maka setiap minggu harus ada . . . . . .

dan hal itu harus berujud dalam angka.

5

Ini adalah istilah dalam bahasa Inggris yang artinya tidak terelakkan. Ini untuk menjelaskan

bahwa perubahan yang bersifat inovatif itu pada hakekatnya suatu hal yang tidak terelakkan.

3

Proses yang terjadi ketika kita sedang berpikir kreatif, sifatnya adalah . . . . . . .

8

Nama tengah tokoh teori keadilan. Teori ini sangat sesuai untuk menghadapi mahasiswa yang senang protes tentang nilai akhir yang diperolehnya.

4

Ini adalah nama seorang tokoh pada tahun 513 SM yang mengatakan bahwa There is nothing permanent except change, tidak ada yang permanen dalam hidup ini, kecuali perubahan itu sendiri.

11

Bergegaslah, karena kalau terlambat disebut . . .

. . . sedangkan pada awal mempersiapkan diri disebut pendaftaran

6

Ini istilah dalam bahasa Inggris, yang artinya adalah nyata, dapat diraba denga jelas. Ini adalah sifat pengukuran yang ada dalam

inovasi.

No

MENDATAR

No.

MENURUN

12

Dalam tugas wawancara, Anda menemukan suatu fenomena sosial yang unik. Siapa nama

belakang dari tokoh yang mengemukakan fenomena sosial tersebut?

7

Ini adalah jenis olah raga yang menjadi topik utama dari film dengan judul Powerful Inspirational true story...Never give up!-3.14

13

Ini adalah kegiatan yang harus Anda lakukan bila ingin melakukan inovasi. Anda akan sering gagal dalam melakukan kegiatan ini, namun bila motivasi Anda kuat maka Anda akan berkali-kali melakukan kegiatan ini sampai berhasil.

9

Cara sederhana untuk bisa kreatif adalah dengan sering-sering melakukan . . . . . . .

16

Ini kata pertama dari suatu fenomena sosial unik

yang ditemui pada saat Anda melakukan tugas wawancara.

10

Ini ciri khas perbedaan antara kreativitas dan perilaku inovatif

18

Ini contoh kegiatan perubahan diri (olah raga) yang dilakukan dosen psikologi inovasi.

14

Dalam film berjudul Dedication Short Film

5.22., bintang filmnya melakukan olah raga ini.

19

Ini istilah dalam bahasa Inggris. Ketika Anda menghadapi kekecewaan yang sangat berat (Anda merasa tidak mungkin mengobati kekecewaan itu), maka langkah pertama yang lazim ditempuh adalah . . . . .

15

Ini kata kedua dari suatu fenomena sosial unik yang ditemui pada saat Anda melakukan tugas wawancara.

20

Jarang orang yang mau berperilaku inovatif karena perilaku inovatif membutuhkan ini.

17

Nama tokoh yang mengatakan bahwa kelemahanmu adalah kekuatanmu juga.


Jawaban A


      1. Target (Kolom 3)

      2. Drama (Baris 3)

      3. Nonlinear (Baris 6)

      4. Heraclitus (Kolom 4)

      5. Inevitable (Kolom 5)

      6. Tangible (Baris 7)

      7. Wrestling (Kolom 7)

      8. Rawls (Kolom 8)

      9. Eksperimen (Baris 9)

      10. Implementasi (Baris 10)

      11. Terlambat (Baris 11)

      12. Durkheim (Kolom 12)

      13. Eksperimen (Baris 13)

      14. Lari (Kolom 14)

      15. Acceptance (Kolom 15)

      16. Broken (Kolom 16)

      17. Nietzsche (Kolom 17)

      18. Bersepeda (Kolom 18)

      19. Keberanian (Kolom 19)

      20. Windows (Kolom 20)

    

MENDATAR

MENURUN

1. Ini adalah salah satu elemen penting dalam inovasi, yang artinya kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cara yang baru.

11. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan kecil yang dapat membuat perbedaan besar dalam hasil.

2. Ini adalah salah satu elemen penting dalam inovasi, yang artinya kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cara yang baru.

12. Ini adalah nama depan dari tokoh yang terkenal dengan teori kreativitas.

3. Istilah bahasa Inggris yang artinya 'ketidakpastian', sering kali dihadapi dalam proses inovasi.

13. Proses ini adalah langkah awal dalam pengembangan ide baru, yang sering kali melibatkan brainstorming.

4. Ini adalah teori yang dikemukakan oleh tokoh bernama Jhon yang berkaitan dengan keadilan dalam penilaian

14. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan besar dan radikal dalam suatu bidang.

5. Ini adalah salah satu jenis inovasi yang melibatkan pengembangan produk atau layanan baru.

15. Ini adalah elemen penting dalam inovasi, yang melibatkan penggunaan pengetahuan dan sumber daya yang ada dengan cara baru.

6. Ini adalah nama belakang dari tokoh yang mengemukakan teori difusi inovasi

16. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan ide-ide yang belum pernah ada sebelumnya.



7. Proses ini terjadi ketika ide – ide baru diperkenalkan dan di terima oleh masyarkat

17. Ini adalah nama belakang dari tokoh yang mengatakan bahwa inovasi adalah

kombinasi dari ide lama dengan cara baru.

8. Ini adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan penerimaan awal dari ide baru dalam kelompok sosial

18. Ini adalah proses yang melibatkan pengujian dan pengembangan ide baru sebelum diimplementasikan.

9. Dalam melakukan inovasi, kegagalan sering kali disebut sebagai bagian dari proses ini

19. Dalam inovasi, ini adalah kemampuan untuk terus maju meskipun menghadapi kesulitan.

10. Ini adalah aspek penting dalam inovasi yang melibatkan kemampuan untuk berpikir diluar kotak

20. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengembangan dan perbaikan terus-menerus dari produk atau

layanan yang ada.

21. Ini adalah elemen penting dalam kreativitas, yang melibatkan kebebasan berpikir.

26. Ini adalah elemen penting dalam inovasi, yang melibatkan keinginan untuk mengambil risiko.

  1. Istilah ini menggambarkan kemampuan untuk melihat hubungan antara ide-ide yang tampaknya tidak terkait.

  2. Ini adalah nama belakang dari tokoh yang mengatakan bahwa kreativitas membutuhkan lingkungan yang mendukung.

  1. Ini adalah nama depan dari tokoh yang terkenal dengan teori kepemimpinan inovatif.

  2. Istilah ini menggambarkan kemampuan untuk mengubah cara pandang terhadap masalah atau situasi.

24. Ini adalah proses yang melibatkan kolaborasi antar individu untuk menghasilkan ide-ide baru.

29. Ini adalah proses yang melibatkan evaluasi dan penilaian ide-ide baru berdasarkan kriteria tertentu.

25. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengenalan ide baru kepada pasar atau audiens.

30. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keberhasilan jangka panjang dari ide atau inovasi baru.

 
 
Jawaban
  1. Kreativitas

  2. Inovasi

  3. Uncertainty

  4. Rawls (John Rawls)

  5. Pengembangan

  6. Rogers (Everett Rogers)

  7. Difusi

  8. Adopsi

  9. Kegagalan

  10. Out of the box

  11. Incremental

  12. Guilford (Joy Paul Guilford)

  13. Ideation

  14. Radikal

  15. Reutilisasi

  16. Unik

  17. Schumpeter (Joseph Schumpeter)

  18. Pengujian

  19. Ketekunan

  20. Kaizen

  21. Kebebasan

  22. Asosiasi

  23. Amabile (Teresa Amabile)

  24. Kolaborasi

  25. Implementasi

  26. Risiko

  27. Senge (Peter Senge)

  28. Perspektif

  29. Evaluasi

  30. Keberlanjutan