Minggu, 19 Mei 2024

CHORNELIA MINAR TAMPUBOLON : WEBINAR ONLINE DAN DISKUSI KONSEP DASAR TERAPI KASUS ADIKSI

 

RESUME WEBINAR

WEBINAR ONLINE DAN DISKUSI KONSEP DASAR TERAPI KASUS ADIKSI:

TAHAP PERUBAHAN PERILAKU : KUNCI TERAPI ADIKSI ZAT DAN PERILAKU

Sebagai Tugas Nilai Tambahan Mata Kuliah Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu: Bapak FX. WAHYU WIDIANTORO, S.Psi., MA

 


Nama : Chornelia Minar Tampubolon

Nim : 22310410078

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

Pada hari Minggu, tanggal 5 Mei 2024, pukul 20.00-21.00, Dr. Firdaus Yamani, Sp.KJ (K), seorang psikiater konsultan adiksi dari RSJ Sambang Lihum, kelas online gratis ini diselenggarakan oleh Psy Update Indonesia. Weminar ini sangat menarik dengan materi konsep dasar dari adiksi dimana ada dua tipe adiksi yang pertama adalah zat dan yang kedua adalah perilaku.

Adiksi, atau kecanduan, adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak mampu berhenti menggunakan atau melakukan sesuatu, meskipun hal tersebut sudah membahayakan diri sendiri dan orang lain. Adiksi dapat dikategorikan sebagai penyakit otak kronis yang disebabkan oleh perubahan struktur dan fungsi otak akibat penggunaan zat atau perilaku tertentu secara berulang.

Ada dua jenis adiksi utama:

  • Adiksi zat: Terjadi ketika seseorang menjadi ketergantungan pada zat tertentu, seperti narkoba, alkohol, tembakau, atau obat-obatan terlarang. Adiksi zat dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, sehingga sulit bagi pecandu untuk berhenti menggunakan zat tersebut, meskipun mereka tahu bahwa hal itu berbahaya.
  • Adiksi perilaku: Terjadi ketika seseorang menjadi terobsesi dengan suatu perilaku tertentu, seperti judi, pornografi, internet, atau belanja. Adiksi perilaku dapat menyebabkan masalah keuangan, hubungan, dan pekerjaan.

Berikut ada 6 tahap perubahan perilaku

1.Pre-contemplation Pada Pre-contemplation seseorang belum berpikir untuk berubah dan tidak tertarik pada bantuan orang lain, cenderung defensif dan bertahan pada kebiasaannya yang kurang baik, cenderung defensif pada upaya orang lain yang menekannya untuk berhenti, tidak merasa ada masalah dari kebiasaannya tersebut, dan klien butuh untuk ditingkatkan kesadarannya sebelum ia menyadari bahwa ia perlu berubah.

2.   Contemplation mulai menyadari konsekuensi yang muncul dari kebiasaannya dan mulai menyediakan waktu untuk berpikir mengenai masalahnya, cenderung ragu-ragu atau ambivalens, mulai mempertimbangkan kemungkinan menghentikan kebiasaannya (menimbang untung dan rugi) masih ragu akan keuntungan jangka panjangnya, perlu waktu beberapa minggu untuk dapat melewati fase kontemplasi.

3 Motivational Support Needed: Contemplation

   1. Bantu klien untuk mengakhiri ambivalensinya dan memilih untuk berubah

  2. Bantu klien dengan “timbangan pro dan kontra”

  3. Bantu klien untuk membangun rasa percaya diri untuk berubah

3. Preparation  Membuat komitmen untuk berubah, motivasi berubah sudah terlihat, Mulai mengambil langkah kecil untuk berhenti, mengumpulkan banyak informasi mengenai cara berubah dan mengumpulkan banyak strategi yang dapat membantu mereka berubah.

3 Motivational Support Needed: Preparation

  1. Bantu klien mengidentifikasi strategi perubahan dan pilih yang sesuai dengan keadaannya.

  2. Bantu untuk membuat perencanaan untuk berubah dan  mengevaluasi kemampuan untuk berubah

  3. Evaluasi ketrampilan pasien

4. Action Yakin bisa mengubah perilaku dan kebiasaannya aktif mengambil langkah untuk berubah dengan teknik-teknik yang bervariasi, mulai mereview komitmen berubahnya dan mengembangkan cara untuk bertahan, menggunakan reward untuk mempertahankan motivasi, mencari dan mau menerima bantuan serta mencari.

5 Motivational Support Needed: Action

  1. Bantu klien untuk memilih startegi untuk berubah.

  2. Bantu klien menjalani startegi tersebut dan bantu ia untuk mempelajari bagaimana mencegah relaps.

  3. Normalisasi ambivalensi.

  4. Afirmasi untuk keberhasilan.

 5. Maintenance Mampu menghindari godaan untuk kembali ke kebiasaan lama (dengan sukses), bertahan dan mulai mengingatkan diri sendiri mengenai perubahan yang sudah mereka alami, mulai membuat aturan dan menerima ketrampilan baru dalam menghadapi kehidupan dan mencegah relaps, mampu mengantisipasi situasi berisiko yang bisa buat relaps.

2 Motivational Support Needed: Maintenance

  1. Bantu klien mengembangkan ketrampilan baru, bersosialisasi dan beraktivitas untuk memperkuat pemulihan.

  2. Bantu dan dukung klien dalam mempertahankan koping yang baik dan mengembangkan tujuan hidup.

6. Relaps dimana muncul motivasi konflik, konflik mungkin saja berbeda-beda, kekambuhan ini menyebabkan kemunduruan ke tahap perubahan yang lebih awal, klien biasanya akan menawar dan bertanya seperti “apakah saya ingin mencoba lagi atau tidak?” “apakah saya mampu mempertahankan pemulihan ini”

4 Motivational Support Needed: Relapse

  1. Bantu untuk segera pulih.

  2. Bantu untuk meningkatkan rasa percaya diri untuk bisa berubah.

  3. Bantu untuk menjalani proses pemulihan.

  4. Kenali dan antisipasi factor internal dan ekstenal penyebab relapse


Terdapat 3 aturan dalam perubahan perilaku ini yaitu :

1. The Willingness Ruler : dimana digunakan untuk mengukur seberapa besar keinginan seseorang untuk melakukan suatu Tindakan.

2. The Confidence Ruler : mengukur seberapa yakin seseorang terhadap lemampuannya untuk melakukan atau mengambil Tindakan.

3. The Readiness Ruler :  digunakan untuk mengukur seberapa siap seseorang untuk mengambil tindakan.

Selnjutnya adalah sesi wawancara dengan nama samaran Michael seorang pekerja pabrik berusia 30 tahun dari Jawa Timur, michael mengaku bahwa dia telah lama mengalami kecanduan pornografi, sejak michael masih duduk di bangku SMA. Kecanduannya ini telah berjalan selama bertahun-tahun, dengan kebiasaan melihat pornografi terkadang terjadi setelah pulang sekolah, dengan rentang waktu mulai dari seminggu hingga sebulan. Awalnya, Michael hanya melihat foto, namun seiring waktu dia beralih ke video pornografi. Michael  menjelaskan bahwa pemicu utama adalah saat melihat lawan jenis yang memiliki tubuh yang seksi dan putih mulus, yang kemudian mendorongnya untuk kembali menonton film porno. Meskipun kondisinya saat ini dianggap stabil, Michael mengungkapkan bahwa kecanduannya telah membawanya ke titik di mana dia merasa bersalah, terutama karena orgasme yang bisa terjadi berkali-kali dalam sehari. Keadaan ini mengganggu pekerjaannya karena membuat banyak orang di sekitarnya menjauhinya. Selain itu, Michael juga mengakui bahwa kecenderungannya untuk melihat film porno dengan sesama jenis, bahkan pernah melakukan aktivitas tersebut secara langsung baru sebaas ciuman. Michael mengungkapkan bahwa ketika dia galau cenderung melarikan diri ke pornografi sebagai bentuk pelarian.

Dari materi webinar yang saya dapat ketergantungan atau kecanduan apa ada suatu zat adik si itu sangat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari di mana selalu mengganggu pikiran kita dan psikolog yang menjelaskan pada saat materi ini menjelaskan untuk mengindari keiasaan seperi michael adalah dengan pengalihan atau mencari kegiatan yang menyenangkan kita bisa makan, olahraga dan mengalihkan pergi jalan-jalan pentingnya untuk mempelajari, pentingnya untuk mempelajari psikologi abnormal di mana kita bisa memahami apa bentuk dan jenisnya dan apa saja dampak-dampaknya.




0 komentar:

Posting Komentar