Selasa, 19 Desember 2023

Essay 5 Belajar Manajemen Pengelolaan Sampah TPS dan Bank Sampah Gemah Ripah Bantul-Septi Iing Hijjriyah-22310410132-SP

 

Manajemen Pengelolaan Sampah di TPS dan Bank Sampah Gemah Ripah Bantul

Essay Demi Memenuhi Ujian Akhir Semester

Psikologi Lingkungan

Septi Iing Hijjriyah

22310410132

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Saat ini, keberadaan Tempat Pembuangan Sampah atau yang kerap disebut TPS di berbagai wilayah Indonesia sebenarnya sudah bisa terbilang cukup alias menjamur. Namun, kali ini kita tidak sedang berbicara soal ada berapa banyak TPS yang ada di setiap pelosok Indonesia, namun lebih mengerucut daripada itu, terdapat salah satu TPS yang ada di Kota Yogyakarta, yang keberadaannya terbilang begitu berarti terutama di saat-saat krisis sampah seperti yang terjadi di kota tersebut baru-baru ini. Sebut saja namanya, TPS dan Bank Sampah Gemah Ripah, Bantul. Terletak cukup jauh dari pusat kota Yogyakarta tak menjadikan TPS satu ini ciut apalagi menyerah dengan keadaan begitu saja. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa terdapat lonjakan yang sangat tinggi terhadap kondisi menyampah di Yogyakarta baru-baru ini. Mulai dari terjadi penumpukan sampah di berbagai TPS hingga ditutupnya TPST Piyungan. Rangkaian peristiwa sedemikian rupa tentu ada kaitannya dengan minimnya kesadaran di tengah masyarakat untuk mengelola sampah agar tidak terjadi penumpukan yang melonjak seperti sekarang. Di mana kesadaran tadi salah satunya bisa mulai ditumbuhkan dengan cara belajar dari bagaimana manajemen pengelolaan sampah yang diterapkan di TPS dan Bank Sampah Gemah Ripah, Bantul ini.

Menurut penuturan salah satu staff yang bekerja di Gemah Ripah, sampah yang masuk di Gemah Ripah merupakan sampah yang bervariasi. Mulai dari sampah organik dan anorganik. Kemudian mereka juga punya istilah tersendiri untuk menyamai variasi sampah yang masuk di Gemah Ripah, seperti yang tertera di bawah ini.

Untuk mengulas alur manajemen pengelolaan sampah Gemah Ripah lebih lengkap, berikut pemaparan selengkapnya.

1)     Alur I

Sampah yang masuk diperoleh dari mereka yang menjadi nasabah di Gemah Ripah atau dari pengepul yang juga tergabung dalam daftar nasabah yang kemudian menabung sampah di tempat tersebut.

Pengepul yang menabung sampah.

2)     Alur II

Sampah yang berasal dari nasabah tadi mulai ditimbang untuk diketahui jenis, berat, dan berapa uang yang akan diperoleh oleh para nasabah.

Proses penimbangan tabungan sampah.

3)     Alur III

Sampah yang sudah ditimbang tadi akan masuk dalam ruang pemilahan, demi memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik.

Ruang pemilahan/sortir.

4)     Alur IV

Tahap ini disebut sebagai proses pembersihan (sampah organik dan anorganik) sebelum memasuki tahap pengelolaan selanjutnya. Dalam tahap ini terdapat alat yang disebut Filter Air, fungsinya sebagai sumber air untuk membersihkan kotoran yang masih menempel di sampah yang sudah tersortir tadi.

Alat Filter Air.

5)     Alur V

a.      a) Sampah organik akan diolah menjadi kompos, lilin, dan sabun batang (berasal dari minyak jelanta bekas rumah tangga).

Tempat pembuatan kompos.

Hasil pengelolaan menjadi sabun batang dan lilin.

a.      b) Sampah anorganik (plastik) akan didaur ulang menjadi beberapa jenis kerajinan yang memiliki nilai jual, seperti tas belanja, bros, pot dan bunga, dan lain-lain.

Rak hasil kerajinan.

        Beberapa kerajinan tadi kebanyakan dibuat oleh beberapa nasabah yang memang berprofesi sebagai pengrajin sebelumnya.

6)     Alur VI

Di tahap ini, hasil kerajinan tadi sudah tersulap menjadi barang yang memiliki nilai jual. Mulai dari harga 5k untuk bros, 20k untuk pot bunga, dan tas kecil dibandrol dengan harga 25k. Barang-barang tadi biasa dibeli oleh beberapa pengunjung yang memang sengaja datang ke Gemah Ripah, entah untuk kepentingan studi kasus maupun hanya sebatas berkunjung. Tak jarang juga beberapa kerajinan tadi juga dijadikan sebagai souvenir untuk para pengunjung oleh staff yang bekerja di Gemah Ripah.

Bros

Pot dan Bunga

Tas

Selain itu, salah satu staff Gemah Ripah juga menyampaikan bahwa tempatnya itu menggunakan sistem 3R, yakni:

1) Reuse (menggunakan kembali): secara langsung, untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.

2) Reduce (mengurangi): mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah.

3) Recycle (mendaur ulang): memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.

Itu dia manajemen pengelolaan sampah yang diterapkan oleh TPS dan Bank Sampah Gemah Ripah, Bantul. Semoga dapat menginspirasi kita semua untuk bisa lebih aware terhadap manajemen pengelolaan sampah di lingkungan sekitar demi menjaga kelestarian lingkungan di masa yang akan datang.


0 komentar:

Posting Komentar