Nama: Ferdi Zidhane Agibhran
NIM: 22310410085
Kelas: Psikologi SP
Dosen Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA
Tugas
Artikel 2 Psikologi Abnormalitas
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Kenali
Yuk Apa Itu PTSD!
Pengertian Gangguan PTSD
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan
gangguan mental/stres pasca trauma yang terjadi setelah seseorang mengalami
kejadian traumatis, seperti kekerasan seksual, peperangan, kecelakaan, atau
kejadian- kejadian lainnya yang dapat mengancam kehidupan seseorang dengan
memiliki gejala seperti mimpi buruk dan kenangan-kenangan menyedihkan terkait
trauma yang dialaminya.
Seseorang yang mengalami PTSD berusaha menghindari hal
yang dapat mengingatkan mereka dengan trauma tersebut. Gejala yang dialami
dapat timbul secara biasa dan masih dapat ditangani melalui perawatan. Namun
dapat pula terjadi gejala dramatis seperti penyalahgunaan alkohol, kemarahan,
agresif, atau kekerasan, bahkan menyakiti diri sendiri. Gejala yang terjadi
dapat juga berupa perubahan kepribadian, menghindari kehidupan sosial, dan
mengalami insomnia.
Gejala kecemasan yang terjadi setelah seseorang telah
terkena peristiwa traumatis yang mengakibatkan perasaan ngeri, tidak berdaya
atau takut serta gangguan emosional tersebut di alami seseorang setelah
mengalami kejadian traumatis. Gangguan tersebut dapat meliputi 3 gejala pokok
yakni perasaan mengalami kembali (re-experiencing), keinginan untuk menghindari
semua stimulus yang berhubungan dengan peristiwa traumatis (avoidance), dan
peningkatan kesadaran yang berlebihan (arousal) yang dialami selama kurun waktu
satu bulan atau lebih.
Gejala Gangguan PTSD
Secara umum gejala-gejala yang sering dialami korban
PTSD
adalah sebagai berikut:
1. Pengulangan pengalaman trauma. Adapun gejala yang
dialami:
a) Flashback (merasa
seolah-olah peristiwa yang menyedihkan terulang kembali), mengingat peristiwa
yang menyedihkan yang pernah dialami.
b) Nightmares (mimpi
buruk mengenai kejadian-kejadian yang membuatnya sedih).
c) Reaksi emosional dan
fisik berlebihan yang dipicu oleh peristiwa atau kejadian yang menyedihkan
d) Perilaku
mengungkit-ungkit tkembali peristiwa yang mengganggu yang berasal dari image,
pikiran, atau persepsi seseorang.
2. Penghindaran stimuli yang diasosiasikan dengan
pengalaman traumatik atau mati rasa dalam responsivitas. Adapun gejala yang
muncul dari indikator penghindaran yakni:
a) Berusaha menghindari
untuk berpikir tentang trauma atau stimulus yang mengingatkan pada kejadian
tersebut.
b) Upaya menghindarkan
pikiran, perasaan, atau hal yang dapat mengingatkan kembali pada peristiwa
traumatik.
c) Berkurangnya minat
atau partisipasi pada aktivitas yang sebelumnya ia lakukan dan senangi.
d) Perasaan terasing,
e) Menurunnya
ketertarikan pada orang lain, ketidakmampuan untuk merasakan berbagai emosi
positif (mati rasa).
f) Merasa masa depan
suram.
3. Ketegangan meningkat, seperti susah tidur atau
mempertahankan tidur, mudah marah atau tidak dapat mengendalikan marah, sulit
berkonsentrasi, sikap
waspada yang berlebihan, respon yang berlebihan atas
segala sesuatu.
Mengatasi Gangguan PTSD
1. Dukungan sosial
Dukungan sosial mempunyai peran dalam menurunkan
tingkat Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stress pascatrauma.
Dukungan ini menjadikan seseorang yang mengalami trauma merasa diperhatikan,
disayangi, diakui, dicintai sehingga seseorang dapat menjalani hidup dengan
percaya diri.
2. Terapi
Terdapat 2 (dua) pendekatan terapi yang dapat
dilakukan bagi penderita PTSD, yakni dengan menggunakan farmakoterapi dan psikoterapi.
Pendekatan secara farmakoterapi, berupa terapi menggunakan obat-obatan yang
secara medis diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh penderita. Sedangkan
pendekatan psikoterapi dengan menggunakan model psikologi atau yang dikenal
dengan psikoterapi, dengan bertujuan untuk memperbaiki fungsi sosial penderita.
Kesimpulan
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan
gangguan mental/stres pasca trauma yang terjadi setelah seseorang mengalami
kejadian traumatis, seperti kekerasan seksual, peperangan, kecelakaan, atau
kejadian-kejadian lainnya yang dapat mengancam kehidupan seseorang. PTSD dapat
terjadi setelah seseorang mengalami kejadian yang sangat menakutkan ataupun
kejadian yang membuatnya stress berat.
Faktor genetik juga memiliki pengaruh terhadap PTSD.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan PTSD yaitu: kejadian yang membuat stres
termasuk kejadian trauma, mendapatkan risiko kelainan mental seperti cemas dan
depresi, sifat individu yang temperamental, dan cara otak meregulasi hormon.
Refrensi
Nuraly Masum Aprily, Sofi Mutiara Insani, Anggit
Merliana. ANALISIS KECEMASAN POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) PADA PESERTA
DIDIK PASCA PANDEMI COVID-19. Jurnal PAUD Agapedia, Vol.6 No. 2 Desember 2022
page 221-227.
0 komentar:
Posting Komentar