Manajemen Pengelolaan Sampah di TPS dan Bank Sampah Gemah Ripah
Bantul
Essay Demi Memenuhi Ujian Akhir Semester
Psikologi Lingkungan
Septi Iing Hijjriyah
22310410132
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Saat ini, keberadaan Tempat Pembuangan Sampah atau yang kerap
disebut TPS di berbagai wilayah Indonesia sebenarnya sudah bisa terbilang cukup
alias menjamur. Namun, kali ini kita tidak sedang berbicara soal ada berapa
banyak TPS yang ada di setiap pelosok Indonesia, namun lebih mengerucut
daripada itu, terdapat salah satu TPS yang ada di Kota Yogyakarta, yang
keberadaannya terbilang begitu berarti terutama di saat-saat krisis sampah
seperti yang terjadi di kota tersebut baru-baru ini. Sebut saja namanya, TPS
dan Bank Sampah Gemah Ripah, Bantul. Terletak cukup jauh dari pusat kota
Yogyakarta tak menjadikan TPS satu ini ciut apalagi menyerah dengan keadaan
begitu saja. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa terdapat lonjakan yang
sangat tinggi terhadap kondisi menyampah di Yogyakarta baru-baru ini.
Mulai dari terjadi penumpukan sampah di berbagai TPS hingga ditutupnya TPST
Piyungan. Rangkaian peristiwa sedemikian rupa tentu ada kaitannya dengan minimnya
kesadaran di tengah masyarakat untuk mengelola sampah agar tidak terjadi
penumpukan yang melonjak seperti sekarang. Di mana kesadaran tadi salah satunya
bisa mulai ditumbuhkan dengan cara belajar dari bagaimana manajemen pengelolaan
sampah yang diterapkan di TPS dan Bank Sampah Gemah Ripah, Bantul ini.
Menurut penuturan salah satu staff yang bekerja di Gemah Ripah,
sampah yang masuk di Gemah Ripah merupakan sampah yang bervariasi. Mulai dari
sampah organik dan anorganik. Kemudian mereka juga punya istilah tersendiri
untuk menyamai variasi sampah yang masuk di Gemah Ripah, seperti yang tertera
di bawah ini.
Untuk mengulas alur manajemen pengelolaan sampah Gemah Ripah lebih
lengkap, berikut pemaparan selengkapnya.
1)
Alur
I
Sampah yang masuk diperoleh dari
mereka yang menjadi nasabah di Gemah Ripah atau dari pengepul yang juga
tergabung dalam daftar nasabah yang kemudian menabung sampah di tempat tersebut.
2)
Alur
II
Sampah yang berasal dari nasabah tadi mulai ditimbang untuk diketahui jenis, berat, dan berapa uang yang akan diperoleh oleh para nasabah.
3)
Alur
III
Sampah yang sudah ditimbang tadi
akan masuk dalam ruang pemilahan, demi memisahkan antara sampah organik dan
sampah anorganik.
4)
Alur
IV
Tahap ini disebut sebagai proses
pembersihan (sampah organik dan anorganik) sebelum memasuki tahap pengelolaan
selanjutnya. Dalam tahap ini terdapat alat yang disebut Filter Air,
fungsinya sebagai sumber air untuk membersihkan kotoran yang masih menempel di
sampah yang sudah tersortir tadi.
5)
Alur
V
a. a) Sampah organik akan diolah menjadi kompos, lilin, dan sabun batang (berasal dari minyak jelanta bekas rumah tangga).
a.
b) Sampah
anorganik (plastik) akan didaur ulang menjadi beberapa jenis kerajinan yang
memiliki nilai jual, seperti tas belanja, bros, pot dan bunga, dan lain-lain.
Beberapa kerajinan tadi kebanyakan dibuat
oleh beberapa nasabah yang memang berprofesi sebagai pengrajin sebelumnya.
6)
Alur
VI
Di tahap ini, hasil kerajinan tadi sudah
tersulap menjadi barang yang memiliki nilai jual. Mulai dari harga 5k untuk
bros, 20k untuk pot bunga, dan tas kecil dibandrol dengan harga 25k. Barang-barang
tadi biasa dibeli oleh beberapa pengunjung yang memang sengaja datang ke Gemah
Ripah, entah untuk kepentingan studi kasus maupun hanya sebatas berkunjung. Tak
jarang juga beberapa kerajinan tadi juga dijadikan sebagai souvenir untuk para
pengunjung oleh staff yang bekerja di Gemah Ripah.
Selain itu, salah satu staff Gemah Ripah juga menyampaikan bahwa
tempatnya itu menggunakan sistem 3R, yakni:
1) Reuse
(menggunakan kembali): secara langsung, untuk fungsi yang sama maupun fungsi
lain.
2) Reduce
(mengurangi): mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah.
3) Recycle (mendaur
ulang): memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.
Itu dia manajemen pengelolaan sampah yang diterapkan oleh TPS dan
Bank Sampah Gemah Ripah, Bantul. Semoga dapat menginspirasi kita semua untuk
bisa lebih aware terhadap manajemen pengelolaan sampah di lingkungan
sekitar demi menjaga kelestarian lingkungan di masa yang akan datang.






0 komentar:
Posting Komentar